Senin, 01 Agustus 2016

Penculikan Pertama "COBAN SUPIT URANG"

Penculikan Pertama


Hari itu, lupa hari apa, yang jelas setelah tukeran pin dm di instagram, sering banget jalan and ajang culik menculik, alhasil penculikan pertama inginnya ke sumber pitu pujon, namun karena cuaca buruk jadinya tidak ada perijinan ke sana. Ok, melanjutkan perjalanan ke coban yang masih satu lokasi dengan sumber pitu. Namanya Coban Supit Urang









Kamis, 18 Februari 2016

KALEM AJA, NTAR JUGA INDAH

KALEM AJA , NTAR JUGA INDAH
Bingung mau memulai dari mana, yang jelas ini sebuah kisah yang dialami dalam masa – masa di akhir jenjang pendidikan S-1meraka.
,,,,LET’S INTRODUCE,,,
Yaps, sepertinya enak dimulai dari sebuah perjalanan panjang yang menemukan mereka berempat dalam sebuah cerita kehidupan. Sebut saja Aini, anak fakultas keguruan yang mengambil jurusan bahasa inggris. Kedua sebut saja Ina, sama satu fakultas, namun berbeda jurusan. Kalau Aini lebih memilih bahasa Internasional dalam jenjang studynya, kalau Ina lebih memilih bahasa Nasional yang mau go internasional. Hahay….
…. Yang ke tiga sebut saja Jub, anak Komunikasi, tepatnya ilmu komunikasi. Kenapa mengambil jurusan itu yah, mungkin karena dia susah berkomunikasi kali, hahay. Then  yang ke empat alias yang terakhir panggil saja Reel, yang ini lebih suka diem, tapi sekali ngomong busyeettt semua pada diem, karena begitu tertata bahasanya. Ya iyalah namanya juga anak management. Jadi bisa menata segala hal dengan baik pastinya. Mungkinnnn
Yah, mereka berempat ini sebenarnya tidak saling mengenal satu sama lain, namun sekarang mereka menjadi seperti memiliki ikatan. Mereka  bingung menamainya, ini sebuah persahabatan, pertemanan, persaudaraan, atau percintaan. Karena memang yang mereka alami ini hampir semua menyangkut dengan semua ikatan diatas.
Kini waktunya aku akan bercerita sebuah kisah dimana mereka dipertemukan hingga sekarang menjadi orang yang HEBAT!.
,,,MKM menjadi awal,,,,
Pada sebuah kegiatan yang melibatkan semua mahasiswa dari berbagai jurusan inilah mereka dipertemukan. Sebut saja Mengabdi Ke Masyarakat  (MKM). Yaps, di kampus mereka ada sebuah program MKM yang harus di tempuh oleh semua mahasiswa sebelum mengahiri pendidikannya. Namanya juga kan kita kelak bakalan mengbdi ke masyarakat jadi ini program latihannyalah, meski sudah di latih di lingkungan kos - kosan yang nota bene juga memiliki program. Mengabdi pada ibu kos. Hahahha
Dari program kampus tersebutlah mereka saling mengenal, namun belum juga kenal. Haha, palingan si Aini yang kegirangan karena anaknya memang ndak tau malu. Fikirnya ngapaen malu, toh juga baru ketemu. Haha, nah kalau Ina lebih pemalu, eh tepatnya pendiam, ndak banyak omong nech. Namun ina sangat sayang pada anak – anak. Keibuan banget yah. Kan calon ibu. Hahay…
…Suatu hari, cieh kayak dongeng.
Sebelum mereka tau dimana penempatan pengabdian, seluruh anggota kelompok di pertemukan dalam sebuah forum besar. Cieh, kalah donk kedutaan. kwkwkkw
Mereka berkumpul dengan semua anggota MKM yang berjumlah 31 mahasiswa. 10 Mahasiswa dan 21 mahasiswi, dari segala macam jurusan di kampus. Awal yang baik dan penuh tanda Tanya. Kenapa???
Karena tidak ada satupun yang memulai pembicaraan. Kecuali si cewek bermuka cina, tapi item, putih dikit sih. Sebut saja Mira. Wah ne orang keren dech, bisa membuka forum. Forum yang begitu mendebarkan karena forum itu menentukan siapa yang bakalan jadi jendral di kelompok. Ketua eh kordinator desa , yah sebut saja KORDES. Gampang kan. Kalau sudah terbentuk siapa kordesnya lanjutan dari forum itu membentuk dan menunjuk siapa bawahan si kordes, yah seperangkatnya, yang lebih penting lagi adalah bidang – bidangnya, yang bakalan membuat program luar biasa selama mengabdi di masyarakat.
Setelah berbincang sana – sini , kesana – kemari akhirnya ketemulah kandidat kordes , tau siapa yang jadi kordes?
,,yapsss anda benar, si Jud yang menjadi kordes. Kemudian pemilihan kandidat yang menjadi wakordes adalah si Farhan. Sekertaris si Vita dan Anggra, bendahara si Evi dan Testy. Keren – keren mamen mereka. Karena mereka baru aja ketemu dan ini sudah terbentuk kepala – kepalanya. Belum bawahannya, istilahnya kalau kordes itu Presiden, nah bawahannya yang sudah disebutkan tadi itu ya bawahannya , haha
Nah yang belum itu Mentri – mentrinya, nah kala pemilihan kepala mentri tidak ada satupun yang mau, entah karena malu, atau karena tidak mampu. Tapi si Aini tiba’’ mengangkat tangan dan mengajukan diri untuk menjadi Mentri Pendidikan. Terbentuklah mentri Pendidikan, Social budaya, Ekonomi, Agama, Kesehatan, Hubungan masyarakat. Masing – masing mentri memliliki anggota juga mamen.
Banyak juga ternyata, kala pemilihan itu mereka jujur belum saling mengenal satu  sama lain. Aini belum tau si Reel, Ina juga belum begitu memahami si Jub. Bahkan mereka mulai mencari mana yang bakalan di ajak kerjasama kelak waktu pengabdian. Iya iyalah namanya juga kelak mereka di tempatkan di sebuah desa , di plosok, dan lamanya tu satuuuuuuuuuuuuu BULAN saja bung. Mau nambah?,,,, gila aja. Waktunya aja pas puasa. Kalau mau nambah silahkan saja. :D
,,,FORUM KEDEKATAN MENTRI,,,,
Forum yang begitu mendebarkan itu tidak berhenti di area kampus saja bro. ternyata forum satu kelompok itu lanjut di sebuah café di deket kampus. Oowwhhh meeennn, ini forum apa nongkrong, nah ini ternyata ide si cewek cina itu. Mereka datang semua, kala itu adalah perkumpulan di setiap Mentri, anggota mentri pendidikan ada Amel dan Widad, cewek semua mamen. Hahhaa, gpp. Kalau anggotanya si Reel itu ada citra, Novi dan Olivia dah itu aja dech. Terus kalau Ina itu anggota dari mentri social budaya, ada Nanda, wildan, dan putri, Anggra sang sekretaris juga. Owh iya putri itu salah satu teman cewek yang dekat dengan mereka berempat. Tepatnya dia itu lebih dewasa pemikirannya ketimbang mereka berempat ini, hahaha
,,,,,,terus kalau si Jub TAU SENDIRI dech, dia kan Kordes, wakilnya si Farhan. Owh iya tadi belum di sebutin ya anggota keseluruhan di setiap mentri, nah kalau di mentri kesehatan ada Ocha, pida or Avida and satu lagi, cewek yang jelas, habis gue di certain sambil mengantuk. So gue lupa namanya. Sorry dech, terus ada Dimas juga.  Kalau mentri hubungan masyarakat ada Anugrah, Mira si cewek cina, Aida yang manis punya tahi lalat. Bukan tahi beneran lo ya, and siapa lagi yah,,,owh Alfan. Kalau mentri agama ada Yunus, Mei, Novi ( nah novi disini ada dua men, novi ekonomi and novi agama), and Maskur yang paling cakep and cool se kelompok. Udah ya, dah di kenalin mua kan???
…..kalau ada yang ketinggalan ya harapa maklum, hahay gue sekedar penulis :D #peace
Banyak acara buat kumpul dengan kelompok sebelum mereka di tempatkan dilokasi, namun sebelum itu si Aini sering chatingan dengan salah satu anggota MKM di media social facebook. Tepatnya dengan Wildan anak dari mentri social budaya. Yah sekedar cerita – cerita tentang bagaimana karakter temen’’ baru di MKM, bagaimana nanti ketika di tempatkan disana, dengan karakter yang berbeda namun disatukan dalam satu kelompok, banyaklah pasti. Namun , meski banyak cerita di sosmed, sebenarnya Aini belum begitu hafal dengan wajah si wildan. Malah dia fikir ada yang sama antara muka wildan, dengan salah satu anggota lain yaitu Reel.
,,,SALAH PANGGIL,,,,
,,,Suatu hari kala di kampus menunggu teman di depan perpus untuk meminjam buku. Aini dengan lantangnya memanggil cowok yang dia kira wildan, dengan lantang dia panggil WILDAN!!!!
,,,,,Busyet dah ternyata Aini salah, yang dia panggil adalah si Reel. Dengan lantang si Reel memperjelas, “Fareel” !!! Hahah
Tapi namanya Aini, mana ada malunya dia, malah ketawa sama temen’’nya, pura – pura gg tau. Namun Reel juga temen MKM Aini yang dia fikir mirip dengan wajahnya si wildan.
Semenjak itu si Aini mulai berfikir, kalau jangan sembarangan manggil orang yang baru di kenal. Hahaha.. menjerumuskan nantinya.
Masih menunggu satu bulan setengah sebelum penempatan MKM di sebuah lokasi nan jauh disana. Mereka satu kelompok belum saling mengenal, namun mereka mengenal dari masing – masing anggota mentri dan kepalanya masing – masing. Kepala? Eh busyett kordinator maksud gue. Berkomunikasi, merencanakan program kerja yang nantinya di laksanakan di lokasi MKM, mempersiapkan list perlengkapan yang akan di bawa kesana, membuat jadwal kegiatan masing’’ program kerja, membuat randon acara, semuanya dipersiapkan di sini, di kota yang pasti.
Pertemuan di setiap kelompok MKM kala itu memang sering dilakukan di sebuah lorong masjid, yang bukan hanya dari kelompok mereka MKM 56 namun banyak juga kelompok lain yang berkordinasi untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk di laksanakan dalam Mengabdikan Ke Masyarakat nantinya.
,,SURVEY LOKASI,,,
Kesibukan Aini, yang sok sibuk juga, mencari kesibukan karena dia tipe cewek yang suka banget kegiatan. Kala ada pertemuan dengan kepala – kepala mentri dia beragkat dari kampus, secara dia stay di kampus mamennn. Kerajinan sampai ndak pulang. Haha :D
,,, owh iya, kelompok MKM 56 tau lokasi 3 minggu sebelum penempatan, tepatnya di bulan Juni 2014. Saat itu juga Kordes si Jub memberikan perintah kepada bawahannya untuk tinjau lokasi . Survey mamennnn,,, sebelum mereka kesana, yang di putuskan berangkat adalah dari mentri pendidikan si Aini, mentri Ekonomi si Reel and Citra, Mentri hubungan masyarakat si Anugrah and Alfan. Mentri Sosial budaya Wildan dan dimas. Serta si kordes Jub sendiri…..Yah, sepertinya itu. Wah lupa si pemegang uang juga ikut , Evi dan Testy yang cantik anggun sekali :*
Sebelum berangkat ke lokasi, mereka janjian di POM Bensin Kampus meennn
Ciehh,,,janjian, waktu itu si Aini di bonceng oleh Kordes, si Jub, Reel boncengan dengan Citra, dan yang lain bonceng – bonceng juga, yang jelas mengusahakan bukan cewek yang pegang kendali. Kalau cowok yang pegang kendali kana man. Apaan? Jangan aneh – aneh men. Kala menunggu yang lain eh si Reel ternyata melihat dari jauh si Aini jalan menuju mereka, dia fikir “ni cewek pakaiannya aneh banget, gimana dalamnya coba?” yah si otak mesum wess. Hahah,,, dan seketika Aini menghampiri Jub, Anugrah dan Citra, menyapa dan salaman, karena kebiasaan si Aini gitu. Eh si Reel sok – sok an kyk orang penyakitan, pakek masker segala lagi. Setelah semuanya ngumpul mereka mempersiapkan diri, pakai jaket, masker, ehh pas pakek masker si Aini bilang
“nah ini idungku ndak kelihatan jehh”
Ternyata si Reel menanggapi
“emang PESEK!”
“aihh apa sih Cung, mancung aja Songong LUU!” sahut AINI
Dari sahut sahutan yang iseng itu ehhh malah jadi keterusan olok – olokan si Aini dan si Reel. Biarlah sudahhhh……. Namanya juga mereka masih ababilllll #gue ndak tau arti ababil
Perjalanan yang mereka tempuh ke sebuah desa di pinggiran kota di tempuh dengan waktu 3 jam dengan mengendarai kuda. Kuda besi mamen….., masak ya kuda beneran. Di Bromo aja naik kuda 40 ribu apa lagi ini dari kota ke desa, bisa bayangin tuh kuda kakinya jadi gimana. Siapa juga mau mijitin kaki kuda. haha
Yah, mereka sampai di sebuah desa yang bernama Desa Rejosari, Kecamatan Bantur. Tanpa di damping DPL, pendamping lapang meeeennnnn,,,,, Bapak Syamsul Hadi S.E, namanya memang gitu. Sebut saja P. SAMSUL. Nah,,, mereka di lepas kayak angsa mamen,,, nyari lokasi sendiri, untung aja tau lokasinya , karena juga searah dengan salah satu tempat wisata pantai. Namun, sebelum sampai di lokasi kita sudah terpencar dan si Reel dan Citra belum tau nyampek mana, yang akhirnya juga sampai di Kecamatan Wonokerto. Dimana mereka ditemukan dengan TPL, pendamping lagi meennn namun asli dari warga sana, yang nantinya menunjukkan lokasi mereka selama MKM.
,,,sebenarnya mereka kesna cuma pengen tau lokasi, sekalian nyari tempat tinggal disana untuk ditempati, owh iya kita sama si pemegang uang juga dech, si testy, hehe… , eh tadi dah gue sebutin ya… sorry sorry
Kesan pertama mereka, keren pokoknya lokasinya, desanya asri, warganya juga lumayan, belum tau juga kalau mereka tinggal disana. Semoga akan selalu baik meeennnn #berdo’a yah do’anya mereka sekelompok. Gue ngapain ikutan berdo’a. owh iya berdo’a semoga yang baca ini kisah bisa terus sampek habis. OK!
Hanya berkunjung sebentar, muter – muter pulang, mereka belum mencari dimana lokasi mereka kelak tinggal dan hidup selama satu bulan, karena ada survey lagi dengan DPL untuk bernegosiasi tentang biaya tinggal dan makan.
Nah,,, karena waktu sudah sore, mereka putuskan maen ke pantai,,, jiehhhh salah, mereka pulang mennnn. Kalau kesorean kasian yang cewek – cewek capek di jalan ntr. Kasihan kalau jam malamnya ke ambil.
Di perjalanan, Ehh pada kelaparan, dan di perjalanan pulang gg jauh dari Desa Rejosari, ada sebuah rumah makan, eh Warlan dech, warung pinggir jalan. Ada baksao, maksud gue bakso, masuk dah mereka, mumpung sama ibu pemegang uang, hehe si Testy and Evi
Mereka semua pesan macem – macem, namun karena ada nasi goreng Aini pesen itu, Reel bakso dan nasgor, wihhhh. Si Reel mayak yah. Pesen dua porsi, dasar memang lelaki. yang lain juga nasgor. Baunya men pas dimasak,,, Bikin bersin satu rumah makan, aaaaazzzzziiimmmmmm!!!!
Semuanya pada keluar,,,,, gg tahan sama asapnya, haha…, kala sudah mereda semuanya masuk, dah kelaparan menunggu hidangan yang di pesan. Di warung itu juga mereka saling ngobrol, yah ngomongin kesan pertama melihat lokasi disana. Dan itu juga waktunya mereka semua bertukaran nomer hp. Karena kalau tau kan enak nantinya kalau berkomunikasi, semuanya tuker nomor hp termasuk Reel dan Aini, yang masih saja olok – olokan gara’’ hidung mancung dan pesek. Kwkkww
Udah makan, kenyang, yok SMP = Selesai Makan Pulang. Hahaha masih aja jamannya yah, bayar dulu baru pulang. Nah mereka pulang deh, kembali ke kampus, dan pulang ke kost masing – masing.
Begitu menyenangkan perjalanan pertama menuju sebuah desa yang nantinya mereka semua berada di sana selama bulan ramadhan. Meskipun belum tau seberapa kenal dengan teman – teman MKM satu kelompok ini.
….woles mamen…
,,, YANG FALLING FALLING,,,
Tapi inilah awal mula cerita si Reel dan Aini. Lebih tepatnya kisah perjalanan cinta, jiehhh cinta dari mana, isinya olok – olokan mulu.
,,,pagi itu ,,,
Blukutuk – blukutuk,,,,, terdengar suara alarm HP Aini di atas meja, dia bergegas bangun untuk sholad subuh dan menyiapkan segala sesuatu di rumah. Karena Aini tinggal bersama om dan tantenya. Intinya dia bukan anak kost – kost an yang suka bangun kesiangan. Haha ada yang merasa anak kost jangan tersinggung ya men.
,,,Aini yang membuka hp lalu mengirimkan sebuah sms semangat pagi untuk teman – teman barunya di MKM, meskipun tidak semua bls tapi ada juga yang bls. Haha, dari situ yang bales pertama adalah si Reel. Balasan sms itu yang berujung olok – olokan pesek dan mancung. Walah,,, memang mereka berdua diciptakan dengan sebuah perbedaan yang mencolok. Tapi , ya tau lah namanya si Aini, apa dia terima begitu saja, pastinya TIDAK! Terus saja merasa dirinya tidak pesek dan mengolokin sok ke si mancung.
Komunikasi yang tak jarang dilakukanpun ternyata menjadi seru antara Aini dan si Reel. Sampai suatu hari dimana keduanya memiliki waktu luang. Aini yang memang kala itu jomblo tiga bulan, haha. Pengennya ya main and main, bukan main yang g bertujuan lo ya, mainnya Aini ini lebih ke alam, yaps, dia pengen main air mamennn. Eh ujung - ujunganya dia sms si Reel ngajakin Reel buat ikutan main, namun karena si Reel sibuk dengan temen – temennya yang katanya masih mau ada pemotretan jadi tertunda dech. Eh tapi jangan  menyangka acara mainnya Aini gagal bro.
,,,Aini emang super sibuk, entah sok sibuk atau apalah, tapi dia punya kegiatan di hari minggu itu. Dengan semua anggota TEB kampus (Team Expedisi Biokonservasi). Sabtu minggu Aini mengikuti kegiatan itu, dan hari minggunya jadi deh ke sebuah hutan kecil yang ada di ujung kota. Namanya Bedengan, seru , airnya jernih, dan hijau bgt. Sebelum berangkat dengan si Reel, Aini hanya berpesan kalau nanti pulangnya jangan kesorean, karena aku sudah keluar rumah dari hari sabtu ada kegiatan. Di iya iya saja sama si Reel. Akhirnya perjalananyapun dimulai, haha #seperti mau mengembara saja yah. :O
Sampai disana , “wahh tau gitu bawa kantong kresek ya cung!” bilang Aini
“Lah buat apa’an sek?, emang e mau ngambil jeruk di kebon a?” sahut Reel nglunjak.
“Hahaha, maksud kamu apa cung?. Iya buat munguti sampahlah!” kata si Aini
Mereka berdua main di sebelah atas, ya main air, itu aja. Aini merasa puas dan happy banget kala itu. Bukan karena jalan sama Reel. Namun karena bisa menikmati air yang dingin. Eitsss DINGINNNNN
Disini ada kejadian juga ternyata kala si Aini dan si Reel main air. Aini di jatoh in sama si Reel sampek jari kakinya berdarah. Ndak apa – apa sih, Cuma ya begitulah.
Istilahnya ya faling in friends, kan mereka berdua teman. Jangan di kira falling itu hanya untuk orang yang jatuh love. haha
Happy dech kala pulang.
,,TIME TO MKM….
Hari demi hari berjalan, cieh berjalan. Iya berputarlah, waktu jehhh. Roda donk berputar.
Ada waktu yang menuntut mereka berkumpul kembali, satu kelompok tepatnya, dan semua di tanya oleh Kordes si Jub seberapa jauh mempersiapkan program kerja yang nantinya dibwa ke desa pengabdian. Forum di malam haripun tidak menjadi hambatan bagi kelompok mereka, lorong masjid yang dingin juga bukanlah satu alas an untuk tidak menghadiri forum kelompok ini. “Rapat dimulai” jeng jeng…
Di buka oleh sekertaris dan di lanjutkan oleh Kordes serta laporan dari masing – masing mentri. Yah bagi kalian yang ikut organisasi pasti tau prosedur rapat kan, sama seperti mereka juga kalau rapat.  Forum yang lumayan lama dan hanya membuahkan sebuah tulisan dalam catatan Aini. Catatan dimana program kerjanya nanti harus terlaksana di sana. “DO IT AND MAKE IT THE BEST”
Forum – forum, rapat – rapat, kumpul – kumpul, namun hanya apa yang di bahas?
spongsor yang gg jelas juntrunnya kemana?....
Mentri hubungan masyarakat yang katanya mencari relasi untuk spongsor masih nihil. Padahal mereka semua juga pengen tau seberapa jauh mereka mencari spongsor, dan seberapa besar jawaban yang diberikan oleh pengajuan proposal.
Lama- lama bosen juga kalau tidak ada kejelasan. Namun mentri hubungan masyarakat ini merupakan mentri yang begitu menghabiskan uang untuk transport dikala mencari spongsor. Sudahlah sudah… namanya juga usaha, tidak ada salahnya kan. Menurut gue sih.
Gg usah bahas mentri dulu dech, kebanyakan kumpul ternyata membuat si Reel dan si Aini bisa jalan alias nongkrong bareng di sebuah café susu di pusat kota. Yah lumayanlah, ngilangin penat terus – terusan ada forum yang masih modal omong bukan kegiatan yang nyata. Namanya WARSU (Warung Susu) disitu dipilih untuk tempat nongkrong mereka berdua, ngobrol’’ sambil minum susu kan enak bro.
Obrolan yang awalnya bahas tentang temen – temen kelompok hingga program kerja ehh malah berkelanjutan ke hal – hal yang berkaitan dengan pribadi masing – masing. Namun obrolan mereka sangatlah asyik karena keduanya juga nyambung kala memberikan masukan atau bercerita dan menanggapinya. Tak terasa waktu menunjukkan pukul 22.15 waktunya pulanglah buat Aini, karena sudah begitu larut malam. Tapi dari situ mereka saling asyek buat komunikasi. Entah karena apa.
Masih lama waktu menunggu pemberangkatan pengabdian. Hanya di isi dengan forum terus – terusan. Owh iya dalam satu kelompok itu setidaknya ada mahasiswa yang satu jurusan kala di tempatkan. Seperti widad dan amel yang sama – sama dari PGSD, mira dan Jub dari IKOM, Aini dan Putri dari B.ing, Citra and Aida dari MTK. Banyak deh yang satu jurusan, ya setidaknya ndak krik – kriklah kala ngobrol.
Seringnya kumpul juga membuat mereka semakin akrab dan seru. Obrolan yang awalnya garing g’ kriuk – kriuk sekarang tambah renyah kayak krupuk. Haha
Sekarang acaranya apa?
Pasti bahas main mainnya si Aini dan Reel. Ini bukan main berdua kayak anak pacaran. Wong mereka belum pacaran. justru acara mainnya ini malah membuat rame – rame satu kostan buat hunting foto di sebuah hutan kecil yang namanya Bedengan. Hutan itu lagi, haha. Semangat deh Aini. Wahh bakalan seru kan. Nah disana sekalian kita hunting foto deh…
Jepret – jepret dan jepret, foto sudah banyak, namun cuaca tidak mendukung men,,,grimis and mau hujan.
Waktunya bergegas pulang, setidaknya ada oleh’’ foto dari temen – temen satu kost e Reel . ada Wima, Prima, Bambang, Tio, Fajar, dan Dio. Semuanya asyik and fun. Mereka welcome juga sama Aini meskipun baru saja kenal.
,,,JATUH SAKIT,,,
Banyak yang dilakukan Aini dengan Reel sebelum pemberangkatan, sampai suatu hari Aini jatuh sakit.
Reel yang tidak mengerti kenapa bisa tiba – tiba sakit sangat khawatir dengan keadaan Aini. Dia bela – belain menghibur agar aini bisa membaik, namun mungkin ini adalah naluri menolong sesama dari seorang Reel yang mancung itu. Dia membawakan obat dan makanan untuk aini, di antarkannya makanan itu kerumah Aini, dengan baju tidur dan setengah sempoyongan aini membukakan pintu dan menghampiri Reel di depan rumah.
“Ayo masuk!” kata Aini
“Ndak, makasih, sudah malam, ini obatnya diminum. Tapi sebelumnya makan dulu. Terus istirahat. Biar besok membaik. Obatnya diminum setelah makan” Sahut Reel dengan khawatir
“iya iya, berapa semua? “ kata Aini
“walah woles, ndak usah, penting sehat aja dulu. Dah malam, aku tak pulang, cepet di maem and obatnya diminum terus rehat” sela Reel
Dalam hati Aini “jiahhh ke GR-an dech di perhatiin cowok keren” kwkwkw
Langsung dimakan dan diminum obatnya oleh Aini. Esok harinya Aini bangun dan kondisinya membaik.
“Terimakasih ya cung, dah bawain makanan 2 bungkus dan obatnya. Tau aja kalau aku lapar. Hahaha” sms aini pagi ‘’ ke Reel
“HAHA iyo sek, penting sehat, geg jotosan maneh!” balasan sms Reel
“Walah niat kamu bikin sembuh buat kamu aniyaya t cung?” -__-“ by Aini
“hahaha” by Reel
Mereka selalu saja olok – olokan, sampai ada waktu yang seru. Pas si Reel hang out sama temen – temen e di sebuah BAR di pusat kota.
“cieh yang lagi dugeman !” sms dari Aini
“loo kok tau sek, kamu dimana e?” bls Reel
“udah nikmatin aja, mumpung sama temen’’ “” bls Aini
“loo kamu dimana sek, iya sek aku masih dugeman, di ajak temen. “ bls Reel
“Aq? Diamana aja. Haha. Oyi wes, lanjutkan” Bls Aini
“LOO gpp a aku Dugeman sama temen – temen?”
“Ya gpp, emang e kenapa? Kan Hak kamu mau ngapa’’en J “ bls Aini
“Wahhh makin ehem aja sek, lampu ijo ne” Bls Reel
“maksudnya lampu ijo apa cung?” Bls Aini
“Kepo I, Pokok e lampu ijo, tunggu waktu yang pas ae” bls Reel
“Halah,,, up to you” bls Aini            
Ternyata sms antara Reel dan Aini sangatlah seru , yang jelas mereka itu sama – sama punya karakter yang berbeda, tapi bisa fun ketika bersama – sama, and lebih lagi mereka berdua juga baru saling kenal.
,,,,TOSH STATUS,,,,
Sampailah moment yang pas yang dimaksud oleh Reel ke Aini kala smsn dulu.
,,,Siang itu, setelah dari kampus Aini main di Kostnya Reel, tidak hanya Aini, namun banyak juga temen- temen cewek yang main disana. Yah anak kostan bro, mau bertamu dimana, kan gg ada ruang tamu, adanya kamar, otomatis masuk kamar. Eitshhh don’t be a negative thiking yah. Just talking !!!
Kwkwkw
Yah, Aini dan Reel ngobrol banyak kala itu, ,,,
Bla bla bla and blassssssssssssssssssssssss
Dan ini obrolan yang juga menjadi ikatan :D
“sek sek, ngerjain apa?” Tanya Reel ke Aini
“ini loo cung, proposal mentri pendidikan, la kordes minta masing – masing buat proposal e, setauku itu proposal ya satu, hawohhh “
“Walahh aku loo woles sek, biar anggotaku yang buat”
“lakok enak, ancen we ki cung. Bisanya nyuruh”
“LOO kan kordinator, jadi gg masalah donk, haha, eh sek, ini tanggal brapa?” Tanya Reel
“emmmm lupa, eh tanggal 6, kenapa?”
“Tanggal 6, bulan 6 , sekarang tahun 2014, Ya ya ya ya, bagus yo tangalnya, gimana kalau kita jadian, ya pacaran” kata Reel
“HEH?!” penuh tanda Tanya Aini
“kalau iya TOSSS sama aku sek !”
And
“TOSSS!!!” mereka berdua tos dech, jadian deh.
Aneh, tapi ini nyata antara Reel and Aini. Setelah itu mereka tetap melanjutkan aktvitas masing – masing. Si Reel nonton dan si Aini lanjut selesain Proposal.
Intinya kisah Aini dan Reel ini sebelum pelaksanaan MKM. Memang aneh tapi ini nyata. Haha
Hubungan yang di bilang pacaran juga tidak seperti pacaran, di bilang teman tapi kok seperti pacaran. Entahlah, hanya orang yang bisa menilai.
….
Sampai sebuah forum mempertemukan mereka lagi, dan berpura – pura tidak kenal. And just friends karena ndak enak sama temen – temen satu kelompok.
Ada obrolan antara mereka berdua yang membuat orang bertanya – Tanya
“kita janji kalau pengabdian harus professional, jalankan proker masing – masing dari setiap mentri, sukseskan MKM, dan buat kesan ke temen – temen yang lain. Kalau kita bisa melakukan ini semua, jangan bilang kalau kita pacaran, karena ndak enak kalau nantinya temen – temen ngira yg g’ g’ ke kita”
Dan ini di setujui oleh Aini and Reel.
Singkat cerita
Sampailah pada sebuah tanggal dimana satu kelompok di berangkatkan di desa untuk mengabdikan diri ke masyarakat.
,,,PEMBERANGKATAN,,,,
Pagi – pagi mereka berkumpul di kampus dan menunggu anggota yang lain, serta menunggu kendaraan yang nanti mengangkut kita kesana. Bus PUSPA INDAH yang bener – bener wah sekali mamen,,,,
Berkumpul dan berkumpul semua kelompok berkumpul, rame dan mengharukan, berpisah dengan keadaan kota yang penuh fasilitas, menuju sebuah desa yang minim hiruk pikuk pastinya and minim polusi udara dch.
Menunggu lama di depan Aula kampus untuk penjemputan, sampek ngentang g jelas gitu. Gue juga pernah ngerasain lamanya di jemput gebetan sampek rasanya pengen makan sebakul.. haha
Mau bagaimana lagi, bus – bus yang di utus dari kampus tidak semua bus kampus yang dipakai untuk mengantarkan mereka para mahasiswa MKM untuk menuju desa – desa. Namun, bus – bus angkutan umum yang biasa dipakai oleh penumpang umum juga disewa untuk mengantarkan mereka, keren namanya bro. “PUSPA INDAH” indah banget, sampai – sampai kalau naik di dalamnya ada yang mabok. Tapi jujur men, gue juga kalau naik bus mabok, so jangan salahkan orang yang naik bus juga, tapi lihat busnya juga yah……
Setelah menunggu lama, ternyata waktu telah tiba, bus mereka sampai, dan semua anggota kelompor bergegas memasukkan barang – barang ke dalam bagasi bus. Tidak hanya memakai bus, namun salah satu anggota kelompok ada yang membawa mobil, cek illeh demen banget , mau pengabdian apa mau traveling bah. Haha fikir gue ne anak cina mau jalan – jalan, tapi mobilnya juga di buat ngangkut para cowok yang manja,,,,, haha
Perjalanan dimulai, di dalam bus banyak barang – barang semua anggota dan ada yang membawa boneka, ada yang membawa guling, badcovver , dan semacamnya lah. Inilah TIME TO NARSIS di dalam bus pun ada waktu untuk narsis, dasar Aini, alfan, dan ocha, malah narsis kala jalan goyang kanan and goyang kiri, nahan barang biar ndak jatoh. Mereka semua menikmati perjalanan yang ditempuh 3 jam dari kampus. Hampir setengah perjalanan yang mereka tempuh sudah ada yang tidur dan terpulas dalam mimpi. Eh beda lagi sama Aini, dia malah nyanyi ndak jelas sama Farhan dan Alfan. Alfan yang asli anak Lombok tiba – tiba hp nya bordering, kring kring….
“Hallo ,,Assallammuallaikum” by alfan
“Wa’allaikum salam,,,” By si penelfon
Dengan bahasa khas lomboknya si alfan ngobrol kesana kemari, ternyata yang telfon dia adalah orang tuanya, jreng jreng,,,,masih aja OTW udah di Tanya ini itu. Aini yang kepon anya – nanya ke alfan,
“nah bang, mang orang tuanya belum di kabari kalau mau brangkat MKM hari ini?”
“hehe, belum,,lupa, soalnya juga belum di transfer uang buat disana nanti”
“walah,,, bang alfan ini asli Lombok ya?”
“iya, kamu ni, anak mana?”
“Aku, asli Banyuwangi,,, hehe deketlah sama bali and Lombok,,,,”
“hahha,,, bisa aja, ayo nyanyi yok, biar g pusing, masih lama jg kan ini”
NYANYI
Yah,,, menyanyi ndak jelas, tapi seru sih, dari pada diem – dieman ndak jelas mendingan nyanyi yang ada suaranya , meski ndak jelas juga. Hehehe
Gue juga kalau nyanyi bagus, tapi banyak yang ndak bagus, karena gue bukan artis yang bisa nyanyi and narsis. haha
Akhirnya selama 3 jam perjalanan sampailah mereka di depan balai desa yang ada di desa tersebut. Krik krik
Kok sepi banget yah,,,, ternyata bapak – bapak pegawai di kantor desa ada rapat. Semuanya turun dan menuju aula kantor desa, dipertemukannya mereka dengan perangkat desa dan jajarannya. Setelah itu selesai, semua anggota menuju lokasi dimana mereka akan tinggal selama satu bulan. Yah,,, istilahnya kost – kost an masal, yah iya satu rumah isinya 21 orang.
Tepat di rumah Ibu Sunarsih, semua anggota putri di turunkan dan menurunkan barang – barang mereka. Begitupun anggota putra, karena bus yang mengantarkan hanya berhenti di depan kost – kostan putri.
,,,Ibu sunarsih adalah pemilik rumah yang mereka tempati, usianya sekitar 60 tahunlah, beliau masih bersuami, memiliki anak dan cucu. Beliau tinggal bersama anak dan cucunya. Rumah yang di tempati itu adalah rumah sebelah, milik ibu Sunarsih juga. Latter U so, bisa lu bayangin kan men, kalau rumah Letter U itu bagaimana, jadi dua rumah satu dapur. Dah bayangin sendiri, gue ndak mau gambar disini.#sorry
,,,,,sudah diturunkan semuanya, dan bus yang mengantarkan akhirnya pergi, dan akan bertemu dengan bus itu kala penjemputan satu bulan kedepan. Lama banget ya, dalam hati gue say something “Paringi Sabar Ya Allah”
Krik – krik bingung, mau ngapain, masuk rumah dulu, atau kemana dulu…. But,,,, selalu saja mereka semua, time to SELFI hahaha. Bukan hanya gue yang suka SELFIE ternyata mahasiswa juga pada gila Selfie.
Belum berkegiatan saja sudah banyak foto, apa lagi kalau sudah berkegiatan, hmmmm
Tidak lama dari itu mereka semua masuk ke dalam rumah, belum menentukan kamar mana yang akan di pakai, yang jelas barang – barang anak putri di masukkan semua, dan hari itu juga mereka ada forum kecil yang membahas tempat tinggal antara putra dan putri selama di MKM.
“assallammuallaikum wr.wb, “ by KORDES
“wassallammuallaikum wr. Wb” by semua anggota
“jadi begini temen – temen semua, untuk tempat tinggal yang akan kita tempati selama satu bulan kedepan , untuk putri ada di rumah sini, rumah ibu sunarsih, dan untuk putra ada di seblah barat di rumah bapak ramin. Semuanya harap bekerjasama untuk tinggal bersama. Mau di atur bagaimana terserah dari anak – anak putrid” by KORDES
“kalau semisal ini kita tidurnya diluar dan tempat tidurnya di taroh bawah apa ndak apa – apa pak? Toh juga kalau di dalam kamar tidak memungkinkan muat dalam tiga kamar” by vita sekertaris
“kalau itu kesepakatan bersama saja, yang jelas jangan lupa untuk meminta ijin pada ibu sunarsih, apapun jika memindah barang atau butuh sesuatu harus bilang beliau” by KORDES
“ok pak, brarti kita mulai hari ini sudah bisa tinggal di rumah ini?” by anggra
“iya , dan harap untuk semua cowok – cowok untuk membawa barang – barangnya ke rumah bapak ramin. “ by KORDES
“siap , ayo sudah kalau begitu, biar bisa cepat istirahat “ by Dimas
“ok, terimakasih, kalau begitu saya akhiri forum kecil ini , wassallammuallaikum wr,wb” by KORDES
“wassallammuallaikum wr.wb “ by semua anggota



