KALEM AJA , NTAR JUGA
INDAH
Bingung
mau memulai dari mana, yang jelas ini sebuah kisah yang dialami dalam masa –
masa di akhir jenjang pendidikan S-1meraka.
,,,,LET’S INTRODUCE,,,
Yaps,
sepertinya enak dimulai dari sebuah perjalanan panjang yang menemukan mereka
berempat dalam sebuah cerita kehidupan. Sebut saja Aini, anak fakultas keguruan yang mengambil jurusan bahasa inggris.
Kedua sebut saja Ina, sama satu
fakultas, namun berbeda jurusan. Kalau Aini lebih memilih bahasa Internasional dalam
jenjang studynya, kalau Ina lebih memilih bahasa Nasional yang mau go
internasional. Hahay….
….
Yang ke tiga sebut saja Jub, anak
Komunikasi, tepatnya ilmu komunikasi. Kenapa mengambil jurusan itu yah, mungkin
karena dia susah berkomunikasi kali, hahay. Then yang ke empat alias yang terakhir panggil saja
Reel, yang ini lebih suka diem, tapi
sekali ngomong busyeettt semua pada diem, karena begitu tertata bahasanya. Ya
iyalah namanya juga anak management. Jadi bisa menata segala hal dengan baik
pastinya. Mungkinnnn
Yah,
mereka berempat ini sebenarnya tidak saling mengenal satu sama lain, namun
sekarang mereka menjadi seperti memiliki ikatan. Mereka bingung menamainya, ini sebuah persahabatan,
pertemanan, persaudaraan, atau percintaan. Karena memang yang mereka alami ini
hampir semua menyangkut dengan semua ikatan diatas.
Kini
waktunya aku akan bercerita sebuah kisah dimana mereka dipertemukan hingga
sekarang menjadi orang yang HEBAT!.
,,,MKM menjadi awal,,,,
Pada
sebuah kegiatan yang melibatkan semua mahasiswa dari berbagai jurusan inilah
mereka dipertemukan. Sebut saja Mengabdi Ke Masyarakat (MKM). Yaps, di kampus mereka ada sebuah
program MKM yang harus di tempuh oleh semua mahasiswa sebelum mengahiri
pendidikannya. Namanya juga kan kita kelak bakalan mengbdi ke masyarakat jadi
ini program latihannyalah, meski sudah di latih di lingkungan kos - kosan yang
nota bene juga memiliki program. Mengabdi pada ibu kos. Hahahha
Dari
program kampus tersebutlah mereka saling mengenal, namun belum juga kenal.
Haha, palingan si Aini yang kegirangan karena anaknya memang ndak tau malu.
Fikirnya ngapaen malu, toh juga baru ketemu. Haha, nah kalau Ina lebih pemalu,
eh tepatnya pendiam, ndak banyak omong nech. Namun ina sangat sayang pada anak
– anak. Keibuan banget yah. Kan calon ibu. Hahay…
…Suatu
hari, cieh kayak dongeng.
Sebelum
mereka tau dimana penempatan pengabdian, seluruh anggota kelompok di pertemukan
dalam sebuah forum besar. Cieh, kalah donk kedutaan. kwkwkkw
Mereka
berkumpul dengan semua anggota MKM yang berjumlah 31 mahasiswa. 10 Mahasiswa
dan 21 mahasiswi, dari segala macam jurusan di kampus. Awal yang baik dan penuh
tanda Tanya. Kenapa???
Karena
tidak ada satupun yang memulai pembicaraan. Kecuali si cewek bermuka cina, tapi
item, putih dikit sih. Sebut saja Mira. Wah ne orang keren dech, bisa membuka
forum. Forum yang begitu mendebarkan karena forum itu menentukan siapa yang
bakalan jadi jendral di kelompok. Ketua eh kordinator desa , yah sebut saja
KORDES. Gampang kan. Kalau sudah terbentuk siapa kordesnya lanjutan dari forum
itu membentuk dan menunjuk siapa bawahan si kordes, yah seperangkatnya, yang
lebih penting lagi adalah bidang – bidangnya, yang bakalan membuat program luar
biasa selama mengabdi di masyarakat.
Setelah
berbincang sana – sini , kesana – kemari akhirnya ketemulah kandidat kordes ,
tau siapa yang jadi kordes?
,,yapsss
anda benar, si Jud yang menjadi kordes. Kemudian pemilihan kandidat yang
menjadi wakordes adalah si Farhan. Sekertaris si Vita dan Anggra, bendahara si
Evi dan Testy. Keren – keren mamen mereka. Karena mereka baru aja ketemu dan
ini sudah terbentuk kepala – kepalanya. Belum bawahannya, istilahnya kalau kordes
itu Presiden, nah bawahannya yang sudah disebutkan tadi itu ya bawahannya ,
haha
Nah
yang belum itu Mentri – mentrinya, nah kala pemilihan kepala mentri tidak ada
satupun yang mau, entah karena malu, atau karena tidak mampu. Tapi si Aini
tiba’’ mengangkat tangan dan mengajukan diri untuk menjadi Mentri Pendidikan.
Terbentuklah mentri Pendidikan, Social budaya, Ekonomi, Agama, Kesehatan, Hubungan
masyarakat. Masing – masing mentri memliliki anggota juga mamen.
Banyak
juga ternyata, kala pemilihan itu mereka jujur belum saling mengenal satu sama lain. Aini belum tau si Reel, Ina juga
belum begitu memahami si Jub. Bahkan mereka mulai mencari mana yang bakalan di
ajak kerjasama kelak waktu pengabdian. Iya iyalah namanya juga kelak mereka di
tempatkan di sebuah desa , di plosok, dan lamanya tu satuuuuuuuuuuuuu BULAN
saja bung. Mau nambah?,,,, gila aja. Waktunya aja pas puasa. Kalau mau nambah
silahkan saja. :D
,,,FORUM KEDEKATAN MENTRI,,,,
Forum
yang begitu mendebarkan itu tidak berhenti di area kampus saja bro. ternyata
forum satu kelompok itu lanjut di sebuah café di deket kampus. Oowwhhh meeennn,
ini forum apa nongkrong, nah ini ternyata ide si cewek cina itu. Mereka datang
semua, kala itu adalah perkumpulan di setiap Mentri, anggota mentri pendidikan
ada Amel dan Widad, cewek semua mamen. Hahhaa, gpp. Kalau anggotanya si Reel
itu ada citra, Novi dan Olivia dah itu aja dech. Terus kalau Ina itu anggota
dari mentri social budaya, ada Nanda, wildan, dan putri, Anggra sang sekretaris
juga. Owh iya putri itu salah satu teman cewek yang dekat dengan mereka
berempat. Tepatnya dia itu lebih dewasa pemikirannya ketimbang mereka berempat
ini, hahaha
,,,,,,terus
kalau si Jub TAU SENDIRI dech, dia kan Kordes, wakilnya si Farhan. Owh iya tadi
belum di sebutin ya anggota keseluruhan di setiap mentri, nah kalau di mentri
kesehatan ada Ocha, pida or Avida and satu lagi, cewek yang jelas, habis gue di
certain sambil mengantuk. So gue lupa namanya. Sorry dech, terus ada Dimas
juga. Kalau mentri hubungan masyarakat
ada Anugrah, Mira si cewek cina, Aida yang manis punya tahi lalat. Bukan tahi
beneran lo ya, and siapa lagi yah,,,owh Alfan. Kalau mentri agama ada Yunus,
Mei, Novi ( nah novi disini ada dua men, novi ekonomi and novi agama), and Maskur
yang paling cakep and cool se kelompok. Udah ya, dah di kenalin mua kan???
…..kalau
ada yang ketinggalan ya harapa maklum, hahay gue sekedar penulis :D #peace
Banyak
acara buat kumpul dengan kelompok sebelum mereka di tempatkan dilokasi, namun
sebelum itu si Aini sering chatingan dengan salah satu anggota MKM di media
social facebook. Tepatnya dengan Wildan anak dari mentri social budaya. Yah
sekedar cerita – cerita tentang bagaimana karakter temen’’ baru di MKM,
bagaimana nanti ketika di tempatkan disana, dengan karakter yang berbeda namun
disatukan dalam satu kelompok, banyaklah pasti. Namun , meski banyak cerita di
sosmed, sebenarnya Aini belum begitu hafal dengan wajah si wildan. Malah dia
fikir ada yang sama antara muka wildan, dengan salah satu anggota lain yaitu
Reel.
,,,SALAH PANGGIL,,,,
,,,Suatu
hari kala di kampus menunggu teman di depan perpus untuk meminjam buku. Aini
dengan lantangnya memanggil cowok yang dia kira wildan, dengan lantang dia
panggil WILDAN!!!!
,,,,,Busyet
dah ternyata Aini salah, yang dia panggil adalah si Reel. Dengan lantang si
Reel memperjelas, “Fareel” !!! Hahah
Tapi
namanya Aini, mana ada malunya dia, malah ketawa sama temen’’nya, pura – pura
gg tau. Namun Reel juga temen MKM Aini yang dia fikir mirip dengan wajahnya si
wildan.
Semenjak
itu si Aini mulai berfikir, kalau jangan sembarangan manggil orang yang baru di
kenal. Hahaha.. menjerumuskan nantinya.
Masih
menunggu satu bulan setengah sebelum penempatan MKM di sebuah lokasi nan jauh
disana. Mereka satu kelompok belum saling mengenal, namun mereka mengenal dari
masing – masing anggota mentri dan kepalanya masing – masing. Kepala? Eh
busyett kordinator maksud gue. Berkomunikasi, merencanakan program kerja yang
nantinya di laksanakan di lokasi MKM, mempersiapkan list perlengkapan yang akan
di bawa kesana, membuat jadwal kegiatan masing’’ program kerja, membuat randon
acara, semuanya dipersiapkan di sini, di kota yang pasti.
Pertemuan
di setiap kelompok MKM kala itu memang sering dilakukan di sebuah lorong
masjid, yang bukan hanya dari kelompok mereka MKM 56 namun banyak juga kelompok
lain yang berkordinasi untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk di laksanakan
dalam Mengabdikan Ke Masyarakat nantinya.
,,SURVEY LOKASI,,,
Kesibukan
Aini, yang sok sibuk juga, mencari kesibukan karena dia tipe cewek yang suka
banget kegiatan. Kala ada pertemuan dengan kepala – kepala mentri dia beragkat
dari kampus, secara dia stay di kampus mamennn. Kerajinan sampai ndak pulang.
Haha :D
,,,
owh iya, kelompok MKM 56 tau lokasi 3 minggu sebelum penempatan, tepatnya di
bulan Juni 2014. Saat itu juga Kordes si Jub memberikan perintah kepada
bawahannya untuk tinjau lokasi . Survey mamennnn,,, sebelum mereka kesana, yang
di putuskan berangkat adalah dari mentri pendidikan si Aini, mentri Ekonomi si
Reel and Citra, Mentri hubungan masyarakat si Anugrah and Alfan. Mentri Sosial
budaya Wildan dan dimas. Serta si kordes Jub sendiri…..Yah, sepertinya itu. Wah
lupa si pemegang uang juga ikut , Evi dan Testy yang cantik anggun sekali :*
Sebelum
berangkat ke lokasi, mereka janjian di POM Bensin Kampus meennn
Ciehh,,,janjian,
waktu itu si Aini di bonceng oleh Kordes, si Jub, Reel boncengan dengan Citra,
dan yang lain bonceng – bonceng juga, yang jelas mengusahakan bukan cewek yang
pegang kendali. Kalau cowok yang pegang kendali kana man. Apaan? Jangan aneh –
aneh men. Kala menunggu yang lain eh si Reel ternyata melihat dari jauh si Aini
jalan menuju mereka, dia fikir “ni cewek pakaiannya aneh banget, gimana
dalamnya coba?” yah si otak mesum wess. Hahah,,, dan seketika Aini menghampiri
Jub, Anugrah dan Citra, menyapa dan salaman, karena kebiasaan si Aini gitu. Eh
si Reel sok – sok an kyk orang penyakitan, pakek masker segala lagi. Setelah
semuanya ngumpul mereka mempersiapkan diri, pakai jaket, masker, ehh pas pakek
masker si Aini bilang
“nah
ini idungku ndak kelihatan jehh”
Ternyata
si Reel menanggapi
“emang
PESEK!”
“aihh
apa sih Cung, mancung aja Songong LUU!” sahut AINI
Dari
sahut sahutan yang iseng itu ehhh malah jadi keterusan olok – olokan si Aini
dan si Reel. Biarlah sudahhhh……. Namanya juga mereka masih ababilllll #gue ndak
tau arti ababil
Perjalanan
yang mereka tempuh ke sebuah desa di pinggiran kota di tempuh dengan waktu 3
jam dengan mengendarai kuda. Kuda besi mamen….., masak ya kuda beneran. Di
Bromo aja naik kuda 40 ribu apa lagi ini dari kota ke desa, bisa bayangin tuh
kuda kakinya jadi gimana. Siapa juga mau mijitin kaki kuda. haha
Yah,
mereka sampai di sebuah desa yang bernama Desa Rejosari, Kecamatan Bantur.
Tanpa di damping DPL, pendamping lapang meeeennnnn,,,,, Bapak Syamsul Hadi S.E,
namanya memang gitu. Sebut saja P. SAMSUL. Nah,,, mereka di lepas kayak angsa
mamen,,, nyari lokasi sendiri, untung aja tau lokasinya , karena juga searah
dengan salah satu tempat wisata pantai. Namun, sebelum sampai di lokasi kita
sudah terpencar dan si Reel dan Citra belum tau nyampek mana, yang akhirnya juga
sampai di Kecamatan Wonokerto. Dimana mereka ditemukan dengan TPL, pendamping
lagi meennn namun asli dari warga sana, yang nantinya menunjukkan lokasi mereka
selama MKM.
,,,sebenarnya
mereka kesna cuma pengen tau lokasi, sekalian nyari tempat tinggal disana untuk
ditempati, owh iya kita sama si pemegang uang juga dech, si testy, hehe… , eh
tadi dah gue sebutin ya… sorry sorry
Kesan
pertama mereka, keren pokoknya lokasinya, desanya asri, warganya juga lumayan,
belum tau juga kalau mereka tinggal disana. Semoga akan selalu baik meeennnn
#berdo’a yah do’anya mereka sekelompok. Gue ngapain ikutan berdo’a. owh iya
berdo’a semoga yang baca ini kisah bisa terus sampek habis. OK!
Hanya
berkunjung sebentar, muter – muter pulang, mereka belum mencari dimana lokasi
mereka kelak tinggal dan hidup selama satu bulan, karena ada survey lagi dengan
DPL untuk bernegosiasi tentang biaya tinggal dan makan.
Nah,,,
karena waktu sudah sore, mereka putuskan maen ke pantai,,, jiehhhh salah,
mereka pulang mennnn. Kalau kesorean kasian yang cewek – cewek capek di jalan
ntr. Kasihan kalau jam malamnya ke ambil.
Di
perjalanan, Ehh pada kelaparan, dan di perjalanan pulang gg jauh dari Desa
Rejosari, ada sebuah rumah makan, eh Warlan dech, warung pinggir jalan. Ada
baksao, maksud gue bakso, masuk dah mereka, mumpung sama ibu pemegang uang,
hehe si Testy and Evi
Mereka
semua pesan macem – macem, namun karena ada nasi goreng Aini pesen itu, Reel
bakso dan nasgor, wihhhh. Si Reel mayak yah. Pesen dua porsi, dasar memang
lelaki. yang lain juga nasgor. Baunya men pas dimasak,,, Bikin bersin satu
rumah makan, aaaaazzzzziiimmmmmm!!!!
Semuanya
pada keluar,,,,, gg tahan sama asapnya, haha…, kala sudah mereda semuanya
masuk, dah kelaparan menunggu hidangan yang di pesan. Di warung itu juga mereka
saling ngobrol, yah ngomongin kesan pertama melihat lokasi disana. Dan itu juga
waktunya mereka semua bertukaran nomer hp. Karena kalau tau kan enak nantinya
kalau berkomunikasi, semuanya tuker nomor hp termasuk Reel dan Aini, yang masih
saja olok – olokan gara’’ hidung mancung dan pesek. Kwkkww
Udah
makan, kenyang, yok SMP = Selesai Makan Pulang. Hahaha masih aja jamannya yah,
bayar dulu baru pulang. Nah mereka pulang deh, kembali ke kampus, dan pulang ke
kost masing – masing.
Begitu
menyenangkan perjalanan pertama menuju sebuah desa yang nantinya mereka semua berada
di sana selama bulan ramadhan. Meskipun belum tau seberapa kenal dengan teman –
teman MKM satu kelompok ini.
….woles
mamen…
,,,
YANG FALLING FALLING,,,
Tapi
inilah awal mula cerita si Reel dan Aini. Lebih tepatnya kisah perjalanan
cinta, jiehhh cinta dari mana, isinya olok – olokan mulu.
,,,pagi
itu ,,,
Blukutuk
– blukutuk,,,,, terdengar suara alarm HP Aini di atas meja, dia bergegas bangun
untuk sholad subuh dan menyiapkan segala sesuatu di rumah. Karena Aini tinggal
bersama om dan tantenya. Intinya dia bukan anak kost – kost an yang suka bangun
kesiangan. Haha ada yang merasa anak kost jangan tersinggung ya men.
,,,Aini
yang membuka hp lalu mengirimkan sebuah sms semangat pagi untuk teman – teman barunya
di MKM, meskipun tidak semua bls tapi ada juga yang bls. Haha, dari situ yang
bales pertama adalah si Reel. Balasan sms itu yang berujung olok – olokan pesek
dan mancung. Walah,,, memang mereka berdua diciptakan dengan sebuah perbedaan
yang mencolok. Tapi , ya tau lah namanya si Aini, apa dia terima begitu saja,
pastinya TIDAK! Terus saja merasa dirinya tidak pesek dan mengolokin sok ke si
mancung.
Komunikasi
yang tak jarang dilakukanpun ternyata menjadi seru antara Aini dan si Reel.
Sampai suatu hari dimana keduanya memiliki waktu luang. Aini yang memang kala
itu jomblo tiga bulan, haha. Pengennya ya main and main, bukan main yang g
bertujuan lo ya, mainnya Aini ini lebih ke alam, yaps, dia pengen main air
mamennn. Eh ujung - ujunganya dia sms si Reel ngajakin Reel buat ikutan main,
namun karena si Reel sibuk dengan temen – temennya yang katanya masih mau ada
pemotretan jadi tertunda dech. Eh tapi jangan
menyangka acara mainnya Aini gagal bro.
,,,Aini
emang super sibuk, entah sok sibuk atau apalah, tapi dia punya kegiatan di hari
minggu itu. Dengan semua anggota TEB kampus (Team Expedisi Biokonservasi).
Sabtu minggu Aini mengikuti kegiatan itu, dan hari minggunya jadi deh ke sebuah
hutan kecil yang ada di ujung kota. Namanya Bedengan, seru , airnya jernih, dan
hijau bgt. Sebelum berangkat dengan si Reel, Aini hanya berpesan kalau nanti
pulangnya jangan kesorean, karena aku sudah keluar rumah dari hari sabtu ada
kegiatan. Di iya iya saja sama si Reel. Akhirnya perjalananyapun dimulai, haha
#seperti mau mengembara saja yah. :O
Sampai
disana , “wahh tau gitu bawa kantong kresek ya cung!” bilang Aini
“Lah
buat apa’an sek?, emang e mau ngambil jeruk di kebon a?” sahut Reel nglunjak.
“Hahaha,
maksud kamu apa cung?. Iya buat munguti sampahlah!” kata si Aini
Mereka
berdua main di sebelah atas, ya main air, itu aja. Aini merasa puas dan happy
banget kala itu. Bukan karena jalan sama Reel. Namun karena bisa menikmati air
yang dingin. Eitsss DINGINNNNN
Disini
ada kejadian juga ternyata kala si Aini dan si Reel main air. Aini di jatoh in
sama si Reel sampek jari kakinya berdarah. Ndak apa – apa sih, Cuma ya
begitulah.
Istilahnya
ya faling in friends, kan mereka berdua teman. Jangan di kira falling itu hanya
untuk orang yang jatuh love. haha
Happy
dech kala pulang.
,,TIME TO MKM….
Hari
demi hari berjalan, cieh berjalan. Iya berputarlah, waktu jehhh. Roda donk
berputar.
Ada
waktu yang menuntut mereka berkumpul kembali, satu kelompok tepatnya, dan semua
di tanya oleh Kordes si Jub seberapa jauh mempersiapkan program kerja yang
nantinya dibwa ke desa pengabdian. Forum di malam haripun tidak menjadi
hambatan bagi kelompok mereka, lorong masjid yang dingin juga bukanlah satu
alas an untuk tidak menghadiri forum kelompok ini. “Rapat dimulai” jeng jeng…
Di
buka oleh sekertaris dan di lanjutkan oleh Kordes serta laporan dari masing –
masing mentri. Yah bagi kalian yang ikut organisasi pasti tau prosedur rapat
kan, sama seperti mereka juga kalau rapat. Forum yang lumayan lama dan hanya membuahkan
sebuah tulisan dalam catatan Aini. Catatan dimana program kerjanya nanti harus
terlaksana di sana. “DO IT AND MAKE IT THE BEST”
Forum
– forum, rapat – rapat, kumpul – kumpul, namun hanya apa yang di bahas?
spongsor yang gg jelas juntrunnya kemana?....
Mentri
hubungan masyarakat yang katanya mencari relasi untuk spongsor masih nihil.
Padahal mereka semua juga pengen tau seberapa jauh mereka mencari spongsor, dan
seberapa besar jawaban yang diberikan oleh pengajuan proposal.
Lama-
lama bosen juga kalau tidak ada kejelasan. Namun mentri hubungan masyarakat ini
merupakan mentri yang begitu menghabiskan uang untuk transport dikala mencari
spongsor. Sudahlah sudah… namanya juga usaha, tidak ada salahnya kan. Menurut
gue sih.
Gg
usah bahas mentri dulu dech, kebanyakan kumpul ternyata membuat si Reel dan si
Aini bisa jalan alias nongkrong bareng di sebuah café susu di pusat kota. Yah
lumayanlah, ngilangin penat terus – terusan ada forum yang masih modal omong
bukan kegiatan yang nyata. Namanya WARSU (Warung Susu) disitu dipilih untuk
tempat nongkrong mereka berdua, ngobrol’’ sambil minum susu kan enak bro.
Obrolan
yang awalnya bahas tentang temen – temen kelompok hingga program kerja ehh
malah berkelanjutan ke hal – hal yang berkaitan dengan pribadi masing – masing.
Namun obrolan mereka sangatlah asyik karena keduanya juga nyambung kala
memberikan masukan atau bercerita dan menanggapinya. Tak terasa waktu
menunjukkan pukul 22.15 waktunya pulanglah buat Aini, karena sudah begitu larut
malam. Tapi dari situ mereka saling asyek buat komunikasi. Entah karena apa.
Masih
lama waktu menunggu pemberangkatan pengabdian. Hanya di isi dengan forum terus
– terusan. Owh iya dalam satu kelompok itu setidaknya ada mahasiswa yang satu
jurusan kala di tempatkan. Seperti widad dan amel yang sama – sama dari PGSD,
mira dan Jub dari IKOM, Aini dan Putri dari B.ing, Citra and Aida dari MTK.
Banyak deh yang satu jurusan, ya setidaknya ndak krik – kriklah kala ngobrol.
Seringnya
kumpul juga membuat mereka semakin akrab dan seru. Obrolan yang awalnya garing
g’ kriuk – kriuk sekarang tambah renyah kayak krupuk. Haha
…
Sekarang
acaranya apa?
Pasti
bahas main mainnya si Aini dan Reel. Ini bukan main berdua kayak anak pacaran.
Wong mereka belum pacaran. justru acara mainnya ini malah membuat rame – rame
satu kostan buat hunting foto di sebuah hutan kecil yang namanya Bedengan.
Hutan itu lagi, haha. Semangat deh Aini. Wahh bakalan seru kan. Nah disana
sekalian kita hunting foto deh…
Jepret
– jepret dan jepret, foto sudah banyak, namun cuaca tidak mendukung men,,,grimis
and mau hujan.
Waktunya
bergegas pulang, setidaknya ada oleh’’ foto dari temen – temen satu kost e Reel
. ada Wima, Prima, Bambang, Tio, Fajar, dan Dio. Semuanya asyik and fun. Mereka
welcome juga sama Aini meskipun baru saja kenal.
,,,JATUH SAKIT,,,
Banyak
yang dilakukan Aini dengan Reel sebelum pemberangkatan, sampai suatu hari Aini
jatuh sakit.
Reel
yang tidak mengerti kenapa bisa tiba – tiba sakit sangat khawatir dengan
keadaan Aini. Dia bela – belain menghibur agar aini bisa membaik, namun mungkin
ini adalah naluri menolong sesama dari seorang Reel yang mancung itu. Dia
membawakan obat dan makanan untuk aini, di antarkannya makanan itu kerumah
Aini, dengan baju tidur dan setengah sempoyongan aini membukakan pintu dan
menghampiri Reel di depan rumah.
“Ayo
masuk!” kata Aini
“Ndak,
makasih, sudah malam, ini obatnya diminum. Tapi sebelumnya makan dulu. Terus
istirahat. Biar besok membaik. Obatnya diminum setelah makan” Sahut Reel dengan
khawatir
“iya
iya, berapa semua? “ kata Aini
“walah
woles, ndak usah, penting sehat aja dulu. Dah malam, aku tak pulang, cepet di
maem and obatnya diminum terus rehat” sela Reel
Dalam
hati Aini “jiahhh ke GR-an dech di perhatiin cowok keren” kwkwkw
Langsung
dimakan dan diminum obatnya oleh Aini. Esok harinya Aini bangun dan kondisinya
membaik.
“Terimakasih
ya cung, dah bawain makanan 2 bungkus dan obatnya. Tau aja kalau aku lapar.
Hahaha” sms aini pagi ‘’ ke Reel
“HAHA
iyo sek, penting sehat, geg jotosan maneh!” balasan sms Reel
“Walah
niat kamu bikin sembuh buat kamu aniyaya t cung?” -__-“ by Aini
“hahaha”
by Reel
Mereka
selalu saja olok – olokan, sampai ada waktu yang seru. Pas si Reel hang out
sama temen – temen e di sebuah BAR di pusat kota.
“cieh
yang lagi dugeman !” sms dari Aini
“loo
kok tau sek, kamu dimana e?” bls Reel
“udah
nikmatin aja, mumpung sama temen’’ “” bls Aini
“loo
kamu dimana sek, iya sek aku masih dugeman, di ajak temen. “ bls Reel
“Aq?
Diamana aja. Haha. Oyi wes, lanjutkan” Bls Aini
“LOO
gpp a aku Dugeman sama temen – temen?”
“Ya
gpp, emang e kenapa? Kan Hak kamu mau ngapa’’en J
“ bls Aini
“Wahhh
makin ehem aja sek, lampu ijo ne” Bls Reel
“maksudnya
lampu ijo apa cung?” Bls Aini
“Kepo
I, Pokok e lampu ijo, tunggu waktu yang pas ae” bls Reel
“Halah,,,
up to you” bls Aini
Ternyata
sms antara Reel dan Aini sangatlah seru , yang jelas mereka itu sama – sama
punya karakter yang berbeda, tapi bisa fun ketika bersama – sama, and lebih
lagi mereka berdua juga baru saling kenal.
,,,,TOSH STATUS,,,,
Sampailah
moment yang pas yang dimaksud oleh Reel ke Aini kala smsn dulu.
