KESUCIAN
CINTA DI BULAN RAMADHAN
Sudah sembilan hari puasa dibulan suci
Ramadhan ini di jalani oleh Nia. Sepulang dari kota Malang, tempat dia menempuh
pendidikan S1 di salah satu Perguruan Tinggi. Dia selalu tidak bisa untuk
berlama – lama berdiam diri dirumah, hanya menemani adik – adiknya belajar itu
tak cukup untuk menghabiskan waktu liburnya di rumah. Salah satu pabrik kue
lebaran yang dulu pernah di singgahinya ketika liburan, telah memanggilnya
kembali untuk bekerja disana. Lumayan itung – itung bisa nambah buat uang
tambungan. Dengan seijin kedua orang tuanya Nia berangkat dengan di antar oleh
adiknya yang kala itu adiknya juga PSG di salah satu toko tekstil di kota
Genteng. Bertemulah Nia dengan pegawai – pegawai yang tak asing lagi dengannya.
Para pegawai yang umumnya para ibu – ibu rumah tangga dan para janda – janda
yang tidak memiliki pekerjaan tetap telah bekerja dengan pemilik pabrik kue
tersebut.
Tahun lalu kala nia masih menjadi pekerja
pemula, dia sering diajari oleh para senior – seniornya. Meski terkadang
menjengkelkan tapi nia sadar kalau semua ini membutuhkan proses. Semua ini nia
kerjakan supaya tidak menganggur selama liburan dan bisa membantu kedua orang
tuanya di rumah. Sebenarnya nia memiliki pacar, namanya Mawan. Dia adalah kakak
kelas nia sewaktu SMP. Sejak nia SMP hingga SMA nia tidak pernah berpacaran
dengan cowok – cowok di sekolahnya, padahal kala itu banyak yang pengen menjadi
pacar nia. Mungkin karena nia baik, supel, cuek, periang, dan selalu memberikan
kesan baik di antara teman – temannya. Entah karena apa, dulu nia juga tidak
mengenal seorang mawan. Tapi di suatu pertemuan nia di kenalkan oleh senior nia
juga dan dia mengenal seorang mawan di acara tersebut. Hanya karena mereka
memiliki selera music yang sama mereka saling berbincang – bincang dan saling
bertukar nomor HP. Seringnya kirim SMS, bertukar kata – kata lucu, dan tukar
gambar animasi membuat mereka berdua semakin dekat dan kenal satu sama lain.
Kedekatan nia dan mawan sangatlah
lama,tapi mawan belum berani menyatakan cinta kepada nia. Tepat satu tahun dan
nia sudah duduk di kelas XI SMA, mawan juga belum menyatakan kalau mawan pengen
deket terus dengannya. Sampai suatu ketika nia pernah di tembak oleh salah satu
teman Osisnya. Dia sudah lama memendam rasa yang mungkin kelas XI adalah waktu
yang tepat buatnya untuk menyatakan suka kepadanya. Sepulang sekolah setelah
rapat osis si ahmad memberanikan diri menunggu nia. Beraninya dia , dia
langsung bilang kalu dia suka kepada nia. Nia sontak terkejut akan tingkah
ahmad. Dia tertawa terbahak- bahak, mengira kalau ahmad bercanda . tapi ahmad
menatap mata nia dengan serius meminta jawaban akan perasaannya kepada nia.
Terdiam sebentar dan niapun menatap balik mata ahmad. Dia memberikan jawaban langsung
kalau nia tidak bisa untuk pacaran dengan ahmad. Karena nis sudah menganggapnya
seperti saudara dan sudah lama sekali mereka bersahabat.
Kisah nia memang tidak berhenti sampai
disini. Kenapa nia memutuskan tidak dengan ahmad, karena nia penasaran dengan
mawan yang tak kunjung menyatakan rasa sukanya kepadanya. Nia tau kalau mawan
suka dan saying dengannya, tapi nia juga bingung akan perasaannya kala itu. Dia
tidak pernah mengalami perasaan seperti itu. Gejolak yang tiada tara. Dan apa
yang nia tunggu datang ketika bulan februari, tepatnya ketika tanggal 14
februari, tanggal dimana semua orang menamainya dengan tanggal kasih saying.
Padahal setiap hari itu juga tanggal penuh dengan kasih sayang, right!?.
Hahaha. Iya, benar mawan mendatangi rumah nia , datang setelah sholat maghrib .
dia tampak gugup ketika bertemu orangtua nia. Nia menyambutnya dengan senyuman
manis di bibirnya, mempersilahkan duduk dan berbincang – bincang dengan mawan
yang selalu ada cerita tentang kekonyolannya di sekolah.