,,THE FIRST WEEK,,,,
Hari pertama setelah sampai di desa Rejosari ini mereka lakukan dengan beres- beres rumah dan menata ruangan dan ruangan.
Aini yang pengen tau akan keberadaan ibu sunarsih, dia langsung kebelakang menuju dapur, karena dia melihat ibu sedang menyiapkan makan siang untuk semua anggota MKM. Yah, hari itu belum puasa, namun besok sudah sahur pertama. Ada juga yang sudah puasa. So saling menghormati sajalah.
“ibu,,, masak apa bu” by Aini
“ini loo mbak, buat sayur lodeh, ini mbak aini yang survey dulu itu kan?” By ibu sunarsih
“hehe iya bu, masih ingat  ibu ini, “ by aini
“iya iya mbak, kan mbak aini yang cerita mbak dari banyuwangi itu kan?”
“enggeh bu, “ by aini jawab dengan bahasa jawa halus
Perbincangan yang seru antara aini, ibu sunarsih dan ibu maryati yang membantu ibu sunarsih memasak. Maklum saja, masakin orang 31 kan ndak dikit. Namanya juga masa sekampung. Haha. Bisa LU bayangin kalau gue yang masak? Owh sungguh,kalau memasak sendiri saja kadang – kadang . apa lagi masakin anak orang sebanyak itu, kadang saya merasa sedih. :D
Selama satu bulan nantinya mereka semua makan sahur dan buka serta cemilan – cemilannya di rumah ibu sunarsih, baik cewek maupun cowok. Jadi satu, karena kontrak awal mereka disana mereka ikut makan serumah sama ibu sunarsih. Belajar tirakat makanan desa lah. Kan ndak harus mewah dan tampilan wah untuk makan enak yang jelas mah kebersamaannya itu loch yang mahal, bukan makanan yang mahal. Hehe
Seminggu pertama di lalui dengan agenda krik krik, tanpa ada kegiatan sama sekali, karena masih PDKT dengan warga kampung. Namun beda lagi sama tingkahnya si mentri pendidikan, Aini malah sudah sering main ke balai desa untuk membentuk dan menata sanggar yang nantinya dia buat untuk melaksanakan program kerja, yah. Aini dan jajarannya si Amel dan Widad lebih sering ke balai desa untuk saling bertukar informasi dengan perangkat desa dan berkaitan dengan pendidikan di desa rejosari tersebut.
Obrolan yang begitu seru itu ternyata ada udang di balik rempeyek, hehhe enak donk, ada udang di balik batu maksudnya, Aini ternyata meminta ke perangkat desa untuk disediakannya tempat guna melanjutkan program kerjanya selama MKM di desa rejosari, dan akhirnya oleh kepala desa di setujui untuk memakai salah satu ruangan di balai desa yang tidak di pakai. Bersyukurnya Aini, Amel dan widad. Karena lokasi balaidesa sangatlah strategis untuk melaksanakan program kerja pendidikan.
Tau ndak bro and sist, ruangan apa yang di berikan?, gue kira tuh ruangan emang udah ada, eh ternyata. Yah ruangan kesehatan yang sudah dua tahun terakhir tidak dipakai, dan itu ruangan tidak pernah di buka sama sekali, serem gila mennn. Hahhaa
Hari itu, Aini diminta ke balai desa oleh bapak Mulyono, selaku sekertaris desa, diberikannya kunci ruangan tersebut, hingga di ijinkannya Aini untuk membersihkan tempat tersebut. Jreng – jrengggg,,,,kunci sudah di tangan, tinggal kita rehap
“Wid, enaknya kita rehap kapan, soalnya ruangan ini sudah jelas kotor dan tidak pernah di pakai “ by Aini
“Ya enaknya seepatnya Ni, kan lebih cepat lebih baik, toh kita juga akan menata buku untuk perpustakaan desa nanti” by widad
“iya juga sih, tapi apa kita sendiri, memangnya teman’’ mau bersihin tempat kotor seperti ini?” by aini
“sudah, yang jelas kita lakuin aja bersih’’nya, kalau nnati temen – temen ada yang mau bantuin syukur dech, kalau ndak juga ndak apa’’ kan kita bertiga wonder girl” by widad
“hahhaa bisa aja kamu wid, ok lah kalau begitu, ayo kita pulang dulu. Mengambil peralatan, kita bersihkan nanti setelah dzuhur saja” by aini
“siap Bu” by widad
,,, CLEANING SSS,,,,
Setelah mendapatkan kunci, mereka memutuskan pulang ke rumah untuk mengambil perlengkapan kebersihan, timba, pel – pelan, sapu, sulak, kain , semacamnyalah. Untuk membersihkan ruangan yang dua tahun terakhir tidak pernah di huni dan di buka, haha
Setelah dzuhur, mereka bertiga bejalan ke lokasi, di balai desa. Berjalan kaki, karena jaraknya yang lumayan jauh mereka potong kompas lewat jalan pemakaman umum. Hehe
Pasukan hitam – hitam melewati pemakaman, tambah serem saja yah.
Sesampainya di balai desa dengan bacaan
“bismillahirrahmanirrahim….cklek cklek klek,,,,, assallammuallaikum” by Aini
Terbuka sudah pintu ini, dan time to SELFI, bukan foto sendiri namun foto ruangan sebelum dibersihkan , berdebu, kotor, dan banyak kecoa nya. Ini harus ekstra bersih – bersih. Semua barang yang ada di dalam mereka keluarkan , dan semua yang tidak layak mereka kumpulkan menjadi satu. Tak lama dari mereka mengeluarkan barang ada Ina, Wildan, Putri, Dimas, Reel, yang datang membantu mengangkat almari, mengeluarkan meja, membersihkan tembok, kaca, dan semuanya.
Aini menata almari yang ternyata ada isi buku – buku tua serta document yang ada di desa tersebut. Tidak memindahkan, namun hanya merapikan keseluruhan biar enak dipandang. Semuanya yang sudah dikeluarkan sekarang waktunya di sapu dan di pel. Bagian aini dan ina untuk ini. Wah mereka berdua pandai juga mengepel, sampai – sampai berbenturan pantat, haha, soalnya ngepelnya pakek kain and sambil jongkok, jadi ya bisa bayangin sendiri lah kalau seperti itu. Hahaha
Berjam – jam membersihkan ruangan itu, demi sebuah misi pendidikan dari mentri pendidikan. Haha
Setelah di pel, dan di bersihkan kaca jendelanya, serta di bersihkan semua almari serta kursi dan meja waktunya menata ruangan dengan kondisi yang sudah bersih. Eh iya, kala itu baju Reel dan Aini modelnya sama, dan mereka tidak menyadari itu. Namun si Putri malah yang menyadarinya.
“eh,, kalian couple an ya?” by putri
“he? Endak kok put, kenapa emang e?” by Aini
“YA ini kalian bajunya model e sama, aku kira couple an” by putri
“hahah ndak lah put, kan baju kita masing – masing beda, mosok yo bajuku sama kayak bajunya pesek!” by Reel
“ehh apa luu,,,, gila aja, sorry ya, bajuku ya bajuku lah” sahut Aini
Padahal memang ndak couple an, Cuma memang sama modelnya, and Aini dan Reel tidak menyadari itu, dan mereka baru sadar kala putri bilang. Dalam hati mereka, kok bisa ya, kebetulan mungkin, kan ndak janjian. Mreka berdua kan juga dalam misi penyamaran, untuk tidak membuka status mereka ke temen – temen satu kelompok MKM.
Waktunya mengangkat – angkat. Ayo ayo dimasukin lagi yang tadi dikeluarin, sekrang dengan design tata ruang yang berbeda dengan sebelumya. Ini waktu kali pertama Reel dan Aini ngobrol dalam satu tempat. Waktu membersihkan almari yang sudah dimasukkan, karena kacanya yang masih kotor,
“Sek, iya loo,,, baju kita sama” by Reel
“ah, kebetulan aja, “ by aini diam – diam
“tapi emang iya sek, aku nyadarnya pas putri bilang tadi, kalau dia ndak bilang aku juga ndak sadar” by Reel
“hahaha, byasah aja cung, emang e kenapa?”
Sambil membersihkan kaca mereka mencuri kesempatan mengobrol berdua di balik kaca masing – masing almari di dalam ruangan yang sudah di bersihkan.
“berarti kan kita sehati sek, hehe” by Reel
“haha bisa aja kamu cung, dah ayo dibersihkan, keburu ndak enak sama yang lain “ by Aini
Dan time to SELFI setelah dibersihkan, kan ada before and after. Bersih, kinclong, and wangi, keren pokok e. tak lupa juga mereka semua berpose di depan ruangan yang sudah dibersihkan itu.. foto bareng , layaknya babu yang bersih – bersih kerajaan, habis muka dan dandannyanya ngenes semua. Haha
,,,,PERESMIAN SSS,,,,
Sorenya setelah membersihkan ruangan mereka semua pulang kerumah cewek. Dan ngobrol – ngobrol mbahas ruangan. Eh kebetulan ada KORDES
“pak, pak kordes, sibuk ndak, aku mau ngobrol sebentar. “ by Aini
“owh iya, apa bu pendidikan?” by KORDES (jub)
“gini pak, kan kita dari mentri pendidikan sudah mendapatkan ruangan dan sudah dibersihkan. Enaknya ada acara penyerahan ruangan dech pak, dari kepala desa untuk kami pemegang kunci sanggar, sekalian peresmiannya di buka Sanggar Seneng Sinau (SSS) gimana menurut bapak Kordes?” by aini
“bagus itu bu, kalau begitu nanti sekalian saya bicarakan kepada kepala desa, soalnya ini saya juga mau silaturahim kerumah beliau, ngomongin prokernya anak kesehatan” by KORDES
“baik pak, sekalian di kasih tau yang meresmikan bapak kepala desa , terimakasih lo pak kordes, hehe” by aini
“hhahaa sama- sama bu pendidikan, kan saling membantu” by KORDES
Percakapan yang seru itu berunjung pada konsep baru oleh anggota pendidikan. Semua persiapan telah dilakukan, dan ini adalah awal pertama kegiatan yang berjalan di MKM kelompok 56 ini. Program kerjanya mentri pendidikan. Menjadi awal kisah Aini, Reel, Ina, dan Jub. Kisah mereka berempat, dan kisah semua anggota yang luar biasa.
Pagi itu persiapan untuk melaksanakan peresmian SSS di balai desa, semua persiapan sudah di siapkan, tinggal menunggu kedatangan bapak kepala desa untuk membuka acara sekaligus meresmikan dan penyerahan kunci sanggar kepada Aini coordinator pendidikan di desa salama MKM berlangsung.
Semua berjalan sesuai dengan apa yang di inginkan, dan penyerahan serta peresmian juga berjalan lancar. Hingga akhirnya resmi sudah Sanggar Seneng Sinau di buka untuk umum, terutama untuk anak – anak yang ada di desa dan sekitar dusun yang ada, baik anak SD, SMP, maupun SMA, TK dan Paud juga ada. Semuanya mereka tampung untuk belajar bersama. Kegiatan di SSS memang sangat menyenangkan, setiap hari Aini, Amel dan Widan berangkat pagi – pagi untuk mengisi dan mengajari anak – anak selama mereka liburan puasa. Pagi mereka yang tidak berangkat ke sekolah sekarang bisa tetap belajar dengan kakak – kakak dari MKM yang setia mengajari mereka. Buka hanya dari angota pendidikan yang mengisi materi, namun ada Ina, Jub, Reel, Aida, Citra, Ocha, Anugrah, Wildan, Anggra, mereka semua juga bergantian mengajari anak – anak di desa. Namanya juga Sanggar Seneng Sinau, jadi mereka semua di buat happy buat belajar, baik pelajaran umum yang ada di sekolah, sampai belajar logika dan cerita yang seru dengan apa yang kita alami.
,,,,selama ada SSS semua anak – anak ternaungi dalam belajar, bahkan orang tua mereka sampai mengantarkan anak – anaknya ke balai desa untuk belajar di Sanggar Seneng Sinau. Kegiatannya juga tidak begitu lama, jam 07-00 sampai jam 12.00 dengan ada waktu istirahat dan bermain kita belajar bersama.
Segala sesuatu berjalan tanpa rencana. Kala itu di Sanggar yang sedang asyik – asyiknya belajar dengan adek – adek. Tiba – tiba si Reel datang di sanggar dan semua anak – anak senang menyambutnya.
“kak, ayo kak belajar, cerita kak cerita” by anak – anak
“wah, kakak tidak bisa cerita dek “ by Reel
“apa aja dech, yang jelas ini kan jadwal kamu ngasih materi ke adek – adek sanggar” by Aini
“OK, apa aja ya, !” by Reel
Dan kala itu ternyata si Reel membuat sebuah permainan dengan memadukan cerita dan matematika, tidak hanya adek – adek sanggar namun Aida dan citra, dimas serta fahri juga ikutan berhitung. Si Aini hanya duduk melihat tingkah si Reel yang berusaha mengajarkan sebuah konsep sederhana matematika dengan sebuah cerita kepada anak – anak.
,,OLOKAN TANDA TANYA,,,
Semuanya seru dan memahami, dan sekarang waktunya istirahat.,,,, eh, kok gue istirahat. Ndak – ndak, maksud gue adik – adik SSS itu yang istirahat.
,,,eh malah pada ndak mau istirahat, mereka malah ngajakin main diluar. Tentunya sama kakak – kakaknya juga.
Permainan yang di buat kak Aini di luar dengan membuat group player ternyata membuat adik – adik SSS semakin senang. Mungkin memang mereka suka berkompetisi, jadi apa yang dikatakan oleh kak Aini mereka juga memperhatikan dengan sungguh – sungguh. Banyak juga kakak – kakak yang lain. Kak Dimas, Kak Jub, Kak Wildan, Kak Livia, Kak Aida, Kak Ina, Kak Putri, Kak Anggra, Kak Nanda. Hamper seperempat dari kelompok MKM ikut di SSS.
Di saat permainan yang sangat rame dan seru itu ada salah satu siswa sanggar yang mengolok – ngolok kalau kak Aini dan kak Reel deket. Bahkan dari situ semuanya jadi beranggapan kalau mereka pacaran, padahal mereka berdua dalam penyamaran, kalau emang sebenarnya mereka berdua pacaran. Tapi kenapa bisa anak – anak tau, sampai – sampai mereka berdua di jodoh – jodohkan karena kedekatan mereka mungkin dirasakan oleh anak – anak sanggar. Kedekatan antara Aini dan Reel yang dirasakan oleh adik – adik SSS.
Emang dasar anak – anak, anggap saja Cuma olokan biasa , namun,,,, ternyata jadi panjang ceritanya. Gue sampek mikir, gimana kalau gue yang di olok – olok, pasti ndak henti – henti deh, karena gue doyan makan. Eh malah ngomongin gue. Sorry – sorry.
Kalau yang itu kisah pendidikan. Beda lagi sama Mentri Agama, yang di pegang sama Yunus yang sering di panggil abah yunus, Mei, si cantik nan kalem banget, Novi yang baik dan ramah. Dan tentunya di bantu dengan temen – temen anggota lain MKM pula, owh iya ada Maskur juga yang baik and selalu cool kalau di depan cewek – cewek. Hahhay
Kegiatan dari Mentri Agama juga tidak kalah dengan mentri pendidikan. Mereka memiliki program kerja yang dilaksanakan setelah sholad ashar menjelang berbuka puasa, jadi isinya mengaji dan belajar agama di masjid An – Nur yang ada dekat dengan balai desa. Tepatnya lokasi SSS dan Pesantren kilat itu deket, jadi anak – anak setelah belajar pelajaran umum dan bermain di SSS, mereka juga di bimbing untuk belajar agama dan membaca Al – Quran tentunya.
Keren kan program kerja mereka. Semuanya keren – keren, termasuk dari mentri kesehatan dan mentri social budaya, tak lupa juga mentri ekonomi serta mentri hubungan masyarakat yang super banget. Gue juga ndak kalah keren men :D
Semuanya berjalan dengan lancar dan penuh kebahagiaan dengan kegiatan dan program kerja masing – masing. Semua menikmati ramadhan ini dengan berbagi ilmu, mengabdi ke masyarakkat sesuai dengan nama program kampus kami, MKM. Hahay
,,,PANGGILAN TAK TERDUGA,,,
Sudah berlangsung sekitar satu pekan lebih, jalan hampir dua pekanlah. Kan juga sudah akrab dengan warga dan lingkungan di desa Rejosari. Semua juga sudah memiliki tanggung jawab masing – masing pada setiap mentri. Bahakan sebagian dari mereka juga di minta mendata jumlah penduduk, sensus penduduk gitulah oleh perangkat desa.
Setiap hari dari awal peresmian SSS kerjaan dan rutinitas Aini, Ina, Widad, Amel, Putri, dan yang terjadwal adalah mengisi materi dan belajar bersama di SSS. Karena belum saja mereka berangkat anak – anak desa sudah mengampiri mereka untuk berangkat ke SSS. Semangat banget ya anak desa, begitu seneng mereka belajar bareng di hari libur. Di bulan puasa, biasanya kan kalau puasa paling males keluar, la kata ustadz jaman firoun dulu kalau puasa tidur aja dapat pahala. Pasti banyak yang lebih memilih tidur. Cuma beda sama mereka – mereka yang haus akan ilmu, mereka pagi – pagi sudah datang ke kost putri untuk menghampiri kakak – kakaknya menuju ke SSS.
Sebuah rutinitas yang Aini jalankan dengan kawan – kawannya. Semuanya sangat menikmati pembelajaran di SSS. Tentunya model pembelajaran yang menyenangkan, namanya aja Sanggar Seneng Sinau. Ketika Aini dan yang lain mengisi pelajaran tiba’’ bapak Mulyono, Sekertaris Desa memanggil Aini untuk ke ruangannya. Ada apa gerangan?, kita simak saja
“Mbak Aini, bisa ke ruangan saya sebentar?” by P. Mulyono
“owh iya pak, sebentar” by Aini, sambil ijin dengan adek – adek. Dan langsung menuju ruangan P. Mulyono di sebelah sanggar.
“Masuk mbak masuk, duduk saja.”
“iya pak, ada apa ya pak? “ (penuh tanda Tanya , karena tidak biasanya Aini di panggil P. Mulyono ketika mengajar.
“Bagaimana MKM di desa ini mbak? Sampai saat ini lancar kan?”
“Alhmadulillah lancer pak” ( tambah bingung, karena hanya Aini yang di panggil )
“Mbak, saya memanggil mbak Aini ini karena ini sangatlah penting dan ini berkaitan dengan teman – teman mbak satu kelompok MKM”
“loo kenapa pak? Ada yang salah dengan kami kah pak?”
“Tidak mbak, tidak salah, Cuma ada beberapa hal yang harus saya bicarakan dengan mbak Aini, sebenarnya saya mau panggil kordes, namun sepertinya mbak aini yang lebih mengerti akan teman – teman dengan background yang berbeda itu”
“iya pak, memang kenapa pak?”
“begini mbak, ini sebenarnya saya bingung mau ngomong begini atau menyalahkan, tapi saya kira ini bukan salah dari kalian semua. Ada salah satu anggota MKM yang tidak terima akan masakan yang di masak oleh Ibu Sunarsih mbak. Entah tidak cocok menunya atau apa, yang jelas ketika anak itu merasa kecewa , kekecewaan itu di dengar oleh anak dari Ibu sunarsih. Sampai beliaunya bilang ke saya, kalau memang tidak mau makan seadanya ya ndak usah di masakin ibu sunarsih, makan aja di luar atau di suruh masakin siapa gitu. Sampai bilang begitu mbak, saya jadi ndak enak. Kan anak – anak putri juga tinggal di rumahnya bu sunarsih, kalau toh tidak cocok dengan menu masakan bilang saja sama ibuknya mbak, nanti kan pasti di buatin yang sesuai. Tapi kalau terus – terusan begini saya juga kasian sama teman – teman e mbak sekelompok, kalau harus mencari orang untuk memasak atau memasak sendiri.” By P. Mul
“iya pak, saya faham apa yang bapak maksud”
“saya memanggil mbak aini supaya nanti mbak sampaikan ke teman – teman mbak, enaknya bagaimana,kalau memang itu hanya slentingan ya semoga aja bisa mengerti anak ibu sunarsih nya mbak”
“iya pak” (dengan menunduk bingung dan berfikir )
“sama itu loo mbak, mas siapa yang sering ke rumah ibu sunarsih, tolong sampaikan ke ma situ juga”
“Reel kah pak?”
“nah iya, mas Reel, dia dan mbak Aini menurut bapak yang bisa mengayomi teman – teman yang lain, dan bapak rasa mbak aini dan reel juga lebih dekat dengan ibu sunarsih”
“iya pak, nanti saya usahakan bilang ke Reel”
“soalnya mbak, kok sampai anaknya bu sunarsih itu bilang katanya yang tidak terima masakan itu Kordes, si Jub itu mbak, saya kan bingung. Tolong ya mbak di bantu biar sama – sama enak nantinya sampai MKM selesai”
“iya pak, saya mengerti”
“tapi sejauh ini tidak ada konflik atau kendala kah mbak selama MKM berlangsung di desa kami?”
“Alhamdulillah pak, tidak ada, Cuma kita ada kendala air pak, kemungkinan ya di batasi penggunaan airnya pak”
“owh kalau itu nanti saya cek kesana saja mbak, kalau memang harus beli ada mbak beli air satu tangki”
“iya pak, kalau begitu saya pamit ngajar dulu pak”
“iya mbak, terimakasih ya, dan tolong sampaikan ke teman – temannya ya mbak pesan bapak ini”
“siap pak “
Setelah 20 menit pembicaraan berlangsung di ruangan P. Mul. Aini kembali mengajar adek – adek di SSS.
“siapa yang mau buat origami?!”
“aku kak, aku,,,, mau kak”
“OK, hari ini kita buat origami ya, origaminya di kasih nama dan nanti boleh di bawa pulang”
“ok kak!”
“di ajari sama kak Olivia, kak Ina, kak Putri, kak Widad, kak Amel, Kak Aida dan kak Dimas ya”
“loo kak Aini ndak ikut buat origami?”
“kak Aini nanti yang menilai saja. Kak Aini mau buat laporan dulu, nanti kalau sudah selesai kak Aini lanjut sama adek – adek”
“Ok kak, sip dech”
Padahal dalam hati aini memikirkan apa yang dia bicarakan barusan dengan P. Mul. Dia bingung bagaimana menyampaikan ke teman – teman MKM kalau urusannya seperti ini, sedangkan kordes saja tidak di beri tahu langsung. Malah kata P. Mul kordes yang tidak terima akan menu masakan. Setau Aini dia malah makan apa aja di rumah ibu. Tidak pernah protes akan menu yang ada.
Kebingungan Aini berujung pada perbincangan dengan Reel di sms. Berlanjut di balai desa juga. Namun tidak langsung Aini mengabari ini ke Reel. Aini juga butuh waktu untuk mengumpulkan semua teman – teman satu kelompok MKM dalam sebuah forum. Karena ini juga urgent menurutnya.