,,,Siang
itu, setelah dari kampus Aini main di Kostnya Reel, tidak hanya Aini, namun
banyak juga temen- temen cewek yang main disana. Yah anak kostan bro, mau
bertamu dimana, kan gg ada ruang tamu, adanya kamar, otomatis masuk kamar.
Eitshhh don’t be a negative thiking yah. Just talking !!!
Kwkwkw
Yah,
Aini dan Reel ngobrol banyak kala itu, ,,,
Bla
bla bla and blassssssssssssssssssssssss
Dan
ini obrolan yang juga menjadi ikatan :D
“sek
sek, ngerjain apa?” Tanya Reel ke Aini
“ini
loo cung, proposal mentri pendidikan, la kordes minta masing – masing buat
proposal e, setauku itu proposal ya satu, hawohhh “
“Walahh
aku loo woles sek, biar anggotaku yang buat”
“lakok
enak, ancen we ki cung. Bisanya nyuruh”
“LOO
kan kordinator, jadi gg masalah donk, haha, eh sek, ini tanggal brapa?” Tanya
Reel
“emmmm
lupa, eh tanggal 6, kenapa?”
“Tanggal
6, bulan 6 , sekarang tahun 2014, Ya ya ya ya, bagus yo tangalnya, gimana kalau
kita jadian, ya pacaran” kata Reel
“HEH?!”
penuh tanda Tanya Aini
“kalau
iya TOSSS sama aku sek !”
And
“TOSSS!!!”
mereka berdua tos dech, jadian deh.
Aneh,
tapi ini nyata antara Reel and Aini. Setelah itu mereka tetap melanjutkan
aktvitas masing – masing. Si Reel nonton dan si Aini lanjut selesain Proposal.
Intinya
kisah Aini dan Reel ini sebelum pelaksanaan MKM. Memang aneh tapi ini nyata.
Haha
Hubungan
yang di bilang pacaran juga tidak seperti pacaran, di bilang teman tapi kok
seperti pacaran. Entahlah, hanya orang yang bisa menilai.
….
Sampai
sebuah forum mempertemukan mereka lagi, dan berpura – pura tidak kenal. And
just friends karena ndak enak sama temen – temen satu kelompok.
Ada
obrolan antara mereka berdua yang membuat orang bertanya – Tanya
“kita
janji kalau pengabdian harus professional, jalankan proker masing – masing dari
setiap mentri, sukseskan MKM, dan buat kesan ke temen – temen yang lain. Kalau
kita bisa melakukan ini semua, jangan bilang kalau kita pacaran, karena ndak
enak kalau nantinya temen – temen ngira yg g’ g’ ke kita”
Dan
ini di setujui oleh Aini and Reel.
Singkat
cerita
Sampailah
pada sebuah tanggal dimana satu kelompok di berangkatkan di desa untuk
mengabdikan diri ke masyarakat.
,,,PEMBERANGKATAN,,,,
Pagi
– pagi mereka berkumpul di kampus dan menunggu anggota yang lain, serta
menunggu kendaraan yang nanti mengangkut kita kesana. Bus PUSPA INDAH yang
bener – bener wah sekali mamen,,,,
Berkumpul
dan berkumpul semua kelompok berkumpul, rame dan mengharukan, berpisah dengan
keadaan kota yang penuh fasilitas, menuju sebuah desa yang minim hiruk pikuk
pastinya and minim polusi udara dch.
Menunggu
lama di depan Aula kampus untuk penjemputan, sampek ngentang g jelas gitu. Gue
juga pernah ngerasain lamanya di jemput gebetan sampek rasanya pengen makan
sebakul.. haha
Mau
bagaimana lagi, bus – bus yang di utus dari kampus tidak semua bus kampus yang
dipakai untuk mengantarkan mereka para mahasiswa MKM untuk menuju desa – desa.
Namun, bus – bus angkutan umum yang biasa dipakai oleh penumpang umum juga
disewa untuk mengantarkan mereka, keren namanya bro. “PUSPA INDAH” indah
banget, sampai – sampai kalau naik di dalamnya ada yang mabok. Tapi jujur men,
gue juga kalau naik bus mabok, so jangan salahkan orang yang naik bus juga,
tapi lihat busnya juga yah……
Setelah
menunggu lama, ternyata waktu telah tiba, bus mereka sampai, dan semua anggota
kelompor bergegas memasukkan barang – barang ke dalam bagasi bus. Tidak hanya
memakai bus, namun salah satu anggota kelompok ada yang membawa mobil, cek
illeh demen banget , mau pengabdian apa mau traveling bah. Haha fikir gue ne
anak cina mau jalan – jalan, tapi mobilnya juga di buat ngangkut para cowok
yang manja,,,,, haha
Perjalanan
dimulai, di dalam bus banyak barang – barang semua anggota dan ada yang membawa
boneka, ada yang membawa guling, badcovver , dan semacamnya lah. Inilah TIME TO
NARSIS di dalam bus pun ada waktu untuk narsis, dasar Aini, alfan, dan ocha,
malah narsis kala jalan goyang kanan and goyang kiri, nahan barang biar ndak
jatoh. Mereka semua menikmati perjalanan yang ditempuh 3 jam dari kampus. Hampir
setengah perjalanan yang mereka tempuh sudah ada yang tidur dan terpulas dalam
mimpi. Eh beda lagi sama Aini, dia malah nyanyi ndak jelas sama Farhan dan Alfan.
Alfan yang asli anak Lombok tiba – tiba hp nya bordering, kring kring….
“Hallo
,,Assallammuallaikum” by alfan
“Wa’allaikum
salam,,,” By si penelfon
Dengan
bahasa khas lomboknya si alfan ngobrol kesana kemari, ternyata yang telfon dia
adalah orang tuanya, jreng jreng,,,,masih aja OTW udah di Tanya ini itu. Aini
yang kepon anya – nanya ke alfan,
“nah
bang, mang orang tuanya belum di kabari kalau mau brangkat MKM hari ini?”
“hehe,
belum,,lupa, soalnya juga belum di transfer uang buat disana nanti”
“walah,,,
bang alfan ini asli Lombok ya?”
“iya,
kamu ni, anak mana?”
“Aku,
asli Banyuwangi,,, hehe deketlah sama bali and Lombok,,,,”
“hahha,,,
bisa aja, ayo nyanyi yok, biar g pusing, masih lama jg kan ini”
NYANYI
Yah,,,
menyanyi ndak jelas, tapi seru sih, dari pada diem – dieman ndak jelas
mendingan nyanyi yang ada suaranya , meski ndak jelas juga. Hehehe
Gue
juga kalau nyanyi bagus, tapi banyak yang ndak bagus, karena gue bukan artis
yang bisa nyanyi and narsis. haha
Akhirnya
selama 3 jam perjalanan sampailah mereka di depan balai desa yang ada di desa
tersebut. Krik krik
Kok
sepi banget yah,,,, ternyata bapak – bapak pegawai di kantor desa ada rapat.
Semuanya turun dan menuju aula kantor desa, dipertemukannya mereka dengan
perangkat desa dan jajarannya. Setelah itu selesai, semua anggota menuju lokasi
dimana mereka akan tinggal selama satu bulan. Yah,,, istilahnya kost – kost an
masal, yah iya satu rumah isinya 21 orang.
Tepat
di rumah Ibu Sunarsih, semua anggota putri di turunkan dan menurunkan barang –
barang mereka. Begitupun anggota putra, karena bus yang mengantarkan hanya
berhenti di depan kost – kostan putri.
,,,Ibu
sunarsih adalah pemilik rumah yang mereka tempati, usianya sekitar 60 tahunlah,
beliau masih bersuami, memiliki anak dan cucu. Beliau tinggal bersama anak dan
cucunya. Rumah yang di tempati itu adalah rumah sebelah, milik ibu Sunarsih
juga. Latter U so, bisa lu bayangin kan men, kalau rumah Letter U itu
bagaimana, jadi dua rumah satu dapur. Dah bayangin sendiri, gue ndak mau gambar
disini.#sorry
,,,,,sudah
diturunkan semuanya, dan bus yang mengantarkan akhirnya pergi, dan akan bertemu
dengan bus itu kala penjemputan satu bulan kedepan. Lama banget ya, dalam hati
gue say something “Paringi Sabar Ya Allah”
Krik
– krik bingung, mau ngapain, masuk rumah dulu, atau kemana dulu…. But,,,,
selalu saja mereka semua, time to SELFI hahaha. Bukan hanya gue yang suka
SELFIE ternyata mahasiswa juga pada gila Selfie.
Belum
berkegiatan saja sudah banyak foto, apa lagi kalau sudah berkegiatan, hmmmm
Tidak
lama dari itu mereka semua masuk ke dalam rumah, belum menentukan kamar mana
yang akan di pakai, yang jelas barang – barang anak putri di masukkan semua,
dan hari itu juga mereka ada forum kecil yang membahas tempat tinggal antara
putra dan putri selama di MKM.
“assallammuallaikum
wr.wb, “ by KORDES
“wassallammuallaikum
wr. Wb” by semua anggota
“jadi
begini temen – temen semua, untuk tempat tinggal yang akan kita tempati selama
satu bulan kedepan , untuk putri ada di rumah sini, rumah ibu sunarsih, dan
untuk putra ada di seblah barat di rumah bapak ramin. Semuanya harap
bekerjasama untuk tinggal bersama. Mau di atur bagaimana terserah dari anak –
anak putrid” by KORDES
“kalau
semisal ini kita tidurnya diluar dan tempat tidurnya di taroh bawah apa ndak
apa – apa pak? Toh juga kalau di dalam kamar tidak memungkinkan muat dalam tiga
kamar” by vita sekertaris
“kalau
itu kesepakatan bersama saja, yang jelas jangan lupa untuk meminta ijin pada
ibu sunarsih, apapun jika memindah barang atau butuh sesuatu harus bilang
beliau” by KORDES
“ok
pak, brarti kita mulai hari ini sudah bisa tinggal di rumah ini?” by anggra
“iya
, dan harap untuk semua cowok – cowok untuk membawa barang – barangnya ke rumah
bapak ramin. “ by KORDES
“siap
, ayo sudah kalau begitu, biar bisa cepat istirahat “ by Dimas
“ok,
terimakasih, kalau begitu saya akhiri forum kecil ini , wassallammuallaikum
wr,wb” by KORDES
“wassallammuallaikum
wr.wb “ by semua anggota
,,THE FIRST WEEK,,,,
Hari
pertama setelah sampai di desa Rejosari ini mereka lakukan dengan beres- beres
rumah dan menata ruangan dan ruangan.
Aini
yang pengen tau akan keberadaan ibu sunarsih, dia langsung kebelakang menuju
dapur, karena dia melihat ibu sedang menyiapkan makan siang untuk semua anggota
MKM. Yah, hari itu belum puasa, namun besok sudah sahur pertama. Ada juga yang
sudah puasa. So saling menghormati sajalah.
“ibu,,,
masak apa bu” by Aini
“ini
loo mbak, buat sayur lodeh, ini mbak aini yang survey dulu itu kan?” By ibu
sunarsih
“hehe
iya bu, masih ingat ibu ini, “ by aini
“iya
iya mbak, kan mbak aini yang cerita mbak dari banyuwangi itu kan?”
“enggeh
bu, “ by aini jawab dengan bahasa jawa halus
Perbincangan
yang seru antara aini, ibu sunarsih dan ibu maryati yang membantu ibu sunarsih
memasak. Maklum saja, masakin orang 31 kan ndak dikit. Namanya juga masa
sekampung. Haha. Bisa LU bayangin kalau gue yang masak? Owh sungguh,kalau
memasak sendiri saja kadang – kadang . apa lagi masakin anak orang sebanyak
itu, kadang saya merasa sedih. :D
Selama
satu bulan nantinya mereka semua makan sahur dan buka serta cemilan –
cemilannya di rumah ibu sunarsih, baik cewek maupun cowok. Jadi satu, karena
kontrak awal mereka disana mereka ikut makan serumah sama ibu sunarsih. Belajar
tirakat makanan desa lah. Kan ndak harus mewah dan tampilan wah untuk makan
enak yang jelas mah kebersamaannya itu loch yang mahal, bukan makanan yang
mahal. Hehe
Seminggu
pertama di lalui dengan agenda krik krik, tanpa ada kegiatan sama sekali, karena
masih PDKT dengan warga kampung. Namun beda lagi sama tingkahnya si mentri
pendidikan, Aini malah sudah sering main ke balai desa untuk membentuk dan
menata sanggar yang nantinya dia buat untuk melaksanakan program kerja, yah.
Aini dan jajarannya si Amel dan Widad lebih sering ke balai desa untuk saling
bertukar informasi dengan perangkat desa dan berkaitan dengan pendidikan di
desa rejosari tersebut.
Obrolan
yang begitu seru itu ternyata ada udang di balik rempeyek, hehhe enak donk, ada
udang di balik batu maksudnya, Aini ternyata meminta ke perangkat desa untuk
disediakannya tempat guna melanjutkan program kerjanya selama MKM di desa
rejosari, dan akhirnya oleh kepala desa di setujui untuk memakai salah satu
ruangan di balai desa yang tidak di pakai. Bersyukurnya Aini, Amel dan widad.
Karena lokasi balaidesa sangatlah strategis untuk melaksanakan program kerja
pendidikan.
Tau
ndak bro and sist, ruangan apa yang di berikan?, gue kira tuh ruangan emang
udah ada, eh ternyata. Yah ruangan kesehatan yang sudah dua tahun terakhir
tidak dipakai, dan itu ruangan tidak pernah di buka sama sekali, serem gila
mennn. Hahhaa
Hari
itu, Aini diminta ke balai desa oleh bapak Mulyono, selaku sekertaris desa,
diberikannya kunci ruangan tersebut, hingga di ijinkannya Aini untuk
membersihkan tempat tersebut. Jreng – jrengggg,,,,kunci sudah di tangan,
tinggal kita rehap
“Wid,
enaknya kita rehap kapan, soalnya ruangan ini sudah jelas kotor dan tidak
pernah di pakai “ by Aini
“Ya
enaknya seepatnya Ni, kan lebih cepat lebih baik, toh kita juga akan menata
buku untuk perpustakaan desa nanti” by widad
“iya
juga sih, tapi apa kita sendiri, memangnya teman’’ mau bersihin tempat kotor
seperti ini?” by aini
“sudah,
yang jelas kita lakuin aja bersih’’nya, kalau nnati temen – temen ada yang mau
bantuin syukur dech, kalau ndak juga ndak apa’’ kan kita bertiga wonder girl”
by widad
“hahhaa
bisa aja kamu wid, ok lah kalau begitu, ayo kita pulang dulu. Mengambil
peralatan, kita bersihkan nanti setelah dzuhur saja” by aini
“siap
Bu” by widad
,,,
CLEANING SSS,,,,
Setelah
mendapatkan kunci, mereka memutuskan pulang ke rumah untuk mengambil
perlengkapan kebersihan, timba, pel – pelan, sapu, sulak, kain , semacamnyalah.
Untuk membersihkan ruangan yang dua tahun terakhir tidak pernah di huni dan di buka,
haha
Setelah
dzuhur, mereka bertiga bejalan ke lokasi, di balai desa. Berjalan kaki, karena
jaraknya yang lumayan jauh mereka potong kompas lewat jalan pemakaman umum.
Hehe
Pasukan
hitam – hitam melewati pemakaman, tambah serem saja yah.
Sesampainya
di balai desa dengan bacaan
“bismillahirrahmanirrahim….cklek
cklek klek,,,,, assallammuallaikum” by Aini
Terbuka
sudah pintu ini, dan time to SELFI, bukan foto sendiri namun foto ruangan
sebelum dibersihkan , berdebu, kotor, dan banyak kecoa nya. Ini harus ekstra
bersih – bersih. Semua barang yang ada di dalam mereka keluarkan , dan semua
yang tidak layak mereka kumpulkan menjadi satu. Tak lama dari mereka
mengeluarkan barang ada Ina, Wildan, Putri, Dimas, Reel, yang datang membantu
mengangkat almari, mengeluarkan meja, membersihkan tembok, kaca, dan semuanya.
Aini
menata almari yang ternyata ada isi buku – buku tua serta document yang ada di
desa tersebut. Tidak memindahkan, namun hanya merapikan keseluruhan biar enak
dipandang. Semuanya yang sudah dikeluarkan sekarang waktunya di sapu dan di
pel. Bagian aini dan ina untuk ini. Wah mereka berdua pandai juga mengepel,
sampai – sampai berbenturan pantat, haha, soalnya ngepelnya pakek kain and
sambil jongkok, jadi ya bisa bayangin sendiri lah kalau seperti itu. Hahaha
Berjam
– jam membersihkan ruangan itu, demi sebuah misi pendidikan dari mentri
pendidikan. Haha
Setelah
di pel, dan di bersihkan kaca jendelanya, serta di bersihkan semua almari serta
kursi dan meja waktunya menata ruangan dengan kondisi yang sudah bersih. Eh
iya, kala itu baju Reel dan Aini modelnya sama, dan mereka tidak menyadari itu.
Namun si Putri malah yang menyadarinya.
“eh,,
kalian couple an ya?” by putri
“he?
Endak kok put, kenapa emang e?” by Aini
“YA
ini kalian bajunya model e sama, aku kira couple an” by putri
“hahah
ndak lah put, kan baju kita masing – masing beda, mosok yo bajuku sama kayak
bajunya pesek!” by Reel
“ehh
apa luu,,,, gila aja, sorry ya, bajuku ya bajuku lah” sahut Aini
Padahal
memang ndak couple an, Cuma memang sama modelnya, and Aini dan Reel tidak
menyadari itu, dan mereka baru sadar kala putri bilang. Dalam hati mereka, kok
bisa ya, kebetulan mungkin, kan ndak janjian. Mreka berdua kan juga dalam misi
penyamaran, untuk tidak membuka status mereka ke temen – temen satu kelompok
MKM.
Waktunya
mengangkat – angkat. Ayo ayo dimasukin lagi yang tadi dikeluarin, sekrang
dengan design tata ruang yang berbeda dengan sebelumya. Ini waktu kali pertama
Reel dan Aini ngobrol dalam satu tempat. Waktu membersihkan almari yang sudah
dimasukkan, karena kacanya yang masih kotor,
“Sek,
iya loo,,, baju kita sama” by Reel
“ah,
kebetulan aja, “ by aini diam – diam
“tapi
emang iya sek, aku nyadarnya pas putri bilang tadi, kalau dia ndak bilang aku
juga ndak sadar” by Reel
“hahaha,
byasah aja cung, emang e kenapa?”
Sambil
membersihkan kaca mereka mencuri kesempatan mengobrol berdua di balik kaca
masing – masing almari di dalam ruangan yang sudah di bersihkan.
“berarti
kan kita sehati sek, hehe” by Reel
“haha
bisa aja kamu cung, dah ayo dibersihkan, keburu ndak enak sama yang lain “ by
Aini
Dan
time to SELFI setelah dibersihkan, kan ada before and after. Bersih, kinclong,
and wangi, keren pokok e. tak lupa juga mereka semua berpose di depan ruangan
yang sudah dibersihkan itu.. foto bareng , layaknya babu yang bersih – bersih
kerajaan, habis muka dan dandannyanya ngenes semua. Haha
,,,,PERESMIAN SSS,,,,
Sorenya
setelah membersihkan ruangan mereka semua pulang kerumah cewek. Dan ngobrol –
ngobrol mbahas ruangan. Eh kebetulan ada KORDES
“pak,
pak kordes, sibuk ndak, aku mau ngobrol sebentar. “ by Aini
“owh
iya, apa bu pendidikan?” by KORDES (jub)
“gini
pak, kan kita dari mentri pendidikan sudah mendapatkan ruangan dan sudah
dibersihkan. Enaknya ada acara penyerahan ruangan dech pak, dari kepala desa
untuk kami pemegang kunci sanggar, sekalian peresmiannya di buka Sanggar Seneng
Sinau (SSS) gimana menurut bapak Kordes?” by aini
“bagus
itu bu, kalau begitu nanti sekalian saya bicarakan kepada kepala desa, soalnya
ini saya juga mau silaturahim kerumah beliau, ngomongin prokernya anak
kesehatan” by KORDES
“baik
pak, sekalian di kasih tau yang meresmikan bapak kepala desa , terimakasih lo
pak kordes, hehe” by aini
“hhahaa
sama- sama bu pendidikan, kan saling membantu” by KORDES
Percakapan
yang seru itu berunjung pada konsep baru oleh anggota pendidikan. Semua
persiapan telah dilakukan, dan ini adalah awal pertama kegiatan yang berjalan
di MKM kelompok 56 ini. Program kerjanya mentri pendidikan. Menjadi awal kisah
Aini, Reel, Ina, dan Jub. Kisah mereka berempat, dan kisah semua anggota yang
luar biasa.
Pagi
itu persiapan untuk melaksanakan peresmian SSS di balai desa, semua persiapan
sudah di siapkan, tinggal menunggu kedatangan bapak kepala desa untuk membuka
acara sekaligus meresmikan dan penyerahan kunci sanggar kepada Aini coordinator
pendidikan di desa salama MKM berlangsung.
Semua
berjalan sesuai dengan apa yang di inginkan, dan penyerahan serta peresmian
juga berjalan lancar. Hingga akhirnya resmi sudah Sanggar Seneng Sinau di buka
untuk umum, terutama untuk anak – anak yang ada di desa dan sekitar dusun yang
ada, baik anak SD, SMP, maupun SMA, TK dan Paud juga ada. Semuanya mereka tampung
untuk belajar bersama. Kegiatan di SSS memang sangat menyenangkan, setiap hari
Aini, Amel dan Widan berangkat pagi – pagi untuk mengisi dan mengajari anak –
anak selama mereka liburan puasa. Pagi mereka yang tidak berangkat ke sekolah
sekarang bisa tetap belajar dengan kakak – kakak dari MKM yang setia mengajari
mereka. Buka hanya dari angota pendidikan yang mengisi materi, namun ada Ina,
Jub, Reel, Aida, Citra, Ocha, Anugrah, Wildan, Anggra, mereka semua juga
bergantian mengajari anak – anak di desa. Namanya juga Sanggar Seneng Sinau,
jadi mereka semua di buat happy buat belajar, baik pelajaran umum yang ada di sekolah,
sampai belajar logika dan cerita yang seru dengan apa yang kita alami.
,,,,selama
ada SSS semua anak – anak ternaungi dalam belajar, bahkan orang tua mereka
sampai mengantarkan anak – anaknya ke balai desa untuk belajar di Sanggar
Seneng Sinau. Kegiatannya juga tidak begitu lama, jam 07-00 sampai jam 12.00
dengan ada waktu istirahat dan bermain kita belajar bersama.
Segala
sesuatu berjalan tanpa rencana. Kala itu di Sanggar yang sedang asyik –
asyiknya belajar dengan adek – adek. Tiba – tiba si Reel datang di sanggar dan
semua anak – anak senang menyambutnya.
“kak,
ayo kak belajar, cerita kak cerita” by anak – anak
“wah,
kakak tidak bisa cerita dek “ by Reel
“apa
aja dech, yang jelas ini kan jadwal kamu ngasih materi ke adek – adek sanggar”
by Aini
“OK,
apa aja ya, !” by Reel
Dan
kala itu ternyata si Reel membuat sebuah permainan dengan memadukan cerita dan
matematika, tidak hanya adek – adek sanggar namun Aida dan citra, dimas serta
fahri juga ikutan berhitung. Si Aini hanya duduk melihat tingkah si Reel yang
berusaha mengajarkan sebuah konsep sederhana matematika dengan sebuah cerita
kepada anak – anak.
,,OLOKAN TANDA TANYA,,,
Semuanya
seru dan memahami, dan sekarang waktunya istirahat.,,,, eh, kok gue istirahat.
Ndak – ndak, maksud gue adik – adik SSS itu yang istirahat.
,,,eh
malah pada ndak mau istirahat, mereka malah ngajakin main diluar. Tentunya sama
kakak – kakaknya juga.
Permainan
yang di buat kak Aini di luar dengan membuat group player ternyata membuat adik
– adik SSS semakin senang. Mungkin memang mereka suka berkompetisi, jadi apa
yang dikatakan oleh kak Aini mereka juga memperhatikan dengan sungguh –
sungguh. Banyak juga kakak – kakak yang lain. Kak Dimas, Kak Jub, Kak Wildan,
Kak Livia, Kak Aida, Kak Ina, Kak Putri, Kak Anggra, Kak Nanda. Hamper
seperempat dari kelompok MKM ikut di SSS.
Di
saat permainan yang sangat rame dan seru itu ada salah satu siswa sanggar yang
mengolok – ngolok kalau kak Aini dan kak Reel deket. Bahkan dari situ semuanya
jadi beranggapan kalau mereka pacaran, padahal mereka berdua dalam penyamaran,
kalau emang sebenarnya mereka berdua pacaran. Tapi kenapa bisa anak – anak tau,
sampai – sampai mereka berdua di jodoh – jodohkan karena kedekatan mereka
mungkin dirasakan oleh anak – anak sanggar. Kedekatan antara Aini dan Reel yang
dirasakan oleh adik – adik SSS.
Emang
dasar anak – anak, anggap saja Cuma olokan biasa , namun,,,, ternyata jadi
panjang ceritanya. Gue sampek mikir, gimana kalau gue yang di olok – olok,
pasti ndak henti – henti deh, karena gue doyan makan. Eh malah ngomongin gue.
Sorry – sorry.
Kalau
yang itu kisah pendidikan. Beda lagi sama Mentri Agama, yang di pegang sama
Yunus yang sering di panggil abah yunus, Mei, si cantik nan kalem banget, Novi
yang baik dan ramah. Dan tentunya di bantu dengan temen – temen anggota lain
MKM pula, owh iya ada Maskur juga yang baik and selalu cool kalau di depan
cewek – cewek. Hahhay
Kegiatan
dari Mentri Agama juga tidak kalah dengan mentri pendidikan. Mereka memiliki
program kerja yang dilaksanakan setelah sholad ashar menjelang berbuka puasa,
jadi isinya mengaji dan belajar agama di masjid An – Nur yang ada dekat dengan
balai desa. Tepatnya lokasi SSS dan Pesantren kilat itu deket, jadi anak – anak
setelah belajar pelajaran umum dan bermain di SSS, mereka juga di bimbing untuk
belajar agama dan membaca Al – Quran tentunya.
Keren
kan program kerja mereka. Semuanya keren – keren, termasuk dari mentri
kesehatan dan mentri social budaya, tak lupa juga mentri ekonomi serta mentri
hubungan masyarakat yang super banget. Gue juga ndak kalah keren men :D
Semuanya
berjalan dengan lancar dan penuh kebahagiaan dengan kegiatan dan program kerja
masing – masing. Semua menikmati ramadhan ini dengan berbagi ilmu, mengabdi ke
masyarakkat sesuai dengan nama program kampus kami, MKM. Hahay
,,,PANGGILAN TAK TERDUGA,,,
Sudah
berlangsung sekitar satu pekan lebih, jalan hampir dua pekanlah. Kan juga sudah
akrab dengan warga dan lingkungan di desa Rejosari. Semua juga sudah memiliki
tanggung jawab masing – masing pada setiap mentri. Bahakan sebagian dari mereka
juga di minta mendata jumlah penduduk, sensus penduduk gitulah oleh perangkat
desa.
Setiap
hari dari awal peresmian SSS kerjaan dan rutinitas Aini, Ina, Widad, Amel,
Putri, dan yang terjadwal adalah mengisi materi dan belajar bersama di SSS.