Mungkin mawan memang cowok yang mengikuti
model menyatakan suka ala orang itali, habisnya sebelum dia pulang dia
emberikan sebungkus coklat kepada nia, nia menerimanya dan mengantarkan mawan
kedepan. Sepulangnya mawan nia langsung masuk kedalam kamar, penasaran dengan sebungkus
coklat yang diberikan oleh mawan kepadanya. Dia terdiam dan bismillah membuka
bungkus coklat yang di bungkus rapi
dengan hiasan pita warna pink di luarnya. Ehhhhhh, ketika dibuka, SURPRISE!!!
Terkejutnya si nia melihat balik bungkus coklat itu, sepenggal surat yang
menempel di bungkusnya. Mewakili perasaan si mawan kepada nia. Pipi yang
langsung merona dan senyuman manis terpaut di muka nia yang polo situ. Dia
bingung, bercampur senang karena selama ini perasaannya dengan mawan ternyata
sama. Tapi dia bingung bagaimana nia
menjawab perasaannya kepada mawan. Setelah dua hari tak membalas sms mawan, nia
memutuskan menelfon mawan dan bilang kalu dia juga menyukai mawan.
Setelah satu setengah tahun lebih mereka
dekat kini mereka resmi berpacaran. Pacaran yang mungkin tidak pernah di alami
oleh banyak anak – anak baru gede alias ABG. Soalnya nia tidak berani untuk
bilang ke orang tuanya kalau dia pacaran dengan kakak kelasnya, dan ternyata
mereka tinggal satu desa Cuma berbeda dusun. Wah..deket donk, kayak lagunya “
pacarku memang dekat, lima langkah langsung nyampek” haha, just kidding
reader!. Memang sih rumah mereka dekat, tapi justru karena deketnya mereka
sampek jarang banget bertemu langsung. Hanya lewat hape saja mereka merasa
deket. Dan kalau memang memungkinkan nia untuk bertemu kadang hanya janjian untuk lewat di depan took dan
merekahanya papasan untuk melepas kangen. Aneh kan. Tapi itulah gaya pacaran
nia dan mawan.
Sekarang nia sudah kelas XII, di jurusan
IPA dan semakin banyak materi serta latihan – latihan soal yang harus nia
kerjakan untuk menghadapi ujian nasional. Sempat juga hubungannnya dengan mawan
terpending karena focusnya nia dengan sekolah. Tapi mawan selalu mendukung nia,
selama pacaran mawan juga berprinsip, tidak bakal mengganggu sekolah nia. Wah pacar yang baik bukan!?. Terkadang nia
juga merasa kalau dirinya tidak bisa menjadi pacar yang seperti cewek – cewek
lainnya. Soalnya nia lebih focus dengan sekolahnya juga. Dia pengen melanjutkan
studinya ke perguruan tinggi. Tentunya mawan mendukung semua. Dan sampailah nia
di penantian pengumuman ujian nasional, berdo’a dan berharap yang terbaik untuk
perjuangannya selama tiga tahun. Amplop yang dia terima bertuliskan “ Selamat
Anda LULUS” senangnya, dan berita bahagia itu nia kasihkan ke kedua orang tuanya. Tidak lupa dengan cowoknya yang
selalu mendukungnya mawan.
Mawan sudah lulus dua tahun lebih awal
dari nia, tapi dia tidak langsung melanjutkan kuliah, dia memutuskan untuk
bekerja di salah satu took perabot yang lumayan besar. Selama satu setengah
tahun dia bekerja disana. Uangnya dia tabung untuk menambah tabungan untuk
kuliahnya. Setelah nia lulus, nia memutuskan untuk kuliah. Sebenarnya orang tua
nia juga tidak memiliki cukup banyak uang untuk nia berangkat ke Malang,
mendaftarkan diri ke perguruan tinggi. Tapi nia sudah memiliki tekad dan dia
sudah memutuskan untuk mengambil jenjang pendidikannya di kota Apel itu.
Awalnya nia memutuskan untuk tidak memeberitahukan berita bahagia ini kepada
mawan, tapi ternyata mawan sudah tau berita tentang keputusan nia untuk
melanjutkan sekolahnya di Malang. Senang bercampur sedih, mereka pacaran sudah
ada satu setengah tahun. Kini nia akan pergi ke malang, dekat saja jarang
banget ketemu. Apa lagi jauh? Dalam hati mawan terdiam.
Keputusan nia memang sangat besar, harapan
dari kedua orang tuanya, adik – adiknya juga mendukung nia. Dia pengen menjadi
seorang wanita yang bisa membantu dan membahagiakan kedua orang tuanya. Karena
dia juga adalah anak pertama dari lima bersaudara. Itulah yang membuat nia
selalu pengen mandiri. Berangkat ke kota Malang dengan di temani boneka yang
diberikan mawan kepadanya, dan kereta api yang mengantarkan perjalanan nia ke
kota Apel itu tidak luput bapak dan mawan yang mengantarkannya pula. Tapi,
mawan jauh dari bapak nia, dia ada di dekat kerumunan pengantar lainnya. Karena
mawan takut kalau bapaknya nia tahu keberadaannya membuat nia akan khawatir
akan hubungan mereka. Dengan restu kedua orang tua, nia berangkat ke kota apel.