FORUM BESAR
Malam itu setelah sholad tarawih mereka semua memutuskan untuk berkumpul di kostan cowok untuk rapat besar. Sebenarnya inti dari rapat ini adalah menyampaikan pesan dari Bapak Mulyono kepada teman – teman MKM. Dengan berkumpulnya semua anggota di rumah Bapak Ramin, maka rapatpun dimulai. Di buka oleh sekertaris dan di lanjutkan oleh kordes.
“Terimakasih temen – temen sudah hadir semua di forum kita ini. Sebelumnya saya minta ma’af kalau mengganggu agenda teman – teman seusai sholad tarawih, namun ini penting. Karena ibu mentri pendidikan mau menyampaikan sesuatu untuk kita semua” by Kordes Jub
“Hah? Apa pak,, ndak kok” by Aini (pura –pura tidak faham)
“ndak apa – apa bu, silahkan langsung disampaikan saja”
“memangnya mau menyampaikan apa sih pak?” by Vita sekertaris
“sudah, nanti juga kita semua tau, saya juga tidak tau” by Kordes
“Baiklah, terimakasih temen – temen sudah hadir dalam forum kita malam ini. Sebelumnya Aini minta ma’af kalau nantinya apa yang Aini sampaikan ini menyinggung hati teman – teman semua. Namun Aini juga tidak bisa lama – lama menyimpan perasaan ini sendiri. Aini bingung mulai dari mana” (dengan gemetar aini berkata kepada teman – temannya)
“sebenarnya ini sudah sepekan lebih , malah hampir dua pekan setelah kita tinggal disini. Namun ternyata banyak hal yang tidak kita ketahui. Jujur, saya memang sebenarnya tidak pantas akan menyampaikan ini ke teman – teman semua. Tapi apa daya saya ketika saya mendapatkan pesan yang harus saya sampaikan ke teman – teman semua dari Bapak Mulyono”.
Semua kaget
“loo emangnya kenapa Aini?” by Dimas
“begini teman – teman,  empat hari yang lalu kala saya mengajar adek – adek di SSS tiba – tiba P. Mulyono memanggil saya ke kantornya, Putrid an Ina juga tau kalau saya di panggil, dan yang saya kejutkan ketika pembicaraan itu berkaitan dengan kelompok kita. Beliau bilang katanya ada salah satu anggota kita yang tidak terima akan menu yang di buatkan oleh ibu sunarsih, hingga kedengeran oleh anak ibu sunarsih, dan ini memang sepele masalah makan. Namun saya mohon ke teman – teman, janganlah kalian meremehkan masakan ibu, hargailah. Saya tau kalian semua background dari orang – orang yang berada, namun apa kita tidak bisa untuk menahan selama satu bulan. Belajarlah kita ini prihatin, makan makanan yang ada. Kalau memang kalian tidak suka dengan menu yang ada silahkan bilang ke ibu, toh ibu juga senang ketika kita bilang pengen di masakin apa. Nantinya kita juga yang akan makan masakan itu. “ sambil gemetar Aini berkata ke teman – temannya
“Saya tau, teman – teman pasti ada rasa sungkan ke ibu kala meminta menu yang macem – macem, tapi sebenarnya ibu itu juga menunggu kalian pengen apa?, ibu tidak tau selera kita semua, ibu hanya memasak apa yang ibu mampu masak untuk menu kita berbuka dan sahur. Kalian semua adalah orang – orang yang punya etika, setidaknya jika memang tidak suka dengan menu janganlah bilang atau berkata – kata sampai membuat hati ibu sakit” Aini menangis
“Saya mohon, tolong, hargailah ibu, toh juga selama kita disini Ibu yang menyiapkan makanan yang kita butuhkan. Kalau memang kalaian terutama putri yang memang tidak ada agenda kegiatan bantulah ibu di dapur, beliau akan senang ketika kita ikut membantu menyiapkan makanan kita sendiri”
Semuanya tertunduk, diam, dan hening, aini yang melupkan semua yang dia rasakan sampai menangis karena dia memendam apa yang dia terima dari P. Mulyono sendiri. Hingga akhirnya Aini pingsan tak sadarkan diri.  Namun, forum itu tetap berlanjut. Aini yang pingsan di angkat oleh Farhan dan di bawa ke dalam kamar cowok. Di tunggui oleh Dr. Ocha dan Ina. Aini tak kunjung sadarkan diri.
Mungkin ini tekanan batin yang aini alami selama mendapatkan pesan dari P.Mulyono. dia menyimpan dan menunggu waktu yang pas untuk Aini berbagi dengan teman – temannya.

,,,,, HAPPENED,,,,
Dengan kondisi Aini yang lemah, maka dia di tinggal di kost an cowok bersama dengan Dr. Ocha dan Ina. Forum itu berlanjut hingga larut malam yang setelah forum itu usai semua anggota cewek kembali ke kost cewek, bagitupun sebaliknya. Namun karena kondisi Aini yang masih lemah diputuskanlah dia untuk tinggal semalam di Kostan cowok di temani Ina dan Dr. ocha, namun ocha kembali ke kost an cewek dan tinggal mereka berdua yang tidur di kost an cowok. Jangan berfikir negative dulu bro and sist, Ina dan Aini disini terpisah dengan cowok – cowok satu kelompok MKM, lagian juga sudah dewasa masak mau nglakuin hal – hal yang aneh di bulan puasa lagi. Mau dapat pahala atau pahala? Haha ya mau dapat pahala lah
Nah, tinggalnya Aini dan Ina sampai menginap di kost an cewek juga sepengetahuan Kordes. Jadi mereka berdua sahur di kost an cowok di bawakannya makanan oleh Reel. Untuk mereka berdua. Bukan semata – mata Reel membawakan makanan sahur untuk Aini namun kala itu hubungan mereka belum di ketahui oleh teman – teman sekelompok. Pas Aini pingsan aja yang angkat dia ke kamar si Farhan. Wakordes, mana ada Reel nyentuh sedikitpun tubuh Aini kala itu. Haha
JAIM? CUEK? Atau GP alias Gak Peduli
Haha lupakanlah. Yang jelas tindakan Reel juga bukan semata – mata Aini ceweknya, namun semuanya adalah keluarga baginya. Kan mereka masih menyembunyikan hubungan status mereka.
,,,esok paginya,,,
Aini dan Ina kembali ke kost cewek, namun Aini tidak mengajar di SSS hari itu, karena kondisinya masih lemah. Meskipun Aini tidak masuk namun teman – teman yang lain berusaha melengkapi untuk datang di SSS.
,,,kejadian yang semalam terjadi membuat semua anggota tersadar akan apa yang aini sampaikan. Aini juga senang melihat perubahan teman – temannya terhadap ibu sunarsih. Mereka semua lebih terbuka dengan ibu, bahkan sekarang mereka mau membantu memasak di dapur bersama ibu.
Lega dan puas kala melihat itu semua, dan Aini memutuskan untuk istirahat seharian. Meski istirahat ternyata adek – adek SSS datang ke kost cewek, mendengar Aini sakit mereka berdatangan menjenguknya.



,,SAY THANK YOU,,,
Yah, kegiatan yang mulai padat dan menyibukkan semua anggota mentri memang sangat menyenangkan. Apa lagi kegiatannya di bulan Ramadhan, so, mau nglakuin hal – hal apapun pasti dapat pahala kan, yang jelas hal positif eooo,,, J
Sebenarnya ini adalah waktu survey lokasi sekolah yang ada di desa dan dusun di Rejosari.
Siang itu,,,
Karena air di kost an putri yang mengalirnya ndak tentu, maka sebagian cewek mandi di kost an putra. Namun semua ini juga sepengetahuan Kordes, dan ibu pemilik kost an. Kalau warga mungkin sebagian yang tau.
Putri, Ina, Widad, Amel, Citra, Aida mereka semua ke kost putra. Yah ada yang masak and makan mie, soalnya kebetulan pas lagi dapet kan ndak puasa, jadi masak and makan mie. Mau masak di rumah ibu sunarsih masih sungkan. Kalau di tempat cowok fun fun aja. Toh juga udah gede semua, masak mau minta makan siang – siang. Kalah donk sama anak SD yang puasa setengah hari. Yang lain itu numpang mandi. Pas mereka semua rempong di dalam rumah Aini melihat Reel bersih – bersih halaman rumah. Rajin banget ne anak, tumben, dan percakapan mereka dimulai
“Tumben, rajin amat. “ by Aini
“IYA IYALAH kan aku gitu, beda sama satunya,,,”by Reel
“hyahhh apa’an, aku tiap pagi juga bersih – besih rumah sama ibu”
“iya iya percaya, lagian kan ini memang harus dibersihkan, udah tinggi gini rumputnya”
“ok lah, eh cung, ada agenda kah? “
“ndak ada, knp sek?”
“wah, gimana kalau ke balewarti ( balewarti itu dusun yang juga bagian dari desa rejosari, tempatnya tidak jauh, namun jalan menuju kesana sangat curam dan berbatu serta berkelok – kelok, bisa bayangin sendirilah. )”
“ngapaen?”
“mau tau lokasi sekolah yang ada disana, kan minggu depan udah nyebar undangan buat lomba, dan aku butuh info sekolah – sekolah yang ada disana, lagian kan ndak jauh juga”
“ok, ayok. Bentar, aku beresin ini dulu”
Dengan sigap sesegera Reel mengeluarkan motor, dan pamitan dengan teman – teman cowok mau survey sekolah.
Padahal ni ya, kalau di fikir –fikir, mereka berdua ini belum ketahuan statusnya, namun ada waktu buat jalan berdua. Pas banget kan, eits niatnya cari info sekolah loo ya, bukan macem – macem. Semacem aja namun happy. Haha
Awal yang baik, mereka pamitan dan setelah agak jauh dari kost an cowok.
“Woyyy boncengan sama pacar” by Reel
“heh? Maksudmu apa cung” by Aini
“secara , kita ndak pernah jalan berdua, eh ada waktu yang pas. Mungkin Allah sudah memberikan jalan untuk kita menghabiskan waktu di siang menjelang sore ini .”
“ehh inget, puasa, niat kita cari info sekolah, bukan pacaran”
“tapi kan sekalian ngabuburit sek”
“hehe, iya juga sih. Hahhaa”
“dasar, tapi seneng aku sek, bisa boncengan bareng, keluar bareng lagi”
“sama, haha “
“gimana temen – temen yang lain sek, apa masih curiga ya sama tingkah kita yang aneh?”
“kurang tau juga cung, lagian kan kalau mereka mengetahuinya kita juga udah pernah bilang, kalau dah ketahuan ya udah. Ngomong apa adanya “
“iya juga sih,”
“eh, kita ke balewarti yang sebelah timur ya, ada Mts disana”
“OK Bu Pen”
Panggilan untuk Ibu Pendidikan, dan Pak Ekonomi. Perjalanan mereka sangatlah membuahkan hasil. Dengan adanya 4 sekolah yang ada di balewarti yang kondisinya memang tidak semudah yang di bayangkan. Soalnya jalan menuju sekolah itu naik turun. Bisa bayangin siswa yang mau berangkat, wihh pasti mereka niat banget buat menuntut ilmu, makanya kita yang kuliah juga jangan kalah sama mereka.
pulangnya mereka bertemu dengan teman – teman yang lain, masih dalam persembunyian status.
“looo , dari mana kalian?” by Putri
“dari survey sekolah put, la tadi sebagian masih mandi and tidur ya sudah ada Reel nganggur tak ajak sebagai ojek, hehe peace Reel” by Aini
“walah,,,, ini loo put, bu pendidikan rewel mau tau lokasi sekolah, ya saya antar toh” by Reel
“terus, sudah tau lokasinya”
“SUDAH DONK!” by Aini dan Reel
“eh kalian kompak banget, semakin ehem aja” by Putri
Mereka berdua hanya tersenyum dan saling bertatap muka sebentar.
“Makasih ya Cung” by Aini
J sama – sama Sek” by Reel
#Quality_time
kali pertama aku jalan berboncengan
di medan makadam yang penuh cinta
bersamanya mencari lokasi sekolah yang ada di desa Rejosari
cubitan – cubitan balewarti di sepanjang jalan makadam
indah seindah sore hari
semanis pohon tebu di kanan kiri


,,,KEDOK TERBONGKAR,,,
Sampai lah pada waktu dimana hubungan Reel dan Aini diketahui oleh semua anggota MKM 56. Entah dari apa mereka tau, tapi seminggu berjalan dan tepatnya itu sebulan hubungan mereka berdua. Ketika SSS sudah berjalan selama satu pekan dan kala itu adalah program dari mentri ekonomi melakasanakan workshop tentang kewirausahaan kepada para petani di desa untuk lebih memanfaatkan hasil panen sendiri sebagai income dari pendapatan desa tersebut.
Sebelumnya memang baik –baik saja. Namun, waktu pagi Aini memnag mengirimkan sms pendek ke Reel.
“Senang ketemu kamu :*)
Ternyata sms itu di baca oleh salah satu anggota MKM, yah namanya usil atau kepo. Tapi tindakan Citra yang nebuka – buka sms itu membuat tau siapa yang mengirip sms. Di tambah wallpaper Hp Aini yang ada foto mereka berdua yang memang tidak di ganti oleh Aini. Ketahuanlah hubungan mereka, yang ternyata banyak yang mencari info tentang mereka berdua. Dari situ Reel dan Aini dihukum untuk memasak masakan untuk berbuka puasa, tanpa di bantu dari anggota yang lain.
“Ternyata kalian itu pacaran?, wah wah,, baru tau,,, kenapa ndak bilang” by Mira
Sambil ngupasi bawang dan menyiapkan bahan Aini menjawab pertanyaan – pertanyaan dari teman – temannya. Bingung, tapi seru juga, ngapain di sebunyikan kan udah tau juga , tapi siapa sih yang ngebongkar. Penuh tanda Tanya Aini dalam hatinya.
“iya Mir, lah mau ngomong – ngomong gimana, ntr malah rempong, “ jawab Aini
“wah gitu loo buk, mereka ternyata pacaran ndak bilang – bilang “ sahut sambil bilang ke ibu sunarsih
“walah ndak apa – apa mbak, kan juga sudah gede. Sudah bisa faham sama sebuah hubungan” by ibu sunarsih
“ehh, Aini, selamat ya. Kalian ini, ternyata kamu pacaran sama Reel “ by Novi mentri agama
“halah, byasah aja mbak, kan udah jelas, jadi woles sudah” by aini
“ini aku masak ndak ada yang bantuin apa? Pada kemana sih yang lain, ? by Aini
“kan yang lain ke workshopnya mentri ekonomi say, kamu disini aja, masak, and harus enak, yah yah” by Ina
“hwohh dasar temen – temen, ngasih hukuman kok ya pas banget, udah gue seneng masak, tapi kalau masakin sekampung gimana kira – kiranya “ by Aini
“Sek, semua bumbu dan bahan – bahan siapin dulu yah, nanti kentangnya di prekedel aja, and lain e di kuah sop sayur aja. Aku mau nyiapin buat workshop, gpp ya aku tinggal, nanti kalau kelar workshopnya aku segera kesini bantuin kamu masak sek” by Reel
“walah,,, iya, ndak apa, selesein dulu programmu pak ekonomi, aku woles, stay in kitchen “ by Aini
Hahha, memang mereka berdua itu komitmen banget, kan dari awal sudah berkomitmen, kalau bakalan nyuksesin program masing – masing selama MKM berlangsung. Namun apa kata kalau keprofesionalisme yang mereka terapkan ketahuan duluan sama salah satu anggota MKM. Jadi ya sudah, kalau sudah ketahuan mau gimana lagi.
Akhirnya Aini yang di tinggal Reel workshop menyiapkan segala sesuatunya sendiri di dapur, tanpa ada yang bantuin. Memang semua bahan sudah ada, karena ibu sudah belanja sebelumnya, ibu sunarsihpun tidak diijinkan teman – teman untuk membantu Aini memasak. Owh kasian banget yah. Haha
Menjamur dan sampek ngentang di dapur, belum pindah dan ndak bisa pindah, karena bahan – bahannya juga lumayan banyak. Dalam hati kok bisa ya ketahuan sama temen – temen ( hati Aini yang berkata) hahha
Sore telah tiba, dan si Reel belum kunjung datang, ternyata Aini kwalahan juga, yang jelas apa yang di pesan sama Reel dia lakuin, ntr kurag – kurangnya biar si Reel yang nambahin. Lagian kan kalau masak di bumbui rasa sayang and cinta sepertinya tetep aja enak. Haha
Waktu menggoreng prekedel kentang ehh ndak jadi jadi, entah kenapa, kurang apa, sampai bingung Aini. Tak lama dari itu Ina , putri datang, mereka bantuin. Dan ibu juga bantuin. Ndak mandi ndak apa, hanya di dapur seharian si Aini menyiapkan menu berbuka untuk teman – teman satu kelompok. Demi loo ya demi…, bukan demi gue yang jelas ini. Tapi demi teman satu kelompok untuk berbuka bersama.
Haha, tak lama juga si Reel datang, dengan sesegera mengambil alih bumbu yang awalnya di bantuin halusin sama si Amel. Katanya ndak sesuai,sampai ganti menu bumbu kala itu. Semakin sore dan sore, semuanya juga sudah cantik and ganteng – ganteng. Hanya Aini yang masih kucel dekil di dapur.
“Bagaimana tadi workshopnya, sukses!?” Tanya Aini ke Reel
“Sukseslah sek, aku kok!” By Reel
Namun sepertinya Reel agak murung, dan entah mengapa, sepertinya workshopnya ada kendala. Tapi Aini yakin, Reel si mancung sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan programnya dalam MKM ini.
GOO…..GOOOO…GOO….
Battle masak antara si Aini dan si Reel di mulai, dan waktu terus berjalan, hingga si abah Yunus menghampiri,
“Wihh,,, masakan e,,,, sudah matang kah?” by yunus
“belum abah, sabar ya, bentar lagi juga adzan magrib” by Aini
“sini – sini say, aku bantuin goreng” by Ina
“ok, thanks ya Ina. “ By Aini
Akhirnya di ujung perjuangan memasak banyak juga yang bantuin mereka berdua, secara. Kalau ndak mateng ya ndak buka puasa lah nanti satu kelompok. Haha
Tepat adzan maghrib, masakan dan semua menu takjil semuanya DONE!. Bayangin aja kalau gue yang masak. Jadi apa tuh masakan. haha
Mereka semua pada duduk di atas tiker, baik cewek dan cowok, menu semua di keluarin, dan ,,, berdo’a untuk berbuka puasa, MULAI!!!
Di balik bilik dapur aini hanya tersenyum, melihat teman – temannya lahap menyantap makanan untuk membatalkan puasa, dan dia tersenyum ke Reel kala itu. Dan mengucapkan.
“Terimakasih cung!”by Aini
“haha, iya sek, sama – sama . Love you” by Reel
Haha, kata – kata itu hanya sekedar kata, namun apalah arti sebuah kata. Sudah jangan bahas kata itu. Yang lain saja. Lanjut ke cerita
Kala makan – makan, eh si Citra manggil kami
“ehh Reel, aini, selamat ya. Moga aja langgeng. Sering – sering aja masakin kita, enak lagi” by Citra
“haha,,,iya nech enak. Apa lagi yang masak pasangan baru “ by anugrah
“hehe,,,kalau sering – sering gini kan bisa aja kita buka lapak warung bro “ by Dimas
“udah, di makan saja… enak, yang jelas selamat ya buat kalian berdua “ by mira
Ternyata semuanya senang dengan Reel dan Aini, entah senang yang mana broo…., yang jelas belum ada seper empat permainan apa yang mereka berdua sembunyikan terbongkar dalam satu kelompok MKM 56.
Owh iya, kala itu, tepat banget memang satu bulan hubungan Reel dan Aini, dan hari itu juga kakak dari Aini datang ke lokasi MKM juga, entah karena apa, menjenguk adeknya pastinya. Seru dan semakin seru kala tidak ada sesuatu lagi yang disembunyikan di atara mereka berdua dan semua teman sekelompok.

,,,,,,, JELOUS,,,
Memang hubungan mereka berdua sudah di ketahui oleh semua anggota MKM 56, dan Aini juga tidak risih ketika teman – teman cewek satu kostnya menanyainya tentang Reel, namun ada apa kali ini? Aini cemburu, ya, cemburu pada salah satu teman ceweknya yang dia memang suka dengan Reel sejak sebelum hubungan mereka berdua di ketahui oleh semua anggota.
Owh iya, Aini juga sempet di peringatin oleh Novi anggota Ekonomi. Dia berpesan kepada Aini, kalau “hati- hati dengan hubungan kalian. Karena tau sendiri kalau ada anggota cewek yang suka ke Reel, yang jelas jangan sampai menyakiti hati cewek itu”.
Pesan itu sangatlah di ingat oleh Aini.
Waktu itu memang ada waktu dimana si Reel dan Aini tidak bersama, memang kalau sudah melaksanakan program masing – masing mentri, kita harus focus untuk memaksimalkan hasil dan kinerja kita, begitupun dengan Reel, yang berusaha membuat dodol jagung dengan anggota mentri ekonomi. Mereka Reel, citra, livia, novi, dibantu dengan Dimas, Aida, Yunus, Fahri dan yang lain di kontrakan cowok. Mereka mengolah dodol jagung dari proses pemilihan, pemisahan, pemblenderen hingga pendodolan yang mereka lakukan di kost cowok. Nah ini yang ngebuat Aini jelous mennn
Kenapa enggak, sms yang Aini kirim ke Reel tidak kunjung di balas, meski sebenarya Aini juga tau kalau Reel masih menyelesaikan dodolnya. Namun Aini tidak menyukai ketika Reel berbincang akrab dan berbonceng motor bersama Aida. Mungkin hanya sebuah perasaan Aini saja namun perasaan itu membuat Aini diam dan membiarkan Reel bertindak semaunya, sengaja Aini melakukan itu. Karena Aini tau sebelumnya dari Novi ( anggota mentri ekonomi) yang member tahu kalau Aida suka dengan si Reel. “Jadi kalau kalian memang pacaran tolonglah dijaga perasaan Aida juga. Karena sebelumnya dia tidak tau hubungan kalian berdua.”
“iya nov, lagian juga kita kan sudah gede. Fahamlah dia mungkin “ by Aini
“pesenku itu aja sih Ni, buat kamu dan Reel “ by Novi
Ingat kata – kata dari novi Aini semakin jelous ketika dia melihat Reel dan Aida semakin akrab. Tapi terkadang Aini membiarkan perasaan itu, hingga,,,,
Kala berbincang – bincang dengan Putri and Ina di SSS aini sangatlah berbeda dengan hari – hari sebelumnya.
“Sist, kenapa? Kok murung, adek – adek minta nari itu loo yang kemarin kamu ajarin” kata putri
“lagi ndak mood Put, coba kamu isi dulu aja, aku nanti aja belakangan “ by Aini
“yah,,, padahal adek – adek semangat banget loo say mau nari sama kamu” by Ina
Namun Aini bukan tipe cewek yang mendahulukan kepentingan pribadi, dia langsung main dengan adek – adek SSS dan menikmati pagi menjelang siang itu di Balai desa, dengan bermain dan bernyanyi yang jelas sambil belajar.
Dan sore harinya ketika usai mengajar di SSS, Aini segera mandi dan bergegas membuat laporan mingguan untuk diserahkan ke sekertaris si Vita, yang anaknya itu suka banget ngomel – ngomel ndak jelas, namun ngomelnya juga demi kelancaran laporan satu kelompok MKM juga, meski sering kumat lemotnya si Vita. Haha
Duduk di ruang tengah dan menghadap ke laptop putihnya dan di temani album music yang dia suka, sambil memakai headset di kepalanya, dia tidak menghiraukan ada apa dengan sekitarnya. Hanya menikmati suasana sore dengan melakukan tugas untuk membuat laporan mingguan. Ternyata di belakang dia duduk menghadap laptop, ada forum kecil yang tidak diketahui aini, forum membahas agenda lanjutan untuk dilaksanakan di desa dengan masyarakat. Disitu ada Jub (Kordes), Anggra (sekertaris), testy (bendahara), wildan (mentri social budaya), Mira (mentri hubungan masyarakat), Mei (mentri agama), dan Reel (mentri ekonomi). Mereka semua memang tidak mengajak mentri pendidikan untuk membahas ini. Karena memang mentri pendidikan sudah banyak agenda yang akan dilaksanakan untuk minggu – minggu kedepan.
Ternyata Reel duduk berbalikan dengan si Aini. Aini yang lagi sibuk dengan laptopnya tiba – tiba dapat bisikan dari Reel
“Aku kangen kamu, kangen kamu,, “ by Reel
“,,,,,hanya diam ,,,,dan lanjut mengetik “ by Aini
Mungkin dalam hati Reel kenapa si Aini diemin dia tanpa sebab. Tapi ketika Aini menoleh hanya tersenyum sedikit ke Reel. Membiarkan forum itu terus berlanjut hingga akhirnya Aini di panggil oleh Jub untuk gabung dan di mintai saran dalam forum tersebut. Karena ini berkaitan dengan masa yang akan di kumpulkan untuk mengikuti penyuluhan. Ternyata warga ada yang meminta uang transport dari kita, makanya semuanya di bahas, di ambil enaknya dan jalan tengahnya.
,,,,PERBINCANGAN KEDUA,,,,
Kala Aini cemburu dengan sikap Reel ke Aida dia tidak bisa menyimpan perasaan it uterus – terusan. Lagian kalau puasa kan tidak boleh susdzan, ntar malah batal dech puasanya. Kata ustadz kalau punya perasaan jangan di pendam terus – terusan, begitupun perasaan cemburu. Haha
“boleh ngomong ndak sebentar” by Aini
“iya kenapa sek, bolehlah, “ by Reel
“tapi sebelumnya jangan marah ya, kalau aku ngomongin ini, tapi ini memang harus aku omongin, dari pada Cuma terus – terusan suudzan sama kamu cung “ by Aini
“iya, ngomong aja” by Reel
“Cung, aku cemburu. Ketika aku melihat Aida akrab sama kamu, begitupun kamu. Mungkin aku yang berlebihan. Padahal aku tau juga kalau Aida teman sekelompok. Ma’af ya kalau aku ngomong begini sama kamu cung, tapi ini yang aku rasain akhir – akhir ini” by Aini
“jadi benar ternyata yang aku rasain juga sek, kamu akhir – akhir ini diemin aku. Dan kamu juga cuek kala itu, pas kita ketemu juga kamu beda. Ternyata ini yang membuat kamu seperti ini” by Reel
“kamu marah a cung?” by Aini
“ndaklah sek, ngapaen marah, justru aku senang karena kamu bisa terbuka dengan perasaan yang kamu rasain ke aku sek” by Reel
“syukurlah, tapi jika kamu tau Aida suka ke kamu, kenapa kamu bersikap seperti itu? Jangan nyakitin perasaan dia loo ya cung. Aku juga cewek, aku tau perasaan yang Aida rasain “ by Aini
“iya sek, aku ndak ada kok rasa suka ke dia, lagian kan semuanya teman. Tapi aku senang sek, kamu bisa cemburu!” by Reel
“hahhh?!!#$%%% apa!!!!?” by Aini
“iya, kan kalau cemburu tanda cinta, brarti kan cinta ke aku kamu sek” by Reel
“hyuhhh males gila,,, udah – udah, aku mau pulang, dah siang. Ina dan Putrid ah kelar belum ya mandinya?”
“lah kamu ndak mandi disini sekalian sek?”
“ndak lah, aku Cuma mau ngomong itu aja, kalau gini kan enak udah jelas”
“haha berarti dari kemarin kamu mikirin ini? Dasar PESEK!”
Perbincangan itu berlangsung di ruang tamu kost an cowok. Tidak hanya mereka berdua namun ada Fahri, Wildan dan Dimas yang juga ada disana. Perbincangan itu juga membuat Aini lebih lega menghadapi segala hal. Haha emang e mau perang pakek kata menghadapi segala. Yah perang menghadapi rasa cemburu itu mennn
Kembali ke rumah ibu dengan perasaan yang lega dan puas. Aini juga segera membantu ibu sunarsih di dapur dengan teman – teman lainnya. Memasak untuk menu buka kali ini adalah nasi pecel lauk tempe , tahu, dan krupuk. Enak banget kan….
Berbondong – bonding ke rumah ibu sunarsih ketika menjelang waktu berbuka puasa. Semuanya berkumpul di rumah, dan menata tikar untuk duduk, makan bersama dan bener – bener berasa rasa kebersamaan yang terjalin ketika MKM ini. Rasa kekeluargaan, canda dan tawa. Apa lagi kalau sudah bareng – bareng makan, semuanya juga berasa seperti keluarga.
“waktunya cuci piring bang” by Ina
“hahah, cuci piring sendiri – sendiri saja na, kan temen – temen juga bisa cuci piring” by widad
“iya, kalau tiap hari cewek yang cuci piring enak banget cowoknya” by Nanda
“haha,,,kalau ndak mau cuci piring ya ndak usah makan !” by Anugrah
Dasar memang , kalau sudah urusan cuci piring pasti ndak ada yang mau . yang cuci piring pasti Cuma anak itu – itu saja. Namun beda lagi kalau sudah Aini dan Reel yang beresin terakhir, ini jadi ajang ngobrol buat cerita apa yang di alami dan dikerjakan di waktu itu. Cuci piring di dapur belakang itu jadi moment mereka berdua berbincang setidaknya juga sambil cuci piring. Bahkan mereka juga sempat sengaja mencuci semua piring karena memang pengen ngobrol.
,,,KELILING DESA,,,
Kegiatan yang membuat semua anggota MKM ini semakin sibuk di setiap harinya, bukan hanya mentri pendidikan, namun juga mentri kesehatan yang sibuk menyiapkan pengobatan gratisnya, serta pemeriksaan tensi gratis di rumah kost cewek. Ada lagi mentri agama yang dari hari ke hari terus meningkatkan kualitas pembelajaran agama. Ada lagi nih, kegiatan yang dilakukan oleh anggota cowok MKM. Apa itu ?
Yah, mereka bekerjasama dengan warga desa untuk mengecat masjid. Lumayanlah ka nada tenaga, masjidnya di percantik buat nanti sholad IEDUL FITRI. Kan juga ndak lama lagi, puasa ramadhan aja satu bulan. MKM pula satu bulan kurang. Haha
Kegiatan mentri pendidikan kini adalah mengantarkan undangan kegiatan lomba di sekolah –sekoalah yang ada di desa maupun di dusun. Aini , Widad, Fahri, Amel, Wildan dan juga Alfan. Gabungan mentri pendidikan , mentri hubungan masyarakat dan mentri social budaya.
Perjalanan mengantarkan undangan terhenti lama di sebuah sekolah yang kondisinya memprihatinkan. Begitu bagunan terlihat seperti mau roboh, dan kondisi dinding yang bolong membuat kita berfikir seberapa nyaman siswa belajar disini. Kenapa tidak ada sentuhan bantuan dari pemerintah daerah, padahal kan pendidikan sangat penting. Kalau saja Bapak presiden itu masih saudaraan sama bapak kita yah pasti di bagus – bagusin ini sekolah. #ngayal
Nyebar undangan kesekolah – sekolah tidak selalu bersama dengan mereka semua, kala itu Aini dengan si Fahri, ke sebuah SD Islam yang ada di Dusun. Pas datang kesana ternyata masih ada rapat guru. Otomatis mereka berdua menunggu di ruang tamu. Sesaat menunggu sambil berbincang – bincang ngomongin program kerja tiba’’
“Astaghfirullah,,, gempa  bang,, gempa…”
“Ah masak sih buk, ?”
“iya, “
“eh dek dek sini ayok turun”
Siswa turun dari lantai dua, dan di gendong oleh Fahri. Ternyata memang gempa, gempa kecil tepatnya, kalau dah gede kan berarti gempanya rajin minum susu. Hehe
Jadi gempa itu membuat semua guru dan siswa keluar dari gedung, namun tidak begitu berbahaya, kerena merupakan gempa kecil.
Setalah rapat usai, mereka berdua mengatakan maksud kedatangannya ke Kesiswaan
“Mohon ma’af bapak sebelumnya, kami dari Mahasiswa MKM yang mengabdi di Desa Rejosari ini mau mengadakan sebuah lomba”
“owh iya, lomba apa mbak?”
“ini brosur dan undangannya pak”
“wah berarti ini harus mengirimkan anak – anak untuk lomba ini “
“iya pak, silahkan di pilih siswa untuk mengikuti lomba ranking satu”
“iya mbak, bagus ini “
“baiklah pak, kalau begitu mohon nanti di sampaikan ke siswa dan disitu sudah ada contact person untuk bisa dihubungi pak”
“saya pamit pak, terimakasih atas waktunya, assallammuallaikum”
Dan setelah perbincangan itu mereka pamit, menuju kost an cowok untuk bertemu dengan teman – teman yang lain , yang juga menyebarkan undangan di sekolah – sekolah lain.
KEDATANGAN TAMU”
Setelah mengantarkan semua undangan lomba ke sekolah – sekolah di desa dan di dusun mereka semua berkumpul dan beristirahat di kost an cowok. Sambil menunggu dzuhur. Tak lama mereka memasuki rumah dan mengistirahatkan badan mereka yang capek berkeliling desa dan dusun. Tiba – tiba…..
“Woy,,,, ayo segera ke kost an cewek” by Wildan
“walahh baru aja duduk bang” by Aini
“Emangnya kenapa sih Dan?” by Amel
“Ada tamu dari kampus, mereka datang berdua bermobil. Sepertinya sih mau ngecek keberadaan kita semua disini”by Wildan
“wah kalau begitu ayo ke kost an cewek “ by Widad
“Ok, boncengan ndak apa – apa kah cewek – cowok? Ada pengawas dari kampus loo, adi inget peraturan” by Aini
“owh jangan, usahakan cewek sama cewek aja deh, ketimbang ada apa – apa” by Fahri
“Ok, ayo dech cuzz “ by Aini
Mereka semua menuju kost an cewek. Sesegera menemui tamu dari kampus. Ternyata tamunya memang meninjau keadaan mereka selama MKM. Yah sekaligus evaluasi program kerja yang sudah terlaksana. Lagian juga kan memang harus ada di jenguk sama orang kota, haha. Selama di desa mereka semua sudah lupa akan fasilitas yang ada di kota. Jadi lama – lama terbiasa dengan suasana Desa Rejosari.
“Assallammuallaikum” by Aini
“Wassalammuallaikum, loo ini dari mana kok ngos – ngosan “ by Bpk Pengawas
“hehe, habis nyebar undangan pak, di sekolah – sekolah”
“lah  undangan kok disebar, emangnya ada yang ngambilin kalau di sebar?”
“eh maksud saya mengantar undangan  pak di sekolah”
“undangan apa memang dek?”
“undangan lomba mewarnai dan ranking 1 pak, kan kita mau mengadakan itu , byasalah pak mentri pendidikan”
“wah bagus itu, lanjutkan, asal ingat komunikasi yang baik dengan semua pihak sekolah dan guru nantinya”
“siap pak”
Perbincangan dengan pengawas dilanjutkan dengan membahas Dodol buatan anak – anak ekonomi, yah, mentri ekonomi akan  berbicara panjang lebar tentang dodol buatannya . haha si Reel memang yang bisa menjabarkan ini semua. Apa lagi kalau udah ngobrolnya sama pengawas cewek. Ibu dosen mamen,,,, pasti lebih kena deh kalau di bujuk rayu sama Reel. Haha
“Loo ini dodol beneran dari jagung?”
“iya bu, kan memang penghasil pertanian yang begitu dominan disini memang jagung, makanya muncul ide membuat dodol jagung”
“wah, sudah bagus pengemasannya, namun sebentar saya coba dulu rasanya”
“silahkan bu, itu hasil karya kami bu, jadi mengaduk sampai berjam – jam sampai terbentuklah D’Jagoeng ini”
“emmm nyumm nyummm ,,, sepertinya adonan antara jagung dan tepungnya belum begitu tercampur rata dek, mungkin ada yang kurang, kalau manisnya sudah saya rasa”
“owh iya bu, soalnya memang waktu pemblenderan dan pengadukan kala di campur tepung, gula dan jagungnya agak telat, jadi mungkin kurang rata”
“di kembangkan lagi ya, sudah kreatif, mungkin kalau ini bisa di lanjutkan oleh warga sini bisa menjadi oleh – oleh khas dari desa ini.”
“ya donk bu, kan berkat kerjasama dengan ibu – ibu PKK juga “
“bagus – bagus lah, lanjutkan,,,”
Perbincangan yang topic pembahasan tidak hanya mengenai dodol maupun lomba yang akan diadakan oleh mentri pendidikan saja. Namun semua aspek dipertanyakan oleh pengawas, kesehatan mereka, betah ndaknya mereka tinggal, dan masih banyak lagi mamen. Yang jelas tak lupa juga mereka mengabadikan moment kunjungan tamu agung dari kota yang bawa mobil menjenguk 31 mahasiswa yang masih di asingkan dis ebuah desa , hahaha
Take a selfieee and happy
NUMPANG”
Yah, ini memang moment dimana mulai ada renggang yang terjadi di antara kelompok cewek , bukan karena konflik sih, namun ini renggang karena si Ina dan Aini tidak kebagian tempat tidur. Renggang di kasur donk, haha
Nah, awalnya sih semua cewek bilang kalau tidur bergantian , yang jelas semuanya harus menikmati empuknya kasur. Haha semacam apa yah. Kala mereka berdua mau tidur ternyata semuanya pada tidur duluan, dan tempat biasanya mereka tidur bersama Putri di ruang tamupun di tempatin oleh yang lain. Wah,,,
Akhirnya mereka berdua memutuskan tidur di dapur ada ranjang sih, Cuma ya tidak ada kasurnya. Sambil tiduran dan ngobrol Aini dan Ina ternyata masih smsn dengan teman – teman cowok yang belum tidur. Dan ini yang terjadi
“eh,, pada ngapain? Loem tidur kalian” by Aini
“belum lah, ini masih curcol – curcol and main jujur – jujuran.” By Reel
“walahh wenag donk”
Inapun smsn dengan Kordes Jub
“,,,,,,,”
Entah apa yang di omongin , terus ndak lama Aini menelfon Jub dengan hpnya Ina, bilang kalau mereka tidak mendapatkan tempat untuk tidur. Yah namanya anak muda, di jemputlah mereka berdua oleh Fahri dan di bawa ke kost an cowok. Mereka berdua tidur di kost an cowok. Eitss,,, jangan kemana – mana dulu. Mereka tidak tidur bareng sama cowok loo ya, namun mereka tidur di sofa ruang tamu. Itupun sepengetahuan kordes dan yang lain. Lagian juga semuanya sudah tidur , mereka berdua juga langsung tidur.
Paginya mereka kembali pas sahur, dan semuanya kaget, kenapa Ina dan Aini tidur di kost an cowok. Sampai ibu sunarsih juga menghawatirkan mereka berdua. Padahal sebenarnya memang alas an yang sepele. Cuma menjadi runyam ketika salah satu temen cewek sebenarnya mengetahui keluar dan di jemputnya Aini dan Ina oleh si Fahri. Yang kemudian di bawalah mereka ke kostnya cowok untuk numpang tidur. Sebut saja Avida. Dia mengetahui kalau mereka berdua keluar, namun dia tidak menegur langsung. Malah ngebiarin mereka berdua ke kost an cowok untuk menginap disana.
Kejadian ini bukan hanya satu dua orang yang tidak suka. Tapi memang tak sepantasnya Ina dan Aini melakukan itu semua. Namun bubur sudah di tambah telor jadi ya sudah. Mau bagaimana lagi.
DONAT PILPRES
Nah, kali ini sebagian anggota kelompok MKM pada pulang ke daerahnya masing – masing. Tapi bukan semua pulang, namun yang lokasi rumahnya dekat dengan wilayah kota yang diijinkan pulang. Secara masak yang dari luar pulau pulang, sayang uangnya dech, bisa buat lebaran.
Hampir sebagian lebih 6 orang, yah, yang tersisa tinggal sedikit, termasuk Aini, Ina, Jub, Reel, putri, widad, Fahri, dan masih banyak lagi. Mereka tidak pulang soalnya jauh, lagian ijin pulang untuk memilih  presidan juga tidak lama hanya 1x 24 jam. Semacam lapor kalau ada barang kehilangan di polres yah. Haha
Nah, kalau udah sepi gini enaknya ngapaen? PARTY!!!
Yah,, party yang berujung dengan membuat donat. Membuat donat di kost an cowok, sekalian sama curcol , nonton film , dan bersih – bersih kost an cowok. Emang kost an cowok ini sumpah joroknya, masak ada kacut di bawah kolong, handuk ada di sana sini, udah gitu kamar ndak di rapikan and yang keren ne ya, kamar yang di tempatin sama Maskur yang cool dan Wakordes di Farhan. Rapi and wangi, layaknya kamar pengantin. Habisnya warnanya pink mamen,,, seprey dan suasananya itu eh. Eh, mereka bertiga sekamar sama abah Yunus juga. Memang clop banget. Abah yunus ini kan cowok yang islami banget. Namanya saja sudah di panggil abah. Otomatis apa yang dia lakukan juga bagus buat ditiru. Dia juga rajin beribadah, beda sama cowok – cowok yang lain, kalau yang lain bilangnya tarawih tapi alas an sakit perut and ndak balik lagi, nah kalau abah yunus malah mencari mushola – mushola bahkan masjid – masjid yang belum pernah dia kunjungi. Kalah deh kedutaan, yang Cuma ngunjungi Negara – Negara , tapi abah Yunus juga manusia biasa. Jadi pas pada malas tarawih dia juga tidak tarawih. haha
Malah bahas kamar, gue kan mau ngomongin buat donat yang mereka buat. Nah ini awal dari buat donat, si Aini pengen donat, dan si Reel menjanjikan kalau memang mau membuat donat. Pas moment temen – temen sebagian pulang ini donatpun di buat.
Membeli bahan di pasar, kentan, tepung, mentega, telur, dan juga gula halus, jangan lupa pengebang adonan juga.
Membuatnya seru juga, mereka menggunakan peralatan yang ada di kost an cowok. Bukan kehabisan akal. Karena dekat dengan ibu kost cowok mereka juga meminjam beberapa panci dan penggorengan untuk menggoreng donat nantinya.
Di dapur yang rempong sama donatnya itu ya mereka berempat. Si Reel , Aini, Ina dan Jub. Bermain dengan adonan tepung yang lengket. Hingga akhirnya waktu untuk menggoreng tiba. Ternyata banyak juga adonannya, secara 1 kg tepun dengan 1 kg kentang. Wah bakalan semua kebagian ini. Banyak banget, sampek capek Aini menggoreng. Tapi puaslah,,, dengan hasilnya, entah rasanya bagaimana. Kan masih belum waktunya berbuka. Haha lagi puasa mamennn
Jadilah donat cinta antara mereka, jumlahnya tak cukup banyak hanya dua panci besar dengan kondisi donat yang masih virgin. Haha habisnya donatnya ndak bisa di bolong. Alias terlalu lembek adonannya.
Kala istirahat paska membuat adonan virgin, eh, kok virgin. Yah donat ini. Ternyata Jub dan Ina sudah menikmati obrolan – obrolan yang membuat mereka nyaman. Maklumlah, mereka kan memang memiliki beberapa kesamaan. Yah dari makananlah yang sama – sama suka sate kambing, bahkan mereka juga sama – sama keturunan arab. Pantesan hidung mereka lebih mancung dari si Aini. Yah sabar yah Aini, pesek – pesek juga udah ada yang punya. Haha
Kalau udah ngobrol, nonton film, bahkan curcol ternyata nyambung dan terbawa deh si Jub oleh bunga – bunga cinta . haha kasmaran nih sama si Ina. Secara Ina kan jomblo. Jadi kalau di gebet ndak ada salahnya juga kan.
Nah,, waktu menunjukkan waktu sore, entah jam berapa. Cewek – cewek pulang ke kostnya dan cowok – cowok stay in his boarding house too. Lagian juga ini waktunya mandi and bersih – bersih diri kan.
Sore haripun tlah tiba, dan ini waktunya berbuka dengan ibu sunarsih sekeluarga. Nyum nyum,,,, donat yang di buat tadi juga tak lupa di bawa dan di bagikan tetangga. Pak ramin dan anakna , ibu sunarsih anak dan cucunya semuanya dapat. Ternyata…… it’s so OISYYYYYYY J enak ternyata donatnya, meskipun tak berbentuk seperti sewajarnya donat yang di jual di took kue. Haha
Malam harinya setelah sholat taraweh semuanya pergi ke kost an cowok. Yah sekedar main games, nyanyi sambil gitaran, makan donat, bermain UNO, dan menyiapkan pentas seni untuk perpisahan MKM. Semuanya berjalan hingga larut malam sampai sampai seperti terulang kembali. Sebenarnya tak ada niatan untuk bermalam di kost an cowok. Aini yang memang memiliki urusan yang harus diselesaikan dengan si Reel itu ngebuat Kordes si Jub tidak diam. Dia juga menemani, dari pada melihat Aini dan Reel berbincang berdua dan akan menimbulkan fitnah, jadi dia berniat untuk menemani mereka berdua, yang juga ada Ina untuk teman mengobrol di ruang tamu kost an cowok.
Kala itu sebagian cewek – cewek yang tidak pulang memang ada di sana juga, namun mereka kembali ke kost an cewek. Nah ini si Ina dan Aini keenakan ngobrol hingga larut malam sampai mau pulang juga ndak enak sama warga. Karena takutnya cewek kok pulang malem dari kost an cowok. Tau sendiri lah pembaca. Pasti sudah bisa mikir deh meskipun gue ndak panjang lebarin. Endingnya mereka tidur lagi di kost an cowok. Namun tetap. Bukan tidur bareng cowok tetep di sofa terpisah dengan para cowok – cowok. Waktu pagi,,, ternyata mereka pulang dan sahur di kost an cewek. Semuanya heran, karena melihat Aini dan ina bareng ke kost an cewek dengan cowok – cowok.
Aini dan Ina sempat berfikir demikian, namun apa daya mereka, toh kenyataannya mereka berdua memang tidur di kost an cowok. Cuma ingat reader, mereka just talking not do something.
,,,PENGOBATAN GRATIS,,,
Nah ini, yang di tunggu. Bukan nungguin gue yang jelas, tapi nungguin aksinya mereka di pengobatan gratis.
Persiapan untuk pelaksanaan program dari mentri kesehatan sudah 97% lah. Tinggal berdo’a dan laksanakan. Bener, kali ini mentri kesehatan mengadakan pengobatan gratis di balai desa Rejosari. Tepatnya program ini juga bekerjasama dengan kampus dan juga ikatan alumni kedokteran kampus mereka. Nah kalau udah ada embel – embel gratis pasti banyak yang dating. Soanya biasanya gue gitu. Kalau udah denger kata gratis pasti nyrobot aja. Endingnya gratis minum air putih.
Namun pengobatan ini juga menggunakan kupon pengobatan, jaga – jaga supaya bisa terpenuhi kebutuhan masyarakatnya. Kalau antre kan enak memeriksanya, lagian disini bukan semua warga tapi lebih di utamakan lansia men, alias lanjut usia, mbah – mbah and kakeh – kakek yang udah buyutan. Hehe
Lokasinya di balai desa, dan semua anggota MKM terutama anggota mentri Kesehatan sudah stand by di TKP sejak pukul 6 pagi. Harus donk, masak nanti keduluan pasiennya dari dokternya. Kebanyakan sih gitu ya. INDONESIA. Nah udah prepare, ternyata banyak juga yang datang untuk priksa kesehatan. Namun disini bukan menangani sakit yang kronis, melainkan mengetahui gejala – gejala penyakit. Semisal nanti ternyata pasien terdiagnosis penyakit yang harus di rujuk ke RS ya otomatis harus ke RS, dengan biaya sendiri kalau itu, kalau mahasiswa MKM yang nanggung yah mereka kan juga masih butuh biaya buat nyelesein S-1 nya. Gue aja ngumpulin duit buat traveling gue. Hehe malah curhat. :D
Yang datang di pengobatan gratis tidak semua anggota MKM, yang lain juga melaksanakan tugas – tugasnya. Lagian programnya mentri ekonomi yang membuat Dodol D’Jagueng juga sudah ke tahap pemaking an. Alias di bungkus – bungkus, biar rapi. Kalau yang bagian bungkus membungkus ini si Novi dan Olivia yang nangani, karena Aini juga masih sibuk dengan persiapan lombanya dia juga nimbrung bantuin mereka. Di ruang tamu kost an cewek yang awalnya  rapi, bersih Cuma ada barang – barang mentri pendidikan eh, sekarang jadi lapak penjual dodol amatir. Tapi enak loo, dodolnya. Ketika seru – serunya membungkus dodol eh si Reel datang dengan bang Anugrah.
“WIHHH keren , keren… “ by Reel
“YOI lah rel, kita kan kreatif buat urusan bungkus membungkus” by Novi
“iyo iyo mak, percaya. Lagian kan kalau udah bagus and rapi pas di bungkus gini siapa sih yang ndak mau beli”
“iya harus ada, kan nantinya di sosialisasikan lagi ke warga untuk pembuatan dodol jagungnya : by Livia
“Sek, emangnya bisa bungkus dodol?” by Reel
“yeah, bisa lah cung, aku apa yang ndak bisa, haha (sedikit menyombongkan diri)” by Aini
“Loo, bukannya sudah mulai pengobatan gratisnya, kok kalian malah kesini?” by Novi
“Sudah banyak yang disana vi, kita kan emang keliling. Ya lagak mandor gitu, disana pengobatan , disini bungkus dodol. Jadi tau kerja ndak kalian itu. Hahaha “ by Anugrah
“iya vi, kan kalau ada yang keliling kayak kita ini kan menguntungkan” by Reel
“Menguntungkan apanya? Ada juga malah merugikan, mondar – mandir naek motor. “ by Aini
“HAHA dikit aja sek, ayok Nu, balik ke balai desa. Sepertinya kita tidak di butuhkan disini” by Reel
“ye, emang dari tadi Cuma ngomong, ndak ikut bungkus kek “ by Novi
“HEHE,, iya juga sih. Lanjutin saja lah. Nanti aku kesini lagi” by Reel (sambil melihat aini sekilas”
Usir cantik HUS HUS SANAAAAAAAAAAAAAAAAAA “ by cewek bertiga
Syukurlah, semua berjalan dengan lancar. Pengobatan gratis yang di laksanakan oleh Mentri Kesehatan dan temen – temen MKM  berjalan dengan sukses dan semua pasien telayani dengan baik. Pembuatan dodol sekaligus pakingnya juga maksimal. Dengan model stiker yang baru saja di buat, rasanya pasti lebih enak donk. Eits,,, masih puasa pemirsa.
Wahhh ada juga neh, kala pengobatan gratis ini selesai, ternyata DPL datang, ingetkan sama namanya. Gue ndak ingetin lagi, sengaja biar kalian merhatiin tulisan gue. Dpl  ini bapak keren, beken, dan kadang punya kebiasaan sedikit jorok tapi nyolok. Apa cobak? Mengupil. Yah, beliau suka mengupil and kadang upilnya tertinggal di pinggiran idung. Hushhh , ndak baik ngomongin orang tua. Sorry gue kebawa suasana men. Gitu – gitu juga DPL. Nah P. Samsul ini datang kala pengobatan gratisnya sudah hampir selesai. Biasalah. It’s time to SELFIEEEEEE , bukan hanya anggota MKM yang maniak selfie , ternyata mereka juga terdoktrin oleh tingkah DPL yang suka ganti DP BBM buat biar yang lain tau kalau beliau itu datang kelokasi MKM. Ya bagus and positif sih. Cuma jangan terlalu show off. Takunya ntr menimbulkan riya’ alias pamer.

“WOLES”
Nah, kali ini waktu yang paling quality banget buat semua anggota. Istilahnya kalau bahasa gue ya quality time. Sore – sore menjelang berbuka, mereka semua sudah berkumpul di rumah bu sunarsih, ya kost kost an cewek. Ada yang di depan teras ngobrol dengan satu sama lain, ada yang nonton film di dalam rumah, ada yang main UNO sampai muka ndak kelihat muka sangking tebelnya bedak. Bisa kalian bayangin kan kalau udah muka kepenuhan sama bedak. Cewek – cewek yang dandan mau ke kondangan aja kayak gitu, apa lagi korban main UNO. Ampun Caakkk!!
Ada juga yang membantu masak and bersein halaman rumah. Rasanya berasa keluarga kalau seperti ini. Yah, karena mereka sudah tinggal hampir dua pekan lebih di desa Rejosari selama MKM ini.
Jadi mulai terbentuklah sebuah kerukunan dalam rumah tangga. Eh, emangnya nikahan. Bukan – bukan maksudnya terbentuklah kerukunan dan kekeluargaan antar kelompok.
Beginilah ulah mereka yang sering main – main dengan cucunya ibu sunarsih dan selalu berbut ketika menggendongnya. Yah, cucu ibu sunarsih, cewek kecil, imut, cerdas, and lucu banget. Namanya Sabrina. Dia sering di gendong sama Umi Evi, nah umi evi ini byasanya di gandeng – gandengin sama abah yunus. Duh kalau umi evi udah mengaji, subhanallah rasanya adem deh kost – kost an. Secara yang lain pada hobi banget nonton film.  Meski terkadang kumat galaunya gara – gara kangen sama cowoknya yang jauh.
Kalau Sabrina sudah minta gendong sama umi evi dan abah yunus, di jamin diminta gendong sama Ina, Aini maupun yang lain ndak bakalan mau. Di tolak mentah – mentah selayaknya cowok yang nembak cewek and ternyata ceweknya udah punya tunangan. Jedyerrrr sakitnya tuh disini. Hahahay lebay tingkat mahadewa.
Suasana yang dinikmati sore itu sungguh woles banget, Aini dan Putri membantu ibu Sunarsih memetik bunga turi, yang bisa di jadiin eseng sayur nanti kalau buka. Lumayan banyak bunga turi yang berbunga di depan rumah ibu sunarsih jadi lumayan capek juga kalau naik turun ngambil yang jatoh – jatoh.
Menyapu halaman juga deh, lumayan bersih itu sebagian dari iman mamen,,, kalau lu pada bersih kan siapa sih yang ndak mau deket sama lu… gue aja suka bersihin diri gue. #kalau inget . hahaha
Begitupun anak – anak MKM ini, semuanya pada jaga kebersihan, kalau aja inget. Haha
Suasana yang menyenangkan, berasa keluarga, dan begitu hangat sehangat mentari pagi yang baru saja bangu n dari ufuk timur.

SHE HAS SICK
Udah di jenguk oleh pengawas dari kampus, yang nanyain keadaan mereka selama MKM, baik kesehatan, social dengan masyarakat. Eh ternyata kecolongan juga. Salah satu anggota MKM ini ada yang sakit. Sebut saja Mira, yah, cewek bermuka cina yang tinggi sexy juga sih, rambutnya sebahu dan dia sipit bener mirip orang cina. Tapi kata Dimas lebih seperti Cina local. Anaknya baik, care juga sama yang lain, namun juga rada pilih – pilih teman. Dia juga membawa adeknya kala MKM berlangsung. Semuanya juga setahu Kordes dan teman – teman yang lain. Bukan karena kemauannya sendiri, soalnya kasihan. Adeknya kala di kontrakan di kota dia tinggal sendiri. Jadi ikut kakaknya MKM. Sekaligus memenuhi kebutuhan kakaknya kalau mau apa – apa.
Siang hari pas sudah selesai kelas di SSS. Aini, Ina, Putri, Widad, dan Amel sampai di kost – kost an. Mereka mendapati Mira mau pamit ke kota untuk control sakitnya di RS. Yah, karena dia memang masih dalam kondisi sakit. Dia pulang dengan adeknya dan itupun seijin Kordes dan sepengetahuan teman – teman yang lain. Kalau Mira pulang untuk control ke dokter . Bilangnya sih Cuma satu hari. Ternyata Mira oprasi usus buntu. Dengar  info sih gitu. Namun kita hanya bisa mendo’akan semoga lekas sembuh dan kembali ke Desa untuk menyelesaikan MKM bersama. Kalau ndak ikut program kerja kan sayang, tujuan mereka mengabdi ke masyarakat. Tapi yah, namanya juga sakit, so harap maklum.
Seperti biasa kalau sudah sore dan menjelang berbuka puasa semuanya menuju kost an cewek. Kan buka bersamanya selalu disana. Waktu itu ibu masak – masakan yang enak – enak. Yah, buat nugget ayam yang di bantu Citra, Aida, Evi, Ina, dan Aini. Mengupas dan mensuir – suir ayam yang mau dijadikan nugget . nyumi deh pokoknya.
Ibu Sunarsih yang memiliki ide ini dan memang menggoda banget kalau udah mau berbuka puasa.
Waktunya berbuka tlah tiba, dan,,, SERBUUUUUUU nugget ayam buatan ibu sunarsih di bantu tangan – tangan gadis cantik, cieh ,,, habis tak tersisa. Karena udah lama ndak makan naget jadi berasa enaknya. Gue kira kalau seperti itu kelihatan rakusnya deh anak kota dadakan yang tinggal di desa itu. Haha, untungnya gue bukan se tipe mereka.
COOL AND FUN
Sumpah, kalau ini sepertinya hal gila yang mereka lakukan kala pagi setelah sahur sebelum subuh datang. Yah, benar hal gila. Aini dan Ina mandi di pagi – pagi benar, karena mereka tau kalau nanti kalau beneran sudah pagi pasti antre, secara mau mandi aja ada nomor antre segala. Mau bagaimana lagi, kalau ndak mau mengantri ya mandi pagi – pagi.
Beruntunglah yang sudah bisa mandi pagi. Karena paginya memang antre sekali. Anggota mentri pendidikan sudah cantik and wangi , yah pagi jam 7 kan harus ke Sanggar, biasa mengisi materi ke anak – anak desa. Kali ini belajar membuat bros dan pernik – pernik yang lain. Karena Waktu Aini ada kesempatan ke kota bersama Anugrah pas mengkonfirmasi Spongsor di gramedia. Dia mampir pulang dan mengambil perlengkapan yang biasa dia pakai untuk membuat karyanya itu. Ada flannel, lem, benang, jarum, kancing, dan banyak juga kawannya. Semua di bawa kedesa.
Nah ini waktu yang tepat untuk berkreasi. Ternyata waktu Aini menjelaskan kegunaan alat – alatnya, dan membuat sebuah pola, semua adik – adik sudah faham. Bahkan mereka langsung membuat pola sendiri dan berkreasi untuk membuat sesuatu benda yang indah.
“Nah, kalau mau buat yang rumit, coba buat dulu polanya di kertas biasa” by Aini
“Iya kak, kalau buat bros yang pita itu bagaimana kak?”
“nah kalau itu tinggal di lipat dan di lapisi pita untuk menguatkan, begini…”
“iya sih kak. Bagus kak, aku mau buat seperti ini kak. “
“iya, buat yang bagus semua ya, nanti kalau buat sendiri – sendiri dan bagus boleh di bawa pulang”
“yess , ok kak. Kalau gitu aku mau buat yang bagus.”
“aku juga kak”
“aku juga”
Ternyata mereka semua berusaha membuat benda – benda yang buat mereka bagus dan pantas untuk dijadikan hasil karya. Yah, benar. Mereka membuatnya dengan hati. Hasilnya juga pasti, luar biasa. Bagussss J
Tidak hanya itu, hari – hari di SSS juga semakin seru kala Aini bermain dengan sebuah tepung yang di buat adonan seperti kue. Berwarna – warni dan kenyal. Yah, namanya playdogh , jenis mainan yang seperti malam. Namun lebih aman, karena bahan dasar dan pewarnanya bukan menggunakan bahan – bahan kimia. Kalau pakai bahan kimia kan juga mahal mamen dan pasti ndak aman banget buat anak – anak.
Segala hal yang dilakukan di SSS sangatlah membuat anak – anak di Desa Rejosari merasa nyaman dan senang tentunya. Dengan metode pembelajaran yang menyenangkan dan kegiatan di SSS juga yang tidak monoton, semakin hari bertambah siswa SSS. Bahkan kala itu kebetulan juga bareng dengan pengabdian kampus lain yang sama – sama satu kota, mereka mengadakan program pelatihan menjahit kepada ibu – ibu PKK di balai desa. Berhubung SSS juga lokasinya di balai desa jadi ibu – ibu itu yang membawa anak di titipkanlah ke SSS. Sambil belajar menjahit anaknya pun belajar bahasa inggris dengan kakak – kakak SSS. Saling menguntungkan kan guys, lagian kalau gue fikir – fikir gunanya mahasiswa ndak Cuma sesuai dengan program studynya lah. Kalau udah terjun di masyarakat mereka kan di tuntut kreatif, yang inofatif juga. Jadi warga desa yang tidak kuliah pun bisa merasakan ilmu yang kita peroleh. Wah sok bijak ne gue. Kesambet penghuni mana ya :D
#Fun with SSS

I WANT TO SAY”
Sore itu, semua anggota MKM mulai tidak enak dan aneh tidak seperti biasanya. Padahal hari itu semua baik – baik saja. Bahkan anggota yang biasanya crewet tidak ada. Secara Mira kan pulang , dia berobat. Namun suasana menjadi dingin kala beberapa anggota mentri kesehatan melihat kordinator mentri pendidikan si Aini. Bukan hanya itu, mereka bahkan melihat kalau SSS bakalan tidak bisa berlanjut. Kalian tau kenapa? SIMAK DULU CERITANYA J
Yah, ternyata ada slentingan kalau Aini dan Ina sudah di incar warga karena selalu terlihat pulang dan berjalan berdua dari kost – kost an cowok. Entah slentingan apa, namun Aini dan Ina belum faham akan kabar yang sudah di dengar oleh teman – temannya itu. Mereka berdua bersama Putri, Widad, dan Amel seperti biasa setiap pagi mereka juga berangkat ke SSS untuk belajar bersama adik –adik. Namun tidak seperti biasanya juga, yang datang hanya sedikit. Karena waktu itu sudah masuk sekolah. Jadi yang datang sedikit. Kebanyakan adik – adik juga langsung kembali ke rutinitas masing – masing setelah pulang sekolah. Namun ada juga yang tetap datang di SSS untuk bermain dan belajar bersama dengan kakak – kakak MKM.
Siang itu sepulang dari SSS mereka tidak langsung pulang ke kost – kost an. Namun sholad dan istirahat di SSS sambil menata ruangan dan membuat laporan. Namun disini Aini kadang merasa sedih. #korban iklan
“ Put, teman – teman kenapa sih put. Kok aneh tidak seperti biasanya?”
“Emangnya kenapa An, mereka berbuat aneh bagaimana?”
“tidak seperti biasanya put, apa memang gara – gara kejadian kemarin itu put. Yang ngebuat mereka seperti ini sifatnya. Berubah drastic”
“Aku kurang faham An, tapi menurutku sih sepertinya mereka hanya mengingatkanmu saja dan Ina”
Aini yang bingung tetap membereskan SSS bersama ke empat temannya. Kala hari sudah sore mereka berjalan pulang. Melewati jalan pemakaman yang paling dekat dengan rumah Ibu sunarsih.
Sesampainya di rumah bu Sunarsih mereka juga langsung menata ruangan yang ada di depan. Tempat mereka beristirahat. Mandi dan sebagian membantu Ibu Sunarsih menyiapkan masakan untuk berbuka. Waktu itu ternyata Wakordes si Farhan berbincang dengan salah satu Anggota MKM juga. Entah ngomongin apa. Yang jelas sepertinya penting sekali.
Buka puasa bersama  yang biasanya gaduh menjadi dingin. Vita yang biasanya ngomel juga tidak seperti biasa. Begitupun Aida, Citra, Novi, dan Ocha . beda sih memang sama cowok – cowok yang tetap stay ramenya kalau makan.
Ternyata setelah sholat tarawih kordes meminta Aini untuk membuat forum dengan anggota cewek, dan anggota cowok pula mengadakan forum. Isinya tentang slentingan yang berkaitan dengan nama baik MKM dan kelompok.
Di bukalah forum yang disitu memang Aini dan Ina harus menjelaskan apa yang sudah terjadi. Begitupula dengan Jub dan Reel di kost an cowok. Bedanya kalau di kost an cowok bukan rapat. Tapi canda – candaan. Malah buka – bukaanlah kalau memang tidak ada apa – apa ketika Aini dan Ina tidur di kost an cowok. Malah mereka para cowok – cowok buka ajang jujur – jujuran. Gue kira mereka tidak pernah jujur deh, buktinya mereka membuat acara jujur – jujuran. haha
 Rapat yang urgent itu berjalan dengan lancar. Semua anggota sudah mendapatkan informasi, dan Mereka berempat juga mengakui kesalahan. Masalah yang datang ini memang menjadi tanggung jawab bersama, tapi ternyata berbeda persepsi kala Mira sudah tiba di hari berikutnya. Semuanya di kumpulkan kembali. Semua anggota MKM diputuskan tidak sholat tarawih malam itu. Padahal semua sudah selesai kala dijadikan dua tempat rapat pembahasan antara cowok dan cewek. Tapi ketika MIira tiba di lokasi MKM dia meminta ada rapat ulang. Rapat dilaksanakan di kost – kost an cewek. Dimana semua anggota MKM tidak terkecuali harus berkumpul disana.
Keadaan Mira yang kurang sehat itu membuat semua anggota khawatir. Padahal kalau difikir – fikir urusan yang sudah selesai di bahas seharusnya tidak usah di bahas lagi. Mendingan membahas yang lebih penting. Tapi demi kebaikan bersama dan menjaga nama baik kelompok MKM maka rapat besar terlaksana.
Awal rapat langsung di buka oleh Dr. Ocha, dia yang mengawali pembukaan rapat. Dilanjut langsung oleh Avida, yang kemudian Mira juga angkat bicara .
“Assallamuallaikum Wr. Wb”
Wassallammuallaikum Wr. Wb”
“Terimakasih, teman – teman sudah datang di rapat kita malam hari ini. Rapat ini sebenarya sangat urgent sekali. Karena kita akan membahas nasib MKM kita di desa ini,Langsung saja ya, mungkin ada yang mau berbicara” by Ocha
“ya, begini. Mungkin kemarin kita sudah membahas ini dengan masing rapat di dua tempat cowok dan cewek. Namun sekrang kita mau kejelasan dari Aini dan Ina tentang apa yang sebenar – benarnya terjadi ketika mereka berdua menginap di kost an cowok selama dua kali?”  by Avida
“iya benar, tolong jelaskan kepada kami semua Aini, karena tindakan dan kelakuan kalian ini sangatlah mencoreng nama baik MKM kampus kita” By Ocha
“Padahal waktu kamu mengumpulkan kami untuk rapat besar membahas masalah menu makanan kami semua tersentuh melihat kamu menangis, hingga kami semua sadar akan siapa kami disini. Tapi kenapa kamu sekarang malah membuat tingkah yang menjelekkan kami semua. Kami tidka mau ya An, kalau Cuma gara – gara ulah kalian berdua , kami semua kena imbasnya”by Avida
“sebentar – sebentar, sebaiknya ini dibicarakan kekeluargaan saja. Toh juga kemarin sudah di bahas dan semua sudah jelas, mereka juga sudah menyadari kalau mereka salah” by Kordes
“Tidak pak, disini biarlah semua bicara. Semua boleh bicara, siapapun. Supaya Aini dan Ina bisa sadar akan apa yang dia lakukan selama ini” by Ocha
“iya, Aini, kami semua telah percaya sama kamu. Kamu bisa mengingatkan kami ketika kami lupa akan siapa kami disini. Tapi kenapa kamu sekarang malah melakukan itu, sudah tau kamu peraturan selama MKM kan, padahal ini di bulan Ramadhan” By Citra
“Iya, malah kemarin sempat aku melihat kamu Aini memakai celana pendek, tidak berjilbab. Sampai – sampai adikku sendiri mengira kamu itu anak cowok, seharusnya kamu mengetahui kewajibanmu, bukan malah seenaknya sendiri” by Vita sekertaris
Sedangkan yang lain diam, yang kemudian Mira angkat bicara.
“Bapak Kordes yang terhormat. Saya sebagai anggota bapak. Sekaligus teman bapak sendiri percaya akan apa yang sudah saya percayakan ke bapak  untuk menjadi kordes di MKM ini. Namun apa pak, bapak malah menghilangkan kepercayaan itu. Mana Jud yang saya kenal, Mana jud yang bisa bijak kala ada hal yang seperti ini, mana Jud yang dulu???” By Mira
“Sekarang ya Aini, ingat perbuatan kamu ini sudah tercium oleh warga desa. Kamu sekarang menjadi incaran mereka. Lihat saja SSS sekarang, tidak seramai dulu kan?. Itu karena apa? Karena ulah kamu sendiri. Kamu tau, kalau kita disini memiliki aturan juga. Bukan malah di langgar. Kamu tau kalau perbuatanmu ini sama saja seperti wanita yang rendah. Warga Desa juga memiliki aturan dan konsekuensi An, kalau saja kamu tinggal di Desaku mungkin kamu sudah di hakimi masa karena dituduh berzina. Kami tau An, mungkin kalian tidak melakukan apapun disana. Tapi warga desa berfikiran lain, mereka beranggapan dua cewek selalu berjalan bersama pagi – pagi dari kost – kost an cowok, dan hanya berdua. Apa yang mereka fikirkan An. Kamu bisa mengerti tidak. Di Desa ini memiliki hokum adat, jika seseorang memang melakukan zina, maka dia akan di hukum membeli 2 truk batu untuk diserahkan ke warga desa. Entah itu nanti diapakan kamu. Sekarang kami ingin tau hal yang sebenarnya dari kamu Aini, dan kamu juga Ina.” By Avida
“kamu tau, sekarang Ibu Sunarsih juga memikirkan nasib kalian. Selama ini kalian fikir perbuatan kalian itu baik – baik saja kan?. Itu bohong, ibu sunarsih menyimpan rahasia ini ke warga demi kalian. Tapi apa yang kalian lakukan. Malah mengulangi perbuatan itu kala sebagian dari kami pulang untuk Pilpres kemarin” by Novi mentri ekonomi
“kita semua faham, kita juga sudah dewasa. Namun apa daya kita kalau kelakuan kita tidak sama dengan apa yang difikirkan warga desa. Kita bukan tinggal di kota aini. Mungkin kalau dikota silahkan kalian mau ngapain silahkan. Tapi ini sekarang kita MKM, di desa, dimana kita tidak tau kalau desa ini memiliki norma – norma sendiri” by Avida
Pembicaraan yang semakin panas itu dilanjutkan.
“Sekarang silahkan, kami ingin mendengar keterangan dari Aini sendiri” by Ocha
“Baiklah, terimakasih. Sebelumnya Aini meminta ma’af kepada teman – teman semua. Saya akan menjelaskan semuanya ke teman – teman. Kalau kejadian yang saya lakukan dan saya alami dengan saudari Ina memang benar. Ya kami tidur di kost – kost an cewek” by Aini
“tapi kenapa? Bukankah kita memiliki temapat sendiri” by Vita (menyela omongan Aini)
“sebentar, iya saya tau. Memang kita memiliki tempat sendiri. Tapi kejadian dua kali itu sungguh diluar kuasa kami. Bukan maksud untuk menginap disana karena saya memiliki pacar disana. Tapi memang di kejadian pertama itu saya dan Ina tidak mendapatkan tempat untuk tidur. Sedangkan malam itu dingin dan saya menelfon Kordes menggunakan HP ina untuk memberi tahu keadaan. Hingga akhirnya saya meminta di jemput untuk numpang disana. Kala itu di jemput oleh Bang Fahri. Saya dan Ina langsung di bonceng ke kost an cowok. Sesampainya disanapun hampir sebagian sudah tertidur. Kami juga tidak tidur bersama teman – teman cowok yang ada di kamar. Namun kami berdua tidur di sofa ruang tamu. Hingga akhirnya sahur kami baru pulang ke kostan cewek bersama teman – teman cowok. Kemudian yang kedua itu memnag ketika sebagian dari kalian pulang untuk PILPRES di kota masing – masing. Kami membuat donat, tidak hanya berempat waktu itu, tapi tetap rame – rame dengan yang lain. Ibu Sunarsihpun juga tau kalau kami di kost an cowok membuat donat. Hingga malamnya kita memang berkumpul untuk menyiapkan pensi dan latihan. Ada yang bermain game juga dan main gitar. Kala itu saya memang ada masalah yang harus di selesaikan berdua dengan Reel. Hingga keasyikan ngobrol tak terasa sampai larut malam. Ina dan Jub kala itu juga ada di runag tamu, sama seperti semuanya. Malam kedua itu membuat saya menginap di kost an cowok. Karena kalau berjalan di tengah malam apa lagi sudah larut malam juga tidak enak sama warga. Jadi kami diputuskan untuk bermalam di sana , itupun sepengetahuan Kordes dan yang lain. Kalau untuk siswa SSS yang semakin sedikit, sepertinya karena jadwal masuk sekolah sudah dimulai. Liburan mereka sudah habis, maka sepulang sekolah mereka memiliki rutinitas yang mereka kerjakan seperti biasanya. Itu yang membuat mereka tidak berangkat. (dalam hati Aini juga berfikir, akankah gara- gara berita ini orang tua mereka melarang anak – anaknya datang di SSS). Begitulah kronologis kejadian yang saya alami dengan Ina. Saya minta ma’af kepada teman – teman semua. Saya juga berterimakasih kala teman – teman sudah mengingatkan saya.” By Aini
“kenapa kalian memilih tidur di tempat cowok dan tidak membangunkan kami?. Padahal waktu kalian keluar diam – diam dan mengunci pintu rumah aku masih bangun, dan melihat kalian di jemput oleh fahri” by Avida
“Sekarang kami ingin mengetahui kejelasan dari saudari Ina. Silahkan saudari Ina” by Ocha
“Apa yang sudah dikatakan Aini semuanya benar. saya juga meminta ma’af kepada teman – teman semua kalau perbuatan kami membuat keadaan MKM ini semakin runyam”  by Ina
(dalam hati Ina tidak terima akan tuduhan yang dilontarkan oleh teman- temannya. Karena Ina dan Aini tidak merasa melakukan perbuatan yang tidak sewajanya. Lagian ketika forum itu semakin panas hingga membakar seperti panggangan. Aini dan Ina tidak memiliki rasa takut kepada teman – temannya. mereka berdua menyadari kesalahan yang mereka lakukan. Tapi kalau ada tuduhan sampai melakukan hal – hal yang tidak sewajarnya hingga disuruh membayar denda 2 truk batu Aini dan Ina tidak takut. Karena ketika Aini dan Ina ada kost an cowok semua anggota cowok mengetahuinya. Kalau tidak ada hal yang dilakukan hanya berdua saja . bahakan Kordes si Jub malah berfikir kalau nanti ketika Aini menyelesaikan masalah hanya berdua dengan Reel, malah tidak sewajarnya. Lebih baik menghindarkan dari fitnah. Makanya Ina dan Jub juga ada disana. Bukan karena mereka berdua pacaran. Tapi mereka berdua nyambung mengobrol karena berbagi pengalaman dan bercerita tentang beberapa kesamaan yang mereka miliki.)
“Sebaiknya masalah ini jangan sampai kedengar oleh pihak luar, selama bisa di perbaiki tidak ada salahnya Aini dan Ina meminta ma’af kepada Ibu Sunarsih” by Yunus
“Iya, lagian kita juga bisa menyelesaikan ini dengan kekeluargaan” by Maskur
Yang lain terdiam tidak berkata apapun, entah mereka takut atau diam karena tidak tau apapun.
Semuanya sudah clear dan jelas ketika Aini menjelaskan apa yang sudah terjadi kepada teman – temannya. tapi hal tidak di duga terjadi malam itu, tiba – tiba si Mira seperti kerasukan. Dia teriak – teriak dan meraung – raung. Matanya melotot melihat Aini dan Ina begitu tajam. Tubuhnya brutal hingga di pegang oleh Avida, Ocha dan Evi kala itu. Kita semua langsung mengahiri rapat dan mengurus Mira. Fahri dan Anugrah ikut menolong, melihat keadaan Mira di kamar. Tapi ternyata dia semakin parah. Sampai- sampai semua anggota MKM membaca AL- Qur’an untuk menenangkan keadaan yang terjadi. Semuanya berdo’a. bukan hanya mendo’akan Mira karena dia kesurupan. Tapi mendo’akan kerabat Aida yang malam itu ada yang meninggal. Dan dia tidak bisa pulang karena MKM belum selesai.
Keadaan Mira semakin memprihatinkan, sampai Kordes Jub meminjam mobil bapak kost untuk di membawa Mira ke RS di kota. Akhirnya Mira di bawa ke RS malam itu juga. Di temani Avida, Ocha, Jub, dan Anugrah.
(padahal ketika di RS dan hanya beberapa anggota MKM yang ikut. Kebenaran terungkap ketika Mira berkata kalau kejadian di kost an cewek itu hanya acting semata. Supaya teman – teman panic. Karena Kordes si Jub juga ada disana, dan mendengar pengakuan Mira sendiri dia juga merasa bahwa memang ada yang tidak benar dengan Mira. Dokter yang memeriksa Mirapun juga berkata demikian, “ mbak Mira ini tidak sakit mas. Cuma dia hanya tidak mau kesakitan”. Jub yang bingung dan heran dengan sikap Mira itu juga menelfon DPL. Karena ketika di RS dia juga bertemu dengan DPL kelompok lain. Takutnya kalau perbuatan Mira di ketahui DPL lain malah urusannya menjadi rumit. Maka di telfonlah DPL sendiri untuk mengetahui hal ini tanpa sepengetahuan semua anggota. Mengabarkan kalau Mira melakukan semua ini.)
Malam yang begitu penuh makna kala itu. Semuanya juga sudah jelas, mana kala anggota MKM yang bertanya’’ soal kejadian Aini dan Ina.

,,,LATIHAN BUAT BUNDA,,,
hari demi hari sudah terlewati di MKM, bersama warga desa, teman – teman MKM dan juga adik – adik di SSS. Semuanya berjalan dengan menyenangkan. Termasuk gue yang selalu senang ketika kalian baca tulisan gue. Hehe
Kini waktunya adik – adik SSS menunjukkan kebolehannya dalam menyanyikan sebuah lagu untuk bunda. Yah,, mereka latihan untuk ikut mengisi PENSI (Pentas Seni) penutupan MKM. Latihan yang di bantu oleh Alfan. Dia ini salah satu mentri hubungan masyarakat. Dia lumayan pendiam, tapi seru ketika dia memainkan gitarnya dengan diiringi anak – anak yang bernyanyi. Di temani Wildan, Putri, Aida, dan Citra. Semuanya mendampingi adik – adik SSS latihan nyanyi.
Latihan untuk persiapan pensi tidak hanya berhenti ketika SSS berlangsung. Namun juga di lanjutkan dikost an cowok. Melatih koreo adik – adik, dan kekompakan adik – adik. Bahkan isu yang membuat siswa SSS menurun semakin lama semakin hilang. Justru adik – adik SSS semakin rajin belajar dan berlatih untuk ikut mengisi Pensi di penutupan MKM.  Padahal waktu itu bulan puasa, namun mereka dengan giatnya latihan olah vocal. Kayak gue :D
Yang paling seru kala sudah latihan nyanyi, dan mereka semua merasa capek. Pasti Aini punya inisiatif menghibur mereka semua dengan tarian khas dari Papua . yang ke kanan – ke kanan , ke kiri dank e kiri. Tidak hanya Adik – adik SSS yang suka, tapi semua anggota MKM juga suka. Terutama yang sering mengikuti kegiatan di SSS.
“AYO SEMUANYA!!!”
“kenapa kak, capek kak”
“mau ikut nari sama kak Aini tidak?”
“nari apa kak”
“kita nari lagu mamire dari papua itu”
“ayo ayo kak”
Dengan menyalakan leptop dan mengencangkan sedikit speaker nari narinya menyenangkan.
Sangatlah menyenangkan latihan dengan adik – adik SSS. Hasilnyapun akan luar biasa kala nanti di acara akhir MKM.

GAMELAN TUA”
Yah, kali ini ada ceritanya mereka anggota MKM belajar menggunakan alat music jawa. Kalian tau gamelan? Yah. Gamelan terdiri dari beberapa alat music juga. Bukan hanya orang – orang yang ada di desa, tapi anggota MKM juga harus ikut melestarikan budaya jawa ini. Secara kalau bukan kita siapalagi men . :D
Kelompok bapak dan ibu yang sudah setengah baya ini masih sangat mencintai budaya jawa terutama music dan lagu jawa. Mereka berkumpul setiap satu minggu dua kali untuk mengajari mereka memainkan alat music jawa kuno itu.
Tempatnya di belakang gedung balai desa, sanggar music jawa ini di ketuai oleh bapak…. (Jujur gue lupa namanya, sorry yee )
Hubungan antara anggota MKM dengan sanggar ini bermula dari jelajahnya mentri social dan budaya. Mereka yang mengenalkan semuanya kepada kami, tapi tidak banyak yang suka latihan dengan anggota sanggar ini. Hanya beberapa anggota yang rajin untuk latihan bersama mereka. Setiap jam 3 sore mereka datang ke balai desa, dan pukul 3 juga sudah selesai pembelajaran SSS. Jadi Aini, Ina, Putri, Widad, Amel juga bisa ikut latihan. Tidak hanya mereka, ada Anugrah, Alfan, Jub, Novi, Mei, Wildan, Nanda, dan Anggra. Mereka juga tidak henti – hentinya latihan setiap hari rabu dan sabtu.
Lagian kan nanti ini di buat ajang unjuk seni , bukan unjuk gigi loo ya. Ntr jadi iklan pasta gigi lagi. Yah, di buat ajang ke masyarakat kalau anggota MKM memang bisa melestarikan budaya jawa. Khususnya music jawa.
Berbagai lagu jawa dengan not dan lirik mereka pelajari bersama. Seperti layaknya sekolah music, mereka juga di ajari oleh ketuanya langsung. Namanya juga baru belajar, otomatis ada benar dan salahnya. Tapi harus tetaplatihan, demi menghibur warga desa.
Lagunyapun bukan hanya lagu jawa, karena waktu kami MKM itu di bulan Rmadhan jadi Bapak pelatih juga memilihkan lagu yang pas. Judulnya TOMBO ATI. Pas banget kan, kalau sudah hati sakitnya tuh disini, kita isi saja dengan lagu Tombo Ati. Lagu – lagu jawa yang bernilai moral juga banyak, apa lagi kalau sudah masuk lagu PEPILING. Isi lagu itu mengigatkan kita manusia yang hidup di dunia, bukan hanya untuk senang – senang di dunia. Namun juga beribadah kepada Allah SWT. Nah, jadi pas banget kan. MKM bukan hanya mengabdi, tapi mencari ilmu juga, ilmu yang tidak di ajarkan di kampus, tapi ilmu yang ada di lingkungan masyarakat.

,,,NADA -RANKING 1,,,,
Program kerja mentri pendidikan memang sangatlah banyak, dan lebih banyak dari program – program dari mentri – mentri lain. Kali ini adalah Ranking 1. Yah,,, undangan yang sudah di sebar di sekolah – sekolah dasar di desa maupun didusun itu akan dilaksanakan sekarang.
Pagi jam 6.00 Aini dan panitia terutama anggota mentri pendidikan sudah siap di balai desa. Kebetulan lokasinya di balai desa. Prepare dengan tempat, MC, Profesor, alat Ilmuan, Hadiah, hiburan juga sudah dipersiapkan. Semuanya sudah siap, tinggal menunggu peserta datang. Tak lama dari itu waktu menunjukkan pukul 06.55 WIB. Ternyata banyak yang datang, SD dari dusun maupun dari desa, semuanya datang.  Setiap sekolah memang di batasi 20 siswa untuk mendelegasika siswanya dalam lomba ranking 1 ini.  Bukan hanya di damping guru – guru mereka, tapi ada juga yang di damping kepala sekolah dari masing – masing sekolah. Subhanallah ya, J
Pembukaan Lomba RANKING 1 di buka langsung oleh Bapak Kepala Desa Rejosari. Setelah prosesi pembukaan. Waktu yang di tunggu – tunggu tiba.
,,, Let’s start Ranking 1,,
Dengan MC Aini, dan Jub. Mereka memakai kostum yang hampir sama. Batik untuk Aini, dan kemeja warna pink oleh Jub. Tetep pakai almamater MKM juga pastinya.
“Assallammuallaikum warahmatullahiwabarakatuh”
“Selamat datang di Lomba Ranking 1”
“nah, adik – adik yang sudah duduk dan terdaftar di lomba ranking 1 MKM 56 ini dengerin dulu ya peraturanya. Jadi setelah ini kak Aini akan membacakan peraturan yang ada dalam lomba Ranking 1” by Jub
“ok, dengarkan ya adik  -adik, peraturan pertama, adik – adik harus menjawab pertanyaan dengan sendiri, tidak boleh nyontek. Peraturan kedua setiap jawaban harus di jawab paling lambat 5 detik. Dan langsung di angkat papanya, peraturan ketiga jika ada yang ketahuan mencontek sebelahnya maka akan di diskualifikasi, peraturan ke empat, harus menghitung sendiri ketika mendpat soal hitungan. Peraturan ke lima semua keputusan dewan juri tidak dapat di ganggu gugat, dan yang terakhir, jika ada dua pemenang, maka akan disisihkan dengan beberapa soal baru” by Aini
“nah itu peraturannya, adik – adik sudah faham” by Jub
“SUDAHHHHH!!”
Ternyata semua peserta sangatlah antusias dalam mengikuti lomba ini.
“OK, kalau begitu konsentrasi, soal pertama. Berapakah jumlah kaki ayam?” by Aini
“Ayo berapa?” by Jub
“sudah?? Dan angkat papannya”
Semua mengangkat papan yang sudah ada jawabannya. Namun sebelum menjawab Aini meminta salah satu peserta yang menjawab dengan angka 3.
“ehh,, adek sini adek, ayo maju sama kakak, (sambil menhampiri peserta” by Aini
“iya kak”
“adek jawabannya berapa?” by Aini
“HEHE 3 kak,,,”
“tepuk tangan dulu buat adik yang di depan”
“jadi jawabannya berapa?”
“DUAAAAAA”
“benar sekali….” By Jub
Semua pertanyaan di bacakan oleh Aini dan Jub. Ternyata belum sampai masuk di  babak ke dua banyak yang tersisihkan. Namun meskipun tersisihkan mereka tetap mendapat hadiah dari panitia, supaya semangat belajar. Hingga akhirnya masuklah ke babak ke tiga. Siance and Ilmiah. Peserta di tuntut menjawab pertanyaan dari professor Dimas, dan asisten professor kak Wildan. Mereka memiliki beberapa praktik dalam mengolah warna dan gas.
“OK, selamat siang adik – adik” by Profesor Dimas
“kali ini saya professor Dimas akan mengajak adik – adik belajar ber eksperimen. Yah, sebelumnya perkenalkan asisten saya Kak Wildan”
Prok prok prok
“baiklah kita mulai dengan mencampur minyak, sirup, dan Sabun cuci. Manakah yang aka nada di bawah?”
“Minyak, Sabun cuci atau Sirup?” by Profesor
(semuanya berfikir dan menjawab masing- masing”
“Saya ulangi ya adik- adik, manakah ayang aka nada di bawah, minyak, sabun cuci, atau sirup” by Aini
“YAH,,, ayo adik – adik berfikir. Ingat jangan mencontek, “ by Jub
Semuanya juga memandang meja professor.
“Angkat jawabannya” by MC
Semua mengangkat jawaban dan di buktikan dengan apa yang di praktekkan oleh professor Dimas dan Asprof Kak Wildan.
“Jadi apakah jawaban kalian benar, atau salah, mari kita buktikan. Kita masukkan sirup ke dalam gelas, lanjut memasukkan minyak kedalam gelas, dan yang terakhir sabun cuci” by Profesor
“Ternyata yang berada di bawah adalah sabun cici, kenapa demikian? Karena Volume sabun cuci lebih besar dari minyak goreng dan sirup”
“yah jadi jawabanya sabun cuci, bagi yang jawabannya kurang tepat silahkan meninggalkan panggung” by MC
Hingga akhirnya tersisalah dua peserta yang sama – sama pinternya pembaca. Sampai bingung Jub dan Aini memberikan soal apa kepada mereka. Sampai – sampai muncul soal yang jawabannya bahasa Inggris. Ternyata mereka bisa menjawabnya. Akhirnya jalan terakhir adalah soal matematika. Ternyata dua peserta itu Nada dan Vita sama – sama bersaing. Mereka dengan cermat menghitung bilangan – bilangan. Hingga MC berkata
“waktunya habis, dan angkat jawabannya”
Ternyata jawaban yang benar jatuh pada Nada, siswi SDN Rejosari 1. Dia menjadi juara 1 ranking 1 se Desa Rejosari.
Selamat buat Nada, ternyata dia juga salah satu siswa SSS yang juga kesehariannya rajin dan pandai menjawab pertanyaan – pertanyaan dari kakak – kakak. Amel salah satu peserta juga tidak kalah pintarnya, namun dia sudah tersisihkan di babak ke dua.
Semuanya mengucapkan selamat kepada Nada dan piala Ranking 1 menjadi milik Nada, beserta hadiah beasiswa dari panitia tentunya.
Don’t forget to take a SELFIEEEE
:D


RELIGI COMPETITION
Kali ini yang berunjuk gigi adalah mentri Agama, wah waktunya Abah Yunus ini melaksanakan program – programnya. Di temanin sama Mei yang cantik, lembut dan sabar banget apa lagi kalau udah ngomong, duhh suaranya halus dan enak di dengar itu ngebuat cowok – cowok klepek – klepek. Dia juga rajin ibadah, suka mengingatkan teman, lebih lagi kalau udah telfon di pojokan kamar. Lucu, suaranya itu merdu. Ciehhh
Adalagi si Novi, dia yang paling pinter gending jawa, anaknya supel. Tidak begitu rempong. Tapi asyik, apa lagi kalau sudah sama anak – anak ketika ngajar ngaji.
Kalau si Maskur kan udah pada tau, yang anak perawat yag always stay cool and macho di depan cewek – cewek. Dia baik loo sama semuanya, dan dia bijak. Lebih – lebih dia itu salah satu anggota yang tidak pernah marah meski di olok – olokin sama teman – teman sekelompok MKM yang jahatnya kalau udah ngolokin sampai kalah Farhat Abas. HAHA
Nah lomba ini dilaksanakan di masjid AN- NUR di Desa Rejosari, tidak jauh dari Balai Desa. Peserta yang di datangkan juga tidak hanya dari sekitar desa, namun semua TPA maupun TPQ di undang. Alhamdulillah yang datang juga banyak ternyata. Lombanya meliputi lomba adzan, lomba tilawatil Al- Qur’an, Lomba Do’a Sehari – hari, dan Lomba Surat – surat pendek.
Semua lomba itu di kordinir oleh panitia. Semua anggota MKM juga turut andil dalam lomba ini. Sangat ramai, apa lagi di bulan suci. Subhanallah ya, jadi kayak syahrini. Yang jelas lomba ini membuat masyarakat berasumsi kalau MKM bukan hanya bergerak di bidang Pendidikan, Kesehatan , Budaya, dan Sosial namun juga AGAMA . kan kalau udah imbang ilmu dunia dan akhirat pasti aman kan jika nanti kita tiada.
Lomba yang dilaksanakan di siang hari itu ternyata sangat menyita waktu yang lama. Semua peserta hampir mengikuti lomba yang ada. Bahakan para juri sampai kualahan mengitung poin yang di dapat oleh masing – masing peserta lomba. Hingga akhirnya waktu teah habis dan semua peserta diperkenankan meninggalkan lokasi lomba.
Pengumuman lomba akan dilaksanakan di Balai Desa, tepatnya ketika perpisahan MKM di Desa Rejosari sekaligus lomba ewarnai yang di programkan oleh mentri pendidikan.
“PENGAJIAN”
Bukan hanya lomba dalam bidang agama saja. Namun mentri agama juga membuat acara di malam lailatul qodar. Tepatnya di malam ke 21 malam di bulan ramadhan. Nah acaranya itu pengajian yang di hadiri oleh semua warga desa dan dusun di Rejosari. Tak lupa mengundang salah satu tokoh masyarakat yang gokil banget di bidang agama. Yah,,, tau lah namanya P. Kyai. Kan yang gentol banget sama bidang agama.
Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid AN- Nur. Masjid ini di rombak menjadi megah. Emang bisa?. Ndak sih, hanya di bersihkan, di cat. Semua itu yang mempersiapkan juga mahasiswa MKM. Mereka bergotong royong untuk membersihkan masjid. Tidak hanya cowok tapi juga cewek. Biasalah kan kalau kerjasama tidak harus memandang cewek ataupun cowok. Apa lagi urusan mengecat tembok masjid.
Semua undangan sudah di sampaikan ke perangkat desa dan orang – orang yang berperan penting di desa. Dekorasi masjid yang mendukung kegiatan pengajian juga sudah di pasang. Apa itu? Yah banner pengajian. Yang gedenya lebih gede dari banner ranking 1. Tidak apa lah, namanya juga kegiatan besar. Lagian kan uang iuran mereka juga banyak kan.
Malam yang di tunggu telah tiba. Dimana semua masyarakat berkumpul setelah sholad tarawih. Semuanya datang dan duduk di atas karpet yang sudah terbentang luas di halaman masjid. Sebagian para cewek menjadi penerima tamu, begitupun cowok. Ada juga yang membagi jajanan ke para tamu, dan mempersilahkan tamu untuk duduk di karpet.
Anehnya ketika acara sudah mau berlangsung, panitia kebingungan siapa yang akan menjadi MC di pengajian ini. Untungnya sebelum pengajian berlangsung si Mei sudah berpesan kepada Reel untuk menjadi MC di acara pengajian. Akhirnya Reel yang biasanya berdandan ala kadarnya tanpa garam. Haha emang makanan. Di ubah menjadi MC yang berbau religi. Di pakaikannya dia kopyah dan sorban , tak lupa memakai sarung dan alamamater kebesaran MKM. Wah super duper, berubahlah dia jadi seperti ustadz gadungan.
Ibu sunarsih juga datang ke tempat pengajian. Beliau berangkat bersama Aini. Tak lupa juga beliau membawa minuman untuk di bawa ke pengajian.
Jadi ni ya, pengajian di desa itu beda banget sama pengajian di kota – kota gede mamen. Bedanya kalau di kota – kota besar ada pengajian mereka pasti dapat kue atau apa dari panitia. Nah kalau di Desa Rejosari beda banget. Memang sih panitia memberikan kue untuk para tamu, namun yang lebih bernilai disini warga desa terutama ibu – ibu pada membawa kue sendiri – sendiri. Sanking solid dan gedenya jiwa saling berbagi antar sesama coy. Bayangin aja kalau setiap orang mebawa 30 macam kue atau minuman, di kali berapa tamu yang datang. Bisa – bisa anak MKM juga kebagian. Haha
Waktunya telah tiba, P. Kyai juga sudah datang. Pengajian yang hikmat di mulai dengan pembukaan dari MC ustadz gadungan si Reel. Dilanjutkan dengan oembacaan ayat suci al- quran, dan langsung inti dari pengajian. Semuanya berjalan dengan hikmat, sangking hikmatnya Aini tidur sambil duduk.
Yang menata kue juga masih rempong sama kue – kuenya, si evi, Novi , Novi and Aida. Yang lain ikut mendengarkan ceramah Ina, Putri, dan Widad, yang jelas semua anggota MKM jadi kompak. Mira juga terlihat cantik memakai rok dan jilbab. Maklumlah, mosok acara pengajian pada pakek Jins ndak banget kan. Yah kalau mau ke MALL .
Abah yunus yang senantiasa stand by di belakang banner, begitupun si Maskur, Fahri, Wildan, Dimas, Farhan, Alfan, Jub, Anugrah, dan yang satunya di apajang di Depan berdampingan dengan Kyai, siapa dia ya si Reel. Kan MC so, he must stay in front of audience until finish.
Syukurlah semuanya berjalan dengan lancar, dan malam 21 yang sangat cerah. Meskipun tidak ada atap dan alas yang seadanya semuanya barokah mendapatkan ilmu baru dimalam itu.
YUK JALAN P. DPL”
Yah, sebelum pelaksanaan penutupan MKM di Desa Rejosari ada saja yang menjadi bahan kunjungan. Benar sekali, kali ini kelompok MKM 56 di kunjungi oleh Bpk. Samsul. Namanya juga tanggung jawab kan, lagian kalau udah dapat tugas dari kampus ya harus dilaksanakan.
Sungguh pagi yang mengagetkan, dan tidak ada persiapan. Tiba – tiba terdengar kabar kalau DPL sudah ada di kost an cowok. Beliau tiba pagi – pagi betul . udah pada belum siap anak – anak cowok, eh kedatangan DPL. Ya kelihatan aslinya mereka kalau suka bangun kelewat ayam berkokok. Tidak hanya itu, si cewek juga tidak jauh beda sama mereka. Bahkan masih saja menikmati aroma kasur dan slimut yang ada.
Untungnya pagi – pagi benar si Reel datang ke kost an cewek, ketika itu aini sedang menyapu halaman depan rumah. Automaticlly Aini bangunin yang lain, kalau DPL datang berkunjung. Semuanya bangun dan bingung sendiri – sendiri, bagaimana tidak. Hampir semuanya belum cuci muka. Langsung siap – siap rapi rapi dan menemui DPL. Wah emang yah, kalau udah cuz pasti apa aja di lakuin meski tidak mandi sekalipun. Demi siapa coba mereka melakukan itu? Ya siapa lagi kalau bukan DPL.
Kunjungan ini ternyata memang sangat mendadak, karena DPL memberikan informasi kepada semua anggota tentang pelaksanaan penutupan dari kelompok yang di naungi beliau. Yah, beliau menaungi 3 kelompok termasuk kelompok mereka.
Sebentar namun membuat semuanya kwalahan, gara-gara waktunya belum bangun terpaksa bangun demi menemui tamu agung, DPL . .;’L;[=---99
Malam harinya ternyata DPL mengajar kordes untuk berkunjung di perpisahan kelompok 55, tepatnya di Desa Srigonco. Nah mereka sudah melaksanakan penutupan. Kegiatannya di malam hari. Waktu itu yang ikut dari kelompok MKM 56 hanya beberapa. Sebenarnnya yang di ajak hanya kordes. Namun karena waktu itu tidak ada kegiatan, jadi Ina, Jub, Anugrah, Anggra, Wildan, Farhan, Novi, Nanda ikut juga kesana.
Kegiatannya hanya berkunjung disana, dan yang di lokasi MKM tetap melanjutkan aktifitasnya. Begitupun Yunus, Reel, Fahri, Ina, Dimas, Aida, Citra, Putri, Amel. Di kost an cewek bercanda – canda sambil ngobrol dengan Ibu Sunarsih. Yah cerita  pengalaman ibu dulu waktu masih muda, ternyata ibu itu salah satu ketua geng di Desa.
INA MENANGIS”
Memang hampir 70% kegiatan selama MKM baik dari mentri Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan, Hubungan Masyarakat, Agama, dan Sosial Budaya. Ini yang di tunggu – tunggu. Salah satu program yang akan di laksanakan oleh Mentri Sosial Budaya. Pentas Seni untuk penutupan selama MKM berlangsung.
Pensi ini sekaligus untuk penutupan di akhir kegiatan mereka di Desa Rejosari. Bukan hanya pensi yang akan menutup kegiatan MKM. Namun juga kegiatan mentri Pendidikan, yaitu Lomba mewarnai. Yah, dua kegiatan ini dilaksanakan dalam satu hari dengan konsep dan persiapan yang sangat minim. Kenapa???
Karena untuk persiapan pentas seni yang akan di saksikan oleh semua warga desa tidak di imbangi dengan persiapan anggota MKM. Hanya Jub , Aini, Alfan, Ina, Anggra, Putri, Wildan, Reel, Amel, Widad, Novi Agama, dan Anugrah. Yang lain entahlah kemana. Padahal hari menuju pensi sudah semakin dekat.
Latihan menyanyi dengan adik – adik SSS di handle oleh Aini dan Putri. Koreografi yang di ajari oleh Reel juga bisa di terima oleh adik – adik dengan mudah. Latihan menyanyi Inikah rasanya Cinta yang di gitari oleh Alfan juga semakin baik. Semuanya bekerjasama demi mensukseskan acara pensi. Namun,,, dimana yang lain?
Yah, yang lain kemana? Kenapa mereka tidak ikut andil dalam pensi ini. Entah karena apa. Mungkin karena masih mengurus I laporan dan sensus penduduk. Benar, jadi ketika mereka melaksanakan MKM di minggu kedua pihak desa meminta tolong untuk membantu perangkat desa mendata warga desa yang ada. Namun kegiatan sensus itu tidak di limpahkan kesemua anggota. Karena masih adanya program kerja yang belum terlaksana. Jadi semuanya berbagi demi kelancaran dan kebersamaan bersama.
Disini Ina merasa sedih. Karena dia dan kordinator mentri Sosial Budaya sudah mengonsep semuanya, namun ketika latihan mereka tidak ikut latihan. Hingga akhirnya di putuskan untuk latihan di malam hari setelah sholad tarawih. Lokasinya di balai desa. Persiapan menjelang besok di persiapkan di malam ini. Semuanya di wajibkan datang ke balai desa, tak terkecuali teman – teman yang mendata sensus penduduk. Avida, Aida, Citra, Ocha, Livia, Evi, dan semuanya.
Aini dan Ina mengambil karpet di kost an cowok untuk alas lomba, karena kekurangan mereka meminjam karpet yang ada di kost an cowok. Itupun seijin Jub. Namun, ketika sampai disana, saat kami duduk berdua di ruang tamu. Ina tiba – tiba menangis. Sungguh dia merasa sedih dengan apa yang sudah dia lakukan untuk kelompok MKM.
“looohhh Ina, kenapa?” by Aini
“ndak apa say, “ By Ina
“serius, eh kamu kenapa sih. Udah bilang aja. Ndak usah di simpen sendiri”
“ndak say, ndak apa apa (semakin meneteskan air mata)”
“ok ok, kalau gitu kita disini dulu saja, kamu kenapa? Cerita saja. Kalau memang kamu pengen nangis, nangis saja. Keluarin semuanya. Kalau mau cerita ayo cerita sama aku Na”
“bukannya aku sedih say, aku heran saja sama teman – teman yang lain, kenapa mereka susah sekali di ajak kerjasama. Aku tau mereka sibuk dengan sensus penduduk. Tapi kan kegiatan kita ini juga penting”
“iya Na, aku tau, mungkin mereka memang masih belum sadar kalau kegiatan kita ini kegiatan bersama – sama, tapi kamu jangan sedih Na, nanti pasti bisa kok kita ngompakin and latihan bareng sama mereka”
“bukan begitu say, aku itu pengen mereka menghargai kerja keras kita Mentri Sosial budaya dan anggotanya, kita semua sudah menyiapkan semuanya, konsep Pensi yang kita rencanakan saja sama mereka ada yang tidak terima. Tolonglah mengerti. Lagian kalau latihan main GAMELAN mereka juga tidak ada yang datang. Mana yang katanaya bisa nyinden , Avida yang katanya keturunan keraton. Mereka hanya OMDO say, mereka ndak tau gimana Aku, Wildan, Nanda, Anggra yang latihan setiap hari.”
“udah Na, aku faham perasaanmu. (diam dan  berfikir bagaimana mengompakkan teman satu kelompok) kamu jangan seidh lagi, ayok di usap air matanya, jangan menunjukkan kamu sedih. Hayo sekarang bulan puasa loo kata emak kalau nangis di bulan puasa, maka puasanya batal”
“ahh kamu say (sambil tertawa kecil)”
“udah ayuk ke baldes lagi, adik – adik sudah menunggu. Kita latihan lagi sampai kompak”
“iya say, ayok”
Malam harinya sudah diputuskan tidak terkecuali semuanya harus datang ke balai desa. Sebelumnya Ina, Aini , Jub, dan Reel berbuka bersama di Balai Desa. Menunggu datangnya sound sistem dan menjaga peralatan di aula balai desa. Setelah sholad tarawih semuanya berkumpul di aula baldes. Nanda sebagai kordinator Mentri Sosial Budaya memberitahukan kepada teman – teman yang lain
“Terimakasih teman – teman sudah datang disini untuk latihan. Jadi sebelum latihan saya beritahu beberapa hal yang harus teman – teman ketahui. Sesuai rapat yang kemarin konsep pensi ini sudah disepakati.”
“iya iya, ayok dah jelasin ke kita”
“nanti ada pembacaan puisi Ibu, yang di iringi lagu bunda oleh adik – adik SSS. Dan setelah itu ada permainan Gamelan beserta sindennya yang menyanyikan lagi jawa. Dan yang terakhir di tutup oleh paduan suara kita semua yang di ikuti oleh gitar by Alfan. Bisa di mengerti?”
“bisa, ya udah ayo latihan “by Mira
“IYA, latihan. Dan saya harap kalian semua bisa kompak. Kegiatan terakhir ini kan kegiatan kita bersama. Bukan hanya milik mentri Sosbud. Tapi kita semua satu kelompok MKM” by Aini
INA hanya terdiam melihat anak – anak yang lain menjadi aneh. Mereka bisa latihan bersama dan datang di baldes.
Latihan berjalan dengan lancar, dengan lagu INGATLAH HARI INI by project pop. Lagu ini sangatlah mudah di hafal. Jika memahami lirik yang ada maka ini adalah kisah dimana MKM dengan anggota yang berbeda – beda karakter itu bisa menjalani MKM selama satu bulan.
Disamping latihan untuk pensi, kegiatan malam juga mendekor tempat. Karena acara untuk esok hari bukan hanya pensi, tapi juga lomba mewarnai. Jadi mereka menutup kegiatan MKM dengan penuh warna. Persiapan yang begitu maksimal, meski tidak semua anggota membantu namun ini semua sedikit melegakan perasaan anak – anak sosbud. Kalau Ina masih sedih karena balasan teman – teman yang tidak saling membantu, itu semua sudah dia lupakan. Karena kalau kegiatan ini sukse nantinya yang baik juga bukan hanya sosbud. Tapi semuanya J
Like this, and ada juga ne, waktu mengantar undangan Ina dan Jub yang mengantar undangan untuk para tamu. Bukan karena mereka ada hubungan yang dekat, namun dari pada merepotkan yang lain , jadi mereka berdua mengantarkan undangannya sendiri.
PENSI PENUH WARNA”
Hari dimana hari demi hari mereka lalui di rangkum dalam kegiatan pensi ini. Karena sebentar lagi mereka akan meninggalkan lokasi MKM.
Kegiatan ini dilaksanakan di pagi hari, peserta lomba mewarnai sudah berbondong – bondong datang. Di temani guru, orang tua dan ada juga yang di dampingi keluarga. Adik – adik SSS yang sudah latihan juga sudah datang. Mereka cantik – cantik. Para pemain gamelan dan para sinden juga sudah datang.
Waktu menunjukkan pukul 8 pagi, dan acara di buka langsung oleh bapak Kepala Desa. Di hadiri juga perangkat desa dan undangan. Semuanya datang dan berkumpul di Balai Desa. Warga Desa Rejosari yang akan menyaksikan kreatfitas anak – anak dengan melkasnaakn lomba mewarnai dan menyaksikan seni music jawa yang di bawakan oleh anggota Sanggar dan mahasiswa MKM. Perpaduan sebuah seni budaya dan paduan suara serta puisi yang akan di bawakan oleh Ina, Anggra dan Nanda.
Kali ini Aini dan Jub yang menjadi MC kembali. Mendampingi adik – adik peserta lomba mewarnai. Mereka semua membawa meja dan pensil warna. Semuanya berkumpul dan ketika lomba di mulai music anak- anak menemani mereka.
Di sela – sela mewarnai ada juga hiburan dari panitia, dan kali ini kedatangan tamu dari kelompok MKM 55 dan 57. Mereka datang untuk menyaksikan Pensi sekaligus penutupan MKM 56. Aini dan Little Bee (boneka tangan yang selalu dibawanya) juga tidak lupa untuk bercanda dengan para tamu. Ada juga tamu dari Luar negeri. Tepatnya dia guru yang mengabdi di SMAN 1 Bantur. Lokasinya juga ada di Desa Rejosari.
Akhirnya waktu pengumuman juara lomba keagamaan dan juara lomba mewarnai tiba. Berbagi – bagi hadiah, trofi, dan sertifikat kepada peserta lomba. Kalau yang lomba mewarnai dapat paket peralatan sekolah. Untuk juara 1, 2 dan 3.
Setelah berbagi – bagi hadiah, kolaborasi music jawa di mainkan. Anugrah, Wildan, Putri, Aini ikut memainkan alat music jawa itu. Sindennya si Novi , Avida dan ibu – ibu sinden sebenarnya. Budaya yang patut dilestarikan.
Semuanya merasa senang. Kini waktunya dari anggota MKM menunjukkan aksi kolaborasi dengan paduan suara dari adik – adik SSS yang akan menyanyikan lagu bunda. Di padukan dengan sebuah puisi berjudul “Ibu”. Kala adik – adik SSS memasuki tempat dan mulai bernyanyi, tiba – tiba suara…
“IBUUUUUUU” by Nanda
“IBUUUU” by Anggra
“IBUUUUUU” by Ina
Puisi ibu itu dibaca sampai lagi bunda selesai. Semua penonton terkesima dan terharu ketika melihat dan mendengar puisi itu. Karena hampir sebagian penonton adalah para ibu.
Tibalah waktu dimana persembahan kelompok untuk warga Desa Rejosari. Paduan suara dengan lagu “ingatlah hari ini” by Project Pop. Lagu yang membuat kami semua berpegangan tangan erat dan sungguh lagu ini menjadi salam perpisahan dari MKM untuk Warga.
Acarapun selesai, semuanya saling bersalaman baik dengan bapak – bapak sanggar seni, namun juga dengan sesama anggota. Tidak lupa,, time to SELFIEEEEE
Foto bersama dengan satu kelompok dan anggota Sanggar seni juga. Semuanya berfoto narsis, selfie, dan banyak lagi. Termasuk foto Ina dan Aini ketika mereka berpelukan menghadap camera.

SANTAI”
Waktu santai tanpa ada kegiatan sama sekali. Semua program kerja yang mereka rencanakan sudah terlaksana. Hampir semuanya juga mendapatkan kesuksesan ketikamelaksanakan program kerja.
Sore itu kala sudah bersih – bersih lokasi Baldes, Aini, Ina, Livia, Reel, Putri, Amel dan Aida, juga Wildan berkumpul di depan kost an cewek. Mewarnai seperti anak – anak. Yah, itu tingkah Aini dan Reel yang kurang kerjaan. Mewarnai siswa gambar lomba, namun mereka berdua juga menggambar juga di warnai.
Ini ni si Wildan, yang lagi PDKT sama Aida, pokoknya dia berjuang untuk dapetin hatinya Aida. Percaya sudah. Meskipun Aini pernah jelous sama Aida kala itu gara – gara dekat dengan Reel namun Aini sudah tidak mempermasalahkan itu. Ehh malah si Jub tiba – tiba ngajak jalan – jalan sore. Katanya ngabuburit.
“Ayo ngabuburit”
“kemana pak?”
“terserah, di sawah – sawah juga bisa”
“ayo ayo”
“siapa ikut?”
Dan yang ikut Mei, Dimas, Aida, Wildan, Ina, Vita, dan juga Jub. Kali ini Aini dan Reel tidak ikut. Soalnya lagi menyelesaikan menggambar dan mewarnai. Livia yang diam – diam mewarnai ternyata hasilnya bagus banget. Dia bisa menggradiasikan warna jadi hasil warnanya juga maksimal.
Yang jalan – jalan ke kebun sambil ngabuburit juga tidak kalah serunya. Mereka berjalan sampai memasuki kebun – kebun tebu. Mungkin kalau di kota mereka jarang jalan kaki sampai jauh, kalau di desa suasanya mendukung. Apa lagi kalau udah ada seseorang yang ehem masih di deketin.
Time to Selfie juga tidak lupa, meskipun di kebun, tapi kalau sudah urusan sama moment tidak ada kata lupa untuk foto.
KETEMU CAMER”
Nah ini waktu enak banget, sudah tidak ada kegiatan. Namun isinya makan – makan terus, eghh bukan di siang bolong. Kan lagi puasa. Masak – masak ala mamanya si Jub. Yah, kali ini masak buat Soto Banjar. Kalau minggu – minggu awal mereka menikmati masakan Reel dan Aini, kali ini mereka menikmati masakan Jub dan Ina, ehh dan mamanya maksudnya.
Membawa ketupat raksasa, diolah begitu lama sampai di rebus hampir setengah hari. Sebelum itu juga menyiapkan ayam, dan bahan – bahan lainnya. Singkong juga. Wah banyak sekali. Makan besar di MKM seru ini pasti. Memang acara makan ini di buat untuk acara syukuran kegiatan. Jadi ada undangan juga. Yah itung – itng buka bersama dengan warga. Adik – adik SSS juga di undang. Teman – teman kelompok lain juga di undang. Jadi tambah rame acara berbuka puasa kali ini.
Kedekatan Jub dengan mamanya memang sangat terlihat. Bahkan yang datang bukan hanya mamanya, tapi juga abi dan adiknya.
CIEEE yang ketemu calon mertua, ejek Aini dan Putri ke Ina.
“ciee cieee”
“apa sih say?”
“ndak, ndak apa apa? Udah di bantu sana mamanya Jub”
“ndak say, sungkan”
Eh, ibu sunarsih ikutan ngomong.
“mbak Ina, wah,, sudah di jenguk sama calon mamanya ini”
“ah ibu ini.”
“loo iya kan mbak Aini?”
“EHEHE iya bu, Cuma Ina malu malu deh bu”
Bercanda – canda tapi seru. Memang kala itu Jub dan Ina terlihat dekat . tapi mereka bukan menjalani hubungan pacaran. Hanya teman saja. Namun kedekatan mereka ternyata di salah artikan oleh teman – teman cewek lainnya. Tapi memang iya, jadi gara – gara kedekatan Ina dan Jub. Ada saja yang terjadi sama anak – anak cewek.
Waktunya memasak ketupat. Malam hari setelah sholad tarawih, hingga Yunus dan Reel menunggu di dapur sampai tertidur di dapur rumah ibu sunarsih.
Keesokan harinya olahan bahan dan semuanya di olah. Sampai waktu sore tiba. Ketika undangan datang waktunya berbuka puasa. SOTO BANJAR enakkkk
J


HAPPY LEMBUR MALAM”
Inilah kegiatan yang super duper maksimal. Dimana mereka melaksanakan program kerja juga harus ada pertanggung jawaban. Yah benar, membuat laporan Kelompok MKM ini memang sangat super penting. Karena nantinya laporan ini yang akan di bawa di kampus dengan berbagai macam lampiran.
Malam sebelum penjemputan Jub dan jajarannya lebur hingga larut malam membuat laporan kelompok.
Sebelum mereka mengerjakan laporan malam itu. Sore sebelum berbuka mobil avansa silver tiba – tiba berbelok ke depan halaman rumah kost an cewek. Yah, disitu ada Adiknya Mira. Ternyata Mira, Avida, Ocha, dan anggota mentri Kesehatan mau berkunjung ke kelompok 57 dan 55. Mereka mau mengunjungi teman – teman mereka disana. Namun salahnya mereka tidak ijin ke Kordes maupun Ibu. Hingga waktu berbuka tiba mereka juga belum kunjung pulang.
“LOO mbak, kok Cuma sedikit, mbak Ocha dan kawan – kawan yang lain mana?”
“Owhh iya bu, mereka masih berkunjung di MKM yang lain”
“la buka di mana mereka mbak”
“kurang tau bu, mungkin sebentar lagi mereka datang bu”
“iya mbak”
Ibu Sunarsih yang khawatir akan keberadaan mereka. Namun mereka tidak kunjung pulang, dan tiba di kost an setelah sholad tarawih. Jub yang mengetahui mereka pergi tanpa ijin merasa jengkel. Padahal niatnya malam itu di jadikan malam evaluasi bersama. Namun evaluasi itu tidak terlaksana.
Malam harinya lemburlah Jub, Anggra, Vita, Ina, Breng, Reel dan Aini. Mengerjakan laporan kelompok yang sangat di deatline oleh kampus. Semuanya di kerjakan di rumah Ibu sunarsih. Tepatnya di ruang tamu, hingga tidak tidur dan kembali ke kost an cowok, namun mereka tidur di rumah bu Sunarsih.
Malam terkahir dilewati dengan tidak tidur. Begitupun Aida, Wildan, Dimas, Fahri, dan Anugrah. Yang asyik main game dan curcol – curcol di depan kost an cewek. Kalau yang lainnya bisa tau sendirilah, pada tidur dan ada yang nonton film.
Malam yang tidak hanya di isi dengan itu juga, tapi juga di nyalainnya kembang apai. Yah, malam itu mereka pesta kembang api. Tetap memakai uang kelompok, kan yang menikmati kembang api juga kelompok. Pekarangan kosong menjadi tempat untuk menyalakan kembang api. Cieee kembang api
Semuanya ikut keluar dan menyaksikan kembang api, termasuk keluarganya Ibu Sunarsih. Cucunya dan anaknya juga melihat. Bahkan menambahkan kembang api juga.


PUSPA INDAH”
Hari yang di tunggu oleh semua anggota. Apa lagi para cewek yang suka melingkari kalender yang ada di ruang tengah. Karena udah ndak sabar pengen di jemput oleh kampus untuk mengahiri MKM ini. Meski sebenarnya juga masih berat meninggalkan Desa Rejosari yang mengajarkan banyak pelajaran berharga. Terutama Aini, Ina, Reel dan Jub. Mereka yang dekat dengan adik – adiK SSS dan dekat dengan warga desa. Mereka juga yang selalu saja menjadi topik pembicaraan oleh teman – teman yang lain.
Yah, waktunya datang ke rumah – rumah warga. Mereka berpamitan ke tetangga – tetangga. Seluruh anggota meminta ma’af dan meminta ijin pulang kepada semua warga yang ada di Desa Rejosari. Terutama RT 8 dan RT 9 yang itu lokasi kost cewek dan cowok. Ternyata ketika mereka berpamitan satu persatu warga dengan mendatangi rumah masing – masing warga. Tidak sedikit warga yang tidak menangis karena mereka akan kembali ke kota. Kembali ke aktifitas mereka sebagai mahasiswa.
Kedekatan yang sangat cepat ternyata menumbuhkan rasa memiliki, antara warga desa dan mereka mahasiswa MKM. Disamping itu hal yang mengharukan juga di alami oleh Aini dan Adik – adik SSS. begitupun Ina, mereka berdua yang sangat dekat dengan adik – adik. Mereka berdua yang senantiasa mendampingi adik – adik belajar. Bahkan waktu mereka semua berpamitan ke rumah – rumah warga ternyata adik – adik SSS sudah berkumpul di rumah Ibu Sunarsih. Menunggu kakak – kakak mereka pulang ke rumah bu sunarsih. Sambil membawa sepercik surat yang akan di berikan kepada kakak – kakak tercintanya.
Setelah berpamitan kepada semua warga, ketika berjalan pulang ke arah rumah Ibu Sunarsih tiba – tiba Reel dan Aini melihat dari Timur ada benda besar berjalan. Iya benar, itu Bus Puspa Indah.
Gue rasa mereka seperti di film – film india dech, yang lari – lari gituu. Sambil nyanyi and kegirangan melihat bus jemputan dari kota. haha
Dia datang menjemput kami di lokasi MKM. Kami semua langsung menuju rumah Ibu Sunarsih. Sampainya di rumah bu Sunarsih terkaget Aini melihat kalau adik – adiknya menunggunya disana. Aini mecoba untuk tidak meneteskan air mata. Karena Reel sudah berpesan, kalau nanti kamu menangis, maka nanti semua akan merasa sedih. Ainipun tidak menangis, dan mencoba menghibur adik – adiknya yang tidak mau di tinggal.
Surat – surat yang mereka tulis untuk Kak Aini juga langsung di berikan kepada Aini , Reel juga mendapatkan surat itu. Sayang banget kalau mereka kehilangan seorang kakak.
“kakak, pasti kesini lagi kan?”
“iya dek, do’akan kakak sehat ya, supaya kakak bisa main kesini”
“tapi kakak juga jangan lupain kami ya kak” (sambil menangis)
“Iya adek masak kak Aini melupakan kalian, tidaklah.” (tersenyum dan memeluk mereka)
“kak, jangan pulang” (amel, salah satu siswa SSS)
“dek, kakak harus pulang, kan masih kuliah. Nanti kalau kakak senggang dan bisa kesini kakak usahakan kesini lagi. Kita main – main lagi”
“bener ya kak”
J
Suasana haru yang mengharu biru. Tidak hanya dengan adik – adik SSS maupun warga desa, namun juga dengan Ibu kita, Kakek kita, Ibu sunarsih dan kakek ramin. Merekalah yang menjadi orang tua mereka selama MKM berlangsung.  Ibu sunarsih tak kuasa menahan air mata, beliau menangis ketika memeluk satu persatu dari anggota MKM. Semuanya meminta ma’af kepada beliau, dan semuanya sudah siap untuk meninggalkan Desa Rejosari yang asri .
Bus Puspa Indah sudah menunggu, satu persatu barang dimasukkan kedalam bus. Semuanya juga masuk kedalam bus. Hingga akhirnya Ainipun juga masuk ke dalam bus. Memang benar kata orang ada pertemuan pasti ada perpisahan. Namun kekeluargaan tidak akan hilang . Ibu sunarsih layaknya seorang ibu. Yang selalu sayang dan merindukan anak – anaknya.
Akhirnya mereka semua meninggalkan Rejosari. Mereka menuju kampus dengan di jemput bus tercinta PUSPA INDAH. Di perjalanan Aini menangis sambil memeluk Beny boneka pisang yang di bawanya. Dia sangat sayang kepada semuanya , terutama ibu sunarsih dan adik – adik SSS. Mereka yang mengajarkan Aini segala hal. Mereka juga yang mengisi hari – hari Aini dengan yang lain. Tangisan Aini tumpah ketika membaca surat – surat dari adik – adik SSS di dalam bus ketika perjalanan menuju kota. Sangat – sangat cepat ternyata MKM ini berlangsung. Hingga tidak terasa sudah di jemputlah mereka oleh kampus.

,,PASKA MKM,,,
Nah kali ini gue banyak belajar dari apa yang dialami oleh anggota MKM. Terutama Aini, Jub, Reel dan Ina. Karena ternyata tidak berhenti di MKM saja, kisah mereka masih sangatlah seru dan penuh dengan pelajaran yang luar biasa.
Setelah MKM selesai dan semuanya kembali ke rumah masing – masing karena memang selesainya MKM juga bertepatan dengan datangnya hari raya Idul Fitri. Jadi, pasti pada pulang ke rumah. Gue juga pulang ke Jakarta, kan nyak and babe gue disana.
Kedekatan dan kekeluargaan yang terjalin antara anggota MKM dan keluarga ibu sunarsih tidak putus begitu saja. Beberapa hari setelah lebaran sebagian anggota MKM mendatangi rumah Ibu Sunarsih. Wildan, Anugrah, Anggra, Ina, Aini, Amel, Jub. Yah,,, hanya beberapa. Karena yang lain masih sama ortunya masing – masing di rumah.
Kedatangan mereka juga di sambut hangat oleh keluarga dan adik – adik SSS. Bahkan ketika mereka datang saja ibu sunarsih mengira kalau  mereka bakalan menginap lagi semalam. Namun itu bukan niat mereka. Mereka hanya mau silaturahim ke warga desa dan sungkem ke ibu sunarsih beserta kakek ramin ( pemilik kost putra ) masih ingat ndak kalian men?.
Bahagia memang bertemu dengan orang yang pernah menemani kita. Jujur gue aja bahagia ketika bisa ketemu penjual cilok. Kenapa?karena penjual cilok itu lebih rajin membaca dari pada gue. So. Gue dapat ilmu baru dari bapak – bapak penjual cilok itu men. Ehh malah ngomongin penjual cilok. Back to story
Nah, ternyata setelah MKM selesai, Lebaran selesai dan semua kembali kampus dengan menjalankan aktifitas kampus. Ehh si Aini di telfon oleh DPL untuk menghadap . apakah yang terjadi?
Kita simak ceritanya
Jadi, ketika Aini di panggil DPL ke kantornya, Jub , Ina dan kemudian Reel juga di panggil. Awalnya mereka berempat tidak mengira kalau akan di panggil oleh DPL itu karena apa. Sejak awal dan akhir MKM berlangsung mereka satu kelompok sudah berjanji kalau hanya membawa yang baik dan meninggalkan yang buruk ketika apapun yang terjadi di lokasi MKM. Maksudnya pasti kalian  tau yang gue maksud meninggalkan yang buruk dan membawa yang baik – baik saja. So, kalau kita ada masalah dalam sebuah perkumpulan, janganlah maslaah itu muncul dan di ketahui oleh orang lain selain orang – orang yang ada di perkumpulan tersebut. Istilahnya satu , jadi kalau ada yang terluka maka semuanya mengobati. Begitupun jika ada yang salah semuanya memaafkan dan menutup apa kesalahan yang telah dilakukan. Namun semua itu nihil buat Aini, Ina, Jub dan Reel.
Singkat cerita, Mereka berempat di fonis oleh DPL kalau mereka melanggar peraturan MKM selama MKM berlangsung.
Jadi memang ada peraturan – peraturan ketika melaksanakan MKM. Peraturan itu juga harus di patuhi, bukan malah di langgar kayak gue yang suka sembahyang ke langgar. Eh beda ya. Sorry – sorry.
Nah, mereka berempat di ketahui melanggar peraturan yang sudah di cantumkan dari kampus. Tepatnya pelanggaran Etika. Karena ternyata apa yang telah terjadi di lokasi MKM Itu di ketahui semua oleh bapak DPL. Terkadang mereka berfikir, dari mana DPL tau akan berita yang terjadi. Soalnya memang tidak ada yang melapor kala urusan nilai sudah clear semua. Lagian ya, kalau menurut gue pribadi. Semisal mereka berempat memang melanggar etika, seharusnya ya ketika MKM  berlangsung mereka sudah di pulangkan. Namun ternyata mereka malah di ombang – ambingkan paska MKM selesai.
Bukan hanya sekali atau dua kali mereka menghadap ke DPL dengan hasil PHP dari DPL yang super duper itu. Bahkan mereka juga disuruh membuat surat pernyataan kalau mereka berempat melanggar peraturan yang disitu atas sepengetahuan DPL. Semua yang dimau oleh DPL pun dilakukan oleh keempat mahasiwa ini. Karena kenapa?. Soalnya jika ini berkaitan dengan nilai dan sertifikat atau konsekuensi yang akan di terima maka harus dilakukan. Meski sebenarnya berita yang di peroleh DPL tidak sesuai dengan yang sebenarnya.
Mereka berempat tidak berhenti pada DPL saja. Namun mereka juga di suruh menghadap salah satu dosen yang menaungi MKM. Namanya Bapak Wite, orangnya tinggi agak tua dan rambutnya putih. Nah, beliau ini yang akan membantu mereka berempat mendapatkan jawaban atas apa yang di gembor- gemborkan oleh DPL. Untungnya bapak wite ini lebih demokratis dari pada DPL mereka. Bahkan beliau memberikan masukan tentang apa yang akan di dapat atas konsekuensi mereka. Meskipun sebenarnya perbuatan mereka ketika di MKM belum sampai ke direktur utama, namun P. Wite sudah mengira kalau bakalan seperti ini.
Mereka berempat terombang – ambing hingga berbulan – bulan. Karena tidak ada kejelasan baik dari DPL maupun dari P. Wite. DPL mereka saja sudah angkat tangan. Tidak mau tau akan sanksi apa yang akan di berikan oleh pihak kampus ke mereka. Tapi jangan merasa kasihan, karena mereka memang harus membuktikan kalau mereka juga bisa mengikuti prosedur dari kampus.
Prosedur dari kampus yang lumayan rempong mereka ikuti. Meski hasilnya di PHP juga oleh P. Wite dan staf – stafnya. Hingga datanglah hari dimana mereka menghadap ke P. Wite dan meminta kejelasan konsekuensi yang harus mereka terima dari pihak BPMKM ( Badan Penyelenggaraan Mengabdi Ke Masyarakat).
Menunggu di ruang tunggu untuk menemui P. Wite yang masih kedatangan tamu mahasiswa MKM lain. Karena waktu itu memang ketepatan dengan MKM gelombang dua. Sekitar 6 bulan paska MKM mereka dulu. Bisa di bayangin kan men,,, brapa lama mereka di PHP hingga akhirnya hari dimana yang mereka tunggu menjawab semua tanda Tanya yang ada di kepala mereka.
“Assallammuallaikum “ by Aini
“Wa’allaikummussallam” Karyawan BPMKM
“Permisi mbak, P. Wite ada? “
“Ada mbak, di tunggu saja. Soalnya masih ada tamu . sudah janjian?”
“owh iya mbak, belum. Namun bisa kan mbak ketemu”
“bisa, silahkan di tunggu saja ya mbak”
“iya mbak, terimakasih”
Menunggu di ruang tunggu. Mereka berempat malah menikmati sajian TV yang ada di ruangan itu. Secara mereka itu memang udah mau dapat sanksi, tetep saja happy. Ya bagaimana lagi, kan mereka memang tidak ngapa – ngapaen kala MKM itu. Namun berita masuk yang sampai di telinga DPL membuat rincu persoalan ini.
Maklumlah namanya juga menilai dari satu sisi saja. Coba kalau DPL tau, pasti mereka semua bakalan jadi keluarga yang gue maksud. Saling melengkapi dan menutupi kekurangan yang ada.
Beberapa menit kemudian setelah tamu dari P. Wite keluar. Mereka menghadap di runagannya.
“Assallammuallaikum Pak”
“Wassallammuallaikum”
“Kenapa ini?”
“Mohon ma’af Pak, Saya mahasiswa yang dulu kesini pernah menghadap P. Adi ( Pak Adi itu Ketua Bagian BPMKM) yang meminta kejelasan mengenai sanksi yang akan kami peroleh” By Reel
“Owh iya, ini mahasiswa MKM yang dari mana?”
“Kempok MKM 56 pak, di Desa Rejosari Kec. Bantur”
“owh yang berempat itu?”
“iya pak “ kompak
“IYA iya,,, kenapa baru menghadap? Kenapa tidak kemarin – kemarin?”
“……..”
“Ini yang putri bisa mengaji semua kan?”
“Bisa Pak” kompak Ina dan Aini
“kalau bagitu begini. Besok lusa temui saya lagi di jam yang sama. Saya akan membuatkan surat pengantar untuk kalian berempat. Untuk kejelasannya apa yang akan kalian dapat ya di Lusa itu saja.”
“Baik pak, terimakasih” pamitan dan keluar dari kantor BPMKM
Mereka berempat keluar dari kantor BPMKM, dan apa yang terjadi?
“Alhamdulillah akhirnya ada kejelasan juga “ By Aini
“Iya, coba aja kalau masih di PHP lagi, seperti apa coba” by Ina
“Makanya aku nyaranin kalau kita menghadap ketika MKM gelombang 2 berlangsung,kan pasti ada kejelasan” By Reel
“Iya juga sih. Tapi kejelasannya masih menunggu besok lusa” by Jub
“Taka pa lah, ketimbang rempong lagi” by Ina
Dari hari itu mereka berpisah, Reel dan Aini. Jub dengan Ina. Yah namanya juga pasangan sepenanggungan. Kalau punya pasangan happy – happy aja kan biasa, nah ini mereka bermpat udah pasangan pacaran, kena sanksi bareng. Sungguh buat gue gokil deh mereka itu.
:D
,,,HARI PENENTUAN,,,
Setelah menunggu hari dimana mereka berempat harus menemui P. Wite. Nah inilah waktunya. Tepat jam dimana mereka janjian. Masuk ke dalam kantor dan menuju ruangan P. Wite.
“Assallammuallaikum  Pak”
“Wa’allaikummussalam, owh kalian, masuk – masuk”
“Iya pak,” (sungguh P. Wite sangat welcome sekali dengan mereka. Entah karena pak wite tau akan kebenaran kisah mereka atau apa, yang jelas jalan and harapan mereka ada dalam surat yang di buat oleh P. Wite)
“Kesini kalian”
“Iya pak”
“Duduk “
“…..”
“Jadi begini, Ini siapa?”
“Ina pak”
“Aini Pak”
“Reel Pak”
“Jub Pak”
“Nah begini. Kalian berempat harus menjalani apa yang sudah menjadi keputusan BPMKM. Karena keputusan ini juga demi kebaikan kalian berempat”
“Iya pak”
“Saya sudah membuatkan surat pengantar untuk kalian, jadi yang Putri kan bisa mengaji. Untuk yang putri silahkan nanti mendampingi anak – anak untuk mengaji, mungkin hanya 1-2 jam setiap hari. Kemudian yang putra, silahkan mengantarkan surat pengantar ini ke Ibu Sustin. Nanti kalau sudah bertemu beliau kalian akan di beritau apa yang harus kalian ikuti.”
“Baik pak” ( Lega memperoleh kejelasan)
“Ingat, setiapa apa yang kalian lakukan disana baik mengaji atau mendampingi Ibu Sustin silahkan di catat. Nanti di akhir kegiatan jangan Lupa membuat laporan akhir beserta foto kegiatan”
“Iya pak, terimakasih pak “
“Iya, sudah jelas ya, kalau begitu Sukses. Di jalani sampai selesai”
“Baik Pak”
Keluar dari ruangan P. Wite, rasanya seperti terbang. Kok malah gue yang terbang. Haha, ya,, benar. Mereka mendapatkan Sanksi melaksanakan MKM kembali dengan tempat yang berbeda. Aini dengan Ina, Jub dengan Reel.
Padahal waktu itu juga Aini dan Reel mau liburan ke Jakarta. Dipesanlah tiket dulu sebelum penempatan ini. Ternyata mereka harus menunda keberangkatan ke Jakarta. Meskipun begitu Aini dan Reel tidak saling menyalahkan satu sama lain gara- gara pesan tiket waktu itu. Mereka bisa berfikir dan melakukan hal yang positif. Kayak gue yang selalu positif thinking before lie someone. Hahay,,, bercandoss mennn
So, saat hari itu juga mereka melaksanakan MKM untuk yang kedua kalianya. Benar sekali men, kedua kalianya, and gue ndak ngarepin mereka bakalan MKM untuk ketiga kalianya. Haha
TERNYATA eh TERNYATA”
Bisa kalian bayangin tidak pemirsa. Kalau Ina dan Aini di tempatkan di sebuah tempat ya yayasan lah,yang disitu isinya anak – anak kecil dan lucu – lucu.
Malah happy banget mereka. Tau sendiri, di MKM sebelumnya mereka juga menaungi anak – anak di SSS bahkan sampai yang dewasa juga. Nah kali ini mereka di pertemukan lagi dengan hal yang sama. Sampai terselip di benak Aini dan Ina waktu berangkat ke lokasi
“Say, sebenarnya ini hukuman apa hiburan sih say?”
“HEHEH aku juga ndak tau Na, bingung aku sama keputusan BPMKM. Kita ini kan memang suka anak- anak, terutama anak – anak kecil, eh malah di taroh di tempat yang penuh anak – anak”
“makanya itu say, apa mereka fikir dulu kita di MKM tidak kerja and malas – malasan ya say, padahalkan sebaliknya ya say, kita aja tiap pagi udah ke Baldes dulu”
“Hahaha iya Na, mungkin memang Allah tau kalau kita sayang sama anak – anak, makanya kita di kembalikan ke anak – anak”
“Mungkin iya say, tapi aku malah seneng say”
“Sama, banyak belajar kita. Toh kemarin kita disana masih belajar pelajaran umum dan seni kadang, kurang jadinya. Makanya kita disuruh ngajari mengaji. Biar pas ilmunya”
“Bener say, bisa aja kamu say”
“Aku,,, he he”
Beda lagi sama Reel dan Jub. Mereka datang ke Rumah Ibu Sustin yang di minta P. Wite dan apa yang terjadi disana?
So, mereka mendatangi rumah ibu – ibu yang memang pelopor ibu, eh pelopor wanita dech. Tepatnya Ibu – ibu PKK. Lebih lagi bu sustin itu yang menjadi penanggung jawab sekolah Paud.
Kan bener, bukan hanya Ina dan Aini yang di kembalikan ke anak – anak. Namun Reel dan Jub juga di kembalikan ke anak – anak juga. Ke masyarakat lebih tepatnya. Karena kegiatan mereka hampir keseluruhan dengan ibu – ibu PKK.
Ada ucapan Jub dan Reel yang masih gue inget ketika gue mewawancarai mereka berempat
Kalau memang kita di takdirkan untuk membangun masyarakat, maka kita akan di kembalikan ke masyarakat” by Jub
Terkadang kita mengeluh akan apa yang kita dapat. Sebuah masalah besar kecil sebaiknya kita jalani dengan Ikhlas dan percaya kalau pasti ada hal baik di balik semua ini” By Reel
Yang uniqe dari mereka ini ya Aini dan Ina. Mereka harus berbohong kepada orang – orang yang dekat dengan mereka.
Setiap hari dari pukul 4.00 sore sampai 5.00 sore mereka mengajari mengaji. Terkadang berat memang kala mereka harus berbohong dengan berbagai macam alas an yang kadang tidak logis.
Yah, karena Aini bukan anak kost kan, dia tinggal dengan Tante dan OM nya. Dia takut kalau nanti Om dan tantenya tau malah berfikir yang tidak – tidak akan apa yang di jalani Aini. Namun gue salut sama Aini. Dia punya sebuah keyakinan, kalau dia bakalan menyelesaikan apa yang harus dia selesaikan tanpa harus membuat orang lain khawatir dengan apa yang dia lakukan.
Beda lagi sama Ina, dia berbohong kepada kakak kandungnya sendiri. Kenapa? Karena waktu itu Ina sudah kerja paruh waktu, jadi kala dia tiap harinya pulang sore untungnya kakaknya mengira memang dia sift sore. So,, aman – aman saja.
Namun terkadang kegelisahan melanda, ketika sore hari hujan turun dan memaksa mereka tetap berangkat ke lokasi. Yah, bagaimana lagi, kalau tidak berangkat kan mereka juga butuh laporan.
Ndak bisa terbayangkan kalau kalian yang berada diposisi mereka semua. Memang benar hidup itu berwarna. Gue juga selalu mewarnai cerita mereka di tulisan gue. Haha

“L-A YANG MANIS”
Gue sempet bingung membuat sub tittle di bagian ini, soalnya memang rada ribet kisah di bagian ini. Tau kenapa?...simak dulu dech ceritanya.
So, setelah mereka melaksanakan MKM hingga batas waktu berakhir. Mereka wajib membuat sebuah laporan ahir. Layaknya mahasiswa tingkat akhir, yang itu namanya SKRIPSI.
Benar, mereka membuat laporan akhir untuk kelompok Jub dan Reel, serta Aini dan Ina. Kan mereka terpisah waktu MKM, Jadi laporannya ya sendiri- sendiri. Begitu banyak kegiatan yang mereka lakukan. Sekarang semua kegiatan itu dijadikan dalam satu buku yang disebut laporan akhir. Biasa gue kasih nama keren. L-A (Laporan Akhir). Seminggu setelah kegiatan MKM berakhir, mereka berempat membuat laporan untuk segera diserahkan ke BPMKM, tepatnya diberikan kepada P. Wite. Masih inget kan yang namanya P. Wite.
Laporan yang di lembur bermalam – malam, haha lebay banget. Nah laporan itu udah jadi. Indah dan rapi, bak bidadari yang mandi di kali sambil nyari wifi.
Oopppss Sorry,

Jadi, laporan itu mereka serahkan ke kantor BPMKM tepat seminggu setelah MKM part 2 selesai. Karena P. Wite tidak ada, jadi laporan itu mereka tinggal di meja P. Wite dengan catatan pesan ke salah satu staf yang ada di kantor. Mereka merasa bebas, akhirnya laporan sudah diserahkan. Tinggal menunggu nilai keluar dan sertifikat. Secara mereka berempat nilainya X di KHS masing – masing. Gimana ndak turun IPK nya, hahah
Tapi, itu semua sudah mereka perjuangkan di MKM part -2 ini.
Seminggu setelah mengumpulkan L-A mereka menghadap lagi ke kantor BPMKM untuk menemui P. Wite. Pagi – pagi,,,,
Jreng – jrengg, ternyata masih ada refisi yang harus di benahi untuk setiap laporan. Di buat seperti pendahulan dan semacamnya, padahal mereka membuatnya hanya agenda kegiatan yang mereka lakukan selama disana , plus pakek tanda tangan penanggung jawab disana setelah kegiatan usai.
Pembenaran lagi. Eh, pembaharuan maksud gue, ya enaknya Refisian lah.
OK! Direfisi, dikumpul lagi dan sudah dijilid rapi. Ternyata masih ada yang kurang lagi. Harus ada lembar pengesahan untuk setiap laporan. Jangan lupa stempel juga mamennn.
Sudah, buat lagi, di kumpul lagi, semuanya sudah ada, dan di jilid sendiri- sendiri, ehh tanpa disadari dengan mudahnya P. Wite bilang kalau laporannya dijadikan satu saja, jangan lupa foto kegiatannya dilengkapi.
Sudah berapa kali jadinya refisi? Entahlahh,,,
Minggu ke sekian mereka mengumpulkan refisi yang paling – paling baru. Ya, ternyata belum boleh dijilid, sebelum di acc. OK, buat lagi, hingga kena refisi gara – gara format lembar pengesahan kurang pas. Buat dan minta tanda tangan penanggung jawab lagii.
Bisa di sadari kan , coba kalau gue yang ada disituasi itu. Hadechh lama – lama gue sumpel dech pakek uang kalau sering refisi. Haha, emang e gue punya uang? Punyalah tapi ndak sekarang, nunggu tanggal 20 aja. Walahh melantur kemana – mana.
Masih sampai refisi ya tadi, ok, jadi Ina dan Aini minta tanda tangan ke pihak penanggung jawab masjid. Itupun tidak langsung di tanda tangani. Masih menunggu 2 hingga 3 hari untuk mengambilnya. Pas di ambil, ternyata ibuknya minta laporan juga, untuk bukti kalau MKM juga berlangsung di tempat mereka. Owhh bibehh,,,
Seminggu deh, nunggu tanda tangan lembar pengesahan di isi. Sore yang hujan badai, demi sebuah lembar – lembar pengesahan Aini dan Ina datang ke rumah bapak sobarudin. Untungnya dari datang itu, tidak ada orang sama sekali di rumah. Menunggu sambil hujan – hujanan atau pulang dengan tangan kosong?.... , ya menunggulah, toh juga hujan bakalan reda, meski sudah basah kuyup. Tak lama mereka berdua menunggu, ada cewek cantik datang. Ternyata anak dari Bu dan Pak sobarudin. Langsung deh, berucap niat mereka apa. Karena dia cerdas, langsung juga di ambilkan lembar pengesahannya. J
Pulang dengan hasil \(^_^)/
Total hari menunggu dan memperbaiki refisi sekitar 40 hari lah, itu sudah temasuk hari yang mereka belum sempat memperbaiki. Maklumlah, kan sekarang mereka sudah sambil kerja juga. Jadi ngatur waktu. Gue ini yang belum kerja, tapi bentar lagi wisuda. Amin, do’anya. Walahh curhat lagiii malah…
Reel dan Jub juga sudah meminta tanda tangan dari ibu ketchee badayy yang namanya bu sustin, penanggung jawab dari tempat MKM mereka. Semuanya sudah tinggal kemana lagi mereka?, benar ke BPMKM lagi saudara, menyerahkan laporannya ke P. Wite.
Hari malam jum’at, tau kan maksudnya. Jadi yang mengumpulkan L-A ke BPMKM itu tidak mereka berempat, namun hanya Aini dan Ina, maklum si Reel dan Jub masih ada urusan yang harus diselesaikan juga. Janjian di kantor BPMKM pagi – pagi, Aini menunggu Ina datang. Kalau Aini langsung masuk aja and nemui P. Wite kan ndak lucu, L-A nya aja di bawa Ina, haha.
Sambil menunggu Aini melihat kearah madding yang berdiri di depan kantor BPMKM. Tau isinya apa?. Isinya kegiatan MKM part 1 bagi angkatan baru. Gue sempet berfikir juga kalau Aini sempet liat apa dia juga liat lokasi tempat dia MKM dulu ya. Haha
Tak lama Ina datang,,,
“Assallammualaikum,,,,” …by Aini
“Waallaikummussallam…” by Ina
“ Ayo masuk Na, soalnya tadi aku liat P. Wite ada di kantor”
“Ayo dech”
Masuklah mereka berdua ke kantor, dan menemui P. Wite. Ketika mereka masuk eh malah digiring menuju ruangan yang ada di sebelah. Ternyata P. Wite lagi sibuk, dan mereka menyodorkan L-A ke P. Wite.
“Assallammuallaikum pak”
“Wassallammuallaikum,,,iya”
“Pak, kami mau menyerahkan laporan akhir MKM yang di……”
“Owh, iya, kok lama sekali?”
Tidaklah mereka jawab pertanyaan dari P. Wite itu
“Sekarang meneui Ibu Lulu saja di ruagannya”
“Iya pak, terimakasih”
Mereka berdua menemui bu lulu, untungnya ada di ruangan beliau.
“Bu, ini kami diminta melaporkan laporan akhir yang MKM ke ibu”
“owh iya, sebentar saya cek dulu….., ini di jilid ya, jangan Cuma seperti ini. Di jilid warna merah”
“Iya bu, terimakasih”
Langsung mereka berdua keluar dan menyelesaikan L-A yang diminta sesuai pemesan. Haha
Emang e warung makan, pesan makanan.
Karena Ina juga ada urusan akhirnya yang menyelesaikan untuk urusan L-A ke BPMKM hanya Aini seorang. Baginya bukan sebuah tindakan yang percuma, karena juga semua ini demi kelancaran mereka berempat. Sesegera Aini memperbaiki L-A, dan setelah itu dia kembali ke kantor BPMKM untuk menemui Bu Lulu.
“Bu, ini laporannya sudah saya jilid rapi sesuai dengan ketentuan”
“Owh iya, bener – bener.”
Ketika masuk di ruangan ada P. Wite dan Bu Lulu beserta staf karyawan lain yang masih sibuk dengan kertas – kertas untuk persiapan MKM yang baru. Dengan sigap dan tegas, ciehhh
Aini menanyakan soal kejelasan Nilai dan Sertifikat yang mana itu adalah kunci utama untuk mengganti nilai X yang ada di KHS.
“ Bu, untuk nilai dan sertifikat apa bisa kami peroleh sesegera bu?”
“Gini, ke kantor satu minggu lagi saja, untuk sekarang masih sibuk. Ya setidaknya satu minggu”
“iya bu. Itu apa sudah nilai dan sertifikatnya bu?”
“iya dek”
“terimakasih bu, kalau begitu saya pamit”
Pamitan dan salaman, Assallammuallaikum….
Alhamdulillahirrobbilallamin, akhirnya seminggu lagi mereka berempat akan mendapatkan apa yang mereka perjuangkan selama satu bulan penuh selama MKM part 2 berlangsung.
Gue ikutan terharu guys, secara perjuangan mereka ternyata luar biasa. Di akhir semester mereka juga pada mencari kesibukan dengan bekerja paruh waktu. Luar biasa bukan. Gue jadi termotivasi kalau gue juga harus seperti mereka. Eits, bukan soal MKM tapi ya,, tapi soal perjuangan mereka menuju sebuah kesuksesan luar biasa.
J

THEY GOT MORE LOVE AND HAPPINES”
Selama satu bulan mereka menjalani MKM part – 2 . yaps benar sekali, mereka menyelesaikannya dengan semua kegiatan dan benar – benar sebuah pengabdian nyata di masyarakat. Mungkin banyak yang mereka alami di kala MKM part -2 ini berlangsung. Namun sengaja tidak gue tulis ,soalnya nanti kalau gue tulis di bagian ke-2 Novel gue aja yee. Biar kalian membacanya, eh eh sorry… back to story
Satu bulan yang mereka alami sangatlah berbeda dengan satu bulan biasanya. Berbeda dengan satu bulan di MKM sebelumnya pula. Lebih lagi beda sama satu bulannya anak kost belum dapat uang kiriman dari ortunya.
Mereka mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu baru yang tidak diajarkan di kampus mereka selama mereka kuliah. Belajar bagaimana mereka menerima sebuah konsekuensi. Belajar membaur dengan orang – orang baru. Belajar bagaimana membuat hati seorang anak bisa mau untuk mengaji. Belajar bagaimana membuat anak – anak tidak takut dengan namanya seorang dokter. Belajar meyakinkan orang – orang terdekat kalau “Aku RAPOPO”. That is the key word. Then, belajar bagaimana mereka berbohong dan berusaha menyembunyikannya. Belajar bagaimana mendapatkan ijin keluar untuk pelaksanaan MKM, yah kalau ini mah kelakuan Aini.
So, menurut gue, apa yang mereka lakukan dan apa yang mereka peroleh itu setimpal dengan apa yang sebenar – benarnya terjadi pada MKM tersebut.
Mendapatkan banyak ilmu dan mendapatkan senyuman serta tawa kebahagiaan pada setiap kegiatan yang mereka lakukan. Tidak semua orang bisa seperti mereka berempat. Bahkan menurut gue, kalau mereka berempat tidak ada rasa peduli yang tinggi mungkin mereka juga bakalan terpecah belah dan saling menyalahkan satu sama lain. Namun bukan demikian. Mereka adalah orang – orang yang usianya masih sangat minim dalam menghadapi sebuah cobaan seperti ini.
Sebuah kedzaliman dari seseorang yang tidak senang akan tindakan mereka. Sebuah penghianatan yang di alami dalam satu kelompok, yang nota bene mereka berempat menganggap semua adalah keluarga. Ternyata bukan. Mungkin ini semua pelajaran untuk mereka berempat. Namun tidak ada salahnya kalau gue and kalian belajar dari mereka. Dari kisah dan apa yang sudah mereka alami selama itu. Dengan segala macam konsekuensi mereka berani membuktikan kalau mereka bukan mahasiswa kopong yang hanya bisa protes kalau benar. Tapi juga bisa menerima sebuah konsekuensi yang ada.
Meskipun demikian, mereka selalu mendapatkan sebuah hal yang diluar jangkauan manusia. Yah benar. Kepuasan tersendiri dan sebuah kebahagiaan. Itu semua juga datang dari niat mereka. Bukan karena menjalani kosekuensi. Namun lebih ikhlas menjalani segala sesuatu. J

,,,,THEY ARE,,,,
Inilah kisah dimana mereka di pertemukan. Kisah yang dari awal gue bilang kalu ini bukan hanya ikatan cinta, persahabatan, kekeluargaan ataupun teman. Namun semuanya.
Mereka membuat gue belajar juga kalau jangan sembarangan percaya dengan orang yang baru di kenal. Terkadang kan enak banget kalau udah nyambung and cocok sama kita , percaya juga mudah mempengaruhi. Gue ingetin juga buat kalian, kalau jangan mudah membuat orang lain memikirkan keadaan kita. Mungkin mereka berfikir kalau apa yang terjadi sama kita akan membuat mereka simpati. Tapi tidak semua, bahkan pasti ada yang malah membuat kamu bingung akan apa yang akan terjadi. Terus perlu kalian ingat kalau mendapatkan sebuah masalah jangan langsung membuat keputusan, bicarakan dan hadapi dengan ikhlas. Pasti ada jalan untuk mengahadapi masalah itu. Terus yang terakhir, yang terpenting jangan melanggar peraturan yang ada.
Setelah gue selesai berbincang dengan mereka, gue merasa kalau hidup gue juga bakalan di kembalikan ke masyarakat. Sepinter – pinternya orang, tapi jika orang itu tidak bisa melihat kondisi di sekitarnya maka sama saja dia diam dalam sebuah tempurung.
So, buat kalian semua. Bukan background study yang bakalan membuat kalian bahagia. Namun orang – orang yang ada di sekitarmulah yang akan membuat dirimu tertawa dan bahagia bersama mereka. Jangan buat hatimu gelap, buatlah dia bercahaya, hatimu yang bercahaya juga akan membuat apa yang kamu lakukan itu indah. Selebihnya jangan lupa bersyukur dan ikhlas dengan apa yang sudah kamu peroleh.
Mereka berempat memperoleh pelajaran hidup, dan gue juga mendapatkan itu dari mereka. Begitupun kalian yang udah baca. J I mean that 2 Word for them “Happy Ending” Reel, Jub, Aini and Ina.
,,,BAROKAH = HAPPY ENDING,,,
 terimakasih sudah membaca 06-08-2014 - Malang 
Tunggu novel selanjutnya ya :)