Karena belum saja mereka berangkat anak – anak desa sudah mengampiri mereka
untuk berangkat ke SSS. Semangat banget ya anak desa, begitu seneng mereka
belajar bareng di hari libur. Di bulan puasa, biasanya kan kalau puasa paling
males keluar, la kata ustadz jaman firoun dulu kalau puasa tidur aja dapat
pahala. Pasti banyak yang lebih memilih tidur. Cuma beda sama mereka – mereka
yang haus akan ilmu, mereka pagi – pagi sudah datang ke kost putri untuk
menghampiri kakak – kakaknya menuju ke SSS.
Sebuah
rutinitas yang Aini jalankan dengan kawan – kawannya. Semuanya sangat menikmati
pembelajaran di SSS. Tentunya model pembelajaran yang menyenangkan, namanya aja
Sanggar Seneng Sinau. Ketika Aini dan yang lain mengisi pelajaran tiba’’ bapak
Mulyono, Sekertaris Desa memanggil Aini untuk ke ruangannya. Ada apa gerangan?,
kita simak saja
“Mbak
Aini, bisa ke ruangan saya sebentar?” by P. Mulyono
“owh
iya pak, sebentar” by Aini, sambil ijin dengan adek – adek. Dan langsung menuju
ruangan P. Mulyono di sebelah sanggar.
“Masuk
mbak masuk, duduk saja.”
“iya
pak, ada apa ya pak? “ (penuh tanda Tanya , karena tidak biasanya Aini di
panggil P. Mulyono ketika mengajar.
“Bagaimana
MKM di desa ini mbak? Sampai saat ini lancar kan?”
“Alhmadulillah
lancer pak” ( tambah bingung, karena hanya Aini yang di panggil )
“Mbak,
saya memanggil mbak Aini ini karena ini sangatlah penting dan ini berkaitan
dengan teman – teman mbak satu kelompok MKM”
“loo
kenapa pak? Ada yang salah dengan kami kah pak?”
“Tidak
mbak, tidak salah, Cuma ada beberapa hal yang harus saya bicarakan dengan mbak
Aini, sebenarnya saya mau panggil kordes, namun sepertinya mbak aini yang lebih
mengerti akan teman – teman dengan background yang berbeda itu”
“iya
pak, memang kenapa pak?”
“begini
mbak, ini sebenarnya saya bingung mau ngomong begini atau menyalahkan, tapi
saya kira ini bukan salah dari kalian semua. Ada salah satu anggota MKM yang
tidak terima akan masakan yang di masak oleh Ibu Sunarsih mbak. Entah tidak
cocok menunya atau apa, yang jelas ketika anak itu merasa kecewa , kekecewaan
itu di dengar oleh anak dari Ibu sunarsih. Sampai beliaunya bilang ke saya,
kalau memang tidak mau makan seadanya ya ndak usah di masakin ibu sunarsih,
makan aja di luar atau di suruh masakin siapa gitu. Sampai bilang begitu mbak,
saya jadi ndak enak. Kan anak – anak putri juga tinggal di rumahnya bu
sunarsih, kalau toh tidak cocok dengan menu masakan bilang saja sama ibuknya
mbak, nanti kan pasti di buatin yang sesuai. Tapi kalau terus – terusan begini
saya juga kasian sama teman – teman e mbak sekelompok, kalau harus mencari
orang untuk memasak atau memasak sendiri.” By P. Mul
“iya
pak, saya faham apa yang bapak maksud”
“saya
memanggil mbak aini supaya nanti mbak sampaikan ke teman – teman mbak, enaknya
bagaimana,kalau memang itu hanya slentingan ya semoga aja bisa mengerti anak
ibu sunarsih nya mbak”
“iya
pak” (dengan menunduk bingung dan berfikir )
“sama
itu loo mbak, mas siapa yang sering ke rumah ibu sunarsih, tolong sampaikan ke
ma situ juga”
“Reel
kah pak?”
“nah
iya, mas Reel, dia dan mbak Aini menurut bapak yang bisa mengayomi teman –
teman yang lain, dan bapak rasa mbak aini dan reel juga lebih dekat dengan ibu
sunarsih”
“iya
pak, nanti saya usahakan bilang ke Reel”
“soalnya
mbak, kok sampai anaknya bu sunarsih itu bilang katanya yang tidak terima
masakan itu Kordes, si Jub itu mbak, saya kan bingung. Tolong ya mbak di bantu
biar sama – sama enak nantinya sampai MKM selesai”
“iya
pak, saya mengerti”
“tapi
sejauh ini tidak ada konflik atau kendala kah mbak selama MKM berlangsung di
desa kami?”
“Alhamdulillah
pak, tidak ada, Cuma kita ada kendala air pak, kemungkinan ya di batasi
penggunaan airnya pak”
“owh
kalau itu nanti saya cek kesana saja mbak, kalau memang harus beli ada mbak
beli air satu tangki”
“iya
pak, kalau begitu saya pamit ngajar dulu pak”
“iya
mbak, terimakasih ya, dan tolong sampaikan ke teman – temannya ya mbak pesan
bapak ini”
“siap
pak “
Setelah
20 menit pembicaraan berlangsung di ruangan P. Mul. Aini kembali mengajar adek
– adek di SSS.
“siapa
yang mau buat origami?!”
“aku
kak, aku,,,, mau kak”
“OK,
hari ini kita buat origami ya, origaminya di kasih nama dan nanti boleh di bawa
pulang”
“ok
kak!”
“di
ajari sama kak Olivia, kak Ina, kak Putri, kak Widad, kak Amel, Kak Aida dan
kak Dimas ya”
“loo
kak Aini ndak ikut buat origami?”
“kak
Aini nanti yang menilai saja. Kak Aini mau buat laporan dulu, nanti kalau sudah
selesai kak Aini lanjut sama adek – adek”
“Ok
kak, sip dech”
Padahal
dalam hati aini memikirkan apa yang dia bicarakan barusan dengan P. Mul. Dia
bingung bagaimana menyampaikan ke teman – teman MKM kalau urusannya seperti
ini, sedangkan kordes saja tidak di beri tahu langsung. Malah kata P. Mul
kordes yang tidak terima akan menu masakan. Setau Aini dia malah makan apa aja
di rumah ibu. Tidak pernah protes akan menu yang ada.
Kebingungan
Aini berujung pada perbincangan dengan Reel di sms. Berlanjut di balai desa
juga. Namun tidak langsung Aini mengabari ini ke Reel. Aini juga butuh waktu
untuk mengumpulkan semua teman – teman satu kelompok MKM dalam sebuah forum.
Karena ini juga urgent menurutnya.
“FORUM BESAR”
Malam
itu setelah sholad tarawih mereka semua memutuskan untuk berkumpul di kostan
cowok untuk rapat besar. Sebenarnya inti dari rapat ini adalah menyampaikan
pesan dari Bapak Mulyono kepada teman – teman MKM. Dengan berkumpulnya semua
anggota di rumah Bapak Ramin, maka rapatpun dimulai. Di buka oleh sekertaris
dan di lanjutkan oleh kordes.
“Terimakasih
temen – temen sudah hadir semua di forum kita ini. Sebelumnya saya minta ma’af
kalau mengganggu agenda teman – teman seusai sholad tarawih, namun ini penting.
Karena ibu mentri pendidikan mau menyampaikan sesuatu untuk kita semua” by
Kordes Jub
“Hah?
Apa pak,, ndak kok” by Aini (pura –pura tidak faham)
“ndak
apa – apa bu, silahkan langsung disampaikan saja”
“memangnya
mau menyampaikan apa sih pak?” by Vita sekertaris
“sudah,
nanti juga kita semua tau, saya juga tidak tau” by Kordes
“Baiklah,
terimakasih temen – temen sudah hadir dalam forum kita malam ini. Sebelumnya
Aini minta ma’af kalau nantinya apa yang Aini sampaikan ini menyinggung hati
teman – teman semua. Namun Aini juga tidak bisa lama – lama menyimpan perasaan
ini sendiri. Aini bingung mulai dari mana” (dengan gemetar aini berkata kepada
teman – temannya)
“sebenarnya
ini sudah sepekan lebih , malah hampir dua pekan setelah kita tinggal disini.
Namun ternyata banyak hal yang tidak kita ketahui. Jujur, saya memang
sebenarnya tidak pantas akan menyampaikan ini ke teman – teman semua. Tapi apa
daya saya ketika saya mendapatkan pesan yang harus saya sampaikan ke teman –
teman semua dari Bapak Mulyono”.
Semua
kaget
“loo
emangnya kenapa Aini?” by Dimas
“begini
teman – teman, empat hari yang lalu kala
saya mengajar adek – adek di SSS tiba – tiba P. Mulyono memanggil saya ke
kantornya, Putrid an Ina juga tau kalau saya di panggil, dan yang saya kejutkan
ketika pembicaraan itu berkaitan dengan kelompok kita. Beliau bilang katanya
ada salah satu anggota kita yang tidak terima akan menu yang di buatkan oleh
ibu sunarsih, hingga kedengeran oleh anak ibu sunarsih, dan ini memang sepele
masalah makan. Namun saya mohon ke teman – teman, janganlah kalian meremehkan
masakan ibu, hargailah. Saya tau kalian semua background dari orang – orang
yang berada, namun apa kita tidak bisa untuk menahan selama satu bulan.
Belajarlah kita ini prihatin, makan makanan yang ada. Kalau memang kalian tidak
suka dengan menu yang ada silahkan bilang ke ibu, toh ibu juga senang ketika
kita bilang pengen di masakin apa. Nantinya kita juga yang akan makan masakan
itu. “ sambil gemetar Aini berkata ke teman – temannya
“Saya
tau, teman – teman pasti ada rasa sungkan ke ibu kala meminta menu yang macem –
macem, tapi sebenarnya ibu itu juga menunggu kalian pengen apa?, ibu tidak tau
selera kita semua, ibu hanya memasak apa yang ibu mampu masak untuk menu kita
berbuka dan sahur. Kalian semua adalah orang – orang yang punya etika,
setidaknya jika memang tidak suka dengan menu janganlah bilang atau berkata –
kata sampai membuat hati ibu sakit” Aini menangis
“Saya
mohon, tolong, hargailah ibu, toh juga selama kita disini Ibu yang menyiapkan
makanan yang kita butuhkan. Kalau memang kalaian terutama putri yang memang
tidak ada agenda kegiatan bantulah ibu di dapur, beliau akan senang ketika kita
ikut membantu menyiapkan makanan kita sendiri”
Semuanya
tertunduk, diam, dan hening, aini yang melupkan semua yang dia rasakan sampai
menangis karena dia memendam apa yang dia terima dari P. Mulyono sendiri.
Hingga akhirnya Aini pingsan tak sadarkan diri. Namun, forum itu tetap berlanjut. Aini yang
pingsan di angkat oleh Farhan dan di bawa ke dalam kamar cowok. Di tunggui oleh
Dr. Ocha dan Ina. Aini tak kunjung sadarkan diri.
Mungkin
ini tekanan batin yang aini alami selama mendapatkan pesan dari P.Mulyono. dia
menyimpan dan menunggu waktu yang pas untuk Aini berbagi dengan teman –
temannya.
,,,,, HAPPENED,,,,
Dengan
kondisi Aini yang lemah, maka dia di tinggal di kost an cowok bersama dengan
Dr. Ocha dan Ina. Forum itu berlanjut hingga larut malam yang setelah forum itu
usai semua anggota cewek kembali ke kost cewek, bagitupun sebaliknya. Namun
karena kondisi Aini yang masih lemah diputuskanlah dia untuk tinggal semalam di
Kostan cowok di temani Ina dan Dr. ocha, namun ocha kembali ke kost an cewek
dan tinggal mereka berdua yang tidur di kost an cowok. Jangan berfikir negative
dulu bro and sist, Ina dan Aini disini terpisah dengan cowok – cowok satu
kelompok MKM, lagian juga sudah dewasa masak mau nglakuin hal – hal yang aneh
di bulan puasa lagi. Mau dapat pahala atau pahala? Haha ya mau dapat pahala lah
Nah,
tinggalnya Aini dan Ina sampai menginap di kost an cewek juga sepengetahuan
Kordes. Jadi mereka berdua sahur di kost an cowok di bawakannya makanan oleh
Reel. Untuk mereka berdua. Bukan semata – mata Reel membawakan makanan sahur
untuk Aini namun kala itu hubungan mereka belum di ketahui oleh teman – teman
sekelompok. Pas Aini pingsan aja yang angkat dia ke kamar si Farhan. Wakordes,
mana ada Reel nyentuh sedikitpun tubuh Aini kala itu. Haha
JAIM?
CUEK? Atau GP alias Gak Peduli
Haha
lupakanlah. Yang jelas tindakan Reel juga bukan semata – mata Aini ceweknya,
namun semuanya adalah keluarga baginya. Kan mereka masih menyembunyikan
hubungan status mereka.
,,,esok
paginya,,,
Aini
dan Ina kembali ke kost cewek, namun Aini tidak mengajar di SSS hari itu,
karena kondisinya masih lemah. Meskipun Aini tidak masuk namun teman – teman
yang lain berusaha melengkapi untuk datang di SSS.
,,,kejadian
yang semalam terjadi membuat semua anggota tersadar akan apa yang aini
sampaikan. Aini juga senang melihat perubahan teman – temannya terhadap ibu
sunarsih. Mereka semua lebih terbuka dengan ibu, bahkan sekarang mereka mau
membantu memasak di dapur bersama ibu.
Lega
dan puas kala melihat itu semua, dan Aini memutuskan untuk istirahat seharian.
Meski istirahat ternyata adek – adek SSS datang ke kost cewek, mendengar Aini
sakit mereka berdatangan menjenguknya.
,,SAY THANK YOU,,,
Yah,
kegiatan yang mulai padat dan menyibukkan semua anggota mentri memang sangat
menyenangkan. Apa lagi kegiatannya di bulan Ramadhan, so, mau nglakuin hal –
hal apapun pasti dapat pahala kan, yang jelas hal positif eooo,,, J
Sebenarnya
ini adalah waktu survey lokasi sekolah yang ada di desa dan dusun di Rejosari.
Siang
itu,,,
Karena
air di kost an putri yang mengalirnya ndak tentu, maka sebagian cewek mandi di
kost an putra. Namun semua ini juga sepengetahuan Kordes, dan ibu pemilik kost
an. Kalau warga mungkin sebagian yang tau.
Putri,
Ina, Widad, Amel, Citra, Aida mereka semua ke kost putra. Yah ada yang masak
and makan mie, soalnya kebetulan pas lagi dapet kan ndak puasa, jadi masak and
makan mie. Mau masak di rumah ibu sunarsih masih sungkan. Kalau di tempat cowok
fun fun aja. Toh juga udah gede semua, masak mau minta makan siang – siang.
Kalah donk sama anak SD yang puasa setengah hari. Yang lain itu numpang mandi.
Pas mereka semua rempong di dalam rumah Aini melihat Reel bersih – bersih
halaman rumah. Rajin banget ne anak, tumben, dan percakapan mereka dimulai
“Tumben,
rajin amat. “ by Aini
“IYA
IYALAH kan aku gitu, beda sama satunya,,,”by Reel
“hyahhh
apa’an, aku tiap pagi juga bersih – besih rumah sama ibu”
“iya
iya percaya, lagian kan ini memang harus dibersihkan, udah tinggi gini
rumputnya”
“ok
lah, eh cung, ada agenda kah? “
“ndak
ada, knp sek?”
“wah,
gimana kalau ke balewarti ( balewarti itu dusun yang juga bagian dari desa
rejosari, tempatnya tidak jauh, namun jalan menuju kesana sangat curam dan
berbatu serta berkelok – kelok, bisa bayangin sendirilah. )”
“ngapaen?”
“mau
tau lokasi sekolah yang ada disana, kan minggu depan udah nyebar undangan buat
lomba, dan aku butuh info sekolah – sekolah yang ada disana, lagian kan ndak
jauh juga”
“ok,
ayok. Bentar, aku beresin ini dulu”
Dengan
sigap sesegera Reel mengeluarkan motor, dan pamitan dengan teman – teman cowok
mau survey sekolah.
Padahal
ni ya, kalau di fikir –fikir, mereka berdua ini belum ketahuan statusnya, namun
ada waktu buat jalan berdua. Pas banget kan, eits niatnya cari info sekolah loo
ya, bukan macem – macem. Semacem aja namun happy. Haha
Awal
yang baik, mereka pamitan dan setelah agak jauh dari kost an cowok.
“Woyyy
boncengan sama pacar” by Reel
“heh?
Maksudmu apa cung” by Aini
“secara
, kita ndak pernah jalan berdua, eh ada waktu yang pas. Mungkin Allah sudah
memberikan jalan untuk kita menghabiskan waktu di siang menjelang sore ini .”
“ehh
inget, puasa, niat kita cari info sekolah, bukan pacaran”
“tapi
kan sekalian ngabuburit sek”
“hehe,
iya juga sih. Hahhaa”
“dasar,
tapi seneng aku sek, bisa boncengan bareng, keluar bareng lagi”
“sama,
haha “
“gimana
temen – temen yang lain sek, apa masih curiga ya sama tingkah kita yang aneh?”
“kurang
tau juga cung, lagian kan kalau mereka mengetahuinya kita juga udah pernah
bilang, kalau dah ketahuan ya udah. Ngomong apa adanya “
“iya
juga sih,”
“eh,
kita ke balewarti yang sebelah timur ya, ada Mts disana”
“OK
Bu Pen”
Panggilan
untuk Ibu Pendidikan, dan Pak Ekonomi. Perjalanan mereka sangatlah membuahkan
hasil. Dengan adanya 4 sekolah yang ada di balewarti yang kondisinya memang
tidak semudah yang di bayangkan. Soalnya jalan menuju sekolah itu naik turun.
Bisa bayangin siswa yang mau berangkat, wihh pasti mereka niat banget buat
menuntut ilmu, makanya kita yang kuliah juga jangan kalah sama mereka.
pulangnya
mereka bertemu dengan teman – teman yang lain, masih dalam persembunyian
status.
“looo
, dari mana kalian?” by Putri
“dari
survey sekolah put, la tadi sebagian masih mandi and tidur ya sudah ada Reel
nganggur tak ajak sebagai ojek, hehe peace Reel” by Aini
“walah,,,,
ini loo put, bu pendidikan rewel mau tau lokasi sekolah, ya saya antar toh” by
Reel
“terus,
sudah tau lokasinya”
“SUDAH
DONK!” by Aini dan Reel
“eh
kalian kompak banget, semakin ehem aja” by Putri
Mereka
berdua hanya tersenyum dan saling bertatap muka sebentar.
“Makasih
ya Cung” by Aini
“J
sama – sama Sek” by Reel
#Quality_time
kali
pertama aku jalan berboncengan
di
medan makadam yang penuh cinta
bersamanya
mencari lokasi sekolah yang ada di desa Rejosari
cubitan
– cubitan balewarti di sepanjang jalan makadam
indah
seindah sore hari
semanis
pohon tebu di kanan kiri
,,,KEDOK TERBONGKAR,,,
Sampai
lah pada waktu dimana hubungan Reel dan Aini diketahui oleh semua anggota MKM
56. Entah dari apa mereka tau, tapi seminggu berjalan dan tepatnya itu sebulan
hubungan mereka berdua. Ketika SSS sudah berjalan selama satu pekan dan kala
itu adalah program dari mentri ekonomi melakasanakan workshop tentang
kewirausahaan kepada para petani di desa untuk lebih memanfaatkan hasil panen
sendiri sebagai income dari pendapatan desa tersebut.
Sebelumnya
memang baik –baik saja. Namun, waktu pagi Aini memnag mengirimkan sms pendek ke
Reel.
“Senang
ketemu kamu :*)
Ternyata
sms itu di baca oleh salah satu anggota MKM, yah namanya usil atau kepo. Tapi
tindakan Citra yang nebuka – buka sms itu membuat tau siapa yang mengirip sms.
Di tambah wallpaper Hp Aini yang ada foto mereka berdua yang memang tidak di
ganti oleh Aini. Ketahuanlah hubungan mereka, yang ternyata banyak yang mencari
info tentang mereka berdua. Dari situ Reel dan Aini dihukum untuk memasak
masakan untuk berbuka puasa, tanpa di bantu dari anggota yang lain.
“Ternyata
kalian itu pacaran?, wah wah,, baru tau,,, kenapa ndak bilang” by Mira
Sambil
ngupasi bawang dan menyiapkan bahan Aini menjawab pertanyaan – pertanyaan dari
teman – temannya. Bingung, tapi seru juga, ngapain di sebunyikan kan udah tau
juga , tapi siapa sih yang ngebongkar. Penuh tanda Tanya Aini dalam hatinya.
“iya
Mir, lah mau ngomong – ngomong gimana, ntr malah rempong, “ jawab Aini
“wah
gitu loo buk, mereka ternyata pacaran ndak bilang – bilang “ sahut sambil
bilang ke ibu sunarsih
“walah
ndak apa – apa mbak, kan juga sudah gede. Sudah bisa faham sama sebuah
hubungan” by ibu sunarsih
“ehh,
Aini, selamat ya. Kalian ini, ternyata kamu pacaran sama Reel “ by Novi mentri
agama
“halah,
byasah aja mbak, kan udah jelas, jadi woles sudah” by aini
“ini
aku masak ndak ada yang bantuin apa? Pada kemana sih yang lain, ? by Aini
“kan
yang lain ke workshopnya mentri ekonomi say, kamu disini aja, masak, and harus
enak, yah yah” by Ina
“hwohh
dasar temen – temen, ngasih hukuman kok ya pas banget, udah gue seneng masak,
tapi kalau masakin sekampung gimana kira – kiranya “ by Aini
“Sek,
semua bumbu dan bahan – bahan siapin dulu yah, nanti kentangnya di prekedel
aja, and lain e di kuah sop sayur aja. Aku mau nyiapin buat workshop, gpp ya
aku tinggal, nanti kalau kelar workshopnya aku segera kesini bantuin kamu masak
sek” by Reel
“walah,,,
iya, ndak apa, selesein dulu programmu pak ekonomi, aku woles, stay in kitchen
“ by Aini
Hahha,
memang mereka berdua itu komitmen banget, kan dari awal sudah berkomitmen,
kalau bakalan nyuksesin program masing – masing selama MKM berlangsung. Namun
apa kata kalau keprofesionalisme yang mereka terapkan ketahuan duluan sama
salah satu anggota MKM. Jadi ya sudah, kalau sudah ketahuan mau gimana lagi.
Akhirnya
Aini yang di tinggal Reel workshop menyiapkan segala sesuatunya sendiri di
dapur, tanpa ada yang bantuin. Memang semua bahan sudah ada, karena ibu sudah
belanja sebelumnya, ibu sunarsihpun tidak diijinkan teman – teman untuk
membantu Aini memasak. Owh kasian banget yah. Haha
Menjamur
dan sampek ngentang di dapur, belum pindah dan ndak bisa pindah, karena bahan –
bahannya juga lumayan banyak. Dalam hati kok bisa ya ketahuan sama temen –
temen ( hati Aini yang berkata) hahha
Sore
telah tiba, dan si Reel belum kunjung datang, ternyata Aini kwalahan juga, yang
jelas apa yang di pesan sama Reel dia lakuin, ntr kurag – kurangnya biar si
Reel yang nambahin. Lagian kan kalau masak di bumbui rasa sayang and cinta
sepertinya tetep aja enak. Haha
Waktu
menggoreng prekedel kentang ehh ndak jadi jadi, entah kenapa, kurang apa,
sampai bingung Aini. Tak lama dari itu Ina , putri datang, mereka bantuin. Dan
ibu juga bantuin. Ndak mandi ndak apa, hanya di dapur seharian si Aini
menyiapkan menu berbuka untuk teman – teman satu kelompok. Demi loo ya demi…,
bukan demi gue yang jelas ini. Tapi demi teman satu kelompok untuk berbuka
bersama.
Haha,
tak lama juga si Reel datang, dengan sesegera mengambil alih bumbu yang awalnya
di bantuin halusin sama si Amel. Katanya ndak sesuai,sampai ganti menu bumbu
kala itu. Semakin sore dan sore, semuanya juga sudah cantik and ganteng –
ganteng. Hanya Aini yang masih kucel dekil di dapur.
“Bagaimana
tadi workshopnya, sukses!?” Tanya Aini ke Reel
“Sukseslah
sek, aku kok!” By Reel
Namun
sepertinya Reel agak murung, dan entah mengapa, sepertinya workshopnya ada
kendala. Tapi Aini yakin, Reel si mancung sudah berusaha semaksimal mungkin
untuk melaksanakan programnya dalam MKM ini.
GOO…..GOOOO…GOO….
Battle
masak antara si Aini dan si Reel di mulai, dan waktu terus berjalan, hingga si
abah Yunus menghampiri,
“Wihh,,,
masakan e,,,, sudah matang kah?” by yunus
“belum
abah, sabar ya, bentar lagi juga adzan magrib” by Aini
“sini
– sini say, aku bantuin goreng” by Ina
“ok,
thanks ya Ina. “ By Aini
Akhirnya
di ujung perjuangan memasak banyak juga yang bantuin mereka berdua, secara.
Kalau ndak mateng ya ndak buka puasa lah nanti satu kelompok. Haha
Tepat
adzan maghrib, masakan dan semua menu takjil semuanya DONE!. Bayangin aja kalau
gue yang masak. Jadi apa tuh masakan. haha
Mereka
semua pada duduk di atas tiker, baik cewek dan cowok, menu semua di keluarin,
dan ,,, berdo’a untuk berbuka puasa, MULAI!!!
Di
balik bilik dapur aini hanya tersenyum, melihat teman – temannya lahap
menyantap makanan untuk membatalkan puasa, dan dia tersenyum ke Reel kala itu.
Dan mengucapkan.
“Terimakasih
cung!”by Aini
“haha,
iya sek, sama – sama . Love you” by Reel
Haha,
kata – kata itu hanya sekedar kata, namun apalah arti sebuah kata. Sudah jangan
bahas kata itu. Yang lain saja. Lanjut ke cerita
Kala
makan – makan, eh si Citra manggil kami
“ehh
Reel, aini, selamat ya. Moga aja langgeng. Sering – sering aja masakin kita,
enak lagi” by Citra
“haha,,,iya
nech enak. Apa lagi yang masak pasangan baru “ by anugrah
“hehe,,,kalau
sering – sering gini kan bisa aja kita buka lapak warung bro “ by Dimas
“udah,
di makan saja… enak, yang jelas selamat ya buat kalian berdua “ by mira
Ternyata
semuanya senang dengan Reel dan Aini, entah senang yang mana broo…., yang jelas
belum ada seper empat permainan apa yang mereka berdua sembunyikan terbongkar
dalam satu kelompok MKM 56.
Owh
iya, kala itu, tepat banget memang satu bulan hubungan Reel dan Aini, dan hari
itu juga kakak dari Aini datang ke lokasi MKM juga, entah karena apa, menjenguk
adeknya pastinya. Seru dan semakin seru kala tidak ada sesuatu lagi yang
disembunyikan di atara mereka berdua dan semua teman sekelompok.
,,,,,,,
JELOUS,,,
Memang
hubungan mereka berdua sudah di ketahui oleh semua anggota MKM 56, dan Aini
juga tidak risih ketika teman – teman cewek satu kostnya menanyainya tentang
Reel, namun ada apa kali ini? Aini cemburu, ya, cemburu pada salah satu teman
ceweknya yang dia memang suka dengan Reel sejak sebelum hubungan mereka berdua
di ketahui oleh semua anggota.
Owh
iya, Aini juga sempet di peringatin oleh Novi anggota Ekonomi. Dia berpesan
kepada Aini, kalau “hati- hati dengan hubungan kalian. Karena tau sendiri kalau
ada anggota cewek yang suka ke Reel, yang jelas jangan sampai menyakiti hati
cewek itu”.
Pesan
itu sangatlah di ingat oleh Aini.
Waktu
itu memang ada waktu dimana si Reel dan Aini tidak bersama, memang kalau sudah
melaksanakan program masing – masing mentri, kita harus focus untuk
memaksimalkan hasil dan kinerja kita, begitupun dengan Reel, yang berusaha
membuat dodol jagung dengan anggota mentri ekonomi. Mereka Reel, citra, livia,
novi, dibantu dengan Dimas, Aida, Yunus, Fahri dan yang lain di kontrakan
cowok. Mereka mengolah dodol jagung dari proses pemilihan, pemisahan,
pemblenderen hingga pendodolan yang mereka lakukan di kost cowok. Nah ini yang
ngebuat Aini jelous mennn
Kenapa
enggak, sms yang Aini kirim ke Reel tidak kunjung di balas, meski sebenarya Aini
juga tau kalau Reel masih menyelesaikan dodolnya. Namun Aini tidak menyukai
ketika Reel berbincang akrab dan berbonceng motor bersama Aida. Mungkin hanya
sebuah perasaan Aini saja namun perasaan itu membuat Aini diam dan membiarkan
Reel bertindak semaunya, sengaja Aini melakukan itu. Karena Aini tau sebelumnya
dari Novi ( anggota mentri ekonomi) yang member tahu kalau Aida suka dengan si
Reel. “Jadi kalau kalian memang pacaran tolonglah dijaga perasaan Aida juga.
Karena sebelumnya dia tidak tau hubungan kalian berdua.”
“iya
nov, lagian juga kita kan sudah gede. Fahamlah dia mungkin “ by Aini
“pesenku
itu aja sih Ni, buat kamu dan Reel “ by Novi
Ingat
kata – kata dari novi Aini semakin jelous ketika dia melihat Reel dan Aida
semakin akrab. Tapi terkadang Aini membiarkan perasaan itu, hingga,,,,
Kala
berbincang – bincang dengan Putri and Ina di SSS aini sangatlah berbeda dengan
hari – hari sebelumnya.
“Sist,
kenapa? Kok murung, adek – adek minta nari itu loo yang kemarin kamu ajarin”
kata putri
“lagi
ndak mood Put, coba kamu isi dulu aja, aku nanti aja belakangan “ by Aini
“yah,,,
padahal adek – adek semangat banget loo say mau nari sama kamu” by Ina
Namun
Aini bukan tipe cewek yang mendahulukan kepentingan pribadi, dia langsung main
dengan adek – adek SSS dan menikmati pagi menjelang siang itu di Balai desa,
dengan bermain dan bernyanyi yang jelas sambil belajar.
Dan
sore harinya ketika usai mengajar di SSS, Aini segera mandi dan bergegas
membuat laporan mingguan untuk diserahkan ke sekertaris si Vita, yang anaknya
itu suka banget ngomel – ngomel ndak jelas, namun ngomelnya juga demi
kelancaran laporan satu kelompok MKM juga, meski sering kumat lemotnya si Vita.
Haha
Duduk
di ruang tengah dan menghadap ke laptop putihnya dan di temani album music yang
dia suka, sambil memakai headset di kepalanya, dia tidak menghiraukan ada apa
dengan sekitarnya. Hanya menikmati suasana sore dengan melakukan tugas untuk
membuat laporan mingguan. Ternyata di belakang dia duduk menghadap laptop, ada
forum kecil yang tidak diketahui aini, forum membahas agenda lanjutan untuk
dilaksanakan di desa dengan masyarakat. Disitu ada Jub (Kordes), Anggra
(sekertaris), testy (bendahara), wildan (mentri social budaya), Mira (mentri
hubungan masyarakat), Mei (mentri agama), dan Reel (mentri ekonomi). Mereka
semua memang tidak mengajak mentri pendidikan untuk membahas ini. Karena memang
mentri pendidikan sudah banyak agenda yang akan dilaksanakan untuk minggu –
minggu kedepan.
Ternyata
Reel duduk berbalikan dengan si Aini. Aini yang lagi sibuk dengan laptopnya
tiba – tiba dapat bisikan dari Reel
“Aku
kangen kamu, kangen kamu,, “ by Reel
“,,,,,hanya
diam ,,,,dan lanjut mengetik “ by Aini
Mungkin
dalam hati Reel kenapa si Aini diemin dia tanpa sebab. Tapi ketika Aini menoleh
hanya tersenyum sedikit ke Reel. Membiarkan forum itu terus berlanjut hingga
akhirnya Aini di panggil oleh Jub untuk gabung dan di mintai saran dalam forum
tersebut. Karena ini berkaitan dengan masa yang akan di kumpulkan untuk
mengikuti penyuluhan. Ternyata warga ada yang meminta uang transport dari kita,
makanya semuanya di bahas, di ambil enaknya dan jalan tengahnya.
,,,,PERBINCANGAN KEDUA,,,,
Kala
Aini cemburu dengan sikap Reel ke Aida dia tidak bisa menyimpan perasaan it
uterus – terusan. Lagian kalau puasa kan tidak boleh susdzan, ntar malah batal
dech puasanya. Kata ustadz kalau punya perasaan jangan di pendam terus –
terusan, begitupun perasaan cemburu. Haha
“boleh
ngomong ndak sebentar” by Aini
“iya
kenapa sek, bolehlah, “ by Reel
“tapi
sebelumnya jangan marah ya, kalau aku ngomongin ini, tapi ini memang harus aku
omongin, dari pada Cuma terus – terusan suudzan sama kamu cung “ by Aini
“iya,
ngomong aja” by Reel
“Cung,
aku cemburu. Ketika aku melihat Aida akrab sama kamu, begitupun kamu. Mungkin
aku yang berlebihan. Padahal aku tau juga kalau Aida teman sekelompok. Ma’af ya
kalau aku ngomong begini sama kamu cung, tapi ini yang aku rasain akhir – akhir
ini” by Aini
“jadi
benar ternyata yang aku rasain juga sek, kamu akhir – akhir ini diemin aku. Dan
kamu juga cuek kala itu, pas kita ketemu juga kamu beda. Ternyata ini yang
membuat kamu seperti ini” by Reel
“kamu
marah a cung?” by Aini
“ndaklah
sek, ngapaen marah, justru aku senang karena kamu bisa terbuka dengan perasaan
yang kamu rasain ke aku sek” by Reel
“syukurlah,
tapi jika kamu tau Aida suka ke kamu, kenapa kamu bersikap seperti itu? Jangan
nyakitin perasaan dia loo ya cung. Aku juga cewek, aku tau perasaan yang Aida
rasain “ by Aini
“iya
sek, aku ndak ada kok rasa suka ke dia, lagian kan semuanya teman. Tapi aku
senang sek, kamu bisa cemburu!” by Reel
“hahhh?!!#$%%%
apa!!!!?” by Aini
“iya,
kan kalau cemburu tanda cinta, brarti kan cinta ke aku kamu sek” by Reel
“hyuhhh
males gila,,, udah – udah, aku mau pulang, dah siang. Ina dan Putrid ah kelar
belum ya mandinya?”
“lah
kamu ndak mandi disini sekalian sek?”
“ndak
lah, aku Cuma mau ngomong itu aja, kalau gini kan enak udah jelas”
“haha
berarti dari kemarin kamu mikirin ini? Dasar PESEK!”
Perbincangan
itu berlangsung di ruang tamu kost an cowok. Tidak hanya mereka berdua namun
ada Fahri, Wildan dan Dimas yang juga ada disana. Perbincangan itu juga membuat
Aini lebih lega menghadapi segala hal. Haha emang e mau perang pakek kata
menghadapi segala. Yah perang menghadapi rasa cemburu itu mennn
Kembali
ke rumah ibu dengan perasaan yang lega dan puas. Aini juga segera membantu ibu
sunarsih di dapur dengan teman – teman lainnya. Memasak untuk menu buka kali
ini adalah nasi pecel lauk tempe , tahu, dan krupuk. Enak banget kan….
Berbondong
– bonding ke rumah ibu sunarsih ketika menjelang waktu berbuka puasa. Semuanya
berkumpul di rumah, dan menata tikar untuk duduk, makan bersama dan bener –
bener berasa rasa kebersamaan yang terjalin ketika MKM ini. Rasa kekeluargaan,
canda dan tawa. Apa lagi kalau sudah bareng – bareng makan, semuanya juga
berasa seperti keluarga.
“waktunya
cuci piring bang” by Ina
“hahah,
cuci piring sendiri – sendiri saja na, kan temen – temen juga bisa cuci piring”
by widad
“iya,
kalau tiap hari cewek yang cuci piring enak banget cowoknya” by Nanda
“haha,,,kalau
ndak mau cuci piring ya ndak usah makan !” by Anugrah
Dasar
memang , kalau sudah urusan cuci piring pasti ndak ada yang mau . yang cuci
piring pasti Cuma anak itu – itu saja. Namun beda lagi kalau sudah Aini dan
Reel yang beresin terakhir, ini jadi ajang ngobrol buat cerita apa yang di
alami dan dikerjakan di waktu itu. Cuci piring di dapur belakang itu jadi
moment mereka berdua berbincang setidaknya juga sambil cuci piring. Bahkan
mereka juga sempat sengaja mencuci semua piring karena memang pengen ngobrol.
,,,KELILING DESA,,,
Kegiatan
yang membuat semua anggota MKM ini semakin sibuk di setiap harinya, bukan hanya
mentri pendidikan, namun juga mentri kesehatan yang sibuk menyiapkan pengobatan
gratisnya, serta pemeriksaan tensi gratis di rumah kost cewek. Ada lagi mentri
agama yang dari hari ke hari terus meningkatkan kualitas pembelajaran agama.
Ada lagi nih, kegiatan yang dilakukan oleh anggota cowok MKM. Apa itu ?
Yah,
mereka bekerjasama dengan warga desa untuk mengecat masjid. Lumayanlah ka nada
tenaga, masjidnya di percantik buat nanti sholad IEDUL FITRI. Kan juga ndak
lama lagi, puasa ramadhan aja satu bulan. MKM pula satu bulan kurang. Haha
Kegiatan
mentri pendidikan kini adalah mengantarkan undangan kegiatan lomba di sekolah
–sekoalah yang ada di desa maupun di dusun. Aini , Widad, Fahri, Amel, Wildan
dan juga Alfan. Gabungan mentri pendidikan , mentri hubungan masyarakat dan
mentri social budaya.
Perjalanan
mengantarkan undangan terhenti lama di sebuah sekolah yang kondisinya
memprihatinkan. Begitu bagunan terlihat seperti mau roboh, dan kondisi dinding
yang bolong membuat kita berfikir seberapa nyaman siswa belajar disini. Kenapa
tidak ada sentuhan bantuan dari pemerintah daerah, padahal kan pendidikan
sangat penting. Kalau saja Bapak presiden itu masih saudaraan sama bapak kita
yah pasti di bagus – bagusin ini sekolah. #ngayal
Nyebar
undangan kesekolah – sekolah tidak selalu bersama dengan mereka semua, kala itu
Aini dengan si Fahri, ke sebuah SD Islam yang ada di Dusun. Pas datang kesana
ternyata masih ada rapat guru. Otomatis mereka berdua menunggu di ruang tamu.
Sesaat menunggu sambil berbincang – bincang ngomongin program kerja tiba’’
“Astaghfirullah,,,
gempa bang,, gempa…”
“Ah
masak sih buk, ?”
“iya,
“
“eh
dek dek sini ayok turun”
Siswa
turun dari lantai dua, dan di gendong oleh Fahri. Ternyata memang gempa, gempa
kecil tepatnya, kalau dah gede kan berarti gempanya rajin minum susu. Hehe
Jadi
gempa itu membuat semua guru dan siswa keluar dari gedung, namun tidak begitu
berbahaya, kerena merupakan gempa kecil.
Setalah
rapat usai, mereka berdua mengatakan maksud kedatangannya ke Kesiswaan
“Mohon
ma’af bapak sebelumnya, kami dari Mahasiswa MKM yang mengabdi di Desa Rejosari
ini mau mengadakan sebuah lomba”
“owh
iya, lomba apa mbak?”
“ini
brosur dan undangannya pak”
“wah
berarti ini harus mengirimkan anak – anak untuk lomba ini “
“iya
pak, silahkan di pilih siswa untuk mengikuti lomba ranking satu”
“iya
mbak, bagus ini “
“baiklah
pak, kalau begitu mohon nanti di sampaikan ke siswa dan disitu sudah ada
contact person untuk bisa dihubungi pak”
“saya
pamit pak, terimakasih atas waktunya, assallammuallaikum”
Dan
setelah perbincangan itu mereka pamit, menuju kost an cowok untuk bertemu
dengan teman – teman yang lain , yang juga menyebarkan undangan di sekolah –
sekolah lain.
“KEDATANGAN TAMU”
Setelah
mengantarkan semua undangan lomba ke sekolah – sekolah di desa dan di dusun
mereka semua berkumpul dan beristirahat di kost an cowok. Sambil menunggu
dzuhur. Tak lama mereka memasuki rumah dan mengistirahatkan badan mereka yang
capek berkeliling desa dan dusun. Tiba – tiba…..
“Woy,,,,
ayo segera ke kost an cewek” by Wildan
“walahh
baru aja duduk bang” by Aini
“Emangnya
kenapa sih Dan?” by Amel
“Ada
tamu dari kampus, mereka datang berdua bermobil. Sepertinya sih mau ngecek
keberadaan kita semua disini”by Wildan
“wah
kalau begitu ayo ke kost an cewek “ by Widad
“Ok,
boncengan ndak apa – apa kah cewek – cowok? Ada pengawas dari kampus loo, adi
inget peraturan” by Aini
“owh
jangan, usahakan cewek sama cewek aja deh, ketimbang ada apa – apa” by Fahri
“Ok,
ayo dech cuzz “ by Aini
Mereka
semua menuju kost an cewek. Sesegera menemui tamu dari kampus. Ternyata tamunya
memang meninjau keadaan mereka selama MKM. Yah sekaligus evaluasi program kerja
yang sudah terlaksana. Lagian juga kan memang harus ada di jenguk sama orang
kota, haha. Selama di desa mereka semua sudah lupa akan fasilitas yang ada di
kota. Jadi lama – lama terbiasa dengan suasana Desa Rejosari.
“Assallammuallaikum”
by Aini
“Wassalammuallaikum,
loo ini dari mana kok ngos – ngosan “ by Bpk Pengawas
“hehe,
habis nyebar undangan pak, di sekolah – sekolah”
“lah undangan kok disebar, emangnya ada yang
ngambilin kalau di sebar?”
“eh
maksud saya mengantar undangan pak di
sekolah”
“undangan
apa memang dek?”
“undangan
lomba mewarnai dan ranking 1 pak, kan kita mau mengadakan itu , byasalah pak
mentri pendidikan”
“wah
bagus itu, lanjutkan, asal ingat komunikasi yang baik dengan semua pihak
sekolah dan guru nantinya”
“siap
pak”
Perbincangan
dengan pengawas dilanjutkan dengan membahas Dodol buatan anak – anak ekonomi,
yah, mentri ekonomi akan berbicara
panjang lebar tentang dodol buatannya . haha si Reel memang yang bisa
menjabarkan ini semua. Apa lagi kalau udah ngobrolnya sama pengawas cewek. Ibu
dosen mamen,,,, pasti lebih kena deh kalau di bujuk rayu sama Reel. Haha
“Loo
ini dodol beneran dari jagung?”
“iya
bu, kan memang penghasil pertanian yang begitu dominan disini memang jagung,
makanya muncul ide membuat dodol jagung”
“wah,
sudah bagus pengemasannya, namun sebentar saya coba dulu rasanya”
“silahkan
bu, itu hasil karya kami bu, jadi mengaduk sampai berjam – jam sampai
terbentuklah D’Jagoeng ini”
“emmm
nyumm nyummm ,,, sepertinya adonan antara jagung dan tepungnya belum begitu
tercampur rata dek, mungkin ada yang kurang, kalau manisnya sudah saya rasa”
“owh
iya bu, soalnya memang waktu pemblenderan dan pengadukan kala di campur tepung,
gula dan jagungnya agak telat, jadi mungkin kurang rata”
“di
kembangkan lagi ya, sudah kreatif, mungkin kalau ini bisa di lanjutkan oleh
warga sini bisa menjadi oleh – oleh khas dari desa ini.”
“ya
donk bu, kan berkat kerjasama dengan ibu – ibu PKK juga “
“bagus
– bagus lah, lanjutkan,,,”
Perbincangan
yang topic pembahasan tidak hanya mengenai dodol maupun lomba yang akan
diadakan oleh mentri pendidikan saja. Namun semua aspek dipertanyakan oleh
pengawas, kesehatan mereka, betah ndaknya mereka tinggal, dan masih banyak lagi
mamen. Yang jelas tak lupa juga mereka mengabadikan moment kunjungan tamu agung
dari kota yang bawa mobil menjenguk 31 mahasiswa yang masih di asingkan dis
ebuah desa , hahaha
Take
a selfieee and happy
“NUMPANG”
Yah,
ini memang moment dimana mulai ada renggang yang terjadi di antara kelompok
cewek , bukan karena konflik sih, namun ini renggang karena si Ina dan Aini
tidak kebagian tempat tidur. Renggang di kasur donk, haha
Nah,
awalnya sih semua cewek bilang kalau tidur bergantian , yang jelas semuanya
harus menikmati empuknya kasur. Haha semacam apa yah. Kala mereka berdua mau
tidur ternyata semuanya pada tidur duluan, dan tempat biasanya mereka tidur
bersama Putri di ruang tamupun di tempatin oleh yang lain. Wah,,,
Akhirnya
mereka berdua memutuskan tidur di dapur ada ranjang sih, Cuma ya tidak ada
kasurnya. Sambil tiduran dan ngobrol Aini dan Ina ternyata masih smsn dengan
teman – teman cowok yang belum tidur. Dan ini yang terjadi
“eh,,
pada ngapain? Loem tidur kalian” by Aini
“belum
lah, ini masih curcol – curcol and main jujur – jujuran.” By Reel
“walahh
wenag donk”
Inapun
smsn dengan Kordes Jub
“,,,,,,,”
Entah
apa yang di omongin , terus ndak lama Aini menelfon Jub dengan hpnya Ina,
bilang kalau mereka tidak mendapatkan tempat untuk tidur. Yah namanya anak
muda, di jemputlah mereka berdua oleh Fahri dan di bawa ke kost an cowok.
Mereka berdua tidur di kost an cowok. Eitss,,, jangan kemana – mana dulu.
Mereka tidak tidur bareng sama cowok loo ya, namun mereka tidur di sofa ruang
tamu. Itupun sepengetahuan kordes dan yang lain. Lagian juga semuanya sudah
tidur , mereka berdua juga langsung tidur.
Paginya
mereka kembali pas sahur, dan semuanya kaget, kenapa Ina dan Aini tidur di kost
an cowok. Sampai ibu sunarsih juga menghawatirkan mereka berdua. Padahal
sebenarnya memang alas an yang sepele. Cuma menjadi runyam ketika salah satu
temen cewek sebenarnya mengetahui keluar dan di jemputnya Aini dan Ina oleh si
Fahri. Yang kemudian di bawalah mereka ke kostnya cowok untuk numpang tidur.
Sebut saja Avida. Dia mengetahui kalau mereka berdua keluar, namun dia tidak
menegur langsung. Malah ngebiarin mereka berdua ke kost an cowok untuk menginap
disana.
Kejadian
ini bukan hanya satu dua orang yang tidak suka. Tapi memang tak sepantasnya Ina
dan Aini melakukan itu semua. Namun bubur sudah di tambah telor jadi ya sudah.
Mau bagaimana lagi.
“DONAT PILPRES”
Nah,
kali ini sebagian anggota kelompok MKM pada pulang ke daerahnya masing –
masing. Tapi bukan semua pulang, namun yang lokasi rumahnya dekat dengan
wilayah kota yang diijinkan pulang. Secara masak yang dari luar pulau pulang,
sayang uangnya dech, bisa buat lebaran.
Hampir
sebagian lebih 6 orang, yah, yang tersisa tinggal sedikit, termasuk Aini, Ina,
Jub, Reel, putri, widad, Fahri, dan masih banyak lagi. Mereka tidak pulang
soalnya jauh, lagian ijin pulang untuk memilih
presidan juga tidak lama hanya 1x 24 jam. Semacam lapor kalau ada barang
kehilangan di polres yah. Haha
Nah,
kalau udah sepi gini enaknya ngapaen? PARTY!!!
Yah,,
party yang berujung dengan membuat donat. Membuat donat di kost an cowok,
sekalian sama curcol , nonton film , dan bersih – bersih kost an cowok. Emang
kost an cowok ini sumpah joroknya, masak ada kacut di bawah kolong, handuk ada
di sana sini, udah gitu kamar ndak di rapikan and yang keren ne ya, kamar yang
di tempatin sama Maskur yang cool dan Wakordes di Farhan. Rapi and wangi,
layaknya kamar pengantin. Habisnya warnanya pink mamen,,, seprey dan suasananya
itu eh. Eh, mereka bertiga sekamar sama abah Yunus juga. Memang clop banget.
Abah yunus ini kan cowok yang islami banget. Namanya saja sudah di panggil
abah. Otomatis apa yang dia lakukan juga bagus buat ditiru. Dia juga rajin
beribadah, beda sama cowok – cowok yang lain, kalau yang lain bilangnya tarawih
tapi alas an sakit perut and ndak balik lagi, nah kalau abah yunus malah
mencari mushola – mushola bahkan masjid – masjid yang belum pernah dia
kunjungi. Kalah deh kedutaan, yang Cuma ngunjungi Negara – Negara , tapi abah
Yunus juga manusia biasa. Jadi pas pada malas tarawih dia juga tidak tarawih.
haha
Malah
bahas kamar, gue kan mau ngomongin buat donat yang mereka buat. Nah ini awal
dari buat donat, si Aini pengen donat, dan si Reel menjanjikan kalau memang mau
membuat donat. Pas moment temen – temen sebagian pulang ini donatpun di buat.
Membeli
bahan di pasar, kentan, tepung, mentega, telur, dan juga gula halus, jangan
lupa pengebang adonan juga.
Membuatnya
seru juga, mereka menggunakan peralatan yang ada di kost an cowok. Bukan
kehabisan akal. Karena dekat dengan ibu kost cowok mereka juga meminjam
beberapa panci dan penggorengan untuk menggoreng donat nantinya.
Di
dapur yang rempong sama donatnya itu ya mereka berempat. Si Reel , Aini, Ina
dan Jub. Bermain dengan adonan tepung yang lengket. Hingga akhirnya waktu untuk
menggoreng tiba. Ternyata banyak juga adonannya, secara 1 kg tepun dengan 1 kg
kentang. Wah bakalan semua kebagian ini. Banyak banget, sampek capek Aini
menggoreng. Tapi puaslah,,, dengan hasilnya, entah rasanya bagaimana. Kan masih
belum waktunya berbuka. Haha lagi puasa mamennn
Jadilah
donat cinta antara mereka, jumlahnya tak cukup banyak hanya dua panci besar
dengan kondisi donat yang masih virgin. Haha habisnya donatnya ndak bisa di
bolong. Alias terlalu lembek adonannya.
Kala
istirahat paska membuat adonan virgin, eh, kok virgin. Yah donat ini. Ternyata
Jub dan Ina sudah menikmati obrolan – obrolan yang membuat mereka nyaman.
Maklumlah, mereka kan memang memiliki beberapa kesamaan. Yah dari makananlah
yang sama – sama suka sate kambing, bahkan mereka juga sama – sama keturunan
arab. Pantesan hidung mereka lebih mancung dari si Aini. Yah sabar yah Aini,
pesek – pesek juga udah ada yang punya. Haha
Kalau
udah ngobrol, nonton film, bahkan curcol ternyata nyambung dan terbawa deh si
Jub oleh bunga – bunga cinta . haha kasmaran nih sama si Ina. Secara Ina kan
jomblo. Jadi kalau di gebet ndak ada salahnya juga kan.
Nah,,
waktu menunjukkan waktu sore, entah jam berapa. Cewek – cewek pulang ke kostnya
dan cowok – cowok stay in his boarding house too. Lagian juga ini waktunya
mandi and bersih – bersih diri kan.
Sore
haripun tlah tiba, dan ini waktunya berbuka dengan ibu sunarsih sekeluarga.
Nyum nyum,,,, donat yang di buat tadi juga tak lupa di bawa dan di bagikan
tetangga. Pak ramin dan anakna , ibu sunarsih anak dan cucunya semuanya dapat.
Ternyata…… it’s so OISYYYYYYY J
enak ternyata donatnya, meskipun tak berbentuk seperti sewajarnya donat yang di
jual di took kue. Haha
Malam
harinya setelah sholat taraweh semuanya pergi ke kost an cowok. Yah sekedar
main games, nyanyi sambil gitaran, makan donat, bermain UNO, dan menyiapkan
pentas seni untuk perpisahan MKM. Semuanya berjalan hingga larut malam sampai
sampai seperti terulang kembali. Sebenarnya tak ada niatan untuk bermalam di
kost an cowok. Aini yang memang memiliki urusan yang harus diselesaikan dengan
si Reel itu ngebuat Kordes si Jub tidak diam. Dia juga menemani, dari pada
melihat Aini dan Reel berbincang berdua dan akan menimbulkan fitnah, jadi dia
berniat untuk menemani mereka berdua, yang juga ada Ina untuk teman mengobrol
di ruang tamu kost an cowok.
Kala
itu sebagian cewek – cewek yang tidak pulang memang ada di sana juga, namun
mereka kembali ke kost an cewek. Nah ini si Ina dan Aini keenakan ngobrol
hingga larut malam sampai mau pulang juga ndak enak sama warga. Karena takutnya
cewek kok pulang malem dari kost an cowok. Tau sendiri lah pembaca. Pasti sudah
bisa mikir deh meskipun gue ndak panjang lebarin. Endingnya mereka tidur lagi
di kost an cowok. Namun tetap. Bukan tidur bareng cowok tetep di sofa terpisah
dengan para cowok – cowok. Waktu pagi,,, ternyata mereka pulang dan sahur di
kost an cewek. Semuanya heran, karena melihat Aini dan ina bareng ke kost an
cewek dengan cowok – cowok.
Aini
dan Ina sempat berfikir demikian, namun apa daya mereka, toh kenyataannya
mereka berdua memang tidur di kost an cowok. Cuma ingat reader, mereka just
talking not do something.
,,,PENGOBATAN GRATIS,,,
Nah
ini, yang di tunggu. Bukan nungguin gue yang jelas, tapi nungguin aksinya
mereka di pengobatan gratis.
Persiapan
untuk pelaksanaan program dari mentri kesehatan sudah 97% lah. Tinggal berdo’a
dan laksanakan. Bener, kali ini mentri kesehatan mengadakan pengobatan gratis
di balai desa Rejosari. Tepatnya program ini juga bekerjasama dengan kampus dan
juga ikatan alumni kedokteran kampus mereka. Nah kalau udah ada embel – embel gratis
pasti banyak yang dating. Soanya biasanya gue gitu. Kalau udah denger kata
gratis pasti nyrobot aja. Endingnya gratis minum air putih.
Namun
pengobatan ini juga menggunakan kupon pengobatan, jaga – jaga supaya bisa
terpenuhi kebutuhan masyarakatnya. Kalau antre kan enak memeriksanya, lagian
disini bukan semua warga tapi lebih di utamakan lansia men, alias lanjut usia,
mbah – mbah and kakeh – kakek yang udah buyutan. Hehe
Lokasinya
di balai desa, dan semua anggota MKM terutama anggota mentri Kesehatan sudah
stand by di TKP sejak pukul 6 pagi. Harus donk, masak nanti keduluan pasiennya
dari dokternya. Kebanyakan sih gitu ya. INDONESIA. Nah udah prepare, ternyata
banyak juga yang datang untuk priksa kesehatan. Namun disini bukan menangani
sakit yang kronis, melainkan mengetahui gejala – gejala penyakit. Semisal nanti
ternyata pasien terdiagnosis penyakit yang harus di rujuk ke RS ya otomatis
harus ke RS, dengan biaya sendiri kalau itu, kalau mahasiswa MKM yang nanggung
yah mereka kan juga masih butuh biaya buat nyelesein S-1 nya. Gue aja ngumpulin
duit buat traveling gue. Hehe malah curhat. :D
Yang
datang di pengobatan gratis tidak semua anggota MKM, yang lain juga
melaksanakan tugas – tugasnya. Lagian programnya mentri ekonomi yang membuat
Dodol D’Jagueng juga sudah ke tahap pemaking an. Alias di bungkus – bungkus,
biar rapi. Kalau yang bagian bungkus membungkus ini si Novi dan Olivia yang
nangani, karena Aini juga masih sibuk dengan persiapan lombanya dia juga
nimbrung bantuin mereka. Di ruang tamu kost an cewek yang awalnya rapi, bersih Cuma ada barang – barang mentri
pendidikan eh, sekarang jadi lapak penjual dodol amatir. Tapi enak loo,
dodolnya. Ketika seru – serunya membungkus dodol eh si Reel datang dengan bang
Anugrah.
“WIHHH
keren , keren… “ by Reel
“YOI
lah rel, kita kan kreatif buat urusan bungkus membungkus” by Novi
“iyo
iyo mak, percaya. Lagian kan kalau udah bagus and rapi pas di bungkus gini
siapa sih yang ndak mau beli”
“iya
harus ada, kan nantinya di sosialisasikan lagi ke warga untuk pembuatan dodol
jagungnya : by Livia
“Sek,
emangnya bisa bungkus dodol?” by Reel
“yeah,
bisa lah cung, aku apa yang ndak bisa, haha (sedikit menyombongkan diri)” by
Aini
“Loo,
bukannya sudah mulai pengobatan gratisnya, kok kalian malah kesini?” by Novi
“Sudah
banyak yang disana vi, kita kan emang keliling. Ya lagak mandor gitu, disana
pengobatan , disini bungkus dodol. Jadi tau kerja ndak kalian itu. Hahaha “ by
Anugrah
“iya
vi, kan kalau ada yang keliling kayak kita ini kan menguntungkan” by Reel
“Menguntungkan
apanya? Ada juga malah merugikan, mondar – mandir naek motor. “ by Aini
“HAHA
dikit aja sek, ayok Nu, balik ke balai desa. Sepertinya kita tidak di butuhkan
disini” by Reel
“ye,
emang dari tadi Cuma ngomong, ndak ikut bungkus kek “ by Novi
“HEHE,,
iya juga sih. Lanjutin saja lah. Nanti aku kesini lagi” by Reel (sambil melihat
aini sekilas”
Usir
cantik HUS HUS SANAAAAAAAAAAAAAAAAAA “ by cewek bertiga
Syukurlah,
semua berjalan dengan lancar. Pengobatan gratis yang di laksanakan oleh Mentri
Kesehatan dan temen – temen MKM berjalan
dengan sukses dan semua pasien telayani dengan baik. Pembuatan dodol sekaligus
pakingnya juga maksimal. Dengan model stiker yang baru saja di buat, rasanya
pasti lebih enak donk. Eits,,, masih puasa pemirsa.
Wahhh
ada juga neh, kala pengobatan gratis ini selesai, ternyata DPL datang, ingetkan
sama namanya. Gue ndak ingetin lagi, sengaja biar kalian merhatiin tulisan gue.
Dpl ini bapak keren, beken, dan kadang
punya kebiasaan sedikit jorok tapi nyolok. Apa cobak? Mengupil. Yah, beliau
suka mengupil and kadang upilnya tertinggal di pinggiran idung. Hushhh , ndak
baik ngomongin orang tua. Sorry gue kebawa suasana men. Gitu – gitu juga DPL.
Nah P. Samsul ini datang kala pengobatan gratisnya sudah hampir selesai.
Biasalah. It’s time to SELFIEEEEEE , bukan hanya anggota MKM yang maniak selfie
, ternyata mereka juga terdoktrin oleh tingkah DPL yang suka ganti DP BBM buat
biar yang lain tau kalau beliau itu datang kelokasi MKM. Ya bagus and positif
sih. Cuma jangan terlalu show off. Takunya ntr menimbulkan riya’ alias pamer.
“WOLES”
Nah,
kali ini waktu yang paling quality banget buat semua anggota. Istilahnya kalau
bahasa gue ya quality time. Sore – sore menjelang berbuka, mereka semua sudah
berkumpul di rumah bu sunarsih, ya kost kost an cewek. Ada yang di depan teras
ngobrol dengan satu sama lain, ada yang nonton film di dalam rumah, ada yang
main UNO sampai muka ndak kelihat muka sangking tebelnya bedak. Bisa kalian
bayangin kan kalau udah muka kepenuhan sama bedak. Cewek – cewek yang dandan
mau ke kondangan aja kayak gitu, apa lagi korban main UNO. Ampun Caakkk!!
Ada
juga yang membantu masak and bersein halaman rumah. Rasanya berasa keluarga
kalau seperti ini. Yah, karena mereka sudah tinggal hampir dua pekan lebih di
desa Rejosari selama MKM ini.
Jadi
mulai terbentuklah sebuah kerukunan dalam rumah tangga. Eh, emangnya nikahan.
Bukan – bukan maksudnya terbentuklah kerukunan dan kekeluargaan antar kelompok.
Beginilah
ulah mereka yang sering main – main dengan cucunya ibu sunarsih dan selalu
berbut ketika menggendongnya. Yah, cucu ibu sunarsih, cewek kecil, imut,
cerdas, and lucu banget. Namanya Sabrina. Dia sering di gendong sama Umi Evi,
nah umi evi ini byasanya di gandeng – gandengin sama abah yunus. Duh kalau umi
evi udah mengaji, subhanallah rasanya adem deh kost – kost an. Secara yang lain
pada hobi banget nonton film. Meski
terkadang kumat galaunya gara – gara kangen sama cowoknya yang jauh.
Kalau
Sabrina sudah minta gendong sama umi evi dan abah yunus, di jamin diminta
gendong sama Ina, Aini maupun yang lain ndak bakalan mau. Di tolak mentah –
mentah selayaknya cowok yang nembak cewek and ternyata ceweknya udah punya
tunangan. Jedyerrrr sakitnya tuh disini. Hahahay lebay tingkat mahadewa.
Suasana
yang dinikmati sore itu sungguh woles banget, Aini dan Putri membantu ibu Sunarsih
memetik bunga turi, yang bisa di jadiin eseng sayur nanti kalau buka. Lumayan
banyak bunga turi yang berbunga di depan rumah ibu sunarsih jadi lumayan capek
juga kalau naik turun ngambil yang jatoh – jatoh.
Menyapu
halaman juga deh, lumayan bersih itu sebagian dari iman mamen,,, kalau lu pada
bersih kan siapa sih yang ndak mau deket sama lu… gue aja suka bersihin diri
gue. #kalau inget . hahaha
Begitupun
anak – anak MKM ini, semuanya pada jaga kebersihan, kalau aja inget. Haha
Suasana
yang menyenangkan, berasa keluarga, dan begitu hangat sehangat mentari pagi
yang baru saja bangu n dari ufuk timur.
“SHE HAS SICK”
Udah
di jenguk oleh pengawas dari kampus, yang nanyain keadaan mereka selama MKM,
baik kesehatan, social dengan masyarakat. Eh ternyata kecolongan juga. Salah
satu anggota MKM ini ada yang sakit. Sebut saja Mira, yah, cewek bermuka cina
yang tinggi sexy juga sih, rambutnya sebahu dan dia sipit bener mirip orang
cina. Tapi kata Dimas lebih seperti Cina local. Anaknya baik, care juga sama
yang lain, namun juga rada pilih – pilih teman. Dia juga membawa adeknya kala
MKM berlangsung. Semuanya juga setahu Kordes dan teman – teman yang lain. Bukan
karena kemauannya sendiri, soalnya kasihan. Adeknya kala di kontrakan di kota
dia tinggal sendiri. Jadi ikut kakaknya MKM. Sekaligus memenuhi kebutuhan
kakaknya kalau mau apa – apa.
Siang
hari pas sudah selesai kelas di SSS. Aini, Ina, Putri, Widad, dan Amel sampai
di kost – kost an. Mereka mendapati Mira mau pamit ke kota untuk control
sakitnya di RS. Yah, karena dia memang masih dalam kondisi sakit. Dia pulang
dengan adeknya dan itupun seijin Kordes dan sepengetahuan teman – teman yang
lain. Kalau Mira pulang untuk control ke dokter . Bilangnya sih Cuma satu hari.
Ternyata Mira oprasi usus buntu. Dengar
info sih gitu. Namun kita hanya bisa mendo’akan semoga lekas sembuh dan
kembali ke Desa untuk menyelesaikan MKM bersama. Kalau ndak ikut program kerja
kan sayang, tujuan mereka mengabdi ke masyarakat. Tapi yah, namanya juga sakit,
so harap maklum.
Seperti
biasa kalau sudah sore dan menjelang berbuka puasa semuanya menuju kost an
cewek. Kan buka bersamanya selalu disana. Waktu itu ibu masak – masakan yang
enak – enak. Yah, buat nugget ayam yang di bantu Citra, Aida, Evi, Ina, dan
Aini. Mengupas dan mensuir – suir ayam yang mau dijadikan nugget . nyumi deh
pokoknya.
Ibu
Sunarsih yang memiliki ide ini dan memang menggoda banget kalau udah mau
berbuka puasa.
Waktunya
berbuka tlah tiba, dan,,, SERBUUUUUUU nugget ayam buatan ibu sunarsih di bantu
tangan – tangan gadis cantik, cieh ,,, habis tak tersisa. Karena udah lama ndak
makan naget jadi berasa enaknya. Gue kira kalau seperti itu kelihatan rakusnya
deh anak kota dadakan yang tinggal di desa itu. Haha, untungnya gue bukan se
tipe mereka.
“COOL AND FUN”
Sumpah,
kalau ini sepertinya hal gila yang mereka lakukan kala pagi setelah sahur
sebelum subuh datang. Yah, benar hal gila. Aini dan Ina mandi di pagi – pagi
benar, karena mereka tau kalau nanti kalau beneran sudah pagi pasti antre,
secara mau mandi aja ada nomor antre segala. Mau bagaimana lagi, kalau ndak mau
mengantri ya mandi pagi – pagi.
Beruntunglah
yang sudah bisa mandi pagi. Karena paginya memang antre sekali. Anggota mentri
pendidikan sudah cantik and wangi , yah pagi jam 7 kan harus ke Sanggar, biasa
mengisi materi ke anak – anak desa. Kali ini belajar membuat bros dan pernik –
pernik yang lain. Karena Waktu Aini ada kesempatan ke kota bersama Anugrah pas
mengkonfirmasi Spongsor di gramedia. Dia mampir pulang dan mengambil
perlengkapan yang biasa dia pakai untuk membuat karyanya itu. Ada flannel, lem,
benang, jarum, kancing, dan banyak juga kawannya. Semua di bawa kedesa.
Nah
ini waktu yang tepat untuk berkreasi. Ternyata waktu Aini menjelaskan kegunaan
alat – alatnya, dan membuat sebuah pola, semua adik – adik sudah faham. Bahkan
mereka langsung membuat pola sendiri dan berkreasi untuk membuat sesuatu benda
yang indah.
“Nah,
kalau mau buat yang rumit, coba buat dulu polanya di kertas biasa” by Aini
“Iya
kak, kalau buat bros yang pita itu bagaimana kak?”
“nah
kalau itu tinggal di lipat dan di lapisi pita untuk menguatkan, begini…”
“iya
sih kak. Bagus kak, aku mau buat seperti ini kak. “
“iya,
buat yang bagus semua ya, nanti kalau buat sendiri – sendiri dan bagus boleh di
bawa pulang”
“yess
, ok kak. Kalau gitu aku mau buat yang bagus.”
“aku
juga kak”
“aku
juga”
Ternyata
mereka semua berusaha membuat benda – benda yang buat mereka bagus dan pantas
untuk dijadikan hasil karya. Yah, benar. Mereka membuatnya dengan hati.
Hasilnya juga pasti, luar biasa. Bagussss J
Tidak
hanya itu, hari – hari di SSS juga semakin seru kala Aini bermain dengan sebuah
tepung yang di buat adonan seperti kue. Berwarna – warni dan kenyal. Yah,
namanya playdogh , jenis mainan yang seperti malam. Namun lebih aman, karena
bahan dasar dan pewarnanya bukan menggunakan bahan – bahan kimia. Kalau pakai
bahan kimia kan juga mahal mamen dan pasti ndak aman banget buat anak – anak.
Segala
hal yang dilakukan di SSS sangatlah membuat anak – anak di Desa Rejosari merasa
nyaman dan senang tentunya. Dengan metode pembelajaran yang menyenangkan dan
kegiatan di SSS juga yang tidak monoton, semakin hari bertambah siswa SSS.
Bahkan kala itu kebetulan juga bareng dengan pengabdian kampus lain yang sama –
sama satu kota, mereka mengadakan program pelatihan menjahit kepada ibu – ibu
PKK di balai desa. Berhubung SSS juga lokasinya di balai desa jadi ibu – ibu
itu yang membawa anak di titipkanlah ke SSS. Sambil belajar menjahit anaknya
pun belajar bahasa inggris dengan kakak – kakak SSS. Saling menguntungkan kan
guys, lagian kalau gue fikir – fikir gunanya mahasiswa ndak Cuma sesuai dengan
program studynya lah. Kalau udah terjun di masyarakat mereka kan di tuntut kreatif,
yang inofatif juga. Jadi warga desa yang tidak kuliah pun bisa merasakan ilmu
yang kita peroleh. Wah sok bijak ne gue. Kesambet penghuni mana ya :D
#Fun
with SSS
“I WANT TO SAY”
Sore
itu, semua anggota MKM mulai tidak enak dan aneh tidak seperti biasanya.
Padahal hari itu semua baik – baik saja. Bahkan anggota yang biasanya crewet
tidak ada. Secara Mira kan pulang , dia berobat. Namun suasana menjadi dingin
kala beberapa anggota mentri kesehatan melihat kordinator mentri pendidikan si
Aini. Bukan hanya itu, mereka bahkan melihat kalau SSS bakalan tidak bisa
berlanjut. Kalian tau kenapa? SIMAK DULU CERITANYA J
Yah,
ternyata ada slentingan kalau Aini dan Ina sudah di incar warga karena selalu
terlihat pulang dan berjalan berdua dari kost – kost an cowok. Entah slentingan
apa, namun Aini dan Ina belum faham akan kabar yang sudah di dengar oleh teman
– temannya itu. Mereka berdua bersama Putri, Widad, dan Amel seperti biasa
setiap pagi mereka juga berangkat ke SSS untuk belajar bersama adik –adik.
Namun tidak seperti biasanya juga, yang datang hanya sedikit. Karena waktu itu
sudah masuk sekolah. Jadi yang datang sedikit. Kebanyakan adik – adik juga
langsung kembali ke rutinitas masing – masing setelah pulang sekolah. Namun ada
juga yang tetap datang di SSS untuk bermain dan belajar bersama dengan kakak –
kakak MKM.
Siang
itu sepulang dari SSS mereka tidak langsung pulang ke kost – kost an. Namun
sholad dan istirahat di SSS sambil menata ruangan dan membuat laporan. Namun
disini Aini kadang merasa sedih. #korban iklan
“
Put, teman – teman kenapa sih put. Kok aneh tidak seperti biasanya?”
“Emangnya
kenapa An, mereka berbuat aneh bagaimana?”
“tidak
seperti biasanya put, apa memang gara – gara kejadian kemarin itu put. Yang
ngebuat mereka seperti ini sifatnya. Berubah drastic”
“Aku
kurang faham An, tapi menurutku sih sepertinya mereka hanya mengingatkanmu saja
dan Ina”
Aini
yang bingung tetap membereskan SSS bersama ke empat temannya. Kala hari sudah
sore mereka berjalan pulang. Melewati jalan pemakaman yang paling dekat dengan
rumah Ibu sunarsih.
Sesampainya
di rumah bu Sunarsih mereka juga langsung menata ruangan yang ada di depan.
Tempat mereka beristirahat. Mandi dan sebagian membantu Ibu Sunarsih menyiapkan
masakan untuk berbuka. Waktu itu ternyata Wakordes si Farhan berbincang dengan
salah satu Anggota MKM juga. Entah ngomongin apa. Yang jelas sepertinya penting
sekali.
Buka
puasa bersama yang biasanya gaduh
menjadi dingin. Vita yang biasanya ngomel juga tidak seperti biasa. Begitupun
Aida, Citra, Novi, dan Ocha . beda sih memang sama cowok – cowok yang tetap
stay ramenya kalau makan.
Ternyata
setelah sholat tarawih kordes meminta Aini untuk membuat forum dengan anggota
cewek, dan anggota cowok pula mengadakan forum. Isinya tentang slentingan yang
berkaitan dengan nama baik MKM dan kelompok.
Di
bukalah forum yang disitu memang Aini dan Ina harus menjelaskan apa yang sudah
terjadi. Begitupula dengan Jub dan Reel di kost an cowok. Bedanya kalau di kost
an cowok bukan rapat. Tapi canda – candaan. Malah buka – bukaanlah kalau memang
tidak ada apa – apa ketika Aini dan Ina tidur di kost an cowok. Malah mereka
para cowok – cowok buka ajang jujur – jujuran. Gue kira mereka tidak pernah
jujur deh, buktinya mereka membuat acara jujur – jujuran. haha
Rapat yang urgent itu berjalan dengan lancar.
Semua anggota sudah mendapatkan informasi, dan Mereka berempat juga mengakui
kesalahan. Masalah yang datang ini memang menjadi tanggung jawab bersama, tapi ternyata
berbeda persepsi kala Mira sudah tiba di hari berikutnya. Semuanya di kumpulkan
kembali. Semua anggota MKM diputuskan tidak sholat tarawih malam itu. Padahal
semua sudah selesai kala dijadikan dua tempat rapat pembahasan antara cowok dan
cewek. Tapi ketika MIira tiba di lokasi MKM dia meminta ada rapat ulang. Rapat
dilaksanakan di kost – kost an cewek. Dimana semua anggota MKM tidak terkecuali
harus berkumpul disana.
Keadaan
Mira yang kurang sehat itu membuat semua anggota khawatir. Padahal kalau difikir
– fikir urusan yang sudah selesai di bahas seharusnya tidak usah di bahas lagi.
Mendingan membahas yang lebih penting. Tapi demi kebaikan bersama dan menjaga
nama baik kelompok MKM maka rapat besar terlaksana.
Awal
rapat langsung di buka oleh Dr. Ocha, dia yang mengawali pembukaan rapat.
Dilanjut langsung oleh Avida, yang kemudian Mira juga angkat bicara .
“Assallamuallaikum
Wr. Wb”
Wassallammuallaikum
Wr. Wb”
“Terimakasih,
teman – teman sudah datang di rapat kita malam hari ini. Rapat ini sebenarya sangat
urgent sekali. Karena kita akan membahas nasib MKM kita di desa ini,Langsung
saja ya, mungkin ada yang mau berbicara” by Ocha
“ya,
begini. Mungkin kemarin kita sudah membahas ini dengan masing rapat di dua
tempat cowok dan cewek. Namun sekrang kita mau kejelasan dari Aini dan Ina
tentang apa yang sebenar – benarnya terjadi ketika mereka berdua menginap di
kost an cowok selama dua kali?” by Avida
“iya
benar, tolong jelaskan kepada kami semua Aini, karena tindakan dan kelakuan
kalian ini sangatlah mencoreng nama baik MKM kampus kita” By Ocha
“Padahal
waktu kamu mengumpulkan kami untuk rapat besar membahas masalah menu makanan
kami semua tersentuh melihat kamu menangis, hingga kami semua sadar akan siapa
kami disini. Tapi kenapa kamu sekarang malah membuat tingkah yang menjelekkan
kami semua. Kami tidka mau ya An, kalau Cuma gara – gara ulah kalian berdua ,
kami semua kena imbasnya”by Avida
“sebentar
– sebentar, sebaiknya ini dibicarakan kekeluargaan saja. Toh juga kemarin sudah
di bahas dan semua sudah jelas, mereka juga sudah menyadari kalau mereka salah”
by Kordes
“Tidak
pak, disini biarlah semua bicara. Semua boleh bicara, siapapun. Supaya Aini dan
Ina bisa sadar akan apa yang dia lakukan selama ini” by Ocha
“iya,
Aini, kami semua telah percaya sama kamu. Kamu bisa mengingatkan kami ketika
kami lupa akan siapa kami disini. Tapi kenapa kamu sekarang malah melakukan
itu, sudah tau kamu peraturan selama MKM kan, padahal ini di bulan Ramadhan” By
Citra
“Iya,
malah kemarin sempat aku melihat kamu Aini memakai celana pendek, tidak
berjilbab. Sampai – sampai adikku sendiri mengira kamu itu anak cowok,
seharusnya kamu mengetahui kewajibanmu, bukan malah seenaknya sendiri” by Vita
sekertaris
Sedangkan
yang lain diam, yang kemudian Mira angkat bicara.
“Bapak
Kordes yang terhormat. Saya sebagai anggota bapak. Sekaligus teman bapak
sendiri percaya akan apa yang sudah saya percayakan ke bapak untuk menjadi kordes di MKM ini. Namun apa
pak, bapak malah menghilangkan kepercayaan itu. Mana Jud yang saya kenal, Mana
jud yang bisa bijak kala ada hal yang seperti ini, mana Jud yang dulu???” By
Mira
“Sekarang
ya Aini, ingat perbuatan kamu ini sudah tercium oleh warga desa. Kamu sekarang
menjadi incaran mereka. Lihat saja SSS sekarang, tidak seramai dulu kan?. Itu
karena apa? Karena ulah kamu sendiri. Kamu tau, kalau kita disini memiliki
aturan juga. Bukan malah di langgar. Kamu tau kalau perbuatanmu ini sama saja
seperti wanita yang rendah. Warga Desa juga memiliki aturan dan konsekuensi An,
kalau saja kamu tinggal di Desaku mungkin kamu sudah di hakimi masa karena
dituduh berzina. Kami tau An, mungkin kalian tidak melakukan apapun disana.
Tapi warga desa berfikiran lain, mereka beranggapan dua cewek selalu berjalan
bersama pagi – pagi dari kost – kost an cowok, dan hanya berdua. Apa yang
mereka fikirkan An. Kamu bisa mengerti tidak. Di Desa ini memiliki hokum adat,
jika seseorang memang melakukan zina, maka dia akan di hukum membeli 2 truk
batu untuk diserahkan ke warga desa. Entah itu nanti diapakan kamu. Sekarang
kami ingin tau hal yang sebenarnya dari kamu Aini, dan kamu juga Ina.” By Avida
“kamu
tau, sekarang Ibu Sunarsih juga memikirkan nasib kalian. Selama ini kalian
fikir perbuatan kalian itu baik – baik saja kan?. Itu bohong, ibu sunarsih
menyimpan rahasia ini ke warga demi kalian. Tapi apa yang kalian lakukan. Malah
mengulangi perbuatan itu kala sebagian dari kami pulang untuk Pilpres kemarin” by
Novi mentri ekonomi
“kita
semua faham, kita juga sudah dewasa. Namun apa daya kita kalau kelakuan kita
tidak sama dengan apa yang difikirkan warga desa. Kita bukan tinggal di kota
aini. Mungkin kalau dikota silahkan kalian mau ngapain silahkan. Tapi ini
sekarang kita MKM, di desa, dimana kita tidak tau kalau desa ini memiliki norma
– norma sendiri” by Avida
Pembicaraan
yang semakin panas itu dilanjutkan.
“Sekarang
silahkan, kami ingin mendengar keterangan dari Aini sendiri” by Ocha
“Baiklah,
terimakasih. Sebelumnya Aini meminta ma’af kepada teman – teman semua. Saya
akan menjelaskan semuanya ke teman – teman. Kalau kejadian yang saya lakukan
dan saya alami dengan saudari Ina memang benar. Ya kami tidur di kost – kost an
cewek” by Aini
“tapi
kenapa? Bukankah kita memiliki temapat sendiri” by Vita (menyela omongan Aini)
“sebentar,
iya saya tau. Memang kita memiliki tempat sendiri. Tapi kejadian dua kali itu
sungguh diluar kuasa kami. Bukan maksud untuk menginap disana karena saya
memiliki pacar disana. Tapi memang di kejadian pertama itu saya dan Ina tidak
mendapatkan tempat untuk tidur. Sedangkan malam itu dingin dan saya menelfon
Kordes menggunakan HP ina untuk memberi tahu keadaan. Hingga akhirnya saya
meminta di jemput untuk numpang disana. Kala itu di jemput oleh Bang Fahri.
Saya dan Ina langsung di bonceng ke kost an cowok. Sesampainya disanapun hampir
sebagian sudah tertidur. Kami juga tidak tidur bersama teman – teman cowok yang
ada di kamar. Namun kami berdua tidur di sofa ruang tamu. Hingga akhirnya sahur
kami baru pulang ke kostan cewek bersama teman – teman cowok. Kemudian yang
kedua itu memnag ketika sebagian dari kalian pulang untuk PILPRES di kota
masing – masing. Kami membuat donat, tidak hanya berempat waktu itu, tapi tetap
rame – rame dengan yang lain. Ibu Sunarsihpun juga tau kalau kami di kost an
cowok membuat donat. Hingga malamnya kita memang berkumpul untuk menyiapkan
pensi dan latihan. Ada yang bermain game juga dan main gitar. Kala itu saya
memang ada masalah yang harus di selesaikan berdua dengan Reel. Hingga
keasyikan ngobrol tak terasa sampai larut malam. Ina dan Jub kala itu juga ada
di runag tamu, sama seperti semuanya. Malam kedua itu membuat saya menginap di
kost an cowok. Karena kalau berjalan di tengah malam apa lagi sudah larut malam
juga tidak enak sama warga. Jadi kami diputuskan untuk bermalam di sana ,
itupun sepengetahuan Kordes dan yang lain. Kalau untuk siswa SSS yang semakin
sedikit, sepertinya karena jadwal masuk sekolah sudah dimulai. Liburan mereka
sudah habis, maka sepulang sekolah mereka memiliki rutinitas yang mereka
kerjakan seperti biasanya. Itu yang membuat mereka tidak berangkat. (dalam hati
Aini juga berfikir, akankah gara- gara berita ini orang tua mereka melarang
anak – anaknya datang di SSS). Begitulah kronologis kejadian yang saya alami
dengan Ina. Saya minta ma’af kepada teman – teman semua. Saya juga
berterimakasih kala teman – teman sudah mengingatkan saya.” By Aini
“kenapa
kalian memilih tidur di tempat cowok dan tidak membangunkan kami?. Padahal
waktu kalian keluar diam – diam dan mengunci pintu rumah aku masih bangun, dan
melihat kalian di jemput oleh fahri” by Avida
“Sekarang
kami ingin mengetahui kejelasan dari saudari Ina. Silahkan saudari Ina” by Ocha
“Apa
yang sudah dikatakan Aini semuanya benar. saya juga meminta ma’af kepada teman
– teman semua kalau perbuatan kami membuat keadaan MKM ini semakin runyam” by Ina
(dalam
hati Ina tidak terima akan tuduhan yang dilontarkan oleh teman- temannya.
Karena Ina dan Aini tidak merasa melakukan perbuatan yang tidak sewajanya.
Lagian ketika forum itu semakin panas hingga membakar seperti panggangan. Aini
dan Ina tidak memiliki rasa takut kepada teman – temannya. mereka berdua
menyadari kesalahan yang mereka lakukan. Tapi kalau ada tuduhan sampai
melakukan hal – hal yang tidak sewajarnya hingga disuruh membayar denda 2 truk
batu Aini dan Ina tidak takut. Karena ketika Aini dan Ina ada kost an cowok
semua anggota cowok mengetahuinya. Kalau tidak ada hal yang dilakukan hanya
berdua saja . bahakan Kordes si Jub malah berfikir kalau nanti ketika Aini
menyelesaikan masalah hanya berdua dengan Reel, malah tidak sewajarnya. Lebih
baik menghindarkan dari fitnah. Makanya Ina dan Jub juga ada disana. Bukan
karena mereka berdua pacaran. Tapi mereka berdua nyambung mengobrol karena
berbagi pengalaman dan bercerita tentang beberapa kesamaan yang mereka miliki.)
“Sebaiknya
masalah ini jangan sampai kedengar oleh pihak luar, selama bisa di perbaiki
tidak ada salahnya Aini dan Ina meminta ma’af kepada Ibu Sunarsih” by Yunus
“Iya,
lagian kita juga bisa menyelesaikan ini dengan kekeluargaan” by Maskur
Yang
lain terdiam tidak berkata apapun, entah mereka takut atau diam karena tidak
tau apapun.
Semuanya
sudah clear dan jelas ketika Aini menjelaskan apa yang sudah terjadi kepada
teman – temannya. tapi hal tidak di duga terjadi malam itu, tiba – tiba si Mira
seperti kerasukan. Dia teriak – teriak dan meraung – raung. Matanya melotot
melihat Aini dan Ina begitu tajam. Tubuhnya brutal hingga di pegang oleh Avida,
Ocha dan Evi kala itu. Kita semua langsung mengahiri rapat dan mengurus Mira.
Fahri dan Anugrah ikut menolong, melihat keadaan Mira di kamar. Tapi ternyata
dia semakin parah. Sampai- sampai semua anggota MKM membaca AL- Qur’an untuk
menenangkan keadaan yang terjadi. Semuanya berdo’a. bukan hanya mendo’akan Mira
karena dia kesurupan. Tapi mendo’akan kerabat Aida yang malam itu ada yang
meninggal. Dan dia tidak bisa pulang karena MKM belum selesai.
Keadaan
Mira semakin memprihatinkan, sampai Kordes Jub meminjam mobil bapak kost untuk
di membawa Mira ke RS di kota. Akhirnya Mira di bawa ke RS malam itu juga. Di
temani Avida, Ocha, Jub, dan Anugrah.
(padahal
ketika di RS dan hanya beberapa anggota MKM yang ikut. Kebenaran terungkap
ketika Mira berkata kalau kejadian di kost an cewek itu hanya acting semata.
Supaya teman – teman panic. Karena Kordes si Jub juga ada disana, dan mendengar
pengakuan Mira sendiri dia juga merasa bahwa memang ada yang tidak benar dengan
Mira. Dokter yang memeriksa Mirapun juga berkata demikian, “ mbak Mira ini
tidak sakit mas. Cuma dia hanya tidak mau kesakitan”. Jub yang bingung dan
heran dengan sikap Mira itu juga menelfon DPL. Karena ketika di RS dia juga
bertemu dengan DPL kelompok lain. Takutnya kalau perbuatan Mira di ketahui DPL
lain malah urusannya menjadi rumit. Maka di telfonlah DPL sendiri untuk
mengetahui hal ini tanpa sepengetahuan semua anggota. Mengabarkan kalau Mira
melakukan semua ini.)
Malam
yang begitu penuh makna kala itu. Semuanya juga sudah jelas, mana kala anggota
MKM yang bertanya’’ soal kejadian Aini dan Ina.
,,,LATIHAN BUAT BUNDA,,,
hari
demi hari sudah terlewati di MKM, bersama warga desa, teman – teman MKM dan
juga adik – adik di SSS. Semuanya berjalan dengan menyenangkan. Termasuk gue
yang selalu senang ketika kalian baca tulisan gue. Hehe
Kini
waktunya adik – adik SSS menunjukkan kebolehannya dalam menyanyikan sebuah lagu
untuk bunda. Yah,, mereka latihan untuk ikut mengisi PENSI (Pentas Seni)
penutupan MKM. Latihan yang di bantu oleh Alfan. Dia ini salah satu mentri
hubungan masyarakat. Dia lumayan pendiam, tapi seru ketika dia memainkan
gitarnya dengan diiringi anak – anak yang bernyanyi. Di temani Wildan, Putri,
Aida, dan Citra. Semuanya mendampingi adik – adik SSS latihan nyanyi.
Latihan
untuk persiapan pensi tidak hanya berhenti ketika SSS berlangsung. Namun juga
di lanjutkan dikost an cowok. Melatih koreo adik – adik, dan kekompakan adik –
adik. Bahkan isu yang membuat siswa SSS menurun semakin lama semakin hilang.
Justru adik – adik SSS semakin rajin belajar dan berlatih untuk ikut mengisi
Pensi di penutupan MKM. Padahal waktu
itu bulan puasa, namun mereka dengan giatnya latihan olah vocal. Kayak gue :D
Yang
paling seru kala sudah latihan nyanyi, dan mereka semua merasa capek. Pasti
Aini punya inisiatif menghibur mereka semua dengan tarian khas dari Papua .
yang ke kanan – ke kanan , ke kiri dank e kiri. Tidak hanya Adik – adik SSS
yang suka, tapi semua anggota MKM juga suka. Terutama yang sering mengikuti
kegiatan di SSS.
“AYO
SEMUANYA!!!”
“kenapa
kak, capek kak”
“mau
ikut nari sama kak Aini tidak?”
“nari
apa kak”
“kita
nari lagu mamire dari papua itu”
“ayo
ayo kak”
Dengan
menyalakan leptop dan mengencangkan sedikit speaker nari narinya menyenangkan.
Sangatlah
menyenangkan latihan dengan adik – adik SSS. Hasilnyapun akan luar biasa kala
nanti di acara akhir MKM.
“GAMELAN TUA”
Yah,
kali ini ada ceritanya mereka anggota MKM belajar menggunakan alat music jawa.
Kalian tau gamelan? Yah. Gamelan terdiri dari beberapa alat music juga. Bukan
hanya orang – orang yang ada di desa, tapi anggota MKM juga harus ikut
melestarikan budaya jawa ini. Secara kalau bukan kita siapalagi men . :D
Kelompok
bapak dan ibu yang sudah setengah baya ini masih sangat mencintai budaya jawa
terutama music dan lagu jawa. Mereka berkumpul setiap satu minggu dua kali
untuk mengajari mereka memainkan alat music jawa kuno itu.
Tempatnya
di belakang gedung balai desa, sanggar music jawa ini di ketuai oleh bapak….
(Jujur gue lupa namanya, sorry yee )
Hubungan
antara anggota MKM dengan sanggar ini bermula dari jelajahnya mentri social dan
budaya. Mereka yang mengenalkan semuanya kepada kami, tapi tidak banyak yang
suka latihan dengan anggota sanggar ini. Hanya beberapa anggota yang rajin
untuk latihan bersama mereka. Setiap jam 3 sore mereka datang ke balai desa,
dan pukul 3 juga sudah selesai pembelajaran SSS. Jadi Aini, Ina, Putri, Widad,
Amel juga bisa ikut latihan. Tidak hanya mereka, ada Anugrah, Alfan, Jub, Novi,
Mei, Wildan, Nanda, dan Anggra. Mereka juga tidak henti – hentinya latihan
setiap hari rabu dan sabtu.
Lagian
kan nanti ini di buat ajang unjuk seni , bukan unjuk gigi loo ya. Ntr jadi iklan
pasta gigi lagi. Yah, di buat ajang ke masyarakat kalau anggota MKM memang bisa
melestarikan budaya jawa. Khususnya music jawa.
Berbagai
lagu jawa dengan not dan lirik mereka pelajari bersama. Seperti layaknya
sekolah music, mereka juga di ajari oleh ketuanya langsung. Namanya juga baru
belajar, otomatis ada benar dan salahnya. Tapi harus tetaplatihan, demi
menghibur warga desa.
Lagunyapun
bukan hanya lagu jawa, karena waktu kami MKM itu di bulan Rmadhan jadi Bapak
pelatih juga memilihkan lagu yang pas. Judulnya TOMBO ATI. Pas banget kan,
kalau sudah hati sakitnya tuh disini, kita isi saja dengan lagu Tombo Ati. Lagu
– lagu jawa yang bernilai moral juga banyak, apa lagi kalau sudah masuk lagu
PEPILING. Isi lagu itu mengigatkan kita manusia yang hidup di dunia, bukan
hanya untuk senang – senang di dunia. Namun juga beribadah kepada Allah SWT.
Nah, jadi pas banget kan. MKM bukan hanya mengabdi, tapi mencari ilmu juga,
ilmu yang tidak di ajarkan di kampus, tapi ilmu yang ada di lingkungan
masyarakat.
,,,NADA -RANKING 1,,,,
Program
kerja mentri pendidikan memang sangatlah banyak, dan lebih banyak dari program
– program dari mentri – mentri lain. Kali ini adalah Ranking 1. Yah,,, undangan
yang sudah di sebar di sekolah – sekolah dasar di desa maupun didusun itu akan
dilaksanakan sekarang.
Pagi
jam 6.00 Aini dan panitia terutama anggota mentri pendidikan sudah siap di balai
desa. Kebetulan lokasinya di balai desa. Prepare dengan tempat, MC, Profesor,
alat Ilmuan, Hadiah, hiburan juga sudah dipersiapkan. Semuanya sudah siap,
tinggal menunggu peserta datang. Tak lama dari itu waktu menunjukkan pukul
06.55 WIB. Ternyata banyak yang datang, SD dari dusun maupun dari desa,
semuanya datang. Setiap sekolah memang
di batasi 20 siswa untuk mendelegasika siswanya dalam lomba ranking 1 ini. Bukan hanya di damping guru – guru mereka,
tapi ada juga yang di damping kepala sekolah dari masing – masing sekolah.
Subhanallah ya, J
Pembukaan
Lomba RANKING 1 di buka langsung oleh Bapak Kepala Desa Rejosari. Setelah
prosesi pembukaan. Waktu yang di tunggu – tunggu tiba.
,,,
Let’s start Ranking 1,,
Dengan
MC Aini, dan Jub. Mereka memakai kostum yang hampir sama. Batik untuk Aini, dan
kemeja warna pink oleh Jub. Tetep pakai almamater MKM juga pastinya.
“Assallammuallaikum
warahmatullahiwabarakatuh”
“Selamat
datang di Lomba Ranking 1”
“nah,
adik – adik yang sudah duduk dan terdaftar di lomba ranking 1 MKM 56 ini
dengerin dulu ya peraturanya. Jadi setelah ini kak Aini akan membacakan
peraturan yang ada dalam lomba Ranking 1” by Jub
“ok,
dengarkan ya adik -adik, peraturan
pertama, adik – adik harus menjawab pertanyaan dengan sendiri, tidak boleh
nyontek. Peraturan kedua setiap jawaban harus di jawab paling lambat 5 detik.
Dan langsung di angkat papanya, peraturan ketiga jika ada yang ketahuan
mencontek sebelahnya maka akan di diskualifikasi, peraturan ke empat, harus
menghitung sendiri ketika mendpat soal hitungan. Peraturan ke lima semua
keputusan dewan juri tidak dapat di ganggu gugat, dan yang terakhir, jika ada
dua pemenang, maka akan disisihkan dengan beberapa soal baru” by Aini
“nah
itu peraturannya, adik – adik sudah faham” by Jub
“SUDAHHHHH!!”
Ternyata
semua peserta sangatlah antusias dalam mengikuti lomba ini.
“OK,
kalau begitu konsentrasi, soal pertama. Berapakah jumlah kaki ayam?” by Aini
“Ayo
berapa?” by Jub
“sudah??
Dan angkat papannya”
Semua
mengangkat papan yang sudah ada jawabannya. Namun sebelum menjawab Aini meminta
salah satu peserta yang menjawab dengan angka 3.
“ehh,,
adek sini adek, ayo maju sama kakak, (sambil menhampiri peserta” by Aini
“iya
kak”
“adek
jawabannya berapa?” by Aini
“HEHE
3 kak,,,”
“tepuk
tangan dulu buat adik yang di depan”
“jadi
jawabannya berapa?”
“DUAAAAAA”
“benar
sekali….” By Jub
Semua
pertanyaan di bacakan oleh Aini dan Jub. Ternyata belum sampai masuk di babak ke dua banyak yang tersisihkan. Namun
meskipun tersisihkan mereka tetap mendapat hadiah dari panitia, supaya semangat
belajar. Hingga akhirnya masuklah ke babak ke tiga. Siance and Ilmiah. Peserta
di tuntut menjawab pertanyaan dari professor Dimas, dan asisten professor kak
Wildan. Mereka memiliki beberapa praktik dalam mengolah warna dan gas.
“OK,
selamat siang adik – adik” by Profesor Dimas
“kali
ini saya professor Dimas akan mengajak adik – adik belajar ber eksperimen. Yah,
sebelumnya perkenalkan asisten saya Kak Wildan”
Prok
prok prok
“baiklah
kita mulai dengan mencampur minyak, sirup, dan Sabun cuci. Manakah yang aka
nada di bawah?”
“Minyak,
Sabun cuci atau Sirup?” by Profesor
(semuanya
berfikir dan menjawab masing- masing”
“Saya
ulangi ya adik- adik, manakah ayang aka nada di bawah, minyak, sabun cuci, atau
sirup” by Aini
“YAH,,,
ayo adik – adik berfikir. Ingat jangan mencontek, “ by Jub
Semuanya
juga memandang meja professor.
“Angkat
jawabannya” by MC
Semua
mengangkat jawaban dan di buktikan dengan apa yang di praktekkan oleh professor
Dimas dan Asprof Kak Wildan.
“Jadi
apakah jawaban kalian benar, atau salah, mari kita buktikan. Kita masukkan
sirup ke dalam gelas, lanjut memasukkan minyak kedalam gelas, dan yang terakhir
sabun cuci” by Profesor
“Ternyata
yang berada di bawah adalah sabun cici, kenapa demikian? Karena Volume sabun
cuci lebih besar dari minyak goreng dan sirup”
“yah
jadi jawabanya sabun cuci, bagi yang jawabannya kurang tepat silahkan
meninggalkan panggung” by MC
Hingga
akhirnya tersisalah dua peserta yang sama – sama pinternya pembaca. Sampai
bingung Jub dan Aini memberikan soal apa kepada mereka. Sampai – sampai muncul
soal yang jawabannya bahasa Inggris. Ternyata mereka bisa menjawabnya. Akhirnya
jalan terakhir adalah soal matematika. Ternyata dua peserta itu Nada dan Vita
sama – sama bersaing. Mereka dengan cermat menghitung bilangan – bilangan.
Hingga MC berkata
“waktunya
habis, dan angkat jawabannya”
Ternyata
jawaban yang benar jatuh pada Nada, siswi SDN Rejosari 1. Dia menjadi juara 1
ranking 1 se Desa Rejosari.
Selamat
buat Nada, ternyata dia juga salah satu siswa SSS yang juga kesehariannya rajin
dan pandai menjawab pertanyaan – pertanyaan dari kakak – kakak. Amel salah satu
peserta juga tidak kalah pintarnya, namun dia sudah tersisihkan di babak ke
dua.
Semuanya
mengucapkan selamat kepada Nada dan piala Ranking 1 menjadi milik Nada, beserta
hadiah beasiswa dari panitia tentunya.
Don’t
forget to take a SELFIEEEE
:D
“RELIGI COMPETITION”
Kali
ini yang berunjuk gigi adalah mentri Agama, wah waktunya Abah Yunus ini
melaksanakan program – programnya. Di temanin sama Mei yang cantik, lembut dan
sabar banget apa lagi kalau udah ngomong, duhh suaranya halus dan enak di
dengar itu ngebuat cowok – cowok klepek – klepek. Dia juga rajin ibadah, suka
mengingatkan teman, lebih lagi kalau udah telfon di pojokan kamar. Lucu,
suaranya itu merdu. Ciehhh
Adalagi
si Novi, dia yang paling pinter gending jawa, anaknya supel. Tidak begitu
rempong. Tapi asyik, apa lagi kalau sudah sama anak – anak ketika ngajar ngaji.
Kalau
si Maskur kan udah pada tau, yang anak perawat yag always stay cool and macho
di depan cewek – cewek. Dia baik loo sama semuanya, dan dia bijak. Lebih –
lebih dia itu salah satu anggota yang tidak pernah marah meski di olok – olokin
sama teman – teman sekelompok MKM yang jahatnya kalau udah ngolokin sampai
kalah Farhat Abas. HAHA
Nah
lomba ini dilaksanakan di masjid AN- NUR di Desa Rejosari, tidak jauh dari
Balai Desa. Peserta yang di datangkan juga tidak hanya dari sekitar desa, namun
semua TPA maupun TPQ di undang. Alhamdulillah yang datang juga banyak ternyata.
Lombanya meliputi lomba adzan, lomba tilawatil Al- Qur’an, Lomba Do’a Sehari –
hari, dan Lomba Surat – surat pendek.
Semua
lomba itu di kordinir oleh panitia. Semua anggota MKM juga turut andil dalam
lomba ini. Sangat ramai, apa lagi di bulan suci. Subhanallah ya, jadi kayak
syahrini. Yang jelas lomba ini membuat masyarakat berasumsi kalau MKM bukan
hanya bergerak di bidang Pendidikan, Kesehatan , Budaya, dan Sosial namun juga
AGAMA . kan kalau udah imbang ilmu dunia dan akhirat pasti aman kan jika nanti
kita tiada.
Lomba
yang dilaksanakan di siang hari itu ternyata sangat menyita waktu yang lama.
Semua peserta hampir mengikuti lomba yang ada. Bahakan para juri sampai
kualahan mengitung poin yang di dapat oleh masing – masing peserta lomba.
Hingga akhirnya waktu teah habis dan semua peserta diperkenankan meninggalkan
lokasi lomba.
Pengumuman
lomba akan dilaksanakan di Balai Desa, tepatnya ketika perpisahan MKM di Desa
Rejosari sekaligus lomba ewarnai yang di programkan oleh mentri pendidikan.
“PENGAJIAN”
Bukan
hanya lomba dalam bidang agama saja. Namun mentri agama juga membuat acara di
malam lailatul qodar. Tepatnya di malam ke 21 malam di bulan ramadhan. Nah
acaranya itu pengajian yang di hadiri oleh semua warga desa dan dusun di
Rejosari. Tak lupa mengundang salah satu tokoh masyarakat yang gokil banget di
bidang agama. Yah,,, tau lah namanya P. Kyai. Kan yang gentol banget sama
bidang agama.
Kegiatan
ini dilaksanakan di Masjid AN- Nur. Masjid ini di rombak menjadi megah. Emang
bisa?. Ndak sih, hanya di bersihkan, di cat. Semua itu yang mempersiapkan juga
mahasiswa MKM. Mereka bergotong royong untuk membersihkan masjid. Tidak hanya
cowok tapi juga cewek. Biasalah kan kalau kerjasama tidak harus memandang cewek
ataupun cowok. Apa lagi urusan mengecat tembok masjid.
Semua
undangan sudah di sampaikan ke perangkat desa dan orang – orang yang berperan
penting di desa. Dekorasi masjid yang mendukung kegiatan pengajian juga sudah
di pasang. Apa itu? Yah banner pengajian. Yang gedenya lebih gede dari banner
ranking 1. Tidak apa lah, namanya juga kegiatan besar. Lagian kan uang iuran
mereka juga banyak kan.
Malam
yang di tunggu telah tiba. Dimana semua masyarakat berkumpul setelah sholad
tarawih. Semuanya datang dan duduk di atas karpet yang sudah terbentang luas di
halaman masjid. Sebagian para cewek menjadi penerima tamu, begitupun cowok. Ada
juga yang membagi jajanan ke para tamu, dan mempersilahkan tamu untuk duduk di
karpet.
Anehnya
ketika acara sudah mau berlangsung, panitia kebingungan siapa yang akan menjadi
MC di pengajian ini. Untungnya sebelum pengajian berlangsung si Mei sudah
berpesan kepada Reel untuk menjadi MC di acara pengajian. Akhirnya Reel yang
biasanya berdandan ala kadarnya tanpa garam. Haha emang makanan. Di ubah
menjadi MC yang berbau religi. Di pakaikannya dia kopyah dan sorban , tak lupa
memakai sarung dan alamamater kebesaran MKM. Wah super duper, berubahlah dia
jadi seperti ustadz gadungan.
Ibu
sunarsih juga datang ke tempat pengajian. Beliau berangkat bersama Aini. Tak
lupa juga beliau membawa minuman untuk di bawa ke pengajian.
Jadi
ni ya, pengajian di desa itu beda banget sama pengajian di kota – kota gede
mamen. Bedanya kalau di kota – kota besar ada pengajian mereka pasti dapat kue
atau apa dari panitia. Nah kalau di Desa Rejosari beda banget. Memang sih
panitia memberikan kue untuk para tamu, namun yang lebih bernilai disini warga
desa terutama ibu – ibu pada membawa kue sendiri – sendiri. Sanking solid dan
gedenya jiwa saling berbagi antar sesama coy. Bayangin aja kalau setiap orang
mebawa 30 macam kue atau minuman, di kali berapa tamu yang datang. Bisa – bisa
anak MKM juga kebagian. Haha
Waktunya
telah tiba, P. Kyai juga sudah datang. Pengajian yang hikmat di mulai dengan
pembukaan dari MC ustadz gadungan si Reel. Dilanjutkan dengan oembacaan ayat
suci al- quran, dan langsung inti dari pengajian. Semuanya berjalan dengan
hikmat, sangking hikmatnya Aini tidur sambil duduk.
Yang
menata kue juga masih rempong sama kue – kuenya, si evi, Novi , Novi and Aida.
Yang lain ikut mendengarkan ceramah Ina, Putri, dan Widad, yang jelas semua
anggota MKM jadi kompak. Mira juga terlihat cantik memakai rok dan jilbab.
Maklumlah, mosok acara pengajian pada pakek Jins ndak banget kan. Yah kalau mau
ke MALL .
Abah
yunus yang senantiasa stand by di belakang banner, begitupun si Maskur, Fahri,
Wildan, Dimas, Farhan, Alfan, Jub, Anugrah, dan yang satunya di apajang di
Depan berdampingan dengan Kyai, siapa dia ya si Reel. Kan MC so, he must stay
in front of audience until finish.
Syukurlah
semuanya berjalan dengan lancar, dan malam 21 yang sangat cerah. Meskipun tidak
ada atap dan alas yang seadanya semuanya barokah mendapatkan ilmu baru dimalam
itu.
“YUK JALAN P. DPL”
Yah,
sebelum pelaksanaan penutupan MKM di Desa Rejosari ada saja yang menjadi bahan
kunjungan. Benar sekali, kali ini kelompok MKM 56 di kunjungi oleh Bpk. Samsul.
Namanya juga tanggung jawab kan, lagian kalau udah dapat tugas dari kampus ya
harus dilaksanakan.
Sungguh
pagi yang mengagetkan, dan tidak ada persiapan. Tiba – tiba terdengar kabar
kalau DPL sudah ada di kost an cowok. Beliau tiba pagi – pagi betul . udah pada
belum siap anak – anak cowok, eh kedatangan DPL. Ya kelihatan aslinya mereka
kalau suka bangun kelewat ayam berkokok. Tidak hanya itu, si cewek juga tidak
jauh beda sama mereka. Bahkan masih saja menikmati aroma kasur dan slimut yang
ada.
Untungnya
pagi – pagi benar si Reel datang ke kost an cewek, ketika itu aini sedang
menyapu halaman depan rumah. Automaticlly Aini bangunin yang lain, kalau DPL
datang berkunjung. Semuanya bangun dan bingung sendiri – sendiri, bagaimana
tidak. Hampir semuanya belum cuci muka. Langsung siap – siap rapi rapi dan
menemui DPL. Wah emang yah, kalau udah cuz pasti apa aja di lakuin meski tidak
mandi sekalipun. Demi siapa coba mereka melakukan itu? Ya siapa lagi kalau
bukan DPL.
Kunjungan
ini ternyata memang sangat mendadak, karena DPL memberikan informasi kepada
semua anggota tentang pelaksanaan penutupan dari kelompok yang di naungi
beliau. Yah, beliau menaungi 3 kelompok termasuk kelompok mereka.
Sebentar
namun membuat semuanya kwalahan, gara-gara waktunya belum bangun terpaksa
bangun demi menemui tamu agung, DPL . .;’L;[=---99
Malam
harinya ternyata DPL mengajar kordes untuk berkunjung di perpisahan kelompok
55, tepatnya di Desa Srigonco. Nah mereka sudah melaksanakan penutupan.
Kegiatannya di malam hari. Waktu itu yang ikut dari kelompok MKM 56 hanya
beberapa. Sebenarnnya yang di ajak hanya kordes. Namun karena waktu itu tidak
ada kegiatan, jadi Ina, Jub, Anugrah, Anggra, Wildan, Farhan, Novi, Nanda ikut
juga kesana.
Kegiatannya
hanya berkunjung disana, dan yang di lokasi MKM tetap melanjutkan aktifitasnya.
Begitupun Yunus, Reel, Fahri, Ina, Dimas, Aida, Citra, Putri, Amel. Di kost an
cewek bercanda – canda sambil ngobrol dengan Ibu Sunarsih. Yah cerita pengalaman ibu dulu waktu masih muda,
ternyata ibu itu salah satu ketua geng di Desa.
“INA MENANGIS”
Memang
hampir 70% kegiatan selama MKM baik dari mentri Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan,
Hubungan Masyarakat, Agama, dan Sosial Budaya. Ini yang di tunggu – tunggu.
Salah satu program yang akan di laksanakan oleh Mentri Sosial Budaya. Pentas
Seni untuk penutupan selama MKM berlangsung.
Pensi
ini sekaligus untuk penutupan di akhir kegiatan mereka di Desa Rejosari. Bukan
hanya pensi yang akan menutup kegiatan MKM. Namun juga kegiatan mentri
Pendidikan, yaitu Lomba mewarnai. Yah, dua kegiatan ini dilaksanakan dalam satu
hari dengan konsep dan persiapan yang sangat minim. Kenapa???
Karena
untuk persiapan pentas seni yang akan di saksikan oleh semua warga desa tidak
di imbangi dengan persiapan anggota MKM. Hanya Jub , Aini, Alfan, Ina, Anggra,
Putri, Wildan, Reel, Amel, Widad, Novi Agama, dan Anugrah. Yang lain entahlah
kemana. Padahal hari menuju pensi sudah semakin dekat.
Latihan
menyanyi dengan adik – adik SSS di handle oleh Aini dan Putri. Koreografi yang
di ajari oleh Reel juga bisa di terima oleh adik – adik dengan mudah. Latihan
menyanyi Inikah rasanya Cinta yang di gitari oleh Alfan juga semakin baik.
Semuanya bekerjasama demi mensukseskan acara pensi. Namun,,, dimana yang lain?
Yah,
yang lain kemana? Kenapa mereka tidak ikut andil dalam pensi ini. Entah karena
apa. Mungkin karena masih mengurus I laporan dan sensus penduduk. Benar, jadi
ketika mereka melaksanakan MKM di minggu kedua pihak desa meminta tolong untuk
membantu perangkat desa mendata warga desa yang ada. Namun kegiatan sensus itu
tidak di limpahkan kesemua anggota. Karena masih adanya program kerja yang
belum terlaksana. Jadi semuanya berbagi demi kelancaran dan kebersamaan
bersama.
Disini
Ina merasa sedih. Karena dia dan kordinator mentri Sosial Budaya sudah
mengonsep semuanya, namun ketika latihan mereka tidak ikut latihan. Hingga akhirnya
di putuskan untuk latihan di malam hari setelah sholad tarawih. Lokasinya di
balai desa. Persiapan menjelang besok di persiapkan di malam ini. Semuanya di
wajibkan datang ke balai desa, tak terkecuali teman – teman yang mendata sensus
penduduk. Avida, Aida, Citra, Ocha, Livia, Evi, dan semuanya.
Aini
dan Ina mengambil karpet di kost an cowok untuk alas lomba, karena kekurangan
mereka meminjam karpet yang ada di kost an cowok. Itupun seijin Jub. Namun,
ketika sampai disana, saat kami duduk berdua di ruang tamu. Ina tiba – tiba
menangis. Sungguh dia merasa sedih dengan apa yang sudah dia lakukan untuk
kelompok MKM.
“looohhh
Ina, kenapa?” by Aini
“ndak
apa say, “ By Ina
“serius,
eh kamu kenapa sih. Udah bilang aja. Ndak usah di simpen sendiri”
“ndak
say, ndak apa apa (semakin meneteskan air mata)”
“ok
ok, kalau gitu kita disini dulu saja, kamu kenapa? Cerita saja. Kalau memang
kamu pengen nangis, nangis saja. Keluarin semuanya. Kalau mau cerita ayo cerita
sama aku Na”
“bukannya
aku sedih say, aku heran saja sama teman – teman yang lain, kenapa mereka susah
sekali di ajak kerjasama. Aku tau mereka sibuk dengan sensus penduduk. Tapi kan
kegiatan kita ini juga penting”
“iya
Na, aku tau, mungkin mereka memang masih belum sadar kalau kegiatan kita ini
kegiatan bersama – sama, tapi kamu jangan sedih Na, nanti pasti bisa kok kita
ngompakin and latihan bareng sama mereka”
“bukan
begitu say, aku itu pengen mereka menghargai kerja keras kita Mentri Sosial
budaya dan anggotanya, kita semua sudah menyiapkan semuanya, konsep Pensi yang
kita rencanakan saja sama mereka ada yang tidak terima. Tolonglah mengerti.
Lagian kalau latihan main GAMELAN mereka juga tidak ada yang datang. Mana yang
katanaya bisa nyinden , Avida yang katanya keturunan keraton. Mereka hanya OMDO
say, mereka ndak tau gimana Aku, Wildan, Nanda, Anggra yang latihan setiap
hari.”
“udah
Na, aku faham perasaanmu. (diam dan
berfikir bagaimana mengompakkan teman satu kelompok) kamu jangan seidh
lagi, ayok di usap air matanya, jangan menunjukkan kamu sedih. Hayo sekarang
bulan puasa loo kata emak kalau nangis di bulan puasa, maka puasanya batal”
“ahh
kamu say (sambil tertawa kecil)”
“udah
ayuk ke baldes lagi, adik – adik sudah menunggu. Kita latihan lagi sampai
kompak”
“iya
say, ayok”
Malam
harinya sudah diputuskan tidak terkecuali semuanya harus datang ke balai desa.
Sebelumnya Ina, Aini , Jub, dan Reel berbuka bersama di Balai Desa. Menunggu
datangnya sound sistem dan menjaga peralatan di aula balai desa. Setelah sholad
tarawih semuanya berkumpul di aula baldes. Nanda sebagai kordinator Mentri
Sosial Budaya memberitahukan kepada teman – teman yang lain
“Terimakasih
teman – teman sudah datang disini untuk latihan. Jadi sebelum latihan saya
beritahu beberapa hal yang harus teman – teman ketahui. Sesuai rapat yang
kemarin konsep pensi ini sudah disepakati.”
“iya
iya, ayok dah jelasin ke kita”
“nanti
ada pembacaan puisi Ibu, yang di iringi lagu bunda oleh adik – adik SSS. Dan
setelah itu ada permainan Gamelan beserta sindennya yang menyanyikan lagi jawa.
Dan yang terakhir di tutup oleh paduan suara kita semua yang di ikuti oleh
gitar by Alfan. Bisa di mengerti?”
“bisa,
ya udah ayo latihan “by Mira
“IYA,
latihan. Dan saya harap kalian semua bisa kompak. Kegiatan terakhir ini kan
kegiatan kita bersama. Bukan hanya milik mentri Sosbud. Tapi kita semua satu
kelompok MKM” by Aini
INA
hanya terdiam melihat anak – anak yang lain menjadi aneh. Mereka bisa latihan
bersama dan datang di baldes.
Latihan
berjalan dengan lancar, dengan lagu INGATLAH HARI INI by project pop. Lagu ini
sangatlah mudah di hafal. Jika memahami lirik yang ada maka ini adalah kisah
dimana MKM dengan anggota yang berbeda – beda karakter itu bisa menjalani MKM
selama satu bulan.
Disamping
latihan untuk pensi, kegiatan malam juga mendekor tempat. Karena acara untuk
esok hari bukan hanya pensi, tapi juga lomba mewarnai. Jadi mereka menutup
kegiatan MKM dengan penuh warna. Persiapan yang begitu maksimal, meski tidak
semua anggota membantu namun ini semua sedikit melegakan perasaan anak – anak
sosbud. Kalau Ina masih sedih karena balasan teman – teman yang tidak saling
membantu, itu semua sudah dia lupakan. Karena kalau kegiatan ini sukse nantinya
yang baik juga bukan hanya sosbud. Tapi semuanya J
Like
this, and ada juga ne, waktu mengantar undangan Ina dan Jub yang mengantar
undangan untuk para tamu. Bukan karena mereka ada hubungan yang dekat, namun
dari pada merepotkan yang lain , jadi mereka berdua mengantarkan undangannya
sendiri.
“PENSI PENUH WARNA”
Hari
dimana hari demi hari mereka lalui di rangkum dalam kegiatan pensi ini. Karena
sebentar lagi mereka akan meninggalkan lokasi MKM.
Kegiatan
ini dilaksanakan di pagi hari, peserta lomba mewarnai sudah berbondong –
bondong datang. Di temani guru, orang tua dan ada juga yang di dampingi
keluarga. Adik – adik SSS yang sudah latihan juga sudah datang. Mereka cantik –
cantik. Para pemain gamelan dan para sinden juga sudah datang.
Waktu
menunjukkan pukul 8 pagi, dan acara di buka langsung oleh bapak Kepala Desa. Di
hadiri juga perangkat desa dan undangan. Semuanya datang dan berkumpul di Balai
Desa. Warga Desa Rejosari yang akan menyaksikan kreatfitas anak – anak dengan
melkasnaakn lomba mewarnai dan menyaksikan seni music jawa yang di bawakan oleh
anggota Sanggar dan mahasiswa MKM. Perpaduan sebuah seni budaya dan paduan
suara serta puisi yang akan di bawakan oleh Ina, Anggra dan Nanda.
Kali
ini Aini dan Jub yang menjadi MC kembali. Mendampingi adik – adik peserta lomba
mewarnai. Mereka semua membawa meja dan pensil warna. Semuanya berkumpul dan
ketika lomba di mulai music anak- anak menemani mereka.
Di
sela – sela mewarnai ada juga hiburan dari panitia, dan kali ini kedatangan
tamu dari kelompok MKM 55 dan 57. Mereka datang untuk menyaksikan Pensi
sekaligus penutupan MKM 56. Aini dan Little Bee (boneka tangan yang selalu
dibawanya) juga tidak lupa untuk bercanda dengan para tamu. Ada juga tamu dari
Luar negeri. Tepatnya dia guru yang mengabdi di SMAN 1 Bantur. Lokasinya juga
ada di Desa Rejosari.
Akhirnya
waktu pengumuman juara lomba keagamaan dan juara lomba mewarnai tiba. Berbagi –
bagi hadiah, trofi, dan sertifikat kepada peserta lomba. Kalau yang lomba
mewarnai dapat paket peralatan sekolah. Untuk juara 1, 2 dan 3.
Setelah
berbagi – bagi hadiah, kolaborasi music jawa di mainkan. Anugrah, Wildan,
Putri, Aini ikut memainkan alat music jawa itu. Sindennya si Novi , Avida dan
ibu – ibu sinden sebenarnya. Budaya yang patut dilestarikan.
Semuanya
merasa senang. Kini waktunya dari anggota MKM menunjukkan aksi kolaborasi
dengan paduan suara dari adik – adik SSS yang akan menyanyikan lagu bunda. Di
padukan dengan sebuah puisi berjudul “Ibu”. Kala adik – adik SSS memasuki
tempat dan mulai bernyanyi, tiba – tiba suara…
“IBUUUUUUU”
by Nanda
“IBUUUU”
by Anggra
“IBUUUUUU”
by Ina
Puisi
ibu itu dibaca sampai lagi bunda selesai. Semua penonton terkesima dan terharu
ketika melihat dan mendengar puisi itu. Karena hampir sebagian penonton adalah
para ibu.
Tibalah
waktu dimana persembahan kelompok untuk warga Desa Rejosari. Paduan suara
dengan lagu “ingatlah hari ini” by Project Pop. Lagu yang membuat kami semua
berpegangan tangan erat dan sungguh lagu ini menjadi salam perpisahan dari MKM
untuk Warga.
Acarapun
selesai, semuanya saling bersalaman baik dengan bapak – bapak sanggar seni,
namun juga dengan sesama anggota. Tidak lupa,, time to SELFIEEEEE
Foto
bersama dengan satu kelompok dan anggota Sanggar seni juga. Semuanya berfoto
narsis, selfie, dan banyak lagi. Termasuk foto Ina dan Aini ketika mereka
berpelukan menghadap camera.
“SANTAI”
Waktu
santai tanpa ada kegiatan sama sekali. Semua program kerja yang mereka
rencanakan sudah terlaksana. Hampir semuanya juga mendapatkan kesuksesan
ketikamelaksanakan program kerja.
Sore
itu kala sudah bersih – bersih lokasi Baldes, Aini, Ina, Livia, Reel, Putri,
Amel dan Aida, juga Wildan berkumpul di depan kost an cewek. Mewarnai seperti
anak – anak. Yah, itu tingkah Aini dan Reel yang kurang kerjaan. Mewarnai siswa
gambar lomba, namun mereka berdua juga menggambar juga di warnai.
Ini
ni si Wildan, yang lagi PDKT sama Aida, pokoknya dia berjuang untuk dapetin
hatinya Aida. Percaya sudah. Meskipun Aini pernah jelous sama Aida kala itu
gara – gara dekat dengan Reel namun Aini sudah tidak mempermasalahkan itu. Ehh
malah si Jub tiba – tiba ngajak jalan – jalan sore. Katanya ngabuburit.
“Ayo
ngabuburit”
“kemana
pak?”
“terserah,
di sawah – sawah juga bisa”
“ayo
ayo”
“siapa
ikut?”
Dan
yang ikut Mei, Dimas, Aida, Wildan, Ina, Vita, dan juga Jub. Kali ini Aini dan
Reel tidak ikut. Soalnya lagi menyelesaikan menggambar dan mewarnai. Livia yang
diam – diam mewarnai ternyata hasilnya bagus banget. Dia bisa menggradiasikan
warna jadi hasil warnanya juga maksimal.
Yang
jalan – jalan ke kebun sambil ngabuburit juga tidak kalah serunya. Mereka
berjalan sampai memasuki kebun – kebun tebu. Mungkin kalau di kota mereka
jarang jalan kaki sampai jauh, kalau di desa suasanya mendukung. Apa lagi kalau
udah ada seseorang yang ehem masih di deketin.
Time
to Selfie juga tidak lupa, meskipun di kebun, tapi kalau sudah urusan sama moment
tidak ada kata lupa untuk foto.
“KETEMU CAMER”
Nah
ini waktu enak banget, sudah tidak ada kegiatan. Namun isinya makan – makan
terus, eghh bukan di siang bolong. Kan lagi puasa. Masak – masak ala mamanya si
Jub. Yah, kali ini masak buat Soto Banjar. Kalau minggu – minggu awal mereka
menikmati masakan Reel dan Aini, kali ini mereka menikmati masakan Jub dan Ina,
ehh dan mamanya maksudnya.
Membawa
ketupat raksasa, diolah begitu lama sampai di rebus hampir setengah hari.
Sebelum itu juga menyiapkan ayam, dan bahan – bahan lainnya. Singkong juga. Wah
banyak sekali. Makan besar di MKM seru ini pasti. Memang acara makan ini di
buat untuk acara syukuran kegiatan. Jadi ada undangan juga. Yah itung – itng
buka bersama dengan warga. Adik – adik SSS juga di undang. Teman – teman
kelompok lain juga di undang. Jadi tambah rame acara berbuka puasa kali ini.
Kedekatan
Jub dengan mamanya memang sangat terlihat. Bahkan yang datang bukan hanya
mamanya, tapi juga abi dan adiknya.
CIEEE
yang ketemu calon mertua, ejek Aini dan Putri ke Ina.
“ciee
cieee”
“apa
sih say?”
“ndak,
ndak apa apa? Udah di bantu sana mamanya Jub”
“ndak
say, sungkan”
Eh,
ibu sunarsih ikutan ngomong.
“mbak
Ina, wah,, sudah di jenguk sama calon mamanya ini”
“ah
ibu ini.”
“loo
iya kan mbak Aini?”
“EHEHE
iya bu, Cuma Ina malu malu deh bu”
Bercanda
– canda tapi seru. Memang kala itu Jub dan Ina terlihat dekat . tapi mereka
bukan menjalani hubungan pacaran. Hanya teman saja. Namun kedekatan mereka
ternyata di salah artikan oleh teman – teman cewek lainnya. Tapi memang iya,
jadi gara – gara kedekatan Ina dan Jub. Ada saja yang terjadi sama anak – anak
cewek.
Waktunya
memasak ketupat. Malam hari setelah sholad tarawih, hingga Yunus dan Reel
menunggu di dapur sampai tertidur di dapur rumah ibu sunarsih.
Keesokan
harinya olahan bahan dan semuanya di olah. Sampai waktu sore tiba. Ketika
undangan datang waktunya berbuka puasa. SOTO BANJAR enakkkk
J
“HAPPY LEMBUR MALAM”
Inilah
kegiatan yang super duper maksimal. Dimana mereka melaksanakan program kerja
juga harus ada pertanggung jawaban. Yah benar, membuat laporan Kelompok MKM ini
memang sangat super penting. Karena nantinya laporan ini yang akan di bawa di
kampus dengan berbagai macam lampiran.
Malam
sebelum penjemputan Jub dan jajarannya lebur hingga larut malam membuat laporan
kelompok.
Sebelum
mereka mengerjakan laporan malam itu. Sore sebelum berbuka mobil avansa silver
tiba – tiba berbelok ke depan halaman rumah kost an cewek. Yah, disitu ada
Adiknya Mira. Ternyata Mira, Avida, Ocha, dan anggota mentri Kesehatan mau
berkunjung ke kelompok 57 dan 55. Mereka mau mengunjungi teman – teman mereka
disana. Namun salahnya mereka tidak ijin ke Kordes maupun Ibu. Hingga waktu
berbuka tiba mereka juga belum kunjung pulang.
“LOO
mbak, kok Cuma sedikit, mbak Ocha dan kawan – kawan yang lain mana?”
“Owhh
iya bu, mereka masih berkunjung di MKM yang lain”
“la
buka di mana mereka mbak”
“kurang
tau bu, mungkin sebentar lagi mereka datang bu”
“iya
mbak”
Ibu
Sunarsih yang khawatir akan keberadaan mereka. Namun mereka tidak kunjung
pulang, dan tiba di kost an setelah sholad tarawih. Jub yang mengetahui mereka
pergi tanpa ijin merasa jengkel. Padahal niatnya malam itu di jadikan malam
evaluasi bersama. Namun evaluasi itu tidak terlaksana.
Malam
harinya lemburlah Jub, Anggra, Vita, Ina, Breng, Reel dan Aini. Mengerjakan
laporan kelompok yang sangat di deatline oleh kampus. Semuanya di kerjakan di
rumah Ibu sunarsih. Tepatnya di ruang tamu, hingga tidak tidur dan kembali ke
kost an cowok, namun mereka tidur di rumah bu Sunarsih.
Malam
terkahir dilewati dengan tidak tidur. Begitupun Aida, Wildan, Dimas, Fahri, dan
Anugrah. Yang asyik main game dan curcol – curcol di depan kost an cewek. Kalau
yang lainnya bisa tau sendirilah, pada tidur dan ada yang nonton film.
Malam
yang tidak hanya di isi dengan itu juga, tapi juga di nyalainnya kembang apai.
Yah, malam itu mereka pesta kembang api. Tetap memakai uang kelompok, kan yang
menikmati kembang api juga kelompok. Pekarangan kosong menjadi tempat untuk
menyalakan kembang api. Cieee kembang api
Semuanya
ikut keluar dan menyaksikan kembang api, termasuk keluarganya Ibu Sunarsih.
Cucunya dan anaknya juga melihat. Bahkan menambahkan kembang api juga.
“PUSPA INDAH”
Hari
yang di tunggu oleh semua anggota. Apa lagi para cewek yang suka melingkari
kalender yang ada di ruang tengah. Karena udah ndak sabar pengen di jemput oleh
kampus untuk mengahiri MKM ini. Meski sebenarnya juga masih berat meninggalkan
Desa Rejosari yang mengajarkan banyak pelajaran berharga. Terutama Aini, Ina,
Reel dan Jub. Mereka yang dekat dengan adik – adiK SSS dan dekat dengan warga
desa. Mereka juga yang selalu saja menjadi topik pembicaraan oleh teman – teman
yang lain.
Yah,
waktunya datang ke rumah – rumah warga. Mereka berpamitan ke tetangga –
tetangga. Seluruh anggota meminta ma’af dan meminta ijin pulang kepada semua
warga yang ada di Desa Rejosari. Terutama RT 8 dan RT 9 yang itu lokasi kost
cewek dan cowok. Ternyata ketika mereka berpamitan satu persatu warga dengan
mendatangi rumah masing – masing warga. Tidak sedikit warga yang tidak menangis
karena mereka akan kembali ke kota. Kembali ke aktifitas mereka sebagai
mahasiswa.
Kedekatan
yang sangat cepat ternyata menumbuhkan rasa memiliki, antara warga desa dan mereka
mahasiswa MKM. Disamping itu hal yang mengharukan juga di alami oleh Aini dan
Adik – adik SSS. begitupun Ina, mereka berdua yang sangat dekat dengan adik –
adik. Mereka berdua yang senantiasa mendampingi adik – adik belajar. Bahkan
waktu mereka semua berpamitan ke rumah – rumah warga ternyata adik – adik SSS
sudah berkumpul di rumah Ibu Sunarsih. Menunggu kakak – kakak mereka pulang ke
rumah bu sunarsih. Sambil membawa sepercik surat yang akan di berikan kepada
kakak – kakak tercintanya.
Setelah
berpamitan kepada semua warga, ketika berjalan pulang ke arah rumah Ibu
Sunarsih tiba – tiba Reel dan Aini melihat dari Timur ada benda besar berjalan.
Iya benar, itu Bus Puspa Indah.
Gue
rasa mereka seperti di film – film india dech, yang lari – lari gituu. Sambil
nyanyi and kegirangan melihat bus jemputan dari kota. haha
Dia
datang menjemput kami di lokasi MKM. Kami semua langsung menuju rumah Ibu
Sunarsih. Sampainya di rumah bu Sunarsih terkaget Aini melihat kalau adik –
adiknya menunggunya disana. Aini mecoba untuk tidak meneteskan air mata. Karena
Reel sudah berpesan, kalau nanti kamu menangis, maka nanti semua akan merasa
sedih. Ainipun tidak menangis, dan mencoba menghibur adik – adiknya yang tidak
mau di tinggal.
Surat
– surat yang mereka tulis untuk Kak Aini juga langsung di berikan kepada Aini ,
Reel juga mendapatkan surat itu. Sayang banget kalau mereka kehilangan seorang
kakak.
“kakak,
pasti kesini lagi kan?”
“iya
dek, do’akan kakak sehat ya, supaya kakak bisa main kesini”
“tapi
kakak juga jangan lupain kami ya kak” (sambil menangis)
“Iya
adek masak kak Aini melupakan kalian, tidaklah.” (tersenyum dan memeluk mereka)
“kak,
jangan pulang” (amel, salah satu siswa SSS)
“dek,
kakak harus pulang, kan masih kuliah. Nanti kalau kakak senggang dan bisa
kesini kakak usahakan kesini lagi. Kita main – main lagi”
“bener
ya kak”
J
Suasana
haru yang mengharu biru. Tidak hanya dengan adik – adik SSS maupun warga desa,
namun juga dengan Ibu kita, Kakek kita, Ibu sunarsih dan kakek ramin. Merekalah
yang menjadi orang tua mereka selama MKM berlangsung. Ibu sunarsih tak kuasa menahan air mata,
beliau menangis ketika memeluk satu persatu dari anggota MKM. Semuanya meminta
ma’af kepada beliau, dan semuanya sudah siap untuk meninggalkan Desa Rejosari
yang asri .
Bus
Puspa Indah sudah menunggu, satu persatu barang dimasukkan kedalam bus.
Semuanya juga masuk kedalam bus. Hingga akhirnya Ainipun juga masuk ke dalam
bus. Memang benar kata orang ada pertemuan pasti ada perpisahan. Namun
kekeluargaan tidak akan hilang . Ibu sunarsih layaknya seorang ibu. Yang selalu
sayang dan merindukan anak – anaknya.
Akhirnya
mereka semua meninggalkan Rejosari. Mereka menuju kampus dengan di jemput bus
tercinta PUSPA INDAH. Di perjalanan Aini menangis sambil memeluk Beny boneka
pisang yang di bawanya. Dia sangat sayang kepada semuanya , terutama ibu
sunarsih dan adik – adik SSS. Mereka yang mengajarkan Aini segala hal. Mereka
juga yang mengisi hari – hari Aini dengan yang lain. Tangisan Aini tumpah
ketika membaca surat – surat dari adik – adik SSS di dalam bus ketika
perjalanan menuju kota. Sangat – sangat cepat ternyata MKM ini berlangsung.
Hingga tidak terasa sudah di jemputlah mereka oleh kampus.
,,PASKA MKM,,,
Nah
kali ini gue banyak belajar dari apa yang dialami oleh anggota MKM. Terutama
Aini, Jub, Reel dan Ina. Karena ternyata tidak berhenti di MKM saja, kisah
mereka masih sangatlah seru dan penuh dengan pelajaran yang luar biasa.
Setelah
MKM selesai dan semuanya kembali ke rumah masing – masing karena memang
selesainya MKM juga bertepatan dengan datangnya hari raya Idul Fitri. Jadi,
pasti pada pulang ke rumah. Gue juga pulang ke Jakarta, kan nyak and babe gue
disana.
Kedekatan
dan kekeluargaan yang terjalin antara anggota MKM dan keluarga ibu sunarsih
tidak putus begitu saja. Beberapa hari setelah lebaran sebagian anggota MKM
mendatangi rumah Ibu Sunarsih. Wildan, Anugrah, Anggra, Ina, Aini, Amel, Jub.
Yah,,, hanya beberapa. Karena yang lain masih sama ortunya masing – masing di
rumah.
Kedatangan
mereka juga di sambut hangat oleh keluarga dan adik – adik SSS. Bahkan ketika
mereka datang saja ibu sunarsih mengira kalau
mereka bakalan menginap lagi semalam. Namun itu bukan niat mereka.
Mereka hanya mau silaturahim ke warga desa dan sungkem ke ibu sunarsih beserta
kakek ramin ( pemilik kost putra ) masih ingat ndak kalian men?.
Bahagia
memang bertemu dengan orang yang pernah menemani kita. Jujur gue aja bahagia
ketika bisa ketemu penjual cilok. Kenapa?karena penjual cilok itu lebih rajin
membaca dari pada gue. So. Gue dapat ilmu baru dari bapak – bapak penjual cilok
itu men. Ehh malah ngomongin penjual cilok. Back to story
Nah,
ternyata setelah MKM selesai, Lebaran selesai dan semua kembali kampus dengan
menjalankan aktifitas kampus. Ehh si Aini di telfon oleh DPL untuk menghadap .
apakah yang terjadi?
Kita
simak ceritanya
Jadi,
ketika Aini di panggil DPL ke kantornya, Jub , Ina dan kemudian Reel juga di
panggil. Awalnya mereka berempat tidak mengira kalau akan di panggil oleh DPL
itu karena apa. Sejak awal dan akhir MKM berlangsung mereka satu kelompok sudah
berjanji kalau hanya membawa yang baik dan meninggalkan yang buruk ketika
apapun yang terjadi di lokasi MKM. Maksudnya pasti kalian tau yang gue maksud meninggalkan yang buruk
dan membawa yang baik – baik saja. So, kalau kita ada masalah dalam sebuah
perkumpulan, janganlah maslaah itu muncul dan di ketahui oleh orang lain selain
orang – orang yang ada di perkumpulan tersebut. Istilahnya satu , jadi kalau
ada yang terluka maka semuanya mengobati. Begitupun jika ada yang salah
semuanya memaafkan dan menutup apa kesalahan yang telah dilakukan. Namun semua
itu nihil buat Aini, Ina, Jub dan Reel.
Singkat
cerita, Mereka berempat di fonis oleh DPL kalau mereka melanggar peraturan MKM
selama MKM berlangsung.
Jadi
memang ada peraturan – peraturan ketika melaksanakan MKM. Peraturan itu juga
harus di patuhi, bukan malah di langgar kayak gue yang suka sembahyang ke
langgar. Eh beda ya. Sorry – sorry.
Nah,
mereka berempat di ketahui melanggar peraturan yang sudah di cantumkan dari
kampus. Tepatnya pelanggaran Etika. Karena ternyata apa yang telah terjadi di
lokasi MKM Itu di ketahui semua oleh bapak DPL. Terkadang mereka berfikir, dari
mana DPL tau akan berita yang terjadi. Soalnya memang tidak ada yang melapor
kala urusan nilai sudah clear semua. Lagian ya, kalau menurut gue pribadi.
Semisal mereka berempat memang melanggar etika, seharusnya ya ketika MKM berlangsung mereka sudah di pulangkan. Namun
ternyata mereka malah di ombang – ambingkan paska MKM selesai.
Bukan
hanya sekali atau dua kali mereka menghadap ke DPL dengan hasil PHP dari DPL
yang super duper itu. Bahkan mereka juga disuruh membuat surat pernyataan kalau
mereka berempat melanggar peraturan yang disitu atas sepengetahuan DPL. Semua
yang dimau oleh DPL pun dilakukan oleh keempat mahasiwa ini. Karena kenapa?.
Soalnya jika ini berkaitan dengan nilai dan sertifikat atau konsekuensi yang
akan di terima maka harus dilakukan. Meski sebenarnya berita yang di peroleh
DPL tidak sesuai dengan yang sebenarnya.
Mereka
berempat tidak berhenti pada DPL saja. Namun mereka juga di suruh menghadap
salah satu dosen yang menaungi MKM. Namanya Bapak Wite, orangnya tinggi agak
tua dan rambutnya putih. Nah, beliau ini yang akan membantu mereka berempat
mendapatkan jawaban atas apa yang di gembor- gemborkan oleh DPL. Untungnya
bapak wite ini lebih demokratis dari pada DPL mereka. Bahkan beliau memberikan
masukan tentang apa yang akan di dapat atas konsekuensi mereka. Meskipun
sebenarnya perbuatan mereka ketika di MKM belum sampai ke direktur utama, namun
P. Wite sudah mengira kalau bakalan seperti ini.
Mereka
berempat terombang – ambing hingga berbulan – bulan. Karena tidak ada kejelasan
baik dari DPL maupun dari P. Wite. DPL mereka saja sudah angkat tangan. Tidak
mau tau akan sanksi apa yang akan di berikan oleh pihak kampus ke mereka. Tapi
jangan merasa kasihan, karena mereka memang harus membuktikan kalau mereka juga
bisa mengikuti prosedur dari kampus.
Prosedur
dari kampus yang lumayan rempong mereka ikuti. Meski hasilnya di PHP juga oleh
P. Wite dan staf – stafnya. Hingga datanglah hari dimana mereka menghadap ke P.
Wite dan meminta kejelasan konsekuensi yang harus mereka terima dari pihak
BPMKM ( Badan Penyelenggaraan Mengabdi Ke Masyarakat).
Menunggu
di ruang tunggu untuk menemui P. Wite yang masih kedatangan tamu mahasiswa MKM
lain. Karena waktu itu memang ketepatan dengan MKM gelombang dua. Sekitar 6
bulan paska MKM mereka dulu. Bisa di bayangin kan men,,, brapa lama mereka di
PHP hingga akhirnya hari dimana yang mereka tunggu menjawab semua tanda Tanya
yang ada di kepala mereka.
“Assallammuallaikum
“ by Aini
“Wa’allaikummussallam”
Karyawan BPMKM
“Permisi
mbak, P. Wite ada? “
“Ada
mbak, di tunggu saja. Soalnya masih ada tamu . sudah janjian?”
“owh
iya mbak, belum. Namun bisa kan mbak ketemu”
“bisa,
silahkan di tunggu saja ya mbak”
“iya
mbak, terimakasih”
Menunggu
di ruang tunggu. Mereka berempat malah menikmati sajian TV yang ada di ruangan
itu. Secara mereka itu memang udah mau dapat sanksi, tetep saja happy. Ya
bagaimana lagi, kan mereka memang tidak ngapa – ngapaen kala MKM itu. Namun
berita masuk yang sampai di telinga DPL membuat rincu persoalan ini.
Maklumlah
namanya juga menilai dari satu sisi saja. Coba kalau DPL tau, pasti mereka
semua bakalan jadi keluarga yang gue maksud. Saling melengkapi dan menutupi
kekurangan yang ada.
Beberapa
menit kemudian setelah tamu dari P. Wite keluar. Mereka menghadap di
runagannya.
“Assallammuallaikum
Pak”
“Wassallammuallaikum”
“Kenapa
ini?”
“Mohon
ma’af Pak, Saya mahasiswa yang dulu kesini pernah menghadap P. Adi ( Pak Adi
itu Ketua Bagian BPMKM) yang meminta kejelasan mengenai sanksi yang akan kami
peroleh” By Reel
“Owh
iya, ini mahasiswa MKM yang dari mana?”
“Kempok
MKM 56 pak, di Desa Rejosari Kec. Bantur”
“owh
yang berempat itu?”
“iya
pak “ kompak
“IYA
iya,,, kenapa baru menghadap? Kenapa tidak kemarin – kemarin?”
“……..”
“Ini
yang putri bisa mengaji semua kan?”
“Bisa
Pak” kompak Ina dan Aini
“kalau
bagitu begini. Besok lusa temui saya lagi di jam yang sama. Saya akan
membuatkan surat pengantar untuk kalian berempat. Untuk kejelasannya apa yang
akan kalian dapat ya di Lusa itu saja.”
“Baik
pak, terimakasih” pamitan dan keluar dari kantor BPMKM
Mereka
berempat keluar dari kantor BPMKM, dan apa yang terjadi?
“Alhamdulillah
akhirnya ada kejelasan juga “ By Aini
“Iya,
coba aja kalau masih di PHP lagi, seperti apa coba” by Ina
“Makanya
aku nyaranin kalau kita menghadap ketika MKM gelombang 2 berlangsung,kan pasti
ada kejelasan” By Reel
“Iya
juga sih. Tapi kejelasannya masih menunggu besok lusa” by Jub
“Taka
pa lah, ketimbang rempong lagi” by Ina
Dari
hari itu mereka berpisah, Reel dan Aini. Jub dengan Ina. Yah namanya juga
pasangan sepenanggungan. Kalau punya pasangan happy – happy aja kan biasa, nah
ini mereka bermpat udah pasangan pacaran, kena sanksi bareng. Sungguh buat gue
gokil deh mereka itu.
:D
,,,HARI PENENTUAN,,,
Setelah
menunggu hari dimana mereka berempat harus menemui P. Wite. Nah inilah
waktunya. Tepat jam dimana mereka janjian. Masuk ke dalam kantor dan menuju
ruangan P. Wite.
“Assallammuallaikum Pak”
“Wa’allaikummussalam,
owh kalian, masuk – masuk”
“Iya
pak,” (sungguh P. Wite sangat welcome sekali dengan mereka. Entah karena pak
wite tau akan kebenaran kisah mereka atau apa, yang jelas jalan and harapan
mereka ada dalam surat yang di buat oleh P. Wite)
“Kesini
kalian”
“Iya
pak”
“Duduk
“
“…..”
“Jadi begini, Ini siapa?”
“Ina
pak”
“Aini
Pak”
“Reel
Pak”
“Jub
Pak”
“Nah
begini. Kalian berempat harus menjalani apa yang sudah menjadi keputusan BPMKM.
Karena keputusan ini juga demi kebaikan kalian berempat”
“Iya
pak”
“Saya
sudah membuatkan surat pengantar untuk kalian, jadi yang Putri kan bisa
mengaji. Untuk yang putri silahkan nanti mendampingi anak – anak untuk mengaji,
mungkin hanya 1-2 jam setiap hari. Kemudian yang putra, silahkan mengantarkan
surat pengantar ini ke Ibu Sustin. Nanti kalau sudah bertemu beliau kalian akan
di beritau apa yang harus kalian ikuti.”
“Baik
pak” ( Lega memperoleh kejelasan)
“Ingat,
setiapa apa yang kalian lakukan disana baik mengaji atau mendampingi Ibu Sustin
silahkan di catat. Nanti di akhir kegiatan jangan Lupa membuat laporan akhir
beserta foto kegiatan”
“Iya
pak, terimakasih pak “
“Iya,
sudah jelas ya, kalau begitu Sukses. Di jalani sampai selesai”
“Baik
Pak”
Keluar
dari ruangan P. Wite, rasanya seperti terbang. Kok malah gue yang terbang.
Haha, ya,, benar. Mereka mendapatkan Sanksi melaksanakan MKM kembali dengan
tempat yang berbeda. Aini dengan Ina, Jub dengan Reel.
Padahal
waktu itu juga Aini dan Reel mau liburan ke Jakarta. Dipesanlah tiket dulu
sebelum penempatan ini. Ternyata mereka harus menunda keberangkatan ke Jakarta.
Meskipun begitu Aini dan Reel tidak saling menyalahkan satu sama lain gara-
gara pesan tiket waktu itu. Mereka bisa berfikir dan melakukan hal yang
positif. Kayak gue yang selalu positif thinking before lie someone. Hahay,,,
bercandoss mennn
So,
saat hari itu juga mereka melaksanakan MKM untuk yang kedua kalianya. Benar
sekali men, kedua kalianya, and gue ndak ngarepin mereka bakalan MKM untuk
ketiga kalianya. Haha
“TERNYATA eh TERNYATA”
Bisa
kalian bayangin tidak pemirsa. Kalau Ina dan Aini di tempatkan di sebuah tempat
ya yayasan lah,yang disitu isinya anak – anak kecil dan lucu – lucu.
Malah
happy banget mereka. Tau sendiri, di MKM sebelumnya mereka juga menaungi anak –
anak di SSS bahkan sampai yang dewasa juga. Nah kali ini mereka di pertemukan
lagi dengan hal yang sama. Sampai terselip di benak Aini dan Ina waktu
berangkat ke lokasi
“Say,
sebenarnya ini hukuman apa hiburan sih say?”
“HEHEH
aku juga ndak tau Na, bingung aku sama keputusan BPMKM. Kita ini kan memang
suka anak- anak, terutama anak – anak kecil, eh malah di taroh di tempat yang
penuh anak – anak”
“makanya
itu say, apa mereka fikir dulu kita di MKM tidak kerja and malas – malasan ya
say, padahalkan sebaliknya ya say, kita aja tiap pagi udah ke Baldes dulu”
“Hahaha
iya Na, mungkin memang Allah tau kalau kita sayang sama anak – anak, makanya
kita di kembalikan ke anak – anak”
“Mungkin
iya say, tapi aku malah seneng say”
“Sama,
banyak belajar kita. Toh kemarin kita disana masih belajar pelajaran umum dan
seni kadang, kurang jadinya. Makanya kita disuruh ngajari mengaji. Biar pas
ilmunya”
“Bener
say, bisa aja kamu say”
“Aku,,,
he he”
Beda
lagi sama Reel dan Jub. Mereka datang ke Rumah Ibu Sustin yang di minta P. Wite
dan apa yang terjadi disana?
So,
mereka mendatangi rumah ibu – ibu yang memang pelopor ibu, eh pelopor wanita
dech. Tepatnya Ibu – ibu PKK. Lebih lagi bu sustin itu yang menjadi penanggung
jawab sekolah Paud.
Kan
bener, bukan hanya Ina dan Aini yang di kembalikan ke anak – anak. Namun Reel
dan Jub juga di kembalikan ke anak – anak juga. Ke masyarakat lebih tepatnya.
Karena kegiatan mereka hampir keseluruhan dengan ibu – ibu PKK.
Ada
ucapan Jub dan Reel yang masih gue inget ketika gue mewawancarai mereka
berempat
“Kalau memang kita di takdirkan untuk
membangun masyarakat, maka kita akan di kembalikan ke masyarakat” by Jub
“Terkadang kita mengeluh akan apa yang kita
dapat. Sebuah masalah besar kecil sebaiknya kita jalani dengan Ikhlas dan
percaya kalau pasti ada hal baik di balik semua ini” By Reel
Yang
uniqe dari mereka ini ya Aini dan Ina. Mereka harus berbohong kepada orang –
orang yang dekat dengan mereka.
Setiap
hari dari pukul 4.00 sore sampai 5.00 sore mereka mengajari mengaji. Terkadang
berat memang kala mereka harus berbohong dengan berbagai macam alas an yang
kadang tidak logis.
Yah,
karena Aini bukan anak kost kan, dia tinggal dengan Tante dan OM nya. Dia takut
kalau nanti Om dan tantenya tau malah berfikir yang tidak – tidak akan apa yang
di jalani Aini. Namun gue salut sama Aini. Dia punya sebuah keyakinan, kalau
dia bakalan menyelesaikan apa yang harus dia selesaikan tanpa harus membuat
orang lain khawatir dengan apa yang dia lakukan.
Beda
lagi sama Ina, dia berbohong kepada kakak kandungnya sendiri. Kenapa? Karena
waktu itu Ina sudah kerja paruh waktu, jadi kala dia tiap harinya pulang sore
untungnya kakaknya mengira memang dia sift sore. So,, aman – aman saja.
Namun
terkadang kegelisahan melanda, ketika sore hari hujan turun dan memaksa mereka
tetap berangkat ke lokasi. Yah, bagaimana lagi, kalau tidak berangkat kan
mereka juga butuh laporan.
Ndak
bisa terbayangkan kalau kalian yang berada diposisi mereka semua. Memang benar
hidup itu berwarna. Gue juga selalu mewarnai cerita mereka di tulisan gue. Haha
“L-A YANG MANIS”
Gue
sempet bingung membuat sub tittle di bagian ini, soalnya memang rada ribet
kisah di bagian ini. Tau kenapa?...simak dulu dech ceritanya.
So,
setelah mereka melaksanakan MKM hingga batas waktu berakhir. Mereka wajib
membuat sebuah laporan ahir. Layaknya mahasiswa tingkat akhir, yang itu namanya
SKRIPSI.
Benar,
mereka membuat laporan akhir untuk kelompok Jub dan Reel, serta Aini dan Ina.
Kan mereka terpisah waktu MKM, Jadi laporannya ya sendiri- sendiri. Begitu
banyak kegiatan yang mereka lakukan. Sekarang semua kegiatan itu dijadikan
dalam satu buku yang disebut laporan akhir. Biasa gue kasih nama keren. L-A
(Laporan Akhir). Seminggu setelah kegiatan MKM berakhir, mereka berempat
membuat laporan untuk segera diserahkan ke BPMKM, tepatnya diberikan kepada P.
Wite. Masih inget kan yang namanya P. Wite.
Laporan
yang di lembur bermalam – malam, haha lebay banget. Nah laporan itu udah jadi.
Indah dan rapi, bak bidadari yang mandi di kali sambil nyari wifi.
Oopppss
Sorry,
Jadi,
laporan itu mereka serahkan ke kantor BPMKM tepat seminggu setelah MKM part 2
selesai. Karena P. Wite tidak ada, jadi laporan itu mereka tinggal di meja P.
Wite dengan catatan pesan ke salah satu staf yang ada di kantor. Mereka merasa
bebas, akhirnya laporan sudah diserahkan. Tinggal menunggu nilai keluar dan
sertifikat. Secara mereka berempat nilainya X di KHS masing – masing. Gimana
ndak turun IPK nya, hahah
Tapi,
itu semua sudah mereka perjuangkan di MKM part -2 ini.
Seminggu
setelah mengumpulkan L-A mereka menghadap lagi ke kantor BPMKM untuk menemui P.
Wite. Pagi – pagi,,,,
Jreng
– jrengg, ternyata masih ada refisi yang harus di benahi untuk setiap laporan.
Di buat seperti pendahulan dan semacamnya, padahal mereka membuatnya hanya
agenda kegiatan yang mereka lakukan selama disana , plus pakek tanda tangan
penanggung jawab disana setelah kegiatan usai.
Pembenaran
lagi. Eh, pembaharuan maksud gue, ya enaknya Refisian lah.
OK!
Direfisi, dikumpul lagi dan sudah dijilid rapi. Ternyata masih ada yang kurang
lagi. Harus ada lembar pengesahan untuk setiap laporan. Jangan lupa stempel
juga mamennn.
Sudah,
buat lagi, di kumpul lagi, semuanya sudah ada, dan di jilid sendiri- sendiri,
ehh tanpa disadari dengan mudahnya P. Wite bilang kalau laporannya dijadikan
satu saja, jangan lupa foto kegiatannya dilengkapi.
Sudah
berapa kali jadinya refisi? Entahlahh,,,
Minggu
ke sekian mereka mengumpulkan refisi yang paling – paling baru. Ya, ternyata
belum boleh dijilid, sebelum di acc. OK, buat lagi, hingga kena refisi gara –
gara format lembar pengesahan kurang pas. Buat dan minta tanda tangan
penanggung jawab lagii.
Bisa
di sadari kan , coba kalau gue yang ada disituasi itu. Hadechh lama – lama gue
sumpel dech pakek uang kalau sering refisi. Haha, emang e gue punya uang?
Punyalah tapi ndak sekarang, nunggu tanggal 20 aja. Walahh melantur kemana –
mana.
Masih
sampai refisi ya tadi, ok, jadi Ina dan Aini minta tanda tangan ke pihak
penanggung jawab masjid. Itupun tidak langsung di tanda tangani. Masih menunggu
2 hingga 3 hari untuk mengambilnya. Pas di ambil, ternyata ibuknya minta
laporan juga, untuk bukti kalau MKM juga berlangsung di tempat mereka. Owhh
bibehh,,,
Seminggu
deh, nunggu tanda tangan lembar pengesahan di isi. Sore yang hujan badai, demi
sebuah lembar – lembar pengesahan Aini dan Ina datang ke rumah bapak sobarudin.
Untungnya dari datang itu, tidak ada orang sama sekali di rumah. Menunggu
sambil hujan – hujanan atau pulang dengan tangan kosong?.... , ya menunggulah,
toh juga hujan bakalan reda, meski sudah basah kuyup. Tak lama mereka berdua
menunggu, ada cewek cantik datang. Ternyata anak dari Bu dan Pak sobarudin.
Langsung deh, berucap niat mereka apa. Karena dia cerdas, langsung juga di
ambilkan lembar pengesahannya. J
Pulang
dengan hasil \(^_^)/
Total
hari menunggu dan memperbaiki refisi sekitar 40 hari lah, itu sudah temasuk
hari yang mereka belum sempat memperbaiki. Maklumlah, kan sekarang mereka sudah
sambil kerja juga. Jadi ngatur waktu. Gue ini yang belum kerja, tapi bentar
lagi wisuda. Amin, do’anya. Walahh curhat lagiii malah…
Reel
dan Jub juga sudah meminta tanda tangan dari ibu ketchee badayy yang namanya bu
sustin, penanggung jawab dari tempat MKM mereka. Semuanya sudah tinggal kemana
lagi mereka?, benar ke BPMKM lagi saudara, menyerahkan laporannya ke P. Wite.
Hari
malam jum’at, tau kan maksudnya. Jadi yang mengumpulkan L-A ke BPMKM itu tidak
mereka berempat, namun hanya Aini dan Ina, maklum si Reel dan Jub masih ada urusan
yang harus diselesaikan juga. Janjian di kantor BPMKM pagi – pagi, Aini
menunggu Ina datang. Kalau Aini langsung masuk aja and nemui P. Wite kan ndak
lucu, L-A nya aja di bawa Ina, haha.
Sambil
menunggu Aini melihat kearah madding yang berdiri di depan kantor BPMKM. Tau
isinya apa?. Isinya kegiatan MKM part 1 bagi angkatan baru. Gue sempet berfikir
juga kalau Aini sempet liat apa dia juga liat lokasi tempat dia MKM dulu ya.
Haha
Tak
lama Ina datang,,,
“Assallammualaikum,,,,”
…by Aini
“Waallaikummussallam…”
by Ina
“
Ayo masuk Na, soalnya tadi aku liat P. Wite ada di kantor”
“Ayo
dech”
Masuklah
mereka berdua ke kantor, dan menemui P. Wite. Ketika mereka masuk eh malah
digiring menuju ruangan yang ada di sebelah. Ternyata P. Wite lagi sibuk, dan
mereka menyodorkan L-A ke P. Wite.
“Assallammuallaikum
pak”
“Wassallammuallaikum,,,iya”
“Pak,
kami mau menyerahkan laporan akhir MKM yang di……”
“Owh,
iya, kok lama sekali?”
Tidaklah
mereka jawab pertanyaan dari P. Wite itu
“Sekarang
meneui Ibu Lulu saja di ruagannya”
“Iya
pak, terimakasih”
Mereka
berdua menemui bu lulu, untungnya ada di ruangan beliau.
“Bu,
ini kami diminta melaporkan laporan akhir yang MKM ke ibu”
“owh
iya, sebentar saya cek dulu….., ini di jilid ya, jangan Cuma seperti ini. Di
jilid warna merah”
“Iya
bu, terimakasih”
Langsung
mereka berdua keluar dan menyelesaikan L-A yang diminta sesuai pemesan. Haha
Emang
e warung makan, pesan makanan.
Karena
Ina juga ada urusan akhirnya yang menyelesaikan untuk urusan L-A ke BPMKM hanya
Aini seorang. Baginya bukan sebuah tindakan yang percuma, karena juga semua ini
demi kelancaran mereka berempat. Sesegera Aini memperbaiki L-A, dan setelah itu
dia kembali ke kantor BPMKM untuk menemui Bu Lulu.
“Bu,
ini laporannya sudah saya jilid rapi sesuai dengan ketentuan”
“Owh
iya, bener – bener.”
Ketika
masuk di ruangan ada P. Wite dan Bu Lulu beserta staf karyawan lain yang masih
sibuk dengan kertas – kertas untuk persiapan MKM yang baru. Dengan sigap dan
tegas, ciehhh
Aini
menanyakan soal kejelasan Nilai dan Sertifikat yang mana itu adalah kunci utama
untuk mengganti nilai X yang ada di KHS.
“
Bu, untuk nilai dan sertifikat apa bisa kami peroleh sesegera bu?”
“Gini,
ke kantor satu minggu lagi saja, untuk sekarang masih sibuk. Ya setidaknya satu
minggu”
“iya
bu. Itu apa sudah nilai dan sertifikatnya bu?”
“iya
dek”
“terimakasih
bu, kalau begitu saya pamit”
Pamitan
dan salaman, Assallammuallaikum….
Alhamdulillahirrobbilallamin,
akhirnya seminggu lagi mereka berempat akan mendapatkan apa yang mereka
perjuangkan selama satu bulan penuh selama MKM part 2 berlangsung.
Gue
ikutan terharu guys, secara perjuangan mereka ternyata luar biasa. Di akhir
semester mereka juga pada mencari kesibukan dengan bekerja paruh waktu. Luar
biasa bukan. Gue jadi termotivasi kalau gue juga harus seperti mereka. Eits,
bukan soal MKM tapi ya,, tapi soal perjuangan mereka menuju sebuah kesuksesan
luar biasa.
J
“THEY GOT MORE LOVE AND HAPPINES”
Selama
satu bulan mereka menjalani MKM part – 2 . yaps benar sekali, mereka
menyelesaikannya dengan semua kegiatan dan benar – benar sebuah pengabdian
nyata di masyarakat. Mungkin banyak yang mereka alami di kala MKM part -2 ini
berlangsung. Namun sengaja tidak gue tulis ,soalnya nanti kalau gue tulis di
bagian ke-2 Novel gue aja yee. Biar kalian membacanya, eh eh sorry… back to
story
Satu
bulan yang mereka alami sangatlah berbeda dengan satu bulan biasanya. Berbeda
dengan satu bulan di MKM sebelumnya pula. Lebih lagi beda sama satu bulannya
anak kost belum dapat uang kiriman dari ortunya.
Mereka
mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu baru yang tidak diajarkan di kampus
mereka selama mereka kuliah. Belajar bagaimana mereka menerima sebuah
konsekuensi. Belajar membaur dengan orang – orang baru. Belajar bagaimana
membuat hati seorang anak bisa mau untuk mengaji. Belajar bagaimana membuat
anak – anak tidak takut dengan namanya seorang dokter. Belajar meyakinkan orang
– orang terdekat kalau “Aku RAPOPO”. That is the key word. Then, belajar
bagaimana mereka berbohong dan berusaha menyembunyikannya. Belajar bagaimana
mendapatkan ijin keluar untuk pelaksanaan MKM, yah kalau ini mah kelakuan Aini.
So,
menurut gue, apa yang mereka lakukan dan apa yang mereka peroleh itu setimpal
dengan apa yang sebenar – benarnya terjadi pada MKM tersebut.
Mendapatkan
banyak ilmu dan mendapatkan senyuman serta tawa kebahagiaan pada setiap
kegiatan yang mereka lakukan. Tidak semua orang bisa seperti mereka berempat.
Bahkan menurut gue, kalau mereka berempat tidak ada rasa peduli yang tinggi
mungkin mereka juga bakalan terpecah belah dan saling menyalahkan satu sama
lain. Namun bukan demikian. Mereka adalah orang – orang yang usianya masih
sangat minim dalam menghadapi sebuah cobaan seperti ini.
Sebuah
kedzaliman dari seseorang yang tidak senang akan tindakan mereka. Sebuah
penghianatan yang di alami dalam satu kelompok, yang nota bene mereka berempat
menganggap semua adalah keluarga. Ternyata bukan. Mungkin ini semua pelajaran
untuk mereka berempat. Namun tidak ada salahnya kalau gue and kalian belajar
dari mereka. Dari kisah dan apa yang sudah mereka alami selama itu. Dengan
segala macam konsekuensi mereka berani membuktikan kalau mereka bukan mahasiswa
kopong yang hanya bisa protes kalau benar. Tapi juga bisa menerima sebuah
konsekuensi yang ada.
Meskipun
demikian, mereka selalu mendapatkan sebuah hal yang diluar jangkauan manusia.
Yah benar. Kepuasan tersendiri dan sebuah kebahagiaan. Itu semua juga datang
dari niat mereka. Bukan karena menjalani kosekuensi. Namun lebih ikhlas
menjalani segala sesuatu. J
,,,,THEY ARE,,,,
Inilah
kisah dimana mereka di pertemukan. Kisah yang dari awal gue bilang kalu ini
bukan hanya ikatan cinta, persahabatan, kekeluargaan ataupun teman. Namun
semuanya.
Mereka
membuat gue belajar juga kalau jangan sembarangan percaya dengan orang yang
baru di kenal. Terkadang kan enak banget kalau udah nyambung and cocok sama
kita , percaya juga mudah mempengaruhi. Gue ingetin juga buat kalian, kalau jangan
mudah membuat orang lain memikirkan keadaan kita. Mungkin mereka berfikir kalau
apa yang terjadi sama kita akan membuat mereka simpati. Tapi tidak semua,
bahkan pasti ada yang malah membuat kamu bingung akan apa yang akan terjadi.
Terus perlu kalian ingat kalau mendapatkan sebuah masalah jangan langsung
membuat keputusan, bicarakan dan hadapi dengan ikhlas. Pasti ada jalan untuk
mengahadapi masalah itu. Terus yang terakhir, yang terpenting jangan melanggar
peraturan yang ada.
Setelah
gue selesai berbincang dengan mereka, gue merasa kalau hidup gue juga bakalan
di kembalikan ke masyarakat. Sepinter – pinternya orang, tapi jika orang itu
tidak bisa melihat kondisi di sekitarnya maka sama saja dia diam dalam sebuah
tempurung.
So,
buat kalian semua. Bukan background study yang bakalan membuat kalian bahagia.
Namun orang – orang yang ada di sekitarmulah yang akan membuat dirimu tertawa
dan bahagia bersama mereka. Jangan buat hatimu gelap, buatlah dia bercahaya,
hatimu yang bercahaya juga akan membuat apa yang kamu lakukan itu indah.
Selebihnya jangan lupa bersyukur dan ikhlas dengan apa yang sudah kamu peroleh.
Mereka
berempat memperoleh pelajaran hidup, dan gue juga mendapatkan itu dari mereka.
Begitupun kalian yang udah baca. J
I mean that 2 Word for them “Happy Ending” Reel, Jub, Aini and Ina.
,,,BAROKAH = HAPPY ENDING,,,
terimakasih sudah membaca 06-08-2014 - Malang
Tunggu novel selanjutnya ya :)