Selama nia di Malang ternyata mawan juga
memutuskan untuk melanjutkan studynya di Banyuwangi, dia mengambil prodi
Tekhnik mesin, dan nia mengambil prodi keguruan, bahasa inggris . mereka berdua
tetap berhubungan baik, meski sebenarnya orang tua nia tidak mensetujui
hubungan mereka untuk berpacaran. Mungkin kedua orangutua nia tahu kalau nia
berpacaran dengan mawan akan membuat nia tidak focus dengan kuliah nia, tapi
selama dua tahun terakhir ini nia lancar menjalankan studynya. Semua terbukti
dari apa yang dia kerjakan. Begitupun dengan mawan, di samping dia kuliah dia
juga membantu orang tuanya menjalankan bisnis kue tradisional di rumahnya.
Mereka berdua adaah sama – sama anak pertama, kalau nia anak pertama dari lima
bersaudara sedangkan mawan anak pertama dari dua bersaudara. Mereka menjalankan
semuaya demi masa depan mereka tentunya.
Seperti sekarang, meski nia sudah duduk di
semester lima, sekarang nia tetap mencari kesibukan di sela – sela libur
panjangnya. Nia memang cewek yang tidak bisa berdiam diri di rumah, dia selalau
menyibukkan dirinya. Semua dia lakukan meringankan beban kedua orang tuanya dan
membantu menyenangkan adik – adiknya. Tapi nia selalu menikmati kesibukan yang
nia lakukan. Bahkan meski teman kerjanya sudah para ibu – ibu rumah tangga, nia
tidak malu ataupun sungkan untuk bertanya kala belum mengerti akan pekerjaan
yang dia lakukan. Berbagi pengalaman bahkan curahat – curhatan disela – sela
waktu istirahat selalu menjadi aktifitas tambahan untuk nia dan teman – teman
barunya.
Bulan Ramadhan memang menjadi bulan penuh berkah bagi
siapapun yang merindukannya. Semua ini sudah di gariskan oleh Allah sang maha
Pencipta. Begitupun nia dan mawan, mereka belum sekalipun bertemu selama dua
tahun terakhir ini. Hanya pesan singkat yang melepaskan rindu mereka. Entah
mengapa mereka tidak bisa melepaskan rindu seperti anak – anak pacaran pada
umumnya. Mawan memiliki kesibukan sendiri, begitupun dengan nia. Tapi ketika
puasa berjalan hingga ke 16 tepat tanggal 16 dimana hari jadian mereka ke tiga
setengah tahun ini mereka memutuskan untuk bertemu. Tapi bukan pertemuan untuk
kencan seperti anak pacaran. Mereka janjian di suatu masjid di dekat tempat
kerjanya nia. Dan mereka menunggu waktu berbuka bersama di pisahkan oleh bilik
yang ada di dalam masjid itu. Belum sempat mereka bertatap muka, hanya lewat
sms mawan dan nia berdialog.
Adzan maghrib telah tiba, mengirimkan
sepatah kata ucapan selamat berbuka puasa untuk calon bidadari syurga dan untuk
calon pangeran syurga. Untuk mawan dari nia, begitupun sebaliknya. Setelah membatalkan
puasa mereka berdua sholat maghrib berjama’ah dengan para musyafir – musyafir
yang datang dari luar kota. Setelah berjamaah akhirnya waktu yang di tunggu
mereka berdua tiba, mengucapkan salam dan saling tersenyum satu sama lain.
Rindu seorang mawan yang sudah lama tidak berjumpa dengan kekasihya nia. Ajakan
mawan mengajak nia untuk membeli makanan di rumah makan dekat dengan swalayan,
karena mawan tahu kalau seharian nia pasti lelah dan butuh energy untuk
tubuhnya. Mereka memutuskan makan bakso jumbo. Ramenya rumah makan itu tidak
membuat mawan dan nia menyerah, karena bakso jumbo sudah lama di janjikan oleh
mawan untuk nia.
Menikmati bakso jumbo berdua, dan sambil
bercanda serta berbincang – bincang membicarakan seharian aktifitas yang
dilakukan nia, begitupun nia yang selalu pengen tahu aktifitas mawan selama
membantu ibunya dirumah. Hanya dalam waktu 15 menit mawan dan nia menghabiskan
bakso jumbo itu. Sungguh malam yang tak terlupakan bagi mereka berdua. Hanya
dalam waktu satu jam mereka melepaskan rindu di malam bulan ramadhan di
ramainya kota kecil di banyuwangi. Menjelang isya’ nia memutuskan untuk pulang,
begitupun dengan mawan. Mereka ingat kalau nanti pulang terlalu malam pasti
mereka tidak bisa mengikuti taraweh. Terukir indah dalam hati nia, selalu
merindukan mawan dan selalu ingat kalau orangtuanya belum menyetujui hubungan
mereka. Malam ramadhan memang indah untuk siapapun. Sampai suatu hari ketika
lebaran kurang lima hari mawan mengajak nia untuk berbuka bersama sekalian
menghabiskan waktu sore mereka di kota.
Akhirnya sepulang nia dari tempat kerja
mawan menjemputnya di tempat kerjanya. Mengelilingi kota berdua, mengingat
tempat – tempat istimewa dulu waktu nia SMA, mengunjungi warung es doger yang
pernah mereka singgahi dulu. Semua mereka lakukan dengan bersama – sama. Indah
dan selalu mengharapkan indah di suatu saat. Dalam hati nia selalu berdo’a
untuk hubungan dan kelanjutan mereka. Karena nia tahu keputusan orangtuanya
untuk melarangnya mungkin ada suatu hal yang tidak nia ketahui dan jelasnya
orang tua pasti mengarahkan anak ke pilihan yang terbaik. Meski terkadang
banyak anak yang terpaksa menerima keputusan itu. Mawan yang baik, perhatian,
sholeh, dan selalu menyayangi keluarganya selalu mencuri hati nia setiap saat.
Membuat nia tidak tega untuk mengahiri hubungan mereka demi kedua orangtuanya.
Pilihan yang berat untuk seorang nia,
disamping harus memilih pilihan orang tuanya untuk menjauhi mawan. Nia juga
harus memikirkan masa depannya untuk membantu adik – adiknya menempuh
pendidikan. Sampai datanglah malam kemenangan dimana umat islam diseluruh dunia
mengumandangkan takbir di malam hari raya. Mawan menelfon nia, dan
mengumandangkan takbir untuk bidadari syurganya. Senang dan meneteskan air mata
di pipi, nia mengumandangkan takbir pula untuk pangeran syurganya. Mereka
berdua saling mengumandangkan takbir.
Keesokan paginya waktu sholat ied tiba, nia berangkat ke masjid bersama dengan
saudara – saudara dan semua keluarganya. Menjadi tradisi di keluarga nia untuk
saling berkumpul di rumah setelah sholat ied. Memaafkan satu sama lain, dan
berderinglah hp nia, ucapan maaf lahir bathin dari mawan. Tersenyum dan saling
memaafkan meski belum secara langsung.
Hari raya yang membuat semua orang yang
tersayang, kerabat –kerabat yang jauh, dan sanak saudara yang jarang berkumpul
kini menjadi satu berkumpul dalam hari yang fitri. Namun, keinginan nia untuk
menemui mawan juga sangatlah kuat. Begitupun mawan. Mawan yang sudah lama
merindukan nia hanya bisa bertemu dua kali selama ramadhan, itupun sudah sangat
meleburkan rasa rindu yang mendalam diantara mereka. Hanya saja, keinginan
mawan untuk berkunjung ke rumah nia lebih awal terkubur ketika dia ingat kalau
orang tua nia tidak mengijinkan nia dekat dengannya. Itu sebabnya nia mengubur
rasa rindunya kepada mawan. Pertemuan indah di dua malam ramadhan, malam dimana
hari jadian mereka dan malam ke lima sebelum lebaran tiba, itu tidak akan
terlupakan bagi mereka berdua. Semuanya mereka jalani berdua, meskipun di benak
mereka berdua masih ada keinginan untuk saling bersama lebih lama.
Liburan telah usai dan nia harus kembali ke
kota untuk menuntut ilmu.
Hubungan mawan dan nia tetap berjalan tapi
ada keganjalan di hati nia yang selalu memikirkan bagaimana cara untuk
mendapatkan restu dari sang ayah dan ibu, itu adalah perjuangan nia untuk
memasukkan mawan ke dalam keluarganya. Tapi sekarang di benak nia hanya satu,
nia berjuang untuk membahagiakan kedua orangtuanya, adik – adiknya dan dirinya
sendiri, sampai suatu saat bisa bahagia bersama dengan mawan sang pujaan hati
yang menemaninya di setiap waktu. Jika memang mawan itu jodoh untuk nia, maka
mereka akan di pertemukan dalam keadaan baik.
Demikian
cerpen ini saya tulis, jika ada kesamaan kisah, tempat, atau nama itu hanya
kebetulan semata. Semoga bermanfaat, :)
And
ingat, cinta itu luar biasa :)
Tulisan Ria_aini
Ramadhan
2